Sejarah dan kitab akan saya gabungkan,,ilmu dan sains akan kita
terapkan untuk masalah yang satu ini,,sebab bila hanya sejarah
saja,,,mereka akan beranggapan kapan Prabu Siliwangi berucap Syahadat,
dan bila memakai ilmu kitab,,,bukti apa yang memperkuat Prabu Siliwangi,
bagian dari Islam???? Disinilah saya akan menuangkan lewat jawaban para
Al Alamah, yang saya tanyakan langsung, seperti Al Habib Assyeikh Quhbu
Syareatul Khotam, Habib Syeikh Rijalulloh Nur Aly, Habib Syeikh Luthfi
bin Yahya Pekalongan, Habib Syeikh Thohir bin Yahya, Habib Syeikh Mahmud
Yahya Syarif Hidayatulloh (Sunan Gunung Jati, secara langsung, dalam
lakon sejarahnya)
Dalam tuntunan sejarah,,,Prabu Siliwangi ngahyang dalam keaadaan masih
beragama Hindu. Namun riwayat sebagian Ulama diatas, semua mengatakan
bahwa Prabu Siliwangi, adalah Islam…Inilah yang akan saya bahas dalam
SEPENGGAL ARTIKEL tentang sosok Prabu Siliwangi….Dalam pemahaman Hadist
Qudsi: “Sesungguhnya anak yang soleh,,atau anak yang Hafidz Al Qur’an
(Hafal Al Qur’an) bisa mengangkat orang tuanya masuk surga walau orang
tua tersebut mati dalam keadaan kafir” Juga dalam Pandangan Ilmu
Tasawwuf: “Bila anak itu Waliyulloh,,,maka Allah, akan membangunkan
orang tuanya yang sudah mati (saking hormatnya Allah, kepada hamba
pilihannya atau secara Tauhid disebut Qodim alal hadist/ Memujinya Allah
kepada hamba) dan membiarkan anak Solehnya membacakan kalimat Syahadat
kepadanya,,,maka hari itu juga Allah, akan menempatkan orang tua tadi
digolongkan kepada ahlil Jannah. Juga sewaktu Islam baru saja dipegang
oleh Rosululloh SAW,,,Pada masa itu Ayahanda Abdulloh (bapaknya
Rosululloh SAW) belum pernah merasakan makna Islam,,,maka Rosululloh
SAW, mendatangi ayahandanya sambil berkata: “Wahai jibril, bawalah 7
turunanku ke atas, ke alam Baitul Ijza, sesungguhnya Aku akan
menempatkan mereka dalam kedaan Muslim” maka malaikat jibril AS, membawa
ke 7 orang yang dimaksud,,lalu Rosululloh, memberikan kalimat
Syahadatain…Juga sewaktu zaman Wali Songo,,sewaktu Pangeran Zainal
Arifin, mati muda,,,Ayahnya Sunan Gunung Jati, berkata: “Kamu belumlah
Ma’rifat wahai anakku,,,bangunlah hingga Allah menentukan Kema’rifatan
padamu,,setelah itu mohonlah kepada Allah, untuk wafat kembali” maka
seketika itu juga Pangeran Zainal Arifin, terbangun hingga sampai 17
tahun lamanya dan setelah itu beliau meninggal kembali.
Secara ilmu sains,,,bagaimana mungkin anak-anaknya yang semuanya
Waliyulloh,,,bapaknya tidak kebagian jatah Ma’rifat??? sedangkan ssecara
hadist Rosululloh, dijelaskan: “Bila orang tua masuk surga belum tentu
anaknya akan sama, sesungguhnya orang tua hanya wajib memberikan
pemahaman dan tanggung jawab pada anaknya sampai Baligh. Sedangkan
seorang anak Soleh, maka wajib orang tuanya Soleh juga, semua ini
terkhusus bagi anak Soleh dengan orang tuanya, selain itu mereka tidak
ada kaitan sama sekali” hadist ini menjelaskan tentang Hikayat para
Nabi, yang bukan antara Anak Soleh dan orang tua kandungnya…Seperti nabi
NUH memohon keselamatan anaknya Kan’An,,agar anaknya bagan dari ahlinya
kelak” lalu Allah berkata: “Anakmu bukan anak baik, maka nerakalah
tempatnya” Juga istri dari Nabi Ya’qub, yang tidak dapat syafaat karena
meninggalkan suaminya dalam keadaan sakit, Juga Qobil habil, anak dari
Nabi Adam As,,yang salah satunya mati masuk neraka akibat membunuh
keluarganya sendiri. Juga Abu Jahal dan Abu Lahab (paman Rosululloh)
yang mati terhina dihadapan Allah, karena memusuhi Rosululloh dan
pengikutnya…Apakah dalam Hikayat ini ada!!! orang tua bisa menyelamatkan
anaknya????
Secara makna Kema’rifatan….pada masa itu Kanjeng Syeikh Syarif
Hidayatulloh, yang menjabat sebagai Raja Cirebon, bergelar Sulthan
Mahmud Panatagama, memandatkan kepada Uwak sekaligus mertuanya, Mbah
Kuwu Cakra Buana, untuk mengislamkan kakeknya Prabu Siliwangi,,,maka
berangkat satu pasukan Kacirbonan menuju Galuh Dwipa….Namun
sayang,,sesampainya disana,,seorang Resi dari kepercayaan Prabu
Siliwangi, menancapkan pusaka Lidi lanang, hingga istana Galuh, raib
seketika…..Keinginan meraka,,hanya ingin tidak tampak dalam pandangan
pasukan Cirebon dan putranya Mbah Kuwu Cakra Buana,,namun Allah,,memilih
lain,,,istana itu akhirnya raib selamanya…..Tahu kakeknya tidak bisa
diselamatkan lagi,,,maka Kanjeng Syeikh Syarif, yang kala itu menjabat
sebagai Quthbul Muthlak (Raja Wali Fi hadza Zaman) memohon kepada Allah,
untuk bisa masuk ke alam Nirwana,,,Allah-pun mengabulkannya,,maka hari
itu juga kanjeng Syeikh Syarif,,,memeburu Prabu Siliwangi dan
pengikutnya masuk ke alam Kahyang,,,,,tahu cucunya sudah menghadang
dihadapannya,,,maka Prabu Siliwangi, tak kuat menahan kerinduan hatinya
setelah beliau melihat rupa dari wajah cucunya yang saatn ini sudah
berada dihadapan semuanya..maka hari itu juga sang Prabu berkata,,…”Atas
nama Allah, saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan nabi
Muhammad, utusan-Nya” dengan rasa puas,,,,Kanjeng Syeikh Syarif memohon
kembali kepada Allah, untuk bisa keluar dari alam Kahyang…..Disini perlu
di ingat……Lamanya kanjeng Syeikh Syarif di alam kahyangan,…selama 7
bulan, hingga Prabu Siliwangi, keluarga dan pengikutnya memahami arti
Ma;rifat yang sebenarnya…..TAMATTTTT
ADAKAH SUMBER CERITA DI ATAS ? ATAU HANYA KHAYALAN PENULISNYA ?
Blog ini berisi kumpulan tulisan, ajaran,snapshot dan iklan paranormal Idris Nawawi TjA Jam'ul Ijazah Cirebon yang saat ini sedang ramai dihujat di facebook.Blog ini juga berisi bantahan atas pernyataan dan tulisan Idris Nawawi TjA. MUI Cirebon Jawa Barat sudah mengeluarkan fatwa SESAT atas ajaran Idris Nawawi.
produk paranormal Idris Nawawi TjA Jam'ul Ijazah
Keterangan
Blog ini berisi kumpulan tulisan, ajaran,snapshot dan iklan paranormal Idris Nawawi TjA, pimpinan Pondok Pesantren Hafidz Qur'an Jam'ul Ijazah di Plered, Cirebon, Jawa Barat yang saat ini sedang ramai dihujat di facebook.
Sumber isi blog ini diambil dari:
1. Grup tertutup kumpulan artikel Idris Nawawi Jam'ij.
2. Grup kumpulan artikel Sutristian (copi paste).
3. Berbagai Situs dan blog.
4. Status dan komentar di facebook.
Blog ini juga berisi bantahan atas pernyataan dan tulisan Idris Nawawi TjA.
Harap dicermati, tulisan Idris Nawawi TjA yang menyangkut kutipan hadits Rasulullah saw dan hadist qudsi umumnya tidak disertai perawi yang jelas. Inilah yang mengindikasikan adanya penyimpangan dan kesesatan dalam tulisan-tulisan tersebut.MUI Cirebon Jawa Barat sudah mengeluarkan fatwa SESAT atas ajaran Idris Nawawi
Sabtu, 19 April 2014
Prokontra Seputar ngahyangnya Prabu Siliwangi, beliau Islam atau Hindu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar