Bila kita mau mengkaji secara dalam,,,antara Waliyulloh dan manusia biasa, bagaikan 7 lapis langit dengan bumi ketinggian ilmunya. manusia biasa tidak bakal mampu menyerap keagungan ilmu Allah, dimanapun mereka di tempatkan. bahkan saat saat tertentu, seperti, sedang bercanda gurau atau sedang mengalami kepailitan,,manusia biasa akan mudah goyah Imannya,,,mereka akan tertarik didalam masalahnya sendiri tanpa bisa pasrah bahwa semua itu karena ijin Allah. Sedangkan para Wali,,,dimanapun ditempatkan, maka sebesar apapun masalahnya, mereka tidak sampai dimasukkan ke hati karena mereka tahu bahwa semua atas ijin Allah, sehingga dengan keadaan yang sedemikian drastispun masalahnya,,mereka mudah sekali menepisnya menuju kebajikan lainnya.
Dalam hal derajat juga Waliyulloh, tidak pernah lemah,,walau dalam keseharian mereka sepertinya biasa,,namun dibalik hatinya yang sangat dalam,,,asma ALLAH,,selalu terucat di sela nafasnya yang sangat agung……Tiada mati hatinya dan tiada lemah akal sehatnya,,,semua KASBI atau pekerjaannya selalu dikaitkan dengan keagungan Allah, sehingga yang ada dalam benaknya: “Wajib kerja dan Ihtiar sekuat mungkin,,,namun yang menghasilkan ttiada lain karena ijin Allah…nah bila kita ingin mengikuti jejak mereka,,kami ijazahkan satu amalan, yang mana amalan ini akan merubah hidup kita menuju yang lebih baik. Juga akan menjadikan hati kita lemah gemulai dan sebagai hati yang keras penuh nafsu dan amarah. Inilah amalannya: ” YA KATABA QUTBANA ROBBI” dibaca 33x sehabis sholat fardhu,,,,,,,,,selama masih dikandung badan.
ADAKAH SUMBER CERITA DI ATAS ? ATAU HANYA KHAYALAN PENULISNYA ?