produk paranormal Idris Nawawi TjA Jam'ul Ijazah

produk paranormal Idris Nawawi TjA Jam'ul Ijazah

Keterangan

Blog ini berisi kumpulan tulisan, ajaran,snapshot dan iklan paranormal Idris Nawawi TjA, pimpinan Pondok Pesantren Hafidz Qur'an Jam'ul Ijazah di Plered, Cirebon, Jawa Barat yang saat ini sedang ramai dihujat di facebook. Sumber isi blog ini diambil dari: 1. Grup tertutup kumpulan artikel Idris Nawawi Jam'ij. 2. Grup kumpulan artikel Sutristian (copi paste). 3. Berbagai Situs dan blog. 4. Status dan komentar di facebook. Blog ini juga berisi bantahan atas pernyataan dan tulisan Idris Nawawi TjA. Harap dicermati, tulisan Idris Nawawi TjA yang menyangkut kutipan hadits Rasulullah saw dan hadist qudsi umumnya tidak disertai perawi yang jelas. Inilah yang mengindikasikan adanya penyimpangan dan kesesatan dalam tulisan-tulisan tersebut.MUI Cirebon Jawa Barat sudah mengeluarkan fatwa SESAT atas ajaran Idris Nawawi

Rabu, 04 Juni 2014

PERJALANAN ANTARA JAMIJ DAN SANTRI MUTABAAH



PERJALANAN ANTARA JAMIJ DAN SANTRI MUTABAAH

Secara pandangan Sufistik,,saya selaku pengorbit derajat bagi para santri Masyaikh Syareatul Khotam, secara Dhaukiyyah sudah memprediksi dua kubu yang beda tapi satu Mursyid di dalamnya, yaitu antara Jam'ij dan Mutaba'ah. Adapun golongan Istigfar, lebih dahulu maju ke depan dan sulit untuk terkejar.
1-Jam'ij,,tercipta menjadi golongan yang mengutamakan kekeluargaan.
2-Mutaba'ah,,tercipta menjadi golongan yang baru menata kehidupan baru dihadapan Allah.

Namun secara sepihak,,,keduanya punya kelebihan yang menonjol dalam sisi yang sulit terjangkau,,walau semua itu tergantung wasilahku juga dalam mengarahkannya menuju DHAUKIYYAH...Hanya saja dalam roda ilmu....kedua golongan ini sudah bagian watak Masyaikh Syareatul khotam yang tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya.

Secara pengamatan Dhaukiyyatul ilmi...Jam'ij tercipta sebagai Penguat Bumi dan keselamatan umat manusia. Adapun Mutaba'ah,,,terkhusus sebagai wadah penyaring permusyawaratan buat Masyaikh Syareatul Khotam (lebih dekat secara bathin) Namun semuanya kembali lagi ke sifat Dhaukiyyah masing-masing,,dan untuk 4 tahun ke depan,,saya rasa Mutabaah belum mampu menjadi ahli Dhaukiyyah dan masih membutuhkanku dalam perjalanan derajat.

Kenapa Mutaba'ah masih dikatakan belum mampu secara sepihak? Karena golongan ini tercipta prioritas umum, bukan Khususul Khusus yang di dalamnya masih banyak goncangan hidup khususnya terlahir dari sifat anak-anak...Adapun kokohnya Jam'ij, karena mereka tidak ikutan secara perjalanan dan semuanya gendong dibalik pundakku. Disinilah kekurangan santri Jam'ij yang saya hormati, tidak memahami perjalanan walau pemimpinnya sendiri menjadi ketua perjalanan (sangat tertinggal jauh)

Pada tahun kedepan,,antara Jamij dan Mutaba'ah akan terjadi ketidak cocokkan/salah paham yang menjadikan bumerang dari dalam Masyaikh,,semua ini karena kefatalan santri kecil yang mengakibatkan renggangnya antar Mursyid dan Murid....Namun cara semacam ini tidak terjadi lama dan mulai saat itulah kepemimpinan antar golongan akan sangat tampak sebagai pemegang derajat agung...

Maka sebelum terjadi yang tidak di inginkan,,,,,selaku pembina dan ketua pengait derajat Ilalloh,,,saya himbau kepada Mutaba'ah untuk selalu bermusyawarah apapun jelek dan manisnya Jamij. Sebaliknya saya juga akan merapat apabila ada kesalahan dalam diri Muutaba'ah. Karena dua golongan ini akan terjadi perbedaan sifat dimasa yang akan datang dan semuanya tidak bisa dihindari kecuali para santri sudah memahami bahwa semuanya datang dari Allah SWT....

Marhaban Ya Ahlulloh Kamalul Mutaba'ah.....
Marhaban Ahlas salamah Jam'ul Ijazah.....

Renungan yang wajib di baca oleh Jamij dan Mutaba'ah.










PERJALANAN ANTARA JAMIJ DAN SANTRI MUTABA'AH (BAG-2)
Dalam berkarya secara bijak dan mau merubah menuju tingkah laku yang lebih baik (Tajdidul Ahwal) seyogyanya kedua kubu saling menginspirasikan tanpa adanya persilangan. Manuver yang harus dirubah adalah? Kang As'ad, Kang Ujang, Kang Maemun, dan Hasan,,ke 4 sosok ini bagian dari monuver terdepan sebagai perangkul santri dan pengait Jamij. Adapun tatanan lain seperti kang Halimi, Kang H. Ahmad, Kang Bono, Kang Rouf,,,bagian pengukuhan dari sosok 4 sebelumnya. Untuk keluasan program menuju sakinatud derajat....Semua harus bekerja sebagai pengayom ke bawah. Sebab para santri masih banyak yang belum paham (kurang cocok) gaya kinerja Thorekoh yang diembankan ke santri tua menuju pengakuan Masyaikh (masih anak-anak). 
Adapun untuk Jamij,,,seyogyanya kang Asep Saefulloh, harus bijaksana sebagai Sulthan dilapangan, merangkul semua anak Jamij, bukan malah menjauhinya dengan pandangan individu. Perbanyaklah berkaloborasi dengan kang Pendi, sebab walau ia banyak bungkam, tapi kang Pendi sosok yang sedikitnya paham tentang derajat. Carilah titik semangat dengan sifat kekeluargaan dan giringlah semuanya menuju makna Siddyah diberbagai kegiatan agama. Dekatilah Amar Muammar untuk jembatan menujuku,,,,bersatulah dalam wadah yang sama, penuh ihlas, penuh semangat, penuh bekerja dan penuh tafakkur.
Ajaklah dua golongan ini tetap bersatu disela waktu yang mencukupi, baik bertemu di ajang Batsul Matsail, maupun pertemuan pribadi di Jam'ij, pondok atau dikediaman kang As'ad. Terapkan sistem berbagi rasa dan hilangkan sifat-sifat yang mubazir. Fokuskan setiap pertemuan dengan mengarah ke jalan Ibadah. Jangan saling merendahkan satu dengan lainnya. Satu itikad dan satu niat,,semua dibawah panji Syareatul Khotam.

Gunakan sisi-sisi derajat dengan cara mengikut sertakan perjalanan menuju DAM lewat Masyaikh Syareatul Khotam,,,lakukan secara rapih dan jangan salah. Sebab salah langkah satu ucapan akan menjadikan jauhnya kita menuju sifat Qudrotulloh. Untuk pembenahannya.....Santri Mutaba'ah ku tugaskan Kang As'ad sebagai induk pencairan perjalanan. Sedangkan Jamij, satu satunya yang bisa dipercaya adalah kang pendi. Terapkan sistem berskala.....Khusus Mutaba'ah waktunya 2 minggu sekali, dan untuk Jam'ij waktunya 3 minggu sekali. Adapun saya pribadi waktunya setiap minggu. Gunakan kebiasaan perjalanan ini dengan bersungguh hati, yakinkan bahwa, tiada yang lebih mulia kecuali derajat dunia dan uhkrowi yang terpegang.

Untuk langkah selanjutnya....dua golongan harus saling mengisi di acara Batsul Matsail malam Rabo...Gunakan derajat dan pengetahuan masing-masing agar lebih cepat sampai menjadi Ahlulloh wa Ahlu Rosul...Untuk Mutaba'ah,,gunakan malam jum'at membuka Batsul Matsail antar santri. Adapun Jamij, gunakan malam jum'at untuk memahami sifat dan tingkah laku lewat Faedurrahman.....
Semoga semuanya jadi manusia nyata, bukan menjadi orang berpenyakit..... Selesai !!!


ADAKAH SUMBER CERITA DI ATAS ? ATAU HANYA KHAYALAN PENULISNYA ?

 

 

 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar