Dalam hukum Islam, ilmu Tauhid wajib di ketahui oleh seluruh umat manusia yang sudah menginjak usia Baligh. Dan apabila kita tidak sampai mengetahuinya hingga ruh lepas dari jasad (mati) menurut Imam Sanusi,,,hukumnya Islam di dunia tapi Kafir di akherat...Sebab menurut ajaran Rosululloh SAW: "Selamatnya ruh kita, karena mengenal keagungan ilmu Allah, sedangkan mempelajari ilmu Tauhid bagian dari Iman, barang siapa yang tidak mengenal Iman niscaya bukan muslim dihadapan Allah"
Ilmu Tauhid di bagi menjadi 2 pemahaman:
1- Tauhid Syar'i dan 2- tauhid Hakiki. Yang dinamakan tauhid Syar'i adalah?
Mengenal Allah dengan dalil-dalilnya...Seperti memahaminya kita dengan
berpegang hukum Al Qur'an, Hadist dan Sunnahnya (isi perjalanan kitab para
Waliyulloh) Adapun yang dinamakan Tauhid hakiki.......Kedekatan kita dalam
mengenal kebesaran Allah, secara Tajalli (lepasnya jiwa untuk tujuan ibadah
karena Allah) seperti,,,menerimanya kita dalam musibah atau cobaan. Menggunakan
kenikmatan kita di jalan Allah, dan mendekatkan hati serta pikiran kita dengan
cara istiqomah berdzikir maupun dengan cara ibadah lainnya.
Secara makna ibadah,,,,,setiap
manusia mempunyai tahapan pandangan yang berbeda,,,,dan yang dimaksud tahapan
disini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu: Ibadahnya orang awam dan ibadahnya ahli
Solihin atau Ma'rifat Billah. Yang dimaksud ibadahnya orang awam adalah? mereka
wajib mengikuti syareat yang diajarkan oelh baginda Rosululloh SAW, dengan
menetapkan rukun Islam (Syahadatain, Sholat, Zakat, Puasa dan haji bagi yang
mampu) dan berpegang pada hukum Syar'i,,,bukan dengan akal akalan
semata,,seperti wajib belajar ilmu agama, wajib menjalankan makna kehidupan
yang sesuai dengan anjuran Rosululloh, dan wajib mengistikomahkan riyadho/zuhud
di sela waktu luang (berdzikir atau mendekatkan diri secara kesempurnaan
sifat/istiqomah). Adapun ibadahnya ahli Solihin atau Ma'rifat billah, dimanapun
mereka ditempatkan dan dalam waktu apapun juga,,,hati dan pikirannya selalu
mengingat keagungan Allah SWT. Cara semacam ini disebut juga sebagai Ahlulloh
Wa ahlu Rosul,,,yang setiap gerak dan sifatnya selalu mengedepankan makna
Syafaqoh/kelembutan dengan satu i'tikad,,,bahwa diamanapun kita berada,,Allah
selalu tahu apa yang kita perbuat,,sehingga golongan ini tingkah lakunya dijaga
oleh hawa nafsu yang kotor. Golongan ini disebut juga sebagai "Muammalatul
Qulub Awil Arwah/ tidak melihat waktu dan tempat,,,hatinya selalu berdzikir
kepada Allah SWT"
Mengenal ibadahnya ahli Solihin atau
Ma'rifat Billah,,,mereka lebih mengutamakan hati dan pikirannya untuk selalu
bertaqorrub kepada Allah,,,sehingga dalam bentuk apapun,,,hatinya tidak mati
oleh asma' Allah/Ilahiyyah. Dan tingkah laku semacam ini, kitab Iqodzul Himam
menjelaskan sebagai berikut: "Sesungguhnya 2 menit bagi ahli
Ma'rifat,,lebih utama ketimbang ibadahnya orang awam selama 70 tahun lamanya.
Sebab secara makna tauhid,,,ibadahnya orang awam masih banyak tercampur sifat
ujub, riya' takabbur, nafsu dan belum mampu menerima keadaan hidup secara ihlas
maupun istiqomah (hatinya masih resah dalam segala hal) seperti contoh,,,disaat
kena cobaan masih kurang menerima dan disaat mendapat nikmat kurang bisa
menggunakannya dijalana Allah.
Disini kami akan jelaskan secara
rinci,,beberapa tahapan mengenal ilmu Tauhid,,sehingga dengan penataan hukum
Tauhid ini kita semua bisa merubah sifat jelek dimasa lalu dan berganti dengan
sifat kebajikan dimasa depan.....Kunci dasar yang wajib kita pegang adalah
IHLAS,,,namun ihlas disini mempunyai tahapan atau tingkatan, terhitung dari
maqom dan kedudukannya, yaitu, IHLAS KHUSUSUL KHUSUS.....IHLAS AHLU
KHUSUS....IHLAS AWAMIYYAH.......Yang dimaksud dengan IHLAS KHUSUSUL
KHUSUS,,,,,mereka hidup sudah matang dengan ilmu yang dipelajarinya dan
menjalankan makna hidup dia karena ALLAH semata (tidak pernah dalam hatinya ada
rasa kecewa, sakit hati, tidak menerima keadaan DLL) cara semacam ini hanya
para Waliyulloh, yang mampu menjalankannya, seperti para Auliya kamil, Maqom
Syareatul Khotam, Maqom Hubbulloh/ Habib, Maqom Kholil dan maqom lainnya....Dan
maqom ini lebih mendahulukan sifat takwa dan lebih meninggalkan sifat duniawi
(hatinya tidak berubah dengan keadaan fakir atau kaya) Adapaun IHLAS AHLU
KHUSUS,,,,mereka masih mempunyai harapan dan tujuan hidup,,,seperti ingin masuk
surga, ingin menjadi Waliyulloh, ingin kedapatan Rohmat besar dan lain
sejenisnya...Sedangkan IHLAS AWAMIYYAH,,,,,mereka selalu beribadah membawa
pamrih,,seperti ibadahnya penuh dengan permintaan, masih banyak
keinginan,,ingin bisa A atau B,,,dan lain sebagainya...Golongan ini disebut
sebagai golongan terendah dan masih butuh proses panjang hingga 30 sampai 40
tahun lamanya....Dan bila golongan IHLAS AWAMIYYAH,,,tidak mempunyai guru
pembimbing,,maka matinya disebut kafir,,,k(Islam di alam dunia tapi bukan Islam
di alam diakherat) karena ke Imanannya belum sampai dihadapan Allah SWT.
Bgaimana cra ny mencri/menemukan gru
pmbimbing,,?>>>>>>>>>> jangan dulu mencari
guru,,,,carilah kesemnagatan beribadah dengan belajar ke beberapa Kyai atau
ulama,,,pelajari ilmunya dan gunakan akal pikiran sehat...insya Allah dengan
kecintaan kita terhadap ilmu Allah,,,,,semua akan ada jalan mencari Mursyid....
Apakah shalawat & ilmu Ladunni
bsa mngantarkn qta k hadirat ALLAH SWT. selain dri guru pembimbing...,,,, ato
hanya guru pembimbing yg bsa mmbantu tanpa terKecuai..??>>>>>>>>>
Tak ada ilmu Ladzuni tanpa adanya guru pembimbing,,,dan bila ada karena
keturunan....niscaya ilmu Ladzuni tadi adalah bagian dari Zadabiyyun/ hanya
cinta kepada Allah semata,,,dan tidak bakal menemukan Salikun/kenormalan tingkah
laku,,,,sedangkan mencari ilmu Allah, wajib keduanya kita
jalani,,,,disini,,,tanpa adanya guru pembimbing,,,tidak SAH kemuridannya..
ADAKAH SUMBER CERITA DI
ATAS ? ATAU HANYA KHAYALAN PENULISNYA ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar