Pada masa Syeikh Abdul Qodir Al jaelani,,,Ibnu Salam, datang bersama kedua orang tuanya untuk mesantren dan tinggal bersamanya. Syeikh Abdul Qodir-pun menerimanya dengan senang hati.
Seiring kekayaan orang tua Ibnu Salam,,,Syeikh Abdul Qodir Al Jaelani, seolah melorotin uang yang dipegang oleh Ibnu Salam...Beliau sellalu meminta uang dan uang hingga Ibnu Salam, tidak pernah kebagian uang jajan seperakpun dari pemberian orang tuanya.
Bahkan secara mata telanjang, Syeikh Abdul Qodir Al jaelani, kerap memaksa Ibnu Salam, untuk menggarap sawahnya seorang diri, tidak boleh ikutan mengaji dan wajib menyediakan minum di waktu tertentu. Kisah kehidupan Ibnu Salam, membuat namanya tidak masuk santri yang disegani, bahkan terkesan di jauhi oleh semua teman-temannya.
Delapan tahun sudah Ibnu Salam mengabdi kepada Waliyulloh Qutub Syeikh Abdul Qodir Al Jaelani, dan pada saat itu kedua orang tuanya datang disaat Syeikh Abdul Qodir Al jaelani, sedang makan di depan teras rumahnya dengan hidangan ayam bakar yang begitu menggoda selera.
Setelah kedua orang tua Ibnu Salam beruluk salam,,,maka keduanya dipersilahkan untuk makan bareng-bareng..
Seusai makan sang ibu bertanya..."Ya Syeikh mana anakku" Syeikh Abdul Qodir Al Jaelani, menjwab,..."Anakmu sedang aku suruh menggarap sawahku?" betapa kaget kedua orang tuanya....lalu keduanya meminta agar Syeikh mempertemukan dengan sang putra...Setelah Syeikh,,,memnaggilnya maka betapa terkejut kedua orang tua Ibnu Salam,,,,,betapa kurusnya sang putra.....Bahkan seolah tidak kenal dengan kedua orang tuanya,,,Ibnu Salam, langsung meminta makan kepada Syeikh Abdul Qodir Al Jaelani......Maka Syeikh,,,langsung mengambilkan makanan buatnya dengan lauk pauk seadannya..
Setelah melihat anaknya diperlakukan seperti itu,,,,sang Ibu langsung naik pitam dan meminta agar anaknya dibawa pulang ke rumah...Syeikh Abdul Qodir Al Jaelani-pun mempersilahkannya....Namun sang putra menolaknya hingga sang ibu berkata keras padanya..."Hai putraku....pilih mana gurumu yang tidak tahu diuntung atau orang tuamu sendiri!" Ibnu Salam menjawab: "Sampai matipun saya memilih guruku!" dengan tegasnya......
Betapa emosionalnya sang ibu sehingga mereka pulang tanpa permisi..Setelah keduanya hilang dari pandangan mata,,,,,Syeikh Abdul Qodir Al Jaelani,,menghampiri Ibnu Salam dan berkata; "Wahai Ibnu Salam,,,mengapa engkau bertahan disini,,padahal dirimu tidak layak disini hingga ibumu meminta kamu untuk pulang ke rumah?" Ibnu Salam hanya tersenyum...."Maaf Syiekh,,walau saya belum pernah mengaji padamu selama 8 tahun jalan dan belum pernah ikutan berjamaah seperti santri lainnya dan belum pernah menikmati uang hasil dari pemberian kedua orang tuaku,,,saya tetap yakin atas nama Allah,,bahwa semua ini bagian dari perjalananku lewat ridhomu Syeikh yang Agung" Dengan perkataan barusan,,,maka Syeikh Abdul Qodir Al Jaelani, langsung menyuruhnya kembali bekerja di ladang sawahnya.....
===============================================================
kitab Manbau Usulul Hikmah, karangan
Imam Aly Al Buny menjelaskan...."Barang siapa yang punya anak laki-laki
lahir hari jum'at maka bayi tadi punya 2 kelebihan dan kekurangan. 1- Peka
dalam hal bathiniyyah. 2- susah dalam bab duniawi.
Yang penting setiap amalan ada sanda
muttasilnya. Apabila tidak ada sanadnya wajib di buang jauh-jauh. Sebab Imam
Ibnu Athoillah berkata: "Barang siapa yang mengamalkan ilmu tanpa ada
sanad muttasil dari Allah sampai ke pengijazah, maka amalan itu tidak bisa
sampai kepada bangsa Malaikat apalagi ke Allah SWT"
habib Luthfi Pekalongan pernah
berkata padaku...Silsilah keilmuan yang sah dari Kanjeng Rosul sampai ke kita,
paling sedikit 34 sanad...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar