Dahulu kala di tahun 1995,,,saya pernah diajak oleh Masyaikh Syareatul Khotam, naik perahu jangkung (kayuh) dari pesisir Pelabuhan menuju tengah laut. Entah apa maksud Masyaikh kala itu,,,,,yang jelas beliau ingin ditemani olehku. Tepatnya sudah 6 jam kita menuju laut lepas,,,,,disitu kulihat ada pusaran air menuju ke dasar laut,,dan Masyaikh hanya berkata: "masuklah kedalam" kaget dan rasa takut spontan menghardik bulu kudukku........Namun dengan wajah diam....Masyaikh tanpa babibu...langsung menarik tanganku masuk kedalam pusaran tersebut....Subhanalloh!!! ternyata pusaran tadi hanya sekedar lapisan ombak laut yang menjadi jalan masuk semata...,,,disitu terlihat terowongan goa dibalik aliran air laut yang meneutupinya dan
saat kita masuk tambah ke dalam,,,rupannya ruangan itu lebih terang dari nuansa bumi dan sekitarnya.....
Kami berdua terus berjalan menuju serambi bangunan yang sangat luas dan bertemu dengan sosok aki tua yang dipanggil Mbah Kuwu Cirebon......Mungkin waktu itu saya belum tahu apa-apa sehingga tanpa adab,,,mataku selalu menerawang ke sekeliling arsitektur bangunan yang ada.....Dan akhirnya mataku tertuju pada satu lentera yang cukup aneh bagiku......Lentera itu menempel disela dinding batu, namun cahayanya sangat kemilau sehingga semua ruangan menjadi terang benderang......Singkat Cerita.......!!!!!!
Kami berdua akhirnya pulang,,,namun langkahku terhenti dihadapan lentera tadi,,,,ternyata terang benderang yang saya anggap dari sebuah lentera,,,,ternyata hanya se onggok kembang putih ke ungu-unguan.......Dan saat saya tanya ke Masyaikh setelah sudah berada di atas laut "itu kembang apa? sampai sinarnya begitu terang?" Masayaikh hanya menjawab "Itu kembang Wijaya Kusuma kepunyaan Mbah Kuwu Cakra Buana"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar