sesuai janji.. berikut artikel idris 'suherman' nawawi tetot al ngibuli wal mesum i mengenai alasannya membela diri karena tidak pernah/ kelihatan shalat oleh murid2nya... santri2 jamij lama semoga masih ingat ya.. (demi ALLAH no edit)
#kelilipan_tombak_wilayah
==================================
Seorang murid bertanya kepada gurunya: "bagaimana sholatnya seorang Waliyulloh?" lalu sang guru menjawab: "Sesungguhnya sholatnya seorang Wali, mereka tidak pernah meninggalkan Al-Qur'an, sebelum 10 Juz, dibacanya dalam satu sholatan"
(kemudian dalam komentar ada yg bertanya)>>>
kenapa yc sy tdk menemukn para guru/kyai/habib yg sy lht atw sy dtangin ke ponpes'a atw majelis ta'lim'nya tdk pernah sy lht mrka sholat brjemaah brsama2 di masjid beserta santri dn jamaah yg laen'a...
Pdhlkan kt sendri di ajarkn beliau-beliau tuk sholat berjamaah di masjid ketimbang dirumah
>>>> Dalam mencari GURU,,,disinilah lemahnya kita sebagai murid,,,masih memikirkan amalnya guru,,sedangkan dalam Hadist maupun kitab tauhid dan Tasawwuf sudah banyak dituliskan secara transparan: "Sesungguhnya batal menjadi seorang murid apabila dalam hatinya tercermin masih memikirkan amalnya seorang guru,,sebab ibadahnya murid 70 tahun sama halnya ibadahnya Mursyid 2 jam" (keterangan ini diambil oleh kitab Bahrun Bimaujin).
Pada masa WAliyulloh Syeikh Quthbu Ahmad Al Badawy,,,,beliau masyhur akan kewaliannya,,,,lalu disuatu hari,,seorang Wali, bernama Junnun,,,sholat di masjidnya selama 3 bulan berturut turut.....Lalu Junnun bertanya kepada Syeikh Al Badawi: "Wahai Waliyulloh,,mengapa kau tidak pernah mengimami di masjidmu sendiri dan kau pasrahkan kepada murid muridmu" Maka dijawab olehnya: "Kewalianmu terlalu dini dan pandanganmu terlalu sempit,,,,,sedangkan Allah membuka mata hatiku sangat besarnya..maka diamlah kamu sampai kamu mengerti sendiri" lalu dengan rasa tak puasnya,,,Junnun terus mencari cela untuk mengetahui ke aliman ibadahnya Syeikh Ahmad Al Badawy,,,,,,selama 1 tahun berjamaah di masjidnya. namun satu kalipun beliiau tidak pernah tahu Syeikh Ahmad Badawy,,melakukan sholat,,apalagi menjadi Imam Masjid...maka yang kedua kalinya dia bertanya kembali "{Wahai Wali Allah,,demi Allah,,aku meyakini anda tidak pernah sholat dan menyimpang dari ajaran Rosululloh SAW" lalu Syeikh Ahmad Badawy menjawabnya: "Demi Allah kewalianmu hilang wahai Junnun" dan setelah ucapan itu terlontarkan maka Junnun, seketika itu juga raib dan berpindah pada alam yang begitu gelap....Junnun akhirnya menyesal namun,,,,semua sudah terjadi,,maka Junnun meratapi kebodohannya dan terus zuhud dihadapan Allah siang dan malam selama 7 tahun lamnya...Suatu ketika,,,seorang kakek datang dan mengajaknya sholat,,,,,Hati Junnun saat itu sangat gembira karena baru menemukan orang selama 7 tahun dalam penyiksaan bathin yang begitu panjang menderannya...Maka diajaknya Junnun ke suatu masjid yang sangat besar dan indah,,setelah itu Junnun di antar untuk bersalaman kepada sang Imam masjid seusai sholat berjamaah....Setelah tahu siapa yang menjadi Imamnya junnun langsung menangis tersedu sedu sambil memohon maaf atas kesalahannya....ternyata yang menjadi Imam masjib itu adalah Syeikh Ahmad Al badawy, yang pernah di hinanya: "Wahai Junnun,,karena kamu diantar oleh Nabi Hidir AS,,maka aku maafkan dirimu,,dan mulai saat ini kutaruh kembali kewalianmu atas Ijin Allah SWT"
CIREBON(CT) – Puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi
Masyarakat Nahi Mungkar, mendatangi pesantren pimpinan IN, yang terletak
di Desa Setu Kulon Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon.
#kelilipan_tombak_wilayah
==================================
Seorang murid bertanya kepada gurunya: "bagaimana sholatnya seorang Waliyulloh?" lalu sang guru menjawab: "Sesungguhnya sholatnya seorang Wali, mereka tidak pernah meninggalkan Al-Qur'an, sebelum 10 Juz, dibacanya dalam satu sholatan"
(kemudian dalam komentar ada yg bertanya)>>>
kenapa yc sy tdk menemukn para guru/kyai/habib yg sy lht atw sy dtangin ke ponpes'a atw majelis ta'lim'nya tdk pernah sy lht mrka sholat brjemaah brsama2 di masjid beserta santri dn jamaah yg laen'a...
Pdhlkan kt sendri di ajarkn beliau-beliau tuk sholat berjamaah di masjid ketimbang dirumah
>>>> Dalam mencari GURU,,,disinilah lemahnya kita sebagai murid,,,masih memikirkan amalnya guru,,sedangkan dalam Hadist maupun kitab tauhid dan Tasawwuf sudah banyak dituliskan secara transparan: "Sesungguhnya batal menjadi seorang murid apabila dalam hatinya tercermin masih memikirkan amalnya seorang guru,,sebab ibadahnya murid 70 tahun sama halnya ibadahnya Mursyid 2 jam" (keterangan ini diambil oleh kitab Bahrun Bimaujin).
Pada masa WAliyulloh Syeikh Quthbu Ahmad Al Badawy,,,,beliau masyhur akan kewaliannya,,,,lalu disuatu hari,,seorang Wali, bernama Junnun,,,sholat di masjidnya selama 3 bulan berturut turut.....Lalu Junnun bertanya kepada Syeikh Al Badawi: "Wahai Waliyulloh,,mengapa kau tidak pernah mengimami di masjidmu sendiri dan kau pasrahkan kepada murid muridmu" Maka dijawab olehnya: "Kewalianmu terlalu dini dan pandanganmu terlalu sempit,,,,,sedangkan Allah membuka mata hatiku sangat besarnya..maka diamlah kamu sampai kamu mengerti sendiri" lalu dengan rasa tak puasnya,,,Junnun terus mencari cela untuk mengetahui ke aliman ibadahnya Syeikh Ahmad Al Badawy,,,,,,selama 1 tahun berjamaah di masjidnya. namun satu kalipun beliiau tidak pernah tahu Syeikh Ahmad Badawy,,melakukan sholat,,apalagi menjadi Imam Masjid...maka yang kedua kalinya dia bertanya kembali "{Wahai Wali Allah,,demi Allah,,aku meyakini anda tidak pernah sholat dan menyimpang dari ajaran Rosululloh SAW" lalu Syeikh Ahmad Badawy menjawabnya: "Demi Allah kewalianmu hilang wahai Junnun" dan setelah ucapan itu terlontarkan maka Junnun, seketika itu juga raib dan berpindah pada alam yang begitu gelap....Junnun akhirnya menyesal namun,,,,semua sudah terjadi,,maka Junnun meratapi kebodohannya dan terus zuhud dihadapan Allah siang dan malam selama 7 tahun lamnya...Suatu ketika,,,seorang kakek datang dan mengajaknya sholat,,,,,Hati Junnun saat itu sangat gembira karena baru menemukan orang selama 7 tahun dalam penyiksaan bathin yang begitu panjang menderannya...Maka diajaknya Junnun ke suatu masjid yang sangat besar dan indah,,setelah itu Junnun di antar untuk bersalaman kepada sang Imam masjid seusai sholat berjamaah....Setelah tahu siapa yang menjadi Imamnya junnun langsung menangis tersedu sedu sambil memohon maaf atas kesalahannya....ternyata yang menjadi Imam masjib itu adalah Syeikh Ahmad Al badawy, yang pernah di hinanya: "Wahai Junnun,,karena kamu diantar oleh Nabi Hidir AS,,maka aku maafkan dirimu,,dan mulai saat ini kutaruh kembali kewalianmu atas Ijin Allah SWT"
Selasa, 17 Februari 2015
Tuntut MUI Keluarkan Fatwa Sesat, Al Manar Resmi Laporkan Aliran IDRIS NAWAWI ke Bakorpakem
CIREBON (CT) – Menindaklanjuti permasalahan yang terjadi di
Pesantren IN, Aliansi Masyarakat Nahi Mungkar (Al Manar) melaporkan
secara resmi kepada Badan Koordinasi Pengawasan Aliran dan Kepercayaan
(Bakorpakem) Kabupaten Cirebon atas dugaan penistaan agama dan penipuan.
Al Manar yang dipimpin Andi Mulya melakukan pelaporan resmi disertai dengan barang bukti berupa dokumen-dokumen dan video. Dalam pertemuan tersebut hadir juga Perwakilan tokoh agama dan beberapa instansi terkait di Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbanglinmas) Kabupaten Cirebon.
Menurut Andi Mulya, pihaknya menuntut dalam hal ini Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Cirebon agar mengeluarkan fatwa sesat terkait ajaran yang dilakukan oleh IN. Andi menuntut agar sesegera mungkin MUI mengeluarkan fatwa. Andi mengancam akan melakukan tindakan seandainya fatwa tersebut tidak dikeluarkan sesegera mungkin. Setelah keluarnya fatwa dari MUI pihaknya akan menyampaikan laporan kepada pihak Kepolisian.
“Ini adalah proses terakhir. Kami resmi mengadukan kepada Bakorpakem, utamannya MUI yang punya hak untuk fatwa sesat. Sesegera mungkin kasus ini diselesaikan. Jangan sampai habis kesabaranya kami akan tindak sendiri. Jangan salahkan kami,” tegasnya.
Sementara dari pihak MUI menanggapi hal tersebut dengan serius. Pihaknya mengaku akan tetap mengawal kasus tersebut dengan melakukan musyawarah untuk mengerluarkan fatwa tersebut.
“Kami serius dengan hal ini. Kita akan tetap mendampingi lalu akan melakukan musyawarah untuk mengeluarkan fatwa. Mempelajari laporannya, kalau belum bisa dipahami kami akan mendatangkan pelapor supaya jelas,” ujar Bahrudin Ketua MUI Kabupaten Cirebon. (Iskandar)
Al Manar yang dipimpin Andi Mulya melakukan pelaporan resmi disertai dengan barang bukti berupa dokumen-dokumen dan video. Dalam pertemuan tersebut hadir juga Perwakilan tokoh agama dan beberapa instansi terkait di Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbanglinmas) Kabupaten Cirebon.
Menurut Andi Mulya, pihaknya menuntut dalam hal ini Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Cirebon agar mengeluarkan fatwa sesat terkait ajaran yang dilakukan oleh IN. Andi menuntut agar sesegera mungkin MUI mengeluarkan fatwa. Andi mengancam akan melakukan tindakan seandainya fatwa tersebut tidak dikeluarkan sesegera mungkin. Setelah keluarnya fatwa dari MUI pihaknya akan menyampaikan laporan kepada pihak Kepolisian.
“Ini adalah proses terakhir. Kami resmi mengadukan kepada Bakorpakem, utamannya MUI yang punya hak untuk fatwa sesat. Sesegera mungkin kasus ini diselesaikan. Jangan sampai habis kesabaranya kami akan tindak sendiri. Jangan salahkan kami,” tegasnya.
Sementara dari pihak MUI menanggapi hal tersebut dengan serius. Pihaknya mengaku akan tetap mengawal kasus tersebut dengan melakukan musyawarah untuk mengerluarkan fatwa tersebut.
“Kami serius dengan hal ini. Kita akan tetap mendampingi lalu akan melakukan musyawarah untuk mengeluarkan fatwa. Mempelajari laporannya, kalau belum bisa dipahami kami akan mendatangkan pelapor supaya jelas,” ujar Bahrudin Ketua MUI Kabupaten Cirebon. (Iskandar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar