Ada pertanyaan dari sedulur
"Maaf Bib,,,,jika berkenan mohon dituliskan artikel
tentang sebab terputusnya sanad keilmuan. Sebab kemarin temanku bilang bahwa
ilmu Al Hikmah, sanadnya tidak sampai ke Rosululloh SAW, kecuali para ahli
Thorekot. Adapun ahli Thorekoh,,mereka akan membuang jauh yang namanya Ilmu
Hikmah,,,minta dijabarkan benar tidaknya........"
Terima kasih.....Dalam terputusnya sanda keilmuan, Imam
Ibnu Athoillah pernah berkata dalam kitabnya Hikam...."Sesungguhnya ilmu
yang terputus sanadnya tidak sampai kehadapan Allah" Maksud terputusnya
disini adalah? Tidak sampai sanad ilmu tadi sampai ke Rosululloh SAW. Dan cara
ini dibenarkan oleh seluruh Ulama Salafiyyah di dunia.
Lalu para ahli Thorekot berkata; "Hanya orang-orang
yang memahami perjalanan ilmu Allah (thorekot) mereka yang memegang sanad
muttasilnya ilmu..." Maksud dan tujuan dalil ini adalah? "Siapapun
itu orangnya yang sudah masuk ke bagian ahli Thorekot, niscaya mereka akan
menjaga sanad muttasilnya suatu ilmu"
Juga ada orang berkata "Sesungguhnya ilmu Al Hikmah, tidak sampai sanadnya
ke Rosululloh" apakah benar atau salah? Dalil semacam ini ada dua
versi,,,ada yang membenarkan dan ada juga yang menyalahkan.( tergantung sumber
asalnya dari mana)....Sebab diambil dari satu hadist Rosululloh:
"Sesungguhnya turunnya ilmu terlahir dari Alamu Thohiroh (lauh mahfud) dan
semua ilmu terlahir dari ijinku" lalu apakah ilmu kejawen tidak mempunyai
sanad muttasil sampai Rosululloh SAW? cara semacam ini yang dikatakan orang
orang bodoh dalam beragumen tentang sanadnya suatu ilmu....Saya contohkan....
Mbah Kuwu Cakra Buana, beliau adalah pemegang Ilmu kejawen se dunia..Dalam
kitab Al Ahdul Qodim, Mbah Kuwu ini kedudukannya sebagai Qutbur
Rijal.....Apakah Mbah Kuwu Cakra Buana, setiap membikin amalan kejawen tidak
ijin kepada Rosululloh SAW?....Sedangkan beberapa dalil menyebutkan "Tidak
mungkin seorang Waliyulloh, mengajarkan ilmunya tanpa seijin Rosululloh
SAW"...
Semoga menjadi bahan renungan secara dalam bagi mereka yang luas
akalnya........
Dalam kitab Iqodul Himam dijelaskan: "Haram hukumnya menjalankan ilmu yang terlahir dari mimpi atau bisikan gaib. Sebab ilmu itu sama sekali tidak jelas sanadnya dan wajib dibuang karena tanpa adanya penanggung jawab/guru" fi maqola Imam Gozali..
Para Ulama Salaf hanya menganjurkan "Sesungguhnya ilmu yang tidak bersanad dan boleh diamalkan hanya SOLAWAT"....Sanpai Al Qur'an sendiri mempunyai sanad....
ADAKAH SUMBER CERITA DI ATAS ? ATAU HANYA KHAYALAN PENULISNYA ?