Kumpulan Artikel,Ajaran dan Iklan Idris Nawawi TjA Jam'ul Ijazah Cirebon: Mengenal Kesyahidan

Banyak orang yang tidak tahu apa itu Syahid,,,kebanyakan mereka menganggap bahwa Syahid, seperti halnya Talqin atau beat (seperti Thorekot) pemahaman seperti ini jauh sekali….Sebab Syahid, terlahir dari Waliyulloh Kamil,,,dan tidak bisa diwariskan kepada bangsa Ulama atau Wali lainnya….Karena siapapun Wali di dunia,,,mereka akan lari kalau diminta mensyahidkan santrinya..Paling mereka mau Beat atau Mentalqinkan seseorang, bukan mensyahidnya…Seperti sewaktu saya pribadi minta di syahidkan oleh Syeikh Dimiyathi Banten..Beliau hanya berkata: “Saya bukan ahlinya kecuali kamu di Talqin Thoreqot Assyadaliyyah” Juga sewaktu berkunjung ke Habib Anis Al Habsy Solo,, beliau mau mentalqin bukan men Syahid….
Dulu sebelum itu,,,saya juga pernah berkunjung ke Waliyuuloh Mbah Muslim magelang,,,saya berkata padanya ingin mengabdi seumur hidup,,lalu beliau bertanya: “Bayaranmu apa dariku” kujawab: “Hanya satu pintaku,,,aku ingin di syahid” beliau langsung berkata: “Maaf aku tidak mampu,,kamu coba ke Habib Burhan Demak, Beliau seorang Waliyulloh Quthbul Nauba” terangnya……hari berikutnya saya silaturrahmi kesana atas nama Mbah Muslim,,,kuceritakan apa yang menjadi keinginanku, beliau hanya geleng kepala….”Saya bukan ahlinya..Coba kamu datang ke Abah Tsamry Pandeglang, beliau seorang Waliyulloh Adzom Rijal” Lalu ke esokkan harinya saya kesana ditemani temanku sesam pencari ilmu Adzom..
Setelah sampai disana,, kata istrinya si ABAH sedang ke Mekkah,,padahal saya tahu beliau sedang tidur di kamar,,sebab waktu itu kamar beliau tidak tertutup hordeng….2 jam saya menunggu disitu,,dan beliau bangun,,,lalu beliau mendekatiku sambil membawa buah korma segar…..”makanlah ini baru aku metik dari Mekkah”……..saya gak aneh dengan Khoarik yang Abah Tsamry punya,,,karena sifat seperti itu sudah biasa aku lihat….Setelah ngobrol kesana keemari,,,saya sampaikan khidmatku,,untuk minta di Syahid….Beliau hanya berkata: “Kamu wajib mengabdi dulu selama 12 tahun” akupun mengangguk setuju….tapi beliau juga meneruskan kalimatnya……”Jujur nak….saya bukan bagiannya”…
Kisah syahid ini baru saya peroleh dari Habib Syeikh Husen Nawawi, bin Yahya, Min Quthby Arba’atul Amadu Syareatul Khotam….Dari beliaulah semua terbuka…hanya saja sebelum itu,,saya diwajibkan mengabdi dan membiayai selama 17 tahun lamanya….saya setuju atas keinginannya..dari sinilah akhirnya saya menemukan Mursyid dunia akherat…dan pada tahun 2008,,saya pertama kalinya mendapatkan anugerah besar di SYAHID,,bersama 3 ahli Istigfar lainnya…Lalu pada tahun 2009, saya di Syahid 2x atas keinginan Sunan KaliJaga dan Syeikh Dzatul Khafi.. Tahun 2010, saya di Syahid Adzomat atas keinginan Knajeng Sunan Gunung Jati, dan pada tahun 2012, saya di Syahid Maqomatul Adzom, atas keinginan Kanjeng Rosul dan keluarganya..
Lalu apa yang disebut Syahid……Syahid adalah penyaksian langsung seluruh alam semesta,,,dan tidak ada yang tidak tahu baik dari mahkluk 7 langit dan 7 lapis bumi,,,semua akan hadir,,disaksikan oleh Rosululloh SAW…..dalam syahid ini,,Masyaikh akan berkata dihadapan bangsa Malakutiyyah dan keluarga Kanjeng Rosul….”Saya bersaksi,,bahwa orangini……..lahir bathin, dunia akheratnya bersama denganku,,,dan haram jasadnya masuk neraka…dan saya bersaksi dihadapan Insanul kamil Rosululloh SAW,,orang ini bagian dari Dzat dan sifatnya” selesainya Syahid,,,Rosululloh SAW,,akan mengahmpiri dengan Yaqodhotan,,sambil berkata….Ahlina…ahlina..ahlina,,,fiddini waddunya wal akherat….
Lalu bagaiman ciri dari Waliyulloh, yang bisa mensyahidi orang-orang Pilihannya? dan manfaat apalagi setelah kesyahidan itu terjadi? Inilah maqolahnya Syeikhina Wamurobbi Syareatul Khotam…”Bila dunia seisinya digabung menjadi satu,,masih kalah magfiroh dengan Syahid dan bila seluruh Iman di dunia digabungkan menjadi satu, masih kalah dengan Syahid. Sesungguhnya Syahid adalah awal Kewalian pemangku Maqomat di dunia dan akherat. Dan hanya mereka para Maqom Quthbul Muthlak dan Syareatul Khotam/pungkasan, yang bisa Mensyahid,,,Bila ada satu Wali,,,yang bukan maqom tadi,,mengatakan aku bisa mensyahid,,maka Wali itu Kadzib/bohong…”
Dalam makna Syahid,,,siapapun bisa menjumpai Rosululloh SAW, secara Yaqodhotan, kapanpun mereka mau…Sebab Syahid, adalah pengakuan Dzat dan sifatnya Rosululloh…..Pembuktian apakah yang diperoleh Syahid??….pembuktiannya kita akan menerima segala Kewahby-an dari beragam bangsa Malakut…..Bahkan setiap hari, atau minggunya akan selalu kedatangan Rosululloh SAW, atau ahli Beitnya,,seperti Saidah Fatimah, Khodizah, Saiyidina Ali atau Husein dan Hasan…secara Yaqodhotan…Tingkatan orang yang Pernah di Syahid,,sama saja dengan Maqom Ihsan atau maqom ke -4 atau permulaan menjadi Waliyulloh…(fi Kitabi HIKAM, karangan Imam Ibnu Athoillah)
Hanya saja makna SYAHID, wajib dijaga seumur hidupnya dan jangan sampai Syahid ini lepas dari Nur Badaniyyah…Sebab bila sampai lepas,,walaupun orang itu Wali sekalipun,,niscaya mereka akan jatuh dan digolongkan bagian dari maqomnya Setan. Seperti kejadian Imam Barsheso,,,yang semasa hidupnya pernah beribadah selama 200 tahun lamanya,.,,hanya saja karena kurang adab,,,maka Barsgeso, matinya dalam keadaan SU’UL KHOTIMAH/mati penuh siksaan api neraka…Juga IBLIS,.,,,sewaktu sebelum diciptakannya nabi Adam AS,,,ia bagian dari guru semua Malaikat di alam Surga Majazi,,,hanya karena tidak patuh (tidak ada adab) kepada nabi Adam AS,,,Iblis atau setan akhirnya di usir dan menjadi mahkluk yang sangat menjijikkan di hadapan Allah SWT. Juga bagi ahli Syahid,,apabila mereka tidk bisa menjaganya, atas dasar kurang adab,,,niscaya seluruh alam akan menolak kesyahidannya dan berbuntut pada pencabutan derajat…Bila sudah seperti ini,,,semua mahkluk Allah,,seperti bangsa Malaikat, Nabi, dan Wali,,akan menolak dan meninggalkannya…Sebab secara makna Kitab Hikam: “Jangan kau dekati orang yang hilang kesyahidannya,,sebab orang itu badannya sedang dihina oleh Allah SWT,,barang siapa yang mendekatinya,,niscaya Allah,,,akan menyulitkan derajatmu dunia akherat”
Juga keterangan yang diambil dalam kitab karangan Imam Gozali, Bahrul Maurud: “Sesungguhnya derajat tertinggi adalah Syahid, dan derajat terhina bagi manusia adalah hilangnya Syahid,,,jangan sampai hilang derajat Syahid, sebab hilangnya kesyahidan lebih hina dari setan yang terkutuk,,mereka akan ditinggalkan oleh Allah SWT, beserta semua ahlinya hingga yaumul Qiamah, dan bagian dari golongan Syayathien”
Dalam pandangan Mursyid,,,,yang diambil secara keseluruhan kitab Ihya Ulumuddin, karangan Imam Gozali,,,,dan Hikam, karangan Imam Ibnu Athoillah: “Syahid bagian SAH, dari orang-orang yang kedapatan anugerah sifat luhur menjadi Mursyid, dikemudian hari,,,Dan bagi mereka yang belum di Syahid,,,,tidak SAH memegang pangkat Mursyid atau GURU” Juga dalam kitab Tafgsir AL Jaelani: “Bila anda punya harta banyak selebar 7 lapis bumi dan 7 lapis langit,,,semua itu belum bisa untuk membayar Syahid kepada Mursyidmu…Sesungguhnya maqomat tertinggi untuk menjadi Ma’rifat Billah, adalah penyaksian alam semesta/ Syahid” TAMAT!!!!!!!!!!!

ADAKAH SUMBER CERITA DI ATAS ? ATAU HANYA KHAYALAN PENULISNYA ?

produk paranormal Idris Nawawi TjA Jam'ul Ijazah

Keterangan

Sabtu, 19 April 2014

Mengenal Kesyahidan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Translate