Pengumuman!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Bagi warga Jamij,,,mulai sekarag saya ijinkan bagi siapapun untuk memberikan pelajaran kepada perusak akidah dan agama...tanpa terkecuali...Karena rusaknya AGAMA,,,terlahir dari SETAN yang berwajah manusia lacut.....apalagi sampai menghina bikinan Masyaikhul Adom..

Para Sahabat nabi,,,mereka dihina apapun akan menerima..asal jangan Rosululloh yang di hina.....Murid,,tidak bakal sakit di hina apapun asal jangan sampai menghina Mursyid..Semua ini bagian dari adab yang wajib dijaga oleh setiap pandangan manusia........

Cara pembuatan "Rajahan keilmuan" rajahan ini ditulis oleh minyak ja'faron atau yang biasa orang menamakannya "Tinta Ja'faron" dari sini rajahan akan dimasukkan ke dalam minyak Khososis,,,,namun seiring waktu,,,,tulisan dalam rajahan akan pudar dengan sendirinya seiring kelembaban minyak masuk ke pori kertas rajahan,,,,kecuali kalau tulisannya di SABLON dengan CAT....inilah tatacara pembuatan Rajahan bagi para ahli bathin,,,yang sudah diajarkan oleh bangsa Waliyulloh Akbar,,,seperti Imam Ibrohim Addasuky,, Imam Aly Al Buni,,Imam Gozali, dan sebagain ulama lainnya....

Secara makna tulisan dengan memakai "TINTA JA'FARON" apabila tulisan tadi di goreskan dalam selembar kertas HVS,,,maka 3 bulan kemudian tulisan tadi akan pudar dengan sendirinya,,tapi manfaatnya atau tuahnya lebih kuat dari sebelumnya (penyatuan keilmuan) tapi apabila dituliskan di atas KALKIR,,,niscaya kepudaran tinta ja'faron akan lebih lama,,,sebab KALKIR,,,lebih halus dari kertas HVS...Jadi,,,dalam pembuatan keilmuan Instan, tidaklah mudah,,ada beberapa wujud tulisan yang hanya boleh dijadikan rajahan,,,,yaitu, tinta Ja'faron,,misik Ja'faron, daun ja'faron, Qiyab atau getah kayu Kaukah, Gabah Arab atau Tinta GOM ARAB,,Tinta jauzat atau misik merah dari Bagdad DLL....semua ini sudah dituliskan dalam kitab "Manbau usulul Hikmah" karangan Imam Akbar, Aly AL Buni,,yang semasa hidupnya belajar langsung kepada Malaikat Jibril AS. Semoga kiasan pemebedaran ini menambah sakinah bagi para pecinta Supranatural bathin...

Berjalanlah memakai akal dan gunakan hati sebagai sifat lembut. Sungguh derajat manusia wajib dijaga,,seperti layaknya kita menjaga kedua orang tua ...Pelajari segala sesuatunya dan gunakan hati sebagai pedoman terbijak saat melangkah...jangan emosi yang keluar sehingga membawa aib diri sendiri. Bukan benar meturut kita, tapi pandangan kalayak rame yang menilainya. Apapun yang kita perbuat akan menunai buah tergantung amalnya. Jadikanlah hidup penuh sandaran, hukum agama wajib kita pegang,,Akidah dan perjalanan yang bakal menentukan,,,Goresan hidup penuh makna dan kecintaan..

darah boleh mendidih dan akal boleh panas,,,namun,,,semua akan kembali kepada ketentuan Qodlo Wal Qodar. Sesungguhnya apapun yang terjadi dibalik semuanya,,,sudah ijin Allah, yang menentukan. Nikmat bagian ijin Allah. Cobaan juga bagian ijin-Nya. Terimalah semuanya,,,,,,sesungguhnya dibalik Nikmat bersanding satu ujian dan dibalik cobaan, membawa derajat keluhuran, . Renungkan hidup yang menjadi landasan derajat.....jangan asal "HARGA DIRI' yang dikedepankan...Sebab harga diri pekerjaan SETAN,,atas dasar TAKABBUR, kurang menerimanya akal...Dan jangan pula akal dijadikan pedoman,,sebab akal semata melahhirkan Ke Egoisan...Gunakanlah hati dalam melangkah,,karena hanya hatilah semaunya bisa dicegah...Harapan manusia inginya kaya...Maksud tujuan hidup penuh berkah. namun segalanya tergantung Allah,,karena hanya beliau Dzat yang memberi....Sekuat apapun yang kita jalani,,semua bukan berarti menunai rejeki...Disela perjalanan pasti menemui jalan terjal,,semua itu bagian dari sunnatulloh kehidupan...Bila kita ingin mencari derajat tinggi,,persiapan wadah untuk menampungnya. Sebab Allah maha ijabah...apapun yang dipinta akan membawa ijabah..namun segala sesuatunya harus imbang....Minta besar cobaanpun bertambah...semua ini bagian dari perjalanan yang wajib kita amati sebelum melangkah!!!!!

Bila kita ingin selamat,,,,gunakan akal dan hati untuk mencerna..Namun bila kita ingin bermusuhan,,,,maka hanya akal yang melahirkan emosional. Sesungguhnya kita hidup untuk mencari derajat,,bukan malah sebaliknya membuang maqomat..Siapapun iri atas dasar keberhasilan..Bahkan Malaikat berkaca dan penuh harap bagi mereka yang derajatnya dimuliakan Allah.....Gunakan nyawa kita untuk berharap..dan gunakan hati untuk berbagi...Sungguh mulia sifat terpuji,,,jangan dirusak dengan sifat emosi...Semoga semuanya bagian dari bukti kecintaan kami pujangga Syafaat Nabi....Alaika Ya Rosulolloh Khud Biyadi Qod Dhokot Khilaati Adrikni.

ADAKAH SUMBER CERITA DI ATAS ? ATAU HANYA KHAYALAN PENULISNYA ?