produk paranormal Idris Nawawi TjA Jam'ul Ijazah

produk paranormal Idris Nawawi TjA Jam'ul Ijazah

Keterangan

Blog ini berisi kumpulan tulisan, ajaran,snapshot dan iklan paranormal Idris Nawawi TjA, pimpinan Pondok Pesantren Hafidz Qur'an Jam'ul Ijazah di Plered, Cirebon, Jawa Barat yang saat ini sedang ramai dihujat di facebook. Sumber isi blog ini diambil dari: 1. Grup tertutup kumpulan artikel Idris Nawawi Jam'ij. 2. Grup kumpulan artikel Sutristian (copi paste). 3. Berbagai Situs dan blog. 4. Status dan komentar di facebook. Blog ini juga berisi bantahan atas pernyataan dan tulisan Idris Nawawi TjA. Harap dicermati, tulisan Idris Nawawi TjA yang menyangkut kutipan hadits Rasulullah saw dan hadist qudsi umumnya tidak disertai perawi yang jelas. Inilah yang mengindikasikan adanya penyimpangan dan kesesatan dalam tulisan-tulisan tersebut.MUI Cirebon Jawa Barat sudah mengeluarkan fatwa SESAT atas ajaran Idris Nawawi

Minggu, 13 April 2014

TOLAK UKUR





Dalam setiap kehidupan manusia, tolak ukur sangat diperlukan sebagai perbandingan diri menuju derajat yang lebih tinggi. Baik dalam wadah persahabatan, kerejekian, ilmu dan manfaat lainnya.

"Dimana kita menjalankannya dengan manfaat, maka lakukan hal semacam itu dengan semangat. Namun bila kita masuk ke dalamnya tanpa menunjukkan hasil yang maksimal, maka keluarlah hingga menjadi jati diri yang lebih bermanfaat"
Sebab belum tentu Allah, menciptakan kebersamaan membuahkan hasil yang maksimal bagi kita pribadi. Jadi tolak ukur sangat diperlukan sebagai wacana hati menuju yang lebih baik...

Seperti Fiilosofi kuno yang mengatakan; "Gapailah rembulan di tengah malam gulita seoraang diri. Sesungguhnya pancarannya bisa dilihat seterang siang, bila kita memandangnya tanpa terganggu"

Juga dalam bahasa Sansekerta Yunani yang mengatakan; "jamuan tidak menjadikan kenyang, tapi tafakkurnya yang menjadikan jamuan hilang. Saat badan penuh kecintaan terhadap lainnya, maka makanan tidak menjadikannya tertarik untuk dicicipi, sesungguhnya rasa inilah yang menjadi teman abadi dalam tolak ukur sesungguhnya?".

Cinta kasih bisa kita raih dengan kesendirian dan teman sejati...namun hakikatnya cinta kasih hanya bisa dirasakan seorang diri disaat sudah dimasukkan dalam gelapnya bumi. Tiada bantuan, tiada kenikmatan, tiada pembimbing dan tiada yang tahu, kecuali amal dan rajutan takwa kita yang memabtunya sebagai tolak ukur" Innaddina indallohil Islam.....

Tafakkur Istigfar...........
Top of Form
Hani ya..hanya amal ibadah kita yg mengawal disaat teman2,sodra2 dan sahabat2 kita meninnggalkan tempat kita di ukuran 2x1m...... astagfirullohaladzim...baru kita sadari...smua yg kita punya di dunia tdk ada gunanya kecuali 1...amal yg baik
Bottom of Form


Tips untuk melestarikan Khodam pada pusaka atau mustika

bagi mereka yang sudah punya pusaka atau mustika berkhodam, akan tetapi mereka masih punya ragu dan rasa takut kehilangan isi yang didalamnya (khodam penunggu) ada tips mudah untuk melestarikannya...Cara ini ijazah dari Masyaikh Syareatul Khotam, yang mana beliau ijazah langsung dari Mbah Kuwu Cakra Buana.
-Ambil 1 ruas rumput ilalang (rumput panjang)
-Tulislah pada helai rumput tadi surat Al Ihlas (dengan pulpen atau lainnya)
-Letakkan dengan bentuk melingkar ke mustika, dan ikatkan ke bilah pusaka (khusus sejenis benda tajam)
-Niatkan atas nama Mbah Kuwu cakra Buana, bahwa saya ingin menjaga isi yang ada di dalamnya karena Allah"

Cara semacam ini bagian ilmu agung yang mudah kita lakukan...............
Top of Form
MAULUD NABI...

Sebagian Ulama mengatakan BId'ah. menjalankan Maulud Nabi,,mereka berkata; "Sesungguhnya Rosululloh tidak mengajarkan adanya penghormatan" Dalam maka kitab,,,orang semacam ini disebut orang sangat bodoh dan tidak paham makna hukum, mereka hanya berpegang pada Al Qur'an dan Hadist, tapi kulit atau globalnya saja, tidak sampai memahami secara tafsiri dan qias...Adapun baginya memperingati Maulud Nabi katakan Bid'ah Dolalah (perbuatan yang tidak manfaat) Sedangkan Hadist Rosul mengatakan; "Bacalah solawat untukku, sesungguhnya kamu semua bagian dari yang aku selamatkan kelak" Lalu solawat Nabi atau Mauludan,,,apakah di dalamnya tidak sarat dengaan solawat?
Disinilah bagaimana mereka akan paham tentang Bid'ah Mamduh dan lainnya,,kalau mereka sendiri yang menjadi Ulamanya tidak pernah mengajai sampai ke masalah ini...Maka rugilah mereka yang mengikutinya........Sesungguhnya kamu ikut bersama Ulama bodoh, maka akan menjadi lebih bodo dari keledai, tapi bila kamu mengikuti Ulama Sifiyyah yang paham tentang ilmu Allah, maka merdekalah jiwa da ragamu hingga kamu mengenal ilmu Allah lebih luas dari Lautan yang ada.......
Top of Form
Chi-Mec yang bicara bahwa maulid bd'ah adalah wahabi terkadang kita terbawa oleh ajaran yang notebene dr turunan yahudi sana, dimana berusaha untuk menjauhkan diri terhadap kecintaan rasulullah
JATI DIRI MURSYID....

Imam Ibnu Athoillah berkata; "Bila kamu sudah menghatamkan kitabku (Hikam) dan menjalankannya secara istikomah apa yang di dalamnya) niscaya engkau dijadikan Mursyid di dunia dan akherat"

Kitab Tauhid menjelaskan diri seorang Mursyid; "Jangan katakan kamu Mursyid bila belum bisa membuktikan tiga Hal. 1- Dapat ijin secara langsung dari Kanjeng Rosululloh SAW, dan paling sedikit sudah bertemu 3x secara yaqodhotan (lahir dengannya). 2- Seluruh Wali se Dunia, memasrahkan ilmunya kepadamu hingga tiada lagi orang lain memilikinya. 3- Semua muridnya pernah bertemu Rosululloh (wallau sekedar mimpi) dan Rosululloh, mengatakan kepadamu; "Ikutlah kepadanya, sesungguhnya aku ada dianataranya"

Secara kitab Tasawwuf dijeelaskan: "Kemursyidan seseorang akan masyhur seiring para santrinya kedapatan Isyaroh langsung dari para Nabi, Wali dan Ahlulloh minassolihin, yang mengatakan. Mursyidmu bagian dari sifat dan Dzatnya Rosululloh"

Juga dijelaskan secara dua pandangan kitab Tauhid dan Tasawwuf; "Lihatlah orang itu (Mursyid) semua tingkah lakunya diawali dengan pekerjaan yang baik, dan diakhiri dengan yang baik pula. Sesungguhnya Allah, telah menutupi segala kesalahan mulutnya, tangan, kaki dan anggouta badannya dari pandangan maksiat dimata orang lain. Mereka (Mursyid) tidak membebani santri-santrinya, malah menjaminnya dunia akherat"

Imam Sya'roni berkata; "Aku bersama guruku selama 17 tahun lamanya dan tidak pernah kulihat satu kalipun, beliau melakukan kesalahan, bahkan lebih mengutamakan orang lain dalam kebajikannya sehingga aku sebagai muridnyya paham akan kemana tujuan Mursyid yang dimaksud? Disini saya sebagai murid merasa nyaman dan tertangtang untuk terus memperjuangkan hak-hak ke Islaman yang ada hingga Allah, menurunkan ilafat kepadaku dengan membuka tabir,,,siapa sesungguhnya guruku tersebut? ternyata beliau seorang Waliyulloh Kamalat fiddini waddunya wal akherat, Maka sejak itu hatiku tertambat untuk mengikutinya terus hingga sampai akhir usia"

INILAH MURSYID YANG BENAR,,,,,,,,,APAKAH GURUMU SUDAH MURSYID HINGGA KAMU MENGATAKAN BAHWA GURUKU ADALAH MURSYID?
Top of Form
Bottom of Form
Bottom of Form
Bottom of Form


TINGKATAN ILMU TERGANTUNG RASA.....

"Sesungguhnya pemahaman ilmu terlahir dari 3 golongan, 3 pemahaman dan 3 keluasan.

1- Syareat; Mereka senang berdebat tanpa mau berbagi dengan keluasan ilmu. Cara pemahamannya hanya sebatas akal semata. Sifatnya tidak mau dikalahkan dan bisanya hanya berdebat atau ingin adu argument.. Golongan ini tidak bisa naik sampai ke tingkat Musyahadah (tidak sampai bertemu secara lahiriyyah kepada Ahlulloh atau bangsa Arifun) pegangannya hanya ilmu Fikih semata.

2- Thorekot; Mereka senang beribadah dan jiwanya tenang, mulutnya diam dan banyak intropeksi diri atas segala kesalahan yang diperbuatnya di masa lalu. Golongan ini kelemahannya cuma satu,,masih berharap duniawi (hatinya belum tenang 100%) maqomnya hanya sampai ke tingkat Iman) Pegangannya hanya ilmu Fikih dan Tasawwuf.

3- Hakikat: Mereka hatinya dzikir, mulutnya dzikir dan badannya dzikir. Hati dan pikirannya lepas karena Allah..jiwannya tenang dan tidak pernah jatuh atas cobaan hidup. Prinsipnya selalu memakai azas hukum. Sifatnya mengikuti jejak Rosululloh dan keluasan ilmunya sulit di lihat. Golongan ini tidak pernah ikut canmpur masalah orang lain, kecuali dalam hukum Allah, golongan ini tegas berprisip...Pegangannya ilmu Fikih, Tasawwuf dan Tauhid serta Dhaukiyyah.

Dari ketiga golongan ini rasa keluasan ilmu yang di terimanya jauh berbeda satu dengan lainnya.
-Syareat; Hanya batasan penerimaan ilmunya yang pas buat akalnya saja. Bila mereka merasa kena atas hukum tersebut, maka mereka kurang bisa menerimanya.
-Thorekot: Hanya batasan penerima ilmunya sebatas menerima. Apapun ilmu yang diajarkan oleh sang guru, baik yang bersifat nikmat, atau kritikan, dia tetap menerima dengan merubah kejelekannya menuju yang lebih baik.
-Hakikat; Baik jeleknya ilmu,,,mereka akan membiasakan dengan makna husnuddzon (apapun diucapkannya baik) tidak mau salah, tidak mau ikut campur urusan orang lain, jiwanya tenag dan keluasan ilmunya sulit di jajaki......



·  TAWASSUL................

Banyak orang bertanya tentang Tawassul,,,dan apa manfaat tawassul tersebut? Secara kitab Tawassul, bagian baburrohmah (pintu kerahmatan) tujuannya untuk bisa dekat secara bathiniyyah dengan para ahlulloh maupun para Mulukul Ardhi. Adapun secara pandangan ahli Arifun..Tawassul bagian dari silaturrahminya kita kepada para Ahli surga (orang yang sudah mati) supaya di lirik dan diangkat derajat kita melalui maghfiroh mereka para ahli surga. Dan secara syareat (umum) tawassul, bagian dari penghubung antara manusia dan bangsa gaib supaya menjaga kita dari segala kebaikan akhlak dan tingkah laku.
Dalam satu dalil dijelaskan; "Bertawassullah kamu kepada ahlimu (para Ahlulloh) sesungguhnya tawassul bagian dari hadiah manusia terhadap kekasih Allah (sangat bermanfaat sekali)

Lalu cara tawassulnya bagaimana?

Bagi orang awam cukup memberi fatihah kepada yang dituju...Contoh..Khususon Goib.......Al fatihah..
Adapun bagi mereka yang sedikit paham......tawassullah ke
nama teragung terlebih dahulu, seperti kepada Rosululloh, bangsa Malaikat, bangsa Nabi dan seterusnya sampai ke tingkat bawah (terserah kita)

Sesungguhnya Tawassul,,,,tidak usah yang bagus-bagus,,,asal kit
a ihlas memberi Fatihah kepada yang di tuju,,,itu lebih agung daripada kita bertawassul dengan gaya yang banyak tapi tidak paham arah dan tujuannya......Jadi Intinya.....Seringlah membaca Al Fatihah kepada siapa saja...itu sudah di katakan TAWASSUL.................

Muaaaccchhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh!!!