WERU,(CNC).- Puluhan massa yang tergabung dalam
Aliansi Masyarakat Nahi Munkar (Almanar) Cirebon dan sejumlah ormas lainya
meluruk Ponpes Nurul Quran (NQ) yang berada di Blok Siampet Desa Setu Kulon
Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon, Minggu (15/2/2015). Mereka menuding ponpes
yang diasuh oleh H. Idris Nawawi sesat.
“Masalah
kesesatan sudah jelas dan pengasuh ponpes itu telah menjual agama untuk kepentingan
pribadi. Dan ini suatu pelecahan bagi umat muslim dimana pun,” kata Ketua
Almanar Kab. Cirebon, Andi Mulya kepada sejumlah awak media usai melakukan
mediasai di ponpes tersebut.
Menurutnya,
permasalahan ini telah diadukan ke Badan Koordinasi Pengawas Aliran Kepercayaan
Masyarakat (Bakorpakem) Kabupaten Cirebon, namun hingga kini tidak ada
kejelasan. Padahal ini masalah yang sangat serius karena telah mengoplos tauhid
dan menyesatkan umat muslim.
“Korban
Idris Nawawi sudah ratusan bahkan kasus ini telah dilaporkan ke kepolisian
Polres Cirebon oleh para korbannya, dan kerugian sudah miliaran rupiah,”
katanya.
Dikataknya,
sejumlah bukti-bukti berupa batu, patung, keris dan rekaman dari Idris Nawawi
ada semua. Namun hingga kini tidak ada kejelasan dari majelis ulama Indonesia
(MUI) Kabupaten Cirebon, untuk menyelesaikan masalah ini.
“Kalau
tidak segera ditindak, jangan salahkan kami bila kami bertindak lebih jauh. Dan
jelas-jelas Bakorpakem Kab. Cirebon tidak jalan padahal ini tugas mereka. Coba
lihat ponpes semegah ini tidak ada berdiri masjid, ini menandakan kalau
ajarannya sesat,” tegasnya.
Salah
satu korban yang hadir dalam demo tersebut, Yogi mengatakan, bahwa apa yang
diajarkan oleh Idris Nawawi susah melenceng dengan kaidah dan ajaran Islam yang
sesungguhnya. Karena Islam tidak mengajarkan ilmu-ilmu yang bertentangan dengan
Alquran dan Hadist.
“Saya
pernah ketipu dengan membeli beberapa jimat seharga Rp1 juta pada tahun 2008,
katanya jimat tersebut bisa untuk kekayaan dan bisa untuk mengobati orang serta
pengasihan. Tapi nyatanya tidak terbukti dan saya sudah laporkan ini ke
polisi,” kata Yogi singkat.
Sementara
salah satu pengurus Bakorpakem Kab. Cirebon, Ade Setiadi mengatakan, masalah
ini akan secepatanya dirapatkan sekaligus mempelajari semua bukti-bukti yang
ada.
“Besok
kita rapatkan, agar masalah ini bisa cepat selesai,” kata Kepala Kesbanglinmas
Kabupaten Cirebon ini.
Terpisah
Ketua Ponpes Nurul Quran, H. Idris Nawawi membantah bila ajaran menyimpang, dan
menyesatkan. Dalam penjualan jimat-jimat tersebut dia mengakui namun hanya
sebatas marketing karena barang tersebut milik orang lain dan bukan miliknya.
“Semuanya
saya serahkan ke MUI, meraka lebih tahu dan paham, adapun pelaporan ke polisian
sudah islah dan saya sudah memberikan ganti rugi,” jelas Idris.
Dia
menambahkan, adanya demo dari ormas Islam (AMANAR,-red) merupakan momen yang
paling luar biasa buat dirinya, karena dengan semua itu semua orang bisa
mengetahuinya termasuk MUI. Bayangkan dengan hujatan ini semua santri yang ada
bubar.
“Dua
tahun santri saya bubar, karena adanya fitnah dan hujatan dan dengan adanya
pertemuan ini hati saya jadi lega karena besok katanya mau dirapatkan di
Bakorpakem,” pungkas Idris. (Enon/CNC)
WERU, (CNC).-
Puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Nahi Munkar
(Almanar) Cirebon dan sejumlah ormas lainya meluruk Ponpes Nurul Quran
(NQ) yang berada di Blok Siampet Desa Setu Kulon Kecamatan Weru
Kabupaten Cirebon, Minggu (15/2/2015). Mereka menuding ponpes yang
diasuh oleh H. Idris Nawawi sesat.
“Masalah
kesesatan sudah jelas dan pengasuh ponpes itu telah menjual agama untuk
kepentingan pribadi. Dan ini suatu pelecahan bagi umat muslim dimana
pun,” kata Ketua Almanar Kab. Cirebon, Andi Mulya kepada sejumlah awak
media usai melakukan mediasai di ponpes tersebut.
Menurutnya,
permasalahan ini telah diadukan ke Badan Koordinasi Pengawas Aliran
Kepercayaan Masyarakat (Bakorpakem) Kabupaten Cirebon, namun hingga kini
tidak ada kejelasan. Padahal ini masalah yang sangat serius karena
telah mengoplos tauhid dan menyesatkan umat muslim.
“Korban
Idris Nawawi sudah ratusan bahkan kasus ini telah dilaporkan ke
kepolisian Polres Cirebon oleh para korbannya, dan kerugian sudah
miliaran rupiah,” katanya.
Dikataknya,
sejumlah bukti-bukti berupa batu, patung, keris dan rekaman dari Idris
Nawawi ada semua. Namun hingga kini tidak ada kejelasan dari majelis
ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Cirebon, untuk menyelesaikan masalah
ini.
“Kalau tidak segera ditindak,
jangan salahkan kami bila kami bertindak lebih jauh. Dan jelas-jelas
Bakorpakem Kab. Cirebon tidak jalan padahal ini tugas mereka. Coba lihat
ponpes semegah ini tidak ada berdiri masjid, ini menandakan kalau
ajarannya sesat,” tegasnya.
Salah
satu korban yang hadir dalam demo tersebut, Yogi mengatakan, bahwa apa
yang diajarkan oleh Idris Nawawi susah melenceng dengan kaidah dan
ajaran Islam yang sesungguhnya. Karena Islam tidak mengajarkan ilmu-ilmu
yang bertentangan dengan Alquran dan Hadist.
“Saya
pernah ketipu dengan membeli beberapa jimat seharga Rp1 juta pada tahun
2008, katanya jimat tersebut bisa untuk kekayaan dan bisa untuk
mengobati orang serta pengasihan. Tapi nyatanya tidak terbukti dan saya
sudah laporkan ini ke polisi,” kata Yogi singkat.
Sementara
salah satu pengurus Bakorpakem Kab. Cirebon, Ade Setiadi mengatakan,
masalah ini akan secepatanya dirapatkan sekaligus mempelajari semua
bukti-bukti yang ada.
“Besok kita rapatkan, agar masalah ini bisa cepat selesai,” kata Kepala Kesbanglinmas Kabupaten Cirebon ini.
Terpisah
Ketua Ponpes Nurul Quran, H. Idris Nawawi membantah bila ajaran
menyimpang, dan menyesatkan. Dalam penjualan jimat-jimat tersebut dia
mengakui namun hanya sebatas marketing karena barang tersebut milik
orang lain dan bukan miliknya.
“Semuanya
saya serahkan ke MUI, meraka lebih tahu dan paham, adapun pelaporan ke
polisian sudah islah dan saya sudah memberikan ganti rugi,” jelas Idris.
Dia
menambahkan, adanya demo dari ormas Islam (AMANAR,-red) merupakan momen
yang paling luar biasa buat dirinya, karena dengan semua itu semua
orang bisa mengetahuinya termasuk MUI. Bayangkan dengan hujatan ini
semua santri yang ada bubar.
“Dua
tahun santri saya bubar, karena adanya fitnah dan hujatan dan dengan
adanya pertemuan ini hati saya jadi lega karena besok katanya mau
dirapatkan di Bakorpakem,” pungkas Idris. (Enon/CNC)
WERU, (CNC).-
Puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Nahi Munkar
(Almanar) Cirebon dan sejumlah ormas lainya meluruk Ponpes Nurul Quran
(NQ) yang berada di Blok Siampet Desa Setu Kulon Kecamatan Weru
Kabupaten Cirebon, Minggu (15/2/2015). Mereka menuding ponpes yang
diasuh oleh H. Idris Nawawi sesat.
“Masalah
kesesatan sudah jelas dan pengasuh ponpes itu telah menjual agama untuk
kepentingan pribadi. Dan ini suatu pelecahan bagi umat muslim dimana
pun,” kata Ketua Almanar Kab. Cirebon, Andi Mulya kepada sejumlah awak
media usai melakukan mediasai di ponpes tersebut.
Menurutnya,
permasalahan ini telah diadukan ke Badan Koordinasi Pengawas Aliran
Kepercayaan Masyarakat (Bakorpakem) Kabupaten Cirebon, namun hingga kini
tidak ada kejelasan. Padahal ini masalah yang sangat serius karena
telah mengoplos tauhid dan menyesatkan umat muslim.
“Korban
Idris Nawawi sudah ratusan bahkan kasus ini telah dilaporkan ke
kepolisian Polres Cirebon oleh para korbannya, dan kerugian sudah
miliaran rupiah,” katanya.
Dikataknya,
sejumlah bukti-bukti berupa batu, patung, keris dan rekaman dari Idris
Nawawi ada semua. Namun hingga kini tidak ada kejelasan dari majelis
ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Cirebon, untuk menyelesaikan masalah
ini.
“Kalau tidak segera ditindak,
jangan salahkan kami bila kami bertindak lebih jauh. Dan jelas-jelas
Bakorpakem Kab. Cirebon tidak jalan padahal ini tugas mereka. Coba lihat
ponpes semegah ini tidak ada berdiri masjid, ini menandakan kalau
ajarannya sesat,” tegasnya.
Salah
satu korban yang hadir dalam demo tersebut, Yogi mengatakan, bahwa apa
yang diajarkan oleh Idris Nawawi susah melenceng dengan kaidah dan
ajaran Islam yang sesungguhnya. Karena Islam tidak mengajarkan ilmu-ilmu
yang bertentangan dengan Alquran dan Hadist.
“Saya
pernah ketipu dengan membeli beberapa jimat seharga Rp1 juta pada tahun
2008, katanya jimat tersebut bisa untuk kekayaan dan bisa untuk
mengobati orang serta pengasihan. Tapi nyatanya tidak terbukti dan saya
sudah laporkan ini ke polisi,” kata Yogi singkat.
Sementara
salah satu pengurus Bakorpakem Kab. Cirebon, Ade Setiadi mengatakan,
masalah ini akan secepatanya dirapatkan sekaligus mempelajari semua
bukti-bukti yang ada.
“Besok kita rapatkan, agar masalah ini bisa cepat selesai,” kata Kepala Kesbanglinmas Kabupaten Cirebon ini.
Terpisah
Ketua Ponpes Nurul Quran, H. Idris Nawawi membantah bila ajaran
menyimpang, dan menyesatkan. Dalam penjualan jimat-jimat tersebut dia
mengakui namun hanya sebatas marketing karena barang tersebut milik
orang lain dan bukan miliknya.
“Semuanya
saya serahkan ke MUI, meraka lebih tahu dan paham, adapun pelaporan ke
polisian sudah islah dan saya sudah memberikan ganti rugi,” jelas Idris.
Dia
menambahkan, adanya demo dari ormas Islam (AMANAR,-red) merupakan momen
yang paling luar biasa buat dirinya, karena dengan semua itu semua
orang bisa mengetahuinya termasuk MUI. Bayangkan dengan hujatan ini
semua santri yang ada bubar.
“Dua
tahun santri saya bubar, karena adanya fitnah dan hujatan dan dengan
adanya pertemuan ini hati saya jadi lega karena besok katanya mau
dirapatkan di Bakorpakem,” pungkas Idris. (Enon/CNC)
WERU, (CNC).-
Puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Nahi Munkar
(Almanar) Cirebon dan sejumlah ormas lainya meluruk Ponpes Nurul Quran
(NQ) yang berada di Blok Siampet Desa Setu Kulon Kecamatan Weru
Kabupaten Cirebon, Minggu (15/2/2015). Mereka menuding ponpes yang
diasuh oleh H. Idris Nawawi sesat.
“Masalah
kesesatan sudah jelas dan pengasuh ponpes itu telah menjual agama untuk
kepentingan pribadi. Dan ini suatu pelecahan bagi umat muslim dimana
pun,” kata Ketua Almanar Kab. Cirebon, Andi Mulya kepada sejumlah awak
media usai melakukan mediasai di ponpes tersebut.
Menurutnya,
permasalahan ini telah diadukan ke Badan Koordinasi Pengawas Aliran
Kepercayaan Masyarakat (Bakorpakem) Kabupaten Cirebon, namun hingga kini
tidak ada kejelasan. Padahal ini masalah yang sangat serius karena
telah mengoplos tauhid dan menyesatkan umat muslim.
“Korban
Idris Nawawi sudah ratusan bahkan kasus ini telah dilaporkan ke
kepolisian Polres Cirebon oleh para korbannya, dan kerugian sudah
miliaran rupiah,” katanya.
Dikataknya,
sejumlah bukti-bukti berupa batu, patung, keris dan rekaman dari Idris
Nawawi ada semua. Namun hingga kini tidak ada kejelasan dari majelis
ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Cirebon, untuk menyelesaikan masalah
ini.
“Kalau tidak segera ditindak,
jangan salahkan kami bila kami bertindak lebih jauh. Dan jelas-jelas
Bakorpakem Kab. Cirebon tidak jalan padahal ini tugas mereka. Coba lihat
ponpes semegah ini tidak ada berdiri masjid, ini menandakan kalau
ajarannya sesat,” tegasnya.
Salah
satu korban yang hadir dalam demo tersebut, Yogi mengatakan, bahwa apa
yang diajarkan oleh Idris Nawawi susah melenceng dengan kaidah dan
ajaran Islam yang sesungguhnya. Karena Islam tidak mengajarkan ilmu-ilmu
yang bertentangan dengan Alquran dan Hadist.
“Saya
pernah ketipu dengan membeli beberapa jimat seharga Rp1 juta pada tahun
2008, katanya jimat tersebut bisa untuk kekayaan dan bisa untuk
mengobati orang serta pengasihan. Tapi nyatanya tidak terbukti dan saya
sudah laporkan ini ke polisi,” kata Yogi singkat.
Sementara
salah satu pengurus Bakorpakem Kab. Cirebon, Ade Setiadi mengatakan,
masalah ini akan secepatanya dirapatkan sekaligus mempelajari semua
bukti-bukti yang ada.
“Besok kita rapatkan, agar masalah ini bisa cepat selesai,” kata Kepala Kesbanglinmas Kabupaten Cirebon ini.
Terpisah
Ketua Ponpes Nurul Quran, H. Idris Nawawi membantah bila ajaran
menyimpang, dan menyesatkan. Dalam penjualan jimat-jimat tersebut dia
mengakui namun hanya sebatas marketing karena barang tersebut milik
orang lain dan bukan miliknya.
“Semuanya
saya serahkan ke MUI, meraka lebih tahu dan paham, adapun pelaporan ke
polisian sudah islah dan saya sudah memberikan ganti rugi,” jelas Idris.
Dia
menambahkan, adanya demo dari ormas Islam (AMANAR,-red) merupakan momen
yang paling luar biasa buat dirinya, karena dengan semua itu semua
orang bisa mengetahuinya termasuk MUI. Bayangkan dengan hujatan ini
semua santri yang ada bubar.
“Dua
tahun santri saya bubar, karena adanya fitnah dan hujatan dan dengan
adanya pertemuan ini hati saya jadi lega karena besok katanya mau
dirapatkan di Bakorpakem,” pungkas Idris. (Enon/CNC)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar