#reviewww dikit sejarah MD-Al Karom# Mukjizatnya Wali Songo
Pada buah Al-Karom
Demi Allah, demi Allah, demi
Allah, waktu itu hatiku menangis saat berhadapan dengan Assyeikh Quthbul
Muthlak Qurbatu Syareatul Khotam Habib Husen bin Yahya bihadazzaman, bahwa
bulan maulud ini beliau akan andil mengisi malam Tasyakkur, yang di
selenggarakan olehku di Majlis Dzikir Jam’ul Ijazah, pada
tanggal 27 Pebruari 2011.¨Beliau juga berkata: Seluruh Waliyulloh sedunia akan
hadir dalam acara tersebut, semua tak lain demi menghormatiku (sifat sulthan)
dan menghormati acara lelang mustika yang di sponsori oleh Mbah Kuwu Cakra
Buana (buah Al-Karom).Mungkin bagi anda yang kurang paham makna Tauhid, ucapan
di atas sangatlah berlebihan, namun bagi mereka yang paham makna maqomat, hal
semacam itu bagian dari tahkiknya sebuah derajat wilayah seseorang yang sudah
memegang peranan Darus sulthan/ Qurbah. Tidak ada satu kebohongan baginya dan
tidak ada satu ucapanpun yang menyesatkan, mereka adalah para Arifun, yang dijaga
oleh Allah SWT (fi kitabi faedu Rohman). ¨Fikitabihi Bahrun bimaujin, juga
menjelaskan: Tidak ada suatu kematian bagi para Arifun, semuanya hanya
berpindahan tempat dari sifat dunia menuju alamul barri (Jannah) dan tidak ada
hijab yang menghalanginya kecuali mereka sebatas pandangan syareat dan maqom
rendah lainnya.
Dalam pertemuanku, beliau
ingin ikut memeriahkan acara mauludan dengan melelang 113 MD buah Al-Karom dan
mustika khosois lainnya, semua ini tak lain sebagai wasilah bagi mereka yang
memilikinya dalam segala hajat dan keperluan yang bermanfaat.¨Beliau juga
bercerita, bahwa buah Al-Karom, yang akan di lelang kelak mempunyai dua
macam:¨Buah Al-Karom, hasil tirakatnya dan Buah Al-Karom, dari pemberian
seluruh Waliyulloh berbagai Negara. Lalu aku bertanya padanya: Lebih tinggi
mana buah Al-Karom, dengan merah delima kepunyaanku dari pemberian ibu Siti
Khodijah/ Dewi Lanjar, yang bersifat brai?....Secara fisik memang bagus punya
Dewi Siti Khodijah, namun secara isi dan manfaat, buah Al-Karom 17x lipat lebih
tinggi derajatnya dalam segala karomah dan manfaat lainnya jelas Quthbul
Muthlak.¨Subhanallooooohhhh!!!!!!!! Terang bathinku. Tambahnya: Walau buah
Al-Karom, tidak brai di air, namun semua WaliSongo, menyukainya sebagai wasilah
Babul futuhiyyah (pintu pembuka). Bahkan Rosululloh SAW, sendiri mengijinkan
atas pelelangan ini sebagai min ahli syafaqoh (memahami suatu ijma’
kebutuhan pada pewarisnya=Quthub) atas kebutuhannya di alam dunia. Sebegitu
dahsyatkah buah yang satu ini hingga semua Wali menghormatinya? aku bertanya
padanya. Tidak!!!!terang Mursyidku.,,,Tahun ini adalah Wilayahku, Maulud ini
adalah hajatanku, bulan ini adalah keshultananku (Quthbul Muthlak bihadaz
zaman) dan buah A-Karom, adalah hadiah buatku,Inilah ucapan tahkikul adab
seseorang yang sudah menguasai sifat Al-Mulku, tiada kesombongan dan tiada
rekayasa, apapun ucapannya adalah Dzat Allah yang menempel pada sifat hamba
Lama’buda Antasyhadahu/Sesungguhnya Dzat Allah, akan selalu
menempel pada sifat hamba.
Aku jadi tambah penasaran
tentang wasilah buah Al-Karom, lalu aku bertanya lagi padanya:¨Berapakah harga
asli per-biji dari buah Al-Karom, sesungguhnya? Beliau pun menjawab:….Tidak
bisa di nilai dengan uang katanya¦.Sebab di Yaman, maupun di Negara Mesir, satu
biji buah Al-Karom, para Waliyulloh, yang memahami buah tersebut berani sampai
Rp. 150 juta. Subhanalloh!!!
By.....Pangeran Goa Mujarrob
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar