Nabi Dawud AS, pernah bertanya langsung kepada Allah SWT “Wahai Tuhan-Ku…apa yang menjadi keistimewaan bagi umat Muhammad SAW, sehingga mereka dengan mudahnya bisa melewati Sirothol Mustaqiim” Lalu Allah, menjawabnya: “mereka bagian dari ahliku yang sangat menghormati perintahku lewat wasilah Nabi Ibrohim AS, yaitu, mereka yang mengerti dan ihlas dalam menjalankan sunnah qurban. Sesungguhnya Aku jadikan sehelai rambut yang di sunnah Qurbankan dengan 10 kebajikan, 10 derajat, 10 surga. Dan kujadikan setiap satu tetes darahnya 10 Malaikat yang terus bertahmid kepadaku buat mendoakan yang sunnah Qurban. Kujadikan pula amalnya setiap satu kali sunnah Qurban, dengan amal ibadahnya Nabi Ibrohim AS, yaitu, yang setiap tahunnya bersunnah Qurban sebanyak, 100 kambing, 100 sapi dan 1000 onta, Dan kujadikan mereka selama satu tahun kedepan husnul khotimah, yang pada hari pembangkitan pertama di dalam alam kubur, akan ditemani oleh seekor kambing yang tanduknya terbuat dari berlian, rambutnya dari emas halus, dan seluruh anggota lainnya terbuat dari pertama Jabar zad. lalu kujadikan amal mereka sama tingginya dengan para ahli Ma’rifatillah”
Namun di balik kemulyaan dan keistimewaan sunnah Qurban, Allah SWT, menjadikan kebalikannya pula bagi mereka yang mampu tapi tidak mau menjalankannya. Seperti ucapan Rosululloh SAW: “Siapa diantara ummatku yang mengikuti sunanhku dengan selalu mengerjakan sholat tiap malamnya, maka mereka adalah ummatku di dunia dan akherat. namun bila ada yang mampu membeli sunnah Qurban, tapi tidak menjalankannya, walau mereka ahli ibadah dan ahli derajat, aku akan berikan (dua) pilihan baginya, mati dalam keadaan Yahudi atau mati dalam keadaan Nasroni. Sesungguhya mereka yang meninggalkna sunnah Qurban,,,,,di dunia mereka ummatku,,namun di akherat dia musuhku”
Imam Muhassis, pernah berkata kepada Rosululloh, patokan mampu bagi manusia untuk sunnah Qurban, seperti apa ya Rosululloh: “Mereka yang mampu membeli kambing dan bisa untuk makan di hari tasyrikh (3 hari setelah lebaran) itu termasuk mereka bagian dari orang yang mampu” Lalu Imam Muhassis, bertanya kembali: “Wahai Rosululloh, bila di hari yang sudah ditentukan, kami tidak mampu untuk membelinya karena ketidak punyaan uang yang cukup, apakah itu termasuk orang yang tidak mampu?” Rosul-pun menjawab” “Apakah dirumahmu ada barang yang bisa dijual hingga sampai ke target harga kambing?” ada ya Rosululloh….”Juallah barangmu,,,sesungguhnya sunnah Qurban lebih mulia di banding seisi dunia. Kecuali mereka musuhku di akherat nanti?”
Imam Muhasabah pernah menuliskan suatu hikayat dalam kitabnya: “Bila anda ingin tahu amal seseorang, lihatlah mereka, apakah dia setiap tahunnya menjalankan sunnah Qurban atau tidak! Sebab barang siapa yang menjalankan sunnah Qurban secara ihlas Lillahi Taala, maka Allah akan menghapus dosanya selama setahun. Dan bila mereka mati sebelum Idul Adha kedepan,,,maka jaminannya adalah Surga. Tapi bila mereka tidak menjalankan sunnah Qurban dan mati sebelum idul adha kedepan, maka ciri dan tanda orang semacam ini adalah su’ul khotimah.
Pada zaman Sahabat,,mereka berdondong datang dan menanyakan kepda Rosululloh tentang ciri terbaik sebagai wujud sunnah Qurban: Rosululloh- pun menjawab: ” 1- Sebaik baiknya sunnah Qurban dilihat dari mahalnya harga binatang yang akan di sunnah Qurbankan. 2- Dagingnya yang paling banyak sehingga orang masyarakat sekitar bisa merasakan secara kenyang. 3- Warna Putih. 4- Kambing/onta atau sapi berjenis kelamin laki.
Imam Muhasabah, menuliskan tentang sunnah Qurban yang tidak di terima oleh Allah SWT. Salah satunya: – Mereka selalu memilih sunnah Qurban yang kecil dan berat untuk membeli yang besar karena yang dilihatnya hanya faktor materi. – Mereka yang membanggakan sunnah Qurbannya, dengan mengucapkan,,,,sunnah Qurbanku paling besar dan tiada tanding (takabbur) – Menuntut untuk selalu meminta daging yang berlebihan dari sunnah Qurbannya sehingga salah satu masyarakat sampai tidak kebagian/merasakannya.
menurut pandangan Masyaikh: “Sesungguhnya semua manusia mampu untuk andil dalam mewujudkan sunnah Qurban. Sebab dalam jangka 1 tahun,,mereka bisa menabung untuk bekal akheratnya sendiri. Namun karena kemalasan, selalu menggerutu dan tidak mem3ntingkan badan dan amalnya sendiri, sehingga mereka harus rusak dan bukan bagian umat Rosululloh di akherat nanti, karena kurangnya persiapan dan labilnya keimanan para pemalas kebajikan di dunia”
Syeikh Dimiyathi Al Bantani, juga pernah menuliskan dalam kitabnya: “Bila harus menangis selama 1 tahun panjangnya,,,akibat kemiskinan, cobaan dan kefakiran yang di terimanya, itu lebih hina dari orang-orang yang tidak menjalankan sunnah Qurban di setiap tahunnya”
ADAKAH SUMBER CERITA DI ATAS ? ATAU HANYA KHAYALAN PENULISNYA ?