produk paranormal Idris Nawawi TjA Jam'ul Ijazah

produk paranormal Idris Nawawi TjA Jam'ul Ijazah

Keterangan

Blog ini berisi kumpulan tulisan, ajaran,snapshot dan iklan paranormal Idris Nawawi TjA, pimpinan Pondok Pesantren Hafidz Qur'an Jam'ul Ijazah di Plered, Cirebon, Jawa Barat yang saat ini sedang ramai dihujat di facebook. Sumber isi blog ini diambil dari: 1. Grup tertutup kumpulan artikel Idris Nawawi Jam'ij. 2. Grup kumpulan artikel Sutristian (copi paste). 3. Berbagai Situs dan blog. 4. Status dan komentar di facebook. Blog ini juga berisi bantahan atas pernyataan dan tulisan Idris Nawawi TjA. Harap dicermati, tulisan Idris Nawawi TjA yang menyangkut kutipan hadits Rasulullah saw dan hadist qudsi umumnya tidak disertai perawi yang jelas. Inilah yang mengindikasikan adanya penyimpangan dan kesesatan dalam tulisan-tulisan tersebut.MUI Cirebon Jawa Barat sudah mengeluarkan fatwa SESAT atas ajaran Idris Nawawi

Selasa, 03 Juni 2014

HITAMNYA HATI




Setiap Group maupun persatuan atau wadah pertemuan, akan menimbulkan Pro Kontra dikemudian hari. Hitam dan putihnya manusia akan sangat tampak mewarnai lingkup sekeliling kita. Peranan manusia tak ubahnya antara air dan minyak saling berlawanan. Namun apapun masalahnya jangan sampai kita lemah dan lepas kendali, sesungguhnya adanya masalah suatu anugerah agung dalam menata kehidupan baru selanjutnya.
Seperti hikayat Imam Gozali RA, dalam masa perjalanannya kepada Allah...Beliau dikucilkan oleh seluruh masyarakat dan keluarganya. Bahkan beliau di usir ke hutan karena pemahamannya yang dianggap nyeleneh dan asal Ceplok...Bahkan para Ulama lain sangat membenci karena ke Tauhidannya yang begitu luas hingga orang lain beranggapan Imam Gozali berpegang pada hukum yang salah/pembohong.
Seiring waktu semua murid mulai meninggalkannya hingga Imam Gozali hidup menyendiri di tepian hutan bersama hewan-hewan buas lainnya.
Sebelas tahun Imam Gozali di hinakan oleh manusia, 20 tahun Imam Gozali, dijauhkan dari keluarga hingga setelah usainya merangkum kitab Ihya Ulumuddin,,Imam Gozali wafat dalam keadaan tiada satupun yang perduli oleh seonggok mayatnya.
Betapa hitamnya hati penduduk pada waktu itu, bahkan dalam kematiannya semuaa penduduk saling GHIBAH/menjelekkan amaliahnya yang diangggap sesat. Namun entah dari mana semua penduduk dibuat tercengang,,,,Pasalanya ratusan ribu manusia berduyun-dudyun datang untuk mensholati jenazahnya yang kini terbujur kaku di balai kayu yang sudah berusia ratusan tahun lamanya.

Baru setelah 11 tahun dari kematiannya, semua penduduk menyesal atas apa yang diperbuatnya dulu,,,Sesungguhnya penduduk menyesali 7 perkara yang tidak bisa ddikerjakan selain oleh Imam Gozali RA.

1- Sulit mencari rejeki, padahal sewaktu ada Imam Gozali, semua penduduk makmur.
2- Tidak bisa memahami ilmu Allah, padahal sewaktu ada Imam Gozali, semuanya mudah dipelajari.
3- Tidak bisa menahan bencana, padahal sewaktu ada Imam Gozali, semua marabahaya tidak sampai datang ke penduduk setempat.
4- Tidak bisa menahan keresahan hidup, padahal sewaktu ada Imam Gozali, mereka banyak curhat kepadanya dalam segala kesusahan.
5- Kerukunan masyarakat mullai tercerai berai, padahal sewaktu ada Imam Gozali, semuanya hidup makmur penuh Syafaqoh.
6- Tidak ada yang selamat dihadapan Allah, semua penduduk mati dalam kehinaan, dan para Ulama merasakan hal itu, semua itu akibat kebenciannya kepada Imam Gozali.
7- Semua menjadi hina dimata para Auliya dan bangsa Malaikat dengan diturunkannya penyakit cacar penuh nanah, disini mereka akhirnya menyesali apa yang pernah dilakukannya dulu dan penyesalan itu sama sekali tidak ada artinya. Sesungguhnya orang mulia yang dihujatnya telah tiada sepanjang zaman......

Inti dari cerita ini adalah? "Jangan terjebak dan saling menyalahkan orang lain, pikirkan kehidupan dan sifat kita sendiri. Sesungguhnya Allah telah memberikan pandangan hidup, bahwasannya manusia hanya bisa berhusnuddzon (berbaiik sangka) kecuali kita bagian dari golongan IDAUN/musuh Allah"

ADAKAH SUMBER CERITA DI ATAS ? ATAU HANYA KHAYALAN PENULISNYA ?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar