Berhati-hatilah dengan yang namanya pengijazahan ilmu,,,,Jangan gegabah untuk mengamalkannya,,kecuali secara yaqodhotan (berhadapan dengan cara beat atau di ijazahi) sebab cara pengijazahan lewat tulisan di FB,,kian marak,,entah copy paste dari mana,,,sehingga si pembaca merasa tertarik, yang akhirnya mengamalkan amalan tersebut...Cara semacam ini sangat merugikan si pengamal,,bila tidak GILA suatu saat nanti,,maka keluarganya akan bangkrut seumur hidupnya.
Dalam kitab Hikam (karangan Imam
Ibnu Athoillah) sudah dijelaaskan di halaman terdepan, bahwa mengenal silsilah
atau garis nasab keilmuan, hukumnya wajib....dan apabila dalam suatu
pengijazahan tidak memahami silsilahnya suatu ilmu,,maka batallah pengijazahan
tadi. Secara makna keseluruhan,,,pengijahan ilmu terbagi menjadi 2 bagian: 1-
Pengijazahan secara beat (di ijzahakan langsung secara berhadapan, bukan via
internet atau telpon DLL) 2- Pengijazahan antara Murid dan Mursyid (Talqin)
adapun amalan yang terdapat dalam buku, internet atau majalah, itu disebut
TASGHIL, boleh dijalankan dan boleh tidak (tergantung keyakinan kita si
pengamal).
Adapun amalan TASGHIL, dibagi 3
tingkatan. 1- Wajib dijalankan. 2- Sunnah di baca 3- Haram di lakukan. Yang
dimaksud WAJIB DI JALANKAN adalah?????? Dimana hati dan keyakinan kita tidak
berubah dalam mencari Mursyid,,,,namun kendala jauh atau faktor lain hingga
tidak sampai bisa datang,,maka wajib baginya mengamalkan amalan dari
gurunya,,walau lewat kabar dari teman-temannya atau via alatul malahi, seperti
computer,,dan apabila mereka tidak mempunyai ikatan bathin dengan si
pengijazah, atau karena lagi butuh/ cocok saja amalan itu,,,maka amalan tadi
wajib di hindari, karena akibatnya BIlmudiilin/ setan yang bakal mengajarkan
kita...(fi maqola Syeikh Imam Gozali, ilal kitabil Adzom Bahrul Maurud).
SUNNAH DIBACA. adapun amalan yang
sunnah dibaca adalah????? ayat-ayat yang keluar dari Al Qur'anul
Kariimmm,,,,baik lewat pengijzahan maupun tidak,,,,hanya saja dalam hal ini
butuh ke tashehan yang akurat...karena satu huruf yang berubah akan
menghilangkan arti atau makna. Seddangkan yang HARAM DILAKUKAN,,,adalah????
amalan yang terdapat dari pengijazahan COPY PASTE,,,atau FB,,,,,atau SMS, atau
VIA TELPON,,,,,,semua haram dijalankan, karena menurut Imam Ibnu
Athoillah,," Apapun bentuk pengijazahan wajib melalui dua kategori,,,,,1-
bertatap muka...2- wajib tahu yang mengijazahkannya, walau via apapun. Dan
apabila 1 ijazah ilmu (satu buka/ diktat) terisisi lebih dari 4 amalan dari
orang yang berbeda,,,,maka timbul Su'ul Ilmi,,,jeleknya ilmu. walau semua itu
terlahir atas ijin Allah......
Dizaman Waliyulloh,,,sebut saja
Syeikh Dimiyathi Al Bantani,,beliau mempunyai Guru Thorekot Assydaliyyah, habib
Syeikh Idrus Al Wustho.....dan habib Syeikh Suyuthi Al Yamaniyyah,,,,dimana
gurunya berada,,beliau selalu menghadirinya walau jarak tempuh lebih dari 100
KM,,,,dan beliau terus mengabdi dengan segala sanad muttasilnya setiap amalan
yang di berikan oleh sang Guru. pada suatu malam, tatakala Syeikh Al Idrus,
datang dikediaman Habib Amin Pandeglang.....Syeikh Dimiyathi, langsung
memburunya. Entah capek atau keadaan kurang fit,,sehingga malam itu beliau lupa
menanyakan sanad muttasil dari ilmu yang diberikan oleh sang Guru. malam
harinya dia bermimpi bertemu dengan Rosululloh SAW, yang berkata: "Sanadmu
tidak sampai kepadaku, maka tidak sah kau memegang ilmu itu kecuali kamu minta
kepada gurumu" pagi harinya Syeikh Dimiyathi, langsung mengejar gurunya,
di jawa Tengah..namun sayang,,,,,sesampainya disana,,sang guru telah wafat 1
jam yang lalu....Maka ilmu itu sampai wafatnya tidak pernah berani di
ijazahkan...Apakah ilmu itu??????? pengijazahan Thorekot Attijany Syareatul
Khotam.....
Apapun bentuk permintaan kepada
Allah, sewaktu sedang Muajahah/ berhadapan, seperti sehabis sholat, dzikir dan
sebagainya,,,,itu tetap disebut maqom awal.......walau itu mintanya derajat...
Adapun para nabi,,seperti Sulaiman, yang minta paling kaya,,,Nabi Muhammad yang
minta Syafaat,,Nabi Ibrohim, yang minta jadi warosahnya para Nabi, Nabi Musa,
yang minta Fir'aun di bumi hanguskan,,,,DLL,,,semua bukan sewaktu muajahah tapi
mereka dengan cara Fi'lu fizaman (menghadapi suatu zaman yang sulit,,sehingga
dengan keadaan seperti itu,,mereka meminta agar mampu melaksanakannya) jadi
siapapun para Nabi dan Waliyulloh,,mereka tidak bakal meminta sesuatu
apapun,,kecuali zaman yang memintanya,,,,,,seperti,,,,ingin membantu
Mursyid,,ingin menjadi Sulthon karena keadaan duniawi yang carut marut
DLL.....(bukan karena keinginan atau nafsu syahwat)
ADAKAH SUMBER CERITA DI
ATAS ? ATAU HANYA KHAYALAN PENULISNYA ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar