produk paranormal Idris Nawawi TjA Jam'ul Ijazah

produk paranormal Idris Nawawi TjA Jam'ul Ijazah

Keterangan

Blog ini berisi kumpulan tulisan, ajaran,snapshot dan iklan paranormal Idris Nawawi TjA, pimpinan Pondok Pesantren Hafidz Qur'an Jam'ul Ijazah di Plered, Cirebon, Jawa Barat yang saat ini sedang ramai dihujat di facebook. Sumber isi blog ini diambil dari: 1. Grup tertutup kumpulan artikel Idris Nawawi Jam'ij. 2. Grup kumpulan artikel Sutristian (copi paste). 3. Berbagai Situs dan blog. 4. Status dan komentar di facebook. Blog ini juga berisi bantahan atas pernyataan dan tulisan Idris Nawawi TjA. Harap dicermati, tulisan Idris Nawawi TjA yang menyangkut kutipan hadits Rasulullah saw dan hadist qudsi umumnya tidak disertai perawi yang jelas. Inilah yang mengindikasikan adanya penyimpangan dan kesesatan dalam tulisan-tulisan tersebut.MUI Cirebon Jawa Barat sudah mengeluarkan fatwa SESAT atas ajaran Idris Nawawi

Minggu, 29 Maret 2015

MUI Kabupaten Cirebon Putuskan Ajaran Idris Nawawi Jamij Haram

CIREBON (CT) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Cirebon menyatakan ajaran yang diajarkan oleh IN di Pondok Pesantren Nurul Qur’an, Desa Setu Kulon, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon Haram. MUI menilai praktek yang sehari-hari dilakukan yakni jual beli benda yang dianggap pusaka tidak ada khasiatnya, tidak ada manfaat dan tidak terukur serta karena ada perjanjian dari dua belah pihak. Hal itu dikatakan dalam rapat terakhir MUI, Kamis (26/03).
Dari beberapa rapat fatwa yang dilakukan komisi fatwa hukum dan perundang-undangan serta melihat dalil-dalil dari Al-Qur’an maupun Hadits. Dari hasil rapat terakhir yang dilakukan komisi fatwa MUI Kabupaten Cirebon terhadap pendidikan (ajaran) IN, MUI mengatakan sebagian ajaran yang diajarkan oleh Idris Nawawi mengenai Ilmu Hikmah, sebagian benar dan sebagian menyimpang.
“Dari hasil rapat terakhir, Idris Nawawi mengajarkan Ilmu Hikmah. Ada yang benar dari ajaran tersebut dan ada juga yang menyimpang,” kata KH. Mukhlisin Muzarie selaku Kabid Hukum dan perundang-undangan MUI Kabupaten Cirebon.
Ditambahkan Mukhlisin, praktek yang sehari-hari dilakukan oleh IN terkait penjualan benda-benda yang dianggap pusaka, MUI menilai praktek tersebut haram karena barang-barang yang dijual oleh IN ada kesepakatan antara dua belah pihak. Selain itu, barang-barang yang dijual IN tidak mempunyai khasiat dan tidak ada manfaat dalam prakteknya.
“Setelah dipelajari, barang-barang yang dijual oleh IN tidak mempunyai manfaat dan tidak ada khasiat. MUI menyatakan haram karena ada perjanjian kepada kedua belah pihak pada proses praktek jual beli,” katanya.
Selain itu, MUI Kabupaten Cirebon juga mengatakan, Pondok Pesantren Nurul Qur’an harus dihentikan karena sebagian ajarannya menyimpang dari Syari’at Islam. Tidak hanya ajarannya yang harus dihentikan, MUI mengatakan praktek yang dilakukan oleh IN juga harus dihentikan dan ditutup. Buku-buku yang diajarkan pun dikatakan MUI harus ditarik.
“Pondok Pesantren itu harus dihentikan, tidak bisa dilanjutkan lagi karena sebagian menyimpang dari syariat islam. Pun begitu dengan praktek yang dilaksanakan juga harus dihentikan, harus ditutup serta tidak boleh ada kegiatan, buku-buku yang beredar pun harus ditarik. Buku karangnya sendiri berupa modul,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masayarakat (Kesbanglinmas) Ade Setiadi mengatakan,mengenai fatwa MUI nanti akan ditindaklanjuti oleh Badan Koordinasi Pengawasan Aliran dan Kepercayaan (Bakorpakem). Ade mengatakan fatwa yang dikeluarkan oleh MUI belum final karena menurutnya akan ada usulan dari Bakorpakem. “Nantinya ketua pakem akan melakukan pertemuan untuk membahas hasil rapat ini dan akan ditelaah secara hukum,” katanya. (Iskandar)
1083 Views

Minggu, 22 Februari 2015

Diduga Sesat, Almanar Luruk Ponpes di Setu Kulon

15 Feb 2015 


WERU,(CNC).- Puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Nahi Munkar (Almanar) Cirebon dan sejumlah ormas lainya meluruk Ponpes Nurul Quran (NQ) yang berada di Blok Siampet Desa Setu Kulon Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon, Minggu (15/2/2015). Mereka menuding ponpes yang diasuh oleh H. Idris Nawawi sesat.
“Masalah kesesatan sudah jelas dan pengasuh ponpes itu telah menjual agama untuk kepentingan pribadi. Dan ini suatu pelecahan bagi umat muslim dimana pun,” kata Ketua Almanar Kab. Cirebon, Andi Mulya kepada sejumlah awak media usai melakukan mediasai di ponpes tersebut.
Menurutnya, permasalahan ini telah diadukan ke Badan Koordinasi Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (Bakorpakem) Kabupaten Cirebon, namun hingga kini tidak ada kejelasan. Padahal ini masalah yang sangat serius karena telah mengoplos tauhid dan menyesatkan umat muslim.
“Korban Idris Nawawi sudah ratusan bahkan kasus ini telah dilaporkan ke kepolisian Polres Cirebon oleh para korbannya, dan kerugian sudah miliaran rupiah,” katanya.
Dikataknya, sejumlah bukti-bukti berupa batu, patung, keris dan rekaman dari Idris Nawawi ada semua. Namun hingga kini tidak ada kejelasan dari majelis ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Cirebon, untuk menyelesaikan masalah ini.
“Kalau tidak segera ditindak, jangan salahkan kami bila kami bertindak lebih jauh. Dan jelas-jelas Bakorpakem Kab. Cirebon tidak jalan padahal ini tugas mereka. Coba lihat ponpes semegah ini tidak ada berdiri masjid, ini menandakan kalau ajarannya sesat,” tegasnya.
Salah satu korban yang hadir dalam demo tersebut, Yogi mengatakan, bahwa apa yang diajarkan oleh Idris Nawawi susah melenceng dengan kaidah dan ajaran Islam yang sesungguhnya. Karena Islam tidak mengajarkan ilmu-ilmu yang bertentangan dengan Alquran dan Hadist.
“Saya pernah ketipu dengan membeli beberapa jimat seharga Rp1 juta pada tahun 2008, katanya jimat tersebut bisa untuk kekayaan dan bisa untuk mengobati orang serta pengasihan. Tapi nyatanya tidak terbukti dan saya sudah laporkan ini ke polisi,” kata Yogi singkat.
Sementara salah satu pengurus Bakorpakem Kab. Cirebon, Ade Setiadi mengatakan, masalah ini akan secepatanya dirapatkan sekaligus mempelajari semua bukti-bukti yang ada.
“Besok kita rapatkan, agar masalah ini bisa cepat selesai,” kata Kepala Kesbanglinmas Kabupaten Cirebon ini.
Terpisah Ketua Ponpes Nurul Quran, H. Idris Nawawi membantah bila ajaran menyimpang, dan menyesatkan. Dalam penjualan jimat-jimat tersebut dia mengakui namun hanya sebatas marketing karena barang tersebut milik orang lain dan bukan miliknya.
“Semuanya saya serahkan ke MUI, meraka lebih tahu dan paham, adapun pelaporan ke polisian sudah islah dan saya sudah memberikan ganti rugi,” jelas Idris.
Dia menambahkan, adanya demo dari ormas Islam (AMANAR,-red) merupakan momen yang paling luar biasa buat dirinya, karena dengan semua itu semua orang bisa mengetahuinya termasuk MUI. Bayangkan dengan hujatan ini semua santri yang ada bubar.
“Dua tahun santri saya bubar, karena adanya fitnah dan hujatan dan dengan adanya pertemuan ini hati saya jadi lega karena besok katanya mau dirapatkan di Bakorpakem,” pungkas Idris. (Enon/CNC)


WERU, (CNC).- Puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Nahi Munkar (Almanar) Cirebon dan sejumlah ormas lainya meluruk Ponpes Nurul Quran (NQ) yang berada di Blok Siampet Desa Setu Kulon Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon, Minggu (15/2/2015). Mereka menuding ponpes yang diasuh oleh H. Idris Nawawi sesat.
“Masalah kesesatan sudah jelas dan pengasuh ponpes itu telah menjual agama untuk kepentingan pribadi. Dan ini suatu pelecahan bagi umat muslim dimana pun,” kata Ketua Almanar Kab. Cirebon, Andi Mulya kepada sejumlah awak media usai melakukan mediasai di ponpes tersebut.
Menurutnya, permasalahan ini telah diadukan ke Badan Koordinasi Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (Bakorpakem) Kabupaten Cirebon, namun hingga kini tidak ada kejelasan. Padahal ini masalah yang sangat serius karena telah mengoplos tauhid dan menyesatkan umat muslim.
“Korban Idris Nawawi sudah ratusan bahkan kasus ini telah dilaporkan ke kepolisian Polres Cirebon oleh para korbannya, dan kerugian sudah miliaran rupiah,” katanya.
Dikataknya, sejumlah bukti-bukti berupa batu, patung, keris dan rekaman dari Idris Nawawi ada semua. Namun hingga kini tidak ada kejelasan dari majelis ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Cirebon, untuk menyelesaikan masalah ini.
“Kalau tidak segera ditindak, jangan salahkan kami bila kami bertindak lebih jauh. Dan jelas-jelas Bakorpakem Kab. Cirebon tidak jalan padahal ini tugas mereka. Coba lihat ponpes semegah ini tidak ada berdiri masjid, ini menandakan kalau ajarannya sesat,” tegasnya.
Salah satu korban yang hadir dalam demo tersebut, Yogi mengatakan, bahwa apa yang diajarkan oleh Idris Nawawi susah melenceng dengan kaidah dan ajaran Islam yang sesungguhnya. Karena Islam tidak mengajarkan ilmu-ilmu yang bertentangan dengan Alquran dan Hadist.
“Saya pernah ketipu dengan membeli beberapa jimat seharga Rp1 juta pada tahun 2008, katanya jimat tersebut bisa untuk kekayaan dan bisa untuk mengobati orang serta pengasihan. Tapi nyatanya tidak terbukti dan saya sudah laporkan ini ke polisi,” kata Yogi singkat.
Sementara salah satu pengurus Bakorpakem Kab. Cirebon, Ade Setiadi mengatakan, masalah ini akan secepatanya dirapatkan sekaligus mempelajari semua bukti-bukti yang ada.
“Besok kita rapatkan, agar masalah ini bisa cepat selesai,” kata Kepala Kesbanglinmas Kabupaten Cirebon ini.
Terpisah Ketua Ponpes Nurul Quran, H. Idris Nawawi membantah bila ajaran menyimpang, dan menyesatkan. Dalam penjualan jimat-jimat tersebut dia mengakui namun hanya sebatas marketing karena barang tersebut milik orang lain dan bukan miliknya.
“Semuanya saya serahkan ke MUI, meraka lebih tahu dan paham, adapun pelaporan ke polisian sudah islah dan saya sudah memberikan ganti rugi,” jelas Idris.
Dia menambahkan, adanya demo dari ormas Islam (AMANAR,-red) merupakan momen yang paling luar biasa buat dirinya, karena dengan semua itu semua orang bisa mengetahuinya termasuk MUI. Bayangkan dengan hujatan ini semua santri yang ada bubar.
“Dua tahun santri saya bubar, karena adanya fitnah dan hujatan dan dengan adanya pertemuan ini hati saya jadi lega karena besok katanya mau dirapatkan di Bakorpakem,” pungkas Idris. (Enon/CNC)
- See more at: http://www.cirebonnews.com/berita/item/7948-diduga-sesat-almanar-luruk-ponpes-di-setu-kulon#sthash.WEJC7XB2.dpuf
WERU, (CNC).- Puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Nahi Munkar (Almanar) Cirebon dan sejumlah ormas lainya meluruk Ponpes Nurul Quran (NQ) yang berada di Blok Siampet Desa Setu Kulon Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon, Minggu (15/2/2015). Mereka menuding ponpes yang diasuh oleh H. Idris Nawawi sesat.
“Masalah kesesatan sudah jelas dan pengasuh ponpes itu telah menjual agama untuk kepentingan pribadi. Dan ini suatu pelecahan bagi umat muslim dimana pun,” kata Ketua Almanar Kab. Cirebon, Andi Mulya kepada sejumlah awak media usai melakukan mediasai di ponpes tersebut.
Menurutnya, permasalahan ini telah diadukan ke Badan Koordinasi Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (Bakorpakem) Kabupaten Cirebon, namun hingga kini tidak ada kejelasan. Padahal ini masalah yang sangat serius karena telah mengoplos tauhid dan menyesatkan umat muslim.
“Korban Idris Nawawi sudah ratusan bahkan kasus ini telah dilaporkan ke kepolisian Polres Cirebon oleh para korbannya, dan kerugian sudah miliaran rupiah,” katanya.
Dikataknya, sejumlah bukti-bukti berupa batu, patung, keris dan rekaman dari Idris Nawawi ada semua. Namun hingga kini tidak ada kejelasan dari majelis ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Cirebon, untuk menyelesaikan masalah ini.
“Kalau tidak segera ditindak, jangan salahkan kami bila kami bertindak lebih jauh. Dan jelas-jelas Bakorpakem Kab. Cirebon tidak jalan padahal ini tugas mereka. Coba lihat ponpes semegah ini tidak ada berdiri masjid, ini menandakan kalau ajarannya sesat,” tegasnya.
Salah satu korban yang hadir dalam demo tersebut, Yogi mengatakan, bahwa apa yang diajarkan oleh Idris Nawawi susah melenceng dengan kaidah dan ajaran Islam yang sesungguhnya. Karena Islam tidak mengajarkan ilmu-ilmu yang bertentangan dengan Alquran dan Hadist.
“Saya pernah ketipu dengan membeli beberapa jimat seharga Rp1 juta pada tahun 2008, katanya jimat tersebut bisa untuk kekayaan dan bisa untuk mengobati orang serta pengasihan. Tapi nyatanya tidak terbukti dan saya sudah laporkan ini ke polisi,” kata Yogi singkat.
Sementara salah satu pengurus Bakorpakem Kab. Cirebon, Ade Setiadi mengatakan, masalah ini akan secepatanya dirapatkan sekaligus mempelajari semua bukti-bukti yang ada.
“Besok kita rapatkan, agar masalah ini bisa cepat selesai,” kata Kepala Kesbanglinmas Kabupaten Cirebon ini.
Terpisah Ketua Ponpes Nurul Quran, H. Idris Nawawi membantah bila ajaran menyimpang, dan menyesatkan. Dalam penjualan jimat-jimat tersebut dia mengakui namun hanya sebatas marketing karena barang tersebut milik orang lain dan bukan miliknya.
“Semuanya saya serahkan ke MUI, meraka lebih tahu dan paham, adapun pelaporan ke polisian sudah islah dan saya sudah memberikan ganti rugi,” jelas Idris.
Dia menambahkan, adanya demo dari ormas Islam (AMANAR,-red) merupakan momen yang paling luar biasa buat dirinya, karena dengan semua itu semua orang bisa mengetahuinya termasuk MUI. Bayangkan dengan hujatan ini semua santri yang ada bubar.
“Dua tahun santri saya bubar, karena adanya fitnah dan hujatan dan dengan adanya pertemuan ini hati saya jadi lega karena besok katanya mau dirapatkan di Bakorpakem,” pungkas Idris. (Enon/CNC)
- See more at: http://www.cirebonnews.com/berita/item/7948-diduga-sesat-almanar-luruk-ponpes-di-setu-kulon#sthash.WEJC7XB2.dpuf
WERU, (CNC).- Puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Nahi Munkar (Almanar) Cirebon dan sejumlah ormas lainya meluruk Ponpes Nurul Quran (NQ) yang berada di Blok Siampet Desa Setu Kulon Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon, Minggu (15/2/2015). Mereka menuding ponpes yang diasuh oleh H. Idris Nawawi sesat.
“Masalah kesesatan sudah jelas dan pengasuh ponpes itu telah menjual agama untuk kepentingan pribadi. Dan ini suatu pelecahan bagi umat muslim dimana pun,” kata Ketua Almanar Kab. Cirebon, Andi Mulya kepada sejumlah awak media usai melakukan mediasai di ponpes tersebut.
Menurutnya, permasalahan ini telah diadukan ke Badan Koordinasi Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (Bakorpakem) Kabupaten Cirebon, namun hingga kini tidak ada kejelasan. Padahal ini masalah yang sangat serius karena telah mengoplos tauhid dan menyesatkan umat muslim.
“Korban Idris Nawawi sudah ratusan bahkan kasus ini telah dilaporkan ke kepolisian Polres Cirebon oleh para korbannya, dan kerugian sudah miliaran rupiah,” katanya.
Dikataknya, sejumlah bukti-bukti berupa batu, patung, keris dan rekaman dari Idris Nawawi ada semua. Namun hingga kini tidak ada kejelasan dari majelis ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Cirebon, untuk menyelesaikan masalah ini.
“Kalau tidak segera ditindak, jangan salahkan kami bila kami bertindak lebih jauh. Dan jelas-jelas Bakorpakem Kab. Cirebon tidak jalan padahal ini tugas mereka. Coba lihat ponpes semegah ini tidak ada berdiri masjid, ini menandakan kalau ajarannya sesat,” tegasnya.
Salah satu korban yang hadir dalam demo tersebut, Yogi mengatakan, bahwa apa yang diajarkan oleh Idris Nawawi susah melenceng dengan kaidah dan ajaran Islam yang sesungguhnya. Karena Islam tidak mengajarkan ilmu-ilmu yang bertentangan dengan Alquran dan Hadist.
“Saya pernah ketipu dengan membeli beberapa jimat seharga Rp1 juta pada tahun 2008, katanya jimat tersebut bisa untuk kekayaan dan bisa untuk mengobati orang serta pengasihan. Tapi nyatanya tidak terbukti dan saya sudah laporkan ini ke polisi,” kata Yogi singkat.
Sementara salah satu pengurus Bakorpakem Kab. Cirebon, Ade Setiadi mengatakan, masalah ini akan secepatanya dirapatkan sekaligus mempelajari semua bukti-bukti yang ada.
“Besok kita rapatkan, agar masalah ini bisa cepat selesai,” kata Kepala Kesbanglinmas Kabupaten Cirebon ini.
Terpisah Ketua Ponpes Nurul Quran, H. Idris Nawawi membantah bila ajaran menyimpang, dan menyesatkan. Dalam penjualan jimat-jimat tersebut dia mengakui namun hanya sebatas marketing karena barang tersebut milik orang lain dan bukan miliknya.
“Semuanya saya serahkan ke MUI, meraka lebih tahu dan paham, adapun pelaporan ke polisian sudah islah dan saya sudah memberikan ganti rugi,” jelas Idris.
Dia menambahkan, adanya demo dari ormas Islam (AMANAR,-red) merupakan momen yang paling luar biasa buat dirinya, karena dengan semua itu semua orang bisa mengetahuinya termasuk MUI. Bayangkan dengan hujatan ini semua santri yang ada bubar.
“Dua tahun santri saya bubar, karena adanya fitnah dan hujatan dan dengan adanya pertemuan ini hati saya jadi lega karena besok katanya mau dirapatkan di Bakorpakem,” pungkas Idris. (Enon/CNC)
- See more at: http://www.cirebonnews.com/berita/item/7948-diduga-sesat-almanar-luruk-ponpes-di-setu-kulon#sthash.WEJC7XB2.dpuf
15 Feb 2015 007
15 Feb 2015 007
15 Feb 2015 007
15 Feb 2015 007