KEMURNIAN KEKASIH ALLAH

Dijelaskan dalam kitab minjami'i karpmatil Auliya (halaman 7)

"Apabila seorang hamba mendekatkan diri kepada Allah, dengan cara meningkatkan ketaqwaan dan ke ihlasannya, dan Allah mendekatkan kepada hamba dengan segala raahmat dan kasih sayang-Nya, (Ikatan bathin yang kuat) maka merupakan suatu tanda bahwa hamba tersebut telah menjadi kekasih Allah"

"Adapun bagi orang yang tingkah lakunya tidak sesuai dengan tuntutan ajaran Rosululloh SAW, maka orang tersebut sama sekali bukan kekasih Allah, walau mereka dalam dirinya punya kelebihan Khowarik (kesaktian) doa yang di ijabah, bisa terbang atau mampu berjalan di atas air. Maka apabilaa seseorang mengaku bahwa dia telah sampai pada kedudukan yang tidak mewajibkannya sholat dikarenakan sudah mampu dan bagian dari sholat bathin (lahirnya tidak menjalankan sholat) atau mengaku ahli wahdatul Wujud, manunggaling kaula Gusti, atau ahli Ibadah tanpa orang lain tahu, Maka mereka bagian dari ahli tersesat dan bagian golongan setan terkutuk. Sebab siapapun dalam hidup, Allah telah memberikan kelebihan yang sama, seperti Iblis, Allah menjadikannya bisa menghilang atau sakti serta bisa merubah segaka bentuk atas keinginannya. Sama dengan bangsa Nabi dan Wali, Allah juga menjadikan mereka Ahli Mu'jizat maupun ahli Karomah. Sesungguhnya Allah, menciptkan segala kebaikan telah ada pada sifat dan tingkah laku Kanjeng Rosululloh SAW"

Seperti yang terdapat dalam surat Ali Imran ayat 178;

"Sesungguhnya tenggang waktu (kebaikan) yang kami berikan kepada mereka hanyalah agar dosa mereka semakin bertambah" Surat Al Qur'an ini di tujukkan kepada mereka yang mengaku dirinya ahli Ma'rifat namun mereka biasa meninggalkan sholat Fardhu dengan dalih,,, kami Group Manunggaling Kaula Gusti (sholatnya cukup dengan bathiniyyah)

ADAKAH SUMBER CERITA DI ATAS ? ATAU HANYA KHAYALAN PENULISNYA ?