Sebagai sifat hamba yang sangat mencintai keagungan Allah SWT,,wajib baginya menjaga segala tingkah laku, khususnya menyangkut kehatia-hatian dalam berucap dan segala aspec tingkah laku. Jangan biarkan pemahaman kita menjadi orang bodoh yang katanya, kata Buku, kata Kyai,,tapi tidak menjalankan HUKUM secara keseluruhan...Cara semacam ini menurut pandangan ilmu Tauhid, dikatakan wasilah MUDILLUN/ cara setan yang hinggap ke dalam sanubari, sehingga melahirkan sifat tidak mau dikalahkan atau inginnya benar sendiri secara akliyyah dan bukan karena berpegang dengan HUKUM AGAMA (benar menurut pandangannya sendiri)
Untuk menghindari sifat semacam
ini,,,ilmu Tauhid mengajarkan dengan sifat IHSAN/ selalu husnuddun/berpandangan
baik terhadap siapapun. Adapun yang dimaksud IHSAn disini, terbagi menjadi 2
bagian: 1- Ihsan Muhasabah, artinya: Menjaga sifat kita dengan cara
berlandaskan hukum Allah. Baik secara sifat, asma' yang selalu di istikomahkan,
juga menjaga segala ucapan dari kata bahasa yang diharamkan menurut hukum
agama. 2- Ihsan Muroqobah, artinya: Menjaga segala tingkah laku kita dengan
selalu mengingat Allah, dengan satu keyakinan bahwa Allah SWT,,,selalu melihat
hambanya secara dekat apapun yang dilakukanya,,sehingga dengan cara semacam
ini,,,tingkah laku kita tetap dijaga dari sifat maksaiat dan dosa.
Adapun yang dimaksud amal secara
ilmu Tauhid adalah: "Mewujudkan suatu bentuk kebajikan dengan terus
menerus" maksud dari terus menerus disini...Apabila kita ahli ibadah, ahli
tirakat atau ahli puasa dan lainnya...namun hati kita masih punya perasaan
tidak berbagi dengan mahkluk lainnya,,niscaya sifat semacam ini bukanlah ahli
Iman atau Islam,,melainkan ahli Nar/ neraka di ayaumul Qiamah nanti. Seperti
mengusir pengemis yang datang dengan dalih mereka masih kuat kerja atau di
lihatnya sebagai pekerjaan tetap dan lainnya...Sedangkan secara makna
Tauhid,,,,apapun yang terjadi di setiap waktu atau harinya,,,semua sudah ijin
atau kehendak Allah SWT, tanpa terkecuali,,,baik yang bersifat menyenangkan
atau menyakitkan sekalipun....Sesungguhnya segala hal yang terjadi,,,semua
sudah bagian dari Qodlo wal Qodarnya Allah..
Dari kedua sifat diatas "IHSAN
MUHASABAH dan IHSAN MUROQOBAH" apabila kita bisa menjalankannya secara
istiqomah,,tanpa kita sadari,,,Allah SWT,,sudah menetapkan orang yang punya
tingkah laku (adab) semacam ini di sebut maqom WAliyulloh,,,Sebab siapapun yang
mampu menseleksi kehati hatian sifat dan tingkah laku kita,,,itu bagian dari
adab/tatakrama keluhuran derajat dan cara ini disebut sebagai tingkah laku
Wilaiyah (ahli derajat Wilayah) Dan bila ada golongan semacam ini,,pasti
hatinya tidak bakal mati untuk selalu menyebut asma' Ilahiyyah secara
kesempurnaan sifat dan Af'al...atau orang yang sudah terbuka mata hatinya (BASYAROTUL
AIN WABASYAROTUL QOLBIYYAH)
ADAKAH SUMBER CERITA DI
ATAS ? ATAU HANYA KHAYALAN PENULISNYA ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar