produk paranormal Idris Nawawi TjA Jam'ul Ijazah

produk paranormal Idris Nawawi TjA Jam'ul Ijazah

Keterangan

Blog ini berisi kumpulan tulisan, ajaran,snapshot dan iklan paranormal Idris Nawawi TjA, pimpinan Pondok Pesantren Hafidz Qur'an Jam'ul Ijazah di Plered, Cirebon, Jawa Barat yang saat ini sedang ramai dihujat di facebook. Sumber isi blog ini diambil dari: 1. Grup tertutup kumpulan artikel Idris Nawawi Jam'ij. 2. Grup kumpulan artikel Sutristian (copi paste). 3. Berbagai Situs dan blog. 4. Status dan komentar di facebook. Blog ini juga berisi bantahan atas pernyataan dan tulisan Idris Nawawi TjA. Harap dicermati, tulisan Idris Nawawi TjA yang menyangkut kutipan hadits Rasulullah saw dan hadist qudsi umumnya tidak disertai perawi yang jelas. Inilah yang mengindikasikan adanya penyimpangan dan kesesatan dalam tulisan-tulisan tersebut.MUI Cirebon Jawa Barat sudah mengeluarkan fatwa SESAT atas ajaran Idris Nawawi

Minggu, 08 Juni 2014

KEUTAMAAN MEMILIH MASJID


Sesungguhnya masjid atau musholla atau tempat ibadah lainnya, mempunyai nilai ibadah sendiri dihadapan Allah SWT....Sebab tempat ibadah yang kita bangun terkadang tidak ditilik atau tidak mempunyai faedah sama sekali, semua ini akibat dari awal pembuatannya..............Terdapat dalam surat AT-TAUBATH ayat 108; "Sesungguhnya masjid di dirikan atas dasar takaw, sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sembahyang di dalamnya. Sesungguhnya Allah, menyuai pada mereka yang membersihkan dirinya dari sifat yang bersih" Juga dalam surat Jin ayat 18; "Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah, maka janganlah kamu menyembah seseorang pun di dalamnya kecuali menyembah karena Allah"

Maksud dua ayat diatas secara makna tafsir dijelaskan sebagai berikut; "Bila kamu ingiinn bangun masjid atau tempat peribadatan,,,maka kumpulkanlah pemimpin yang ada di daerahmu untuk membangunnya karena Allah, bukan malah meminta ke setiap rumah atau pejalan kaki. Sesungguhnya sifat meminta bagian dari setengah pemakasaan hati manusia. barang siapa yang meminta, dan mereka berat hati untuk memberikannya, maka kata Allah......mereka beriman bukan karena AKU melainkan karena manusia. Sesungguhnya niat yang baik akan diberikan kemudahan oleh Allah SWT"
Seperti dalam satu Hadist Rosululloh SAW;
"Siapa yang membangun masjid karena Allah, bukan mengandalkan manusia lain, baik besar kecilnya tempat ibadah yang akan dibangun, niscaya Allah, akan membangun surga buatnya"

"Siapa yang membangun temapt ibadah karena Allah, bukan mengandalkan iuran dari orang lain, walau sekecil sarang burung bentuknya, Allah akan membangunkan untuknya surga terbaik"

"Siapa yang membangun tempat ibadah dengan hartanya sendiri secara ihlas, maka Allah, akan membangunkan surga buatnya dari bahan mutiara da Yakut"

"Siapa yang membuang najis dari dalam masjid atau tempat ibadah secara ihlas, maka Allah akan membangunkan surga baginya"

Samurah bin Jundub berkata: "Rosululloh, memerintahkan kepada semuanya untuk membangun tempat ibadah di dalam rumah dan membersihkannya dari kotoran atau najis"

Juga seluruh sahabat berkata: "Sesungguhnya ku namai temapt ibadah yang aku bangun dengan namaku sendiri sehingga di yaumul Qiamah nanti, tempat ibadah ini bagian dari rumah surgaku sendiri"



Rosululloh dan para sahabatnya,,mereka berebut membangun masjid Nabawi, namun semua sahabat pernah membikin masjid secara pribadi dengan uang pribadinya pula. Pada zaman Wali Songo di era pertengahan,,,masjid dibagun berdasarkan ta'awun (kerja bakti bersama) dan tidak pernah minta kepada siapapun tanpa terkecuali. Dizaman para habaib Falasufi.,,,,Masjid dibangun cukup lewat dermawan 1 atau 2 orang saja. Di zaman Habaib Sunni, Masjid dibangun secara pandangan kitab, cukup butuh 4 orang dermawan, dan di zaman akhir seperti sekarang ini,. masjid dibangun cukup 4 dermawan saja...Bila masjid dibangun dari hasil sumbangan banyak orang, maka suatu kepemimpinan dan ingin menjadi pemimpin atau pengurus mulai bermunculan, Nah dari sinilah keihlasan pembangunan masjid sudah dikatakan maqom syareat (umum) bukan
masjid min ahli derajat wal maqomat...

ADAKAH SUMBER CERITA DI ATAS ? ATAU HANYA KHAYALAN PENULISNYA ?

 

 

TULISAN LAIN




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar