1- Wajib keilmuan mempunyai sanad Muttasil dari kanjeng Rosul sampai ke kita (peserta) Alasannya?: Imam Ibnu Athoillah menuliskan dalam kitabnya Hikam: "Sanad muttasil lebih utama dari pencarian silsilah orang tuamau sendiri. Sebab tanpa sanad muttasil apapun bentuk ilmu tidak sampai kehadapan Allah SWT"
2- Wajib dibuktikan di tempat. Seperti dalam pengsian maupun praktek lainnya. Alasannya.....Siapapun yang tidak bisa mempraktekkan, maka orang itu bagian dari Kadzibun/pembohong. Disini sang guru wajib memberikan secara rill bentuk wujud dari segala sifat materi yang ada. Seperti contoh...."Disaat kita melantunkan doa buat penyembuhan lewat media air putih" Sudahkah kita yakin bahwa doa kita akan mujarrab dan bisa menyembuhkan si pasien? Jawabannya...Wollohu a'lam bissoab?/tidak tahu,,sebab yang menyembuhkan hanya ijin Allah....Padahal semacam ini tidak benar adanya...Allah,,akan menyembuhkan dengan Qudrotnya,,dan manusia harus memahami Qodlonya,,maka tiada yang sulit bila keduanya punya ikatan yang pas menurut ilmu buthunul Buthuhn.
3- Bagaimana kita yakin akan ilmu,,bila tidak bisa membuktikan penarikan atau masuk ke dimensi alam astral? Sedangkan apapun bentuk ilmu bathin,,wajib di buktikannya? Padahal cara semacam ini sangatlah mudah di pelajari bila seoarng Guru sudah menguasai Sir Hurufiyyah. Contoh...Mengapa orang awam sulit mempelajari ilmu bathin? Jawabannya......Bukan orang awamnya yang sulit untuk mempelajarinya, tapi sang Gurulah yang belum mampu mengajarkan sampai kesana...Inilah faktor utama yang harus bisa dipahami secara nyata.
4- Bila kita mengisi bentuk isim, benda bertuah,,apa ada buktinya kalau asma' yang kita tanamkan tadi punya kekuatan? Jawabannya...Wajib punya bukti...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar