Abu Hasan Asyadili, adalah salah Quthbul Muthlak (Raja Wali sedunia)
beliau sangat masyhur kewaliannya, dan tidak sedikit dari segala penjuru
datang menjadi santrinya…Dalam keridhoannya mendidik santrinya,,hampir
ribuan dari santri beliau pernah menjadi derajat Wali Sair (waliyulloh
awal) dihadapan Allah SWT…Bahkan dalam masa hidupnya beliau sempat
mempunyai 70 murid pilihan yang selalu mendampingi hingga sampai
safatnya. Namun sebelum wafat,,,,beliau berujar…….
”Wahai muridku,,,,aku berpesan pada kalian,,sebelum aku
meninggal,,bertakwalah dengan mendampingiku,,dan jaminlah hidupku
sehingga pada masa kematianku kelak,,tidak ada seperakpun yang membebani
dalam masalah HAKKUL ADAMI/ hutang piutang” kisah ucapan ini terjadi
sewaktu Abu Hasan Asyadili,,,sedang terbaring sakit di usianya yang ke
68 tahun. 70 muridnya langsung mengangguk paham……..Bulan telah berganti
tahun,,kondisi Abu Hasan Asyadili, kian terpuruk,,,70 muridnya sangat
setia saling membantu menjamin segalanya….Kisah ini hingga sampai ke 4
tahun lamanya, dan satu persatu,,,muridnya mulai bosan dengan keadaannya
masing-masing..Pasalnya,,,setiap hari mereka harus mengeluarkan uang
demi gurunya, baik untuk tujuan penyambung hidup maupun untuk membeli
obat obatan…..Sedangkan dalam masa perjalanan mencari ilmu kepada Imam
Abu Hasan Asyadili,,mereka juga harus menanggung keluarganya, istri
serta semua anaknya…Dari sinilah sebagian kecil dari 70 muridnya mulai
berontak dan jarang menengok sang guru…..padahal mereka tahu bahwa “Satu
minggu tidak hadir dihadapan guru, maka putuslah hubungannya secara
ilmu dan derajat kemuridannya”..
Pada tahun berikutnya,,,,seiring murid-muridnya mulai jarang aktif
datang,,,beliau saban hari terus menanyakan kabar mereka,,,dan disela
keadaan para santrinya mulai goyah karena keadaan ekonomi,,,salah satu
dari santri langsung menghadap sang guru: “Ya Syeikh,,,,semua yang tidak
hadir, mereka sedang mencari nafkah buat anak dan istrinya,,,karena
mereka semua,,hampir menanggung hutang yang tidak sedikit”….mendengar
seperti itu,,,Imam Abu Hasan Asyadili,,langsung terdiam…..Lalu setengah
jam kemudian, dengan tertatih beliau duduk dan berujar: “Wahai
muridku,,,hatiku dan hati semua muridku satu badan dan satu darah…Bila
mereka sudah tidak mampu mencukupi kehidupanku,,,,katakanlah
padanya,,mulai hari ini,,saya tidak lagi meminta kepada semua
muridku,,hanya satu yang kupinta,,,tengoklah diriku 3 hari sekali,,atau
kalau bisa 1 minggu sekali…karena aku sangat menyayangi semuanya”……Maka
salah satu dari muridnya berkunjung ke teman temannya dan mengatakan apa
yang sudah di ucapkan oleh Masyaikh…….
Dari perjalanan sang murid tadi yang mendatangi satu persatu murid
lainnya,,,,mendapatkan jawaban yang beraneka macam….Ada yang mengatakan
saya akan datang kalau sudah berhasil,,biar guru tidak terbebani lagi
dengan keadaan ekonomi seperti sekarang ini….Ada juga yang mengatakan
lain…Insya Allah,,kalau pekerjaanku sudah selesai,,aku kan datang
menyambangi guru dan lain sebagainya…,,,Maka murid tadi menyampaikan apa
yang didapatnya dari beberapa murid lain yang ia datangi……mendengar
kabar semacam itu,,,wajah Abu HAsan Asyadili,,langsung berubah
merah….beliau langsung bangkit dari tempat duduknya dengan dibantu murid
lainnya dan langusng berwudlu lalu menjalankan sholat sunnah….Sejak
kejadian itu Abu HAsan Asyadili, selalu berdiam diri,,dan menjauhi semua
makanan yang ada,,beliau lebih khusu’ beribadah hingga keseharian
beliau lebih difokuskan kepada Allah SWT……..
Semua murid yang setia mendampinginya mulai dibuat
resah,,pasalanya,,mereka sudah tidak dibutuhkan lagi dalam segala
hal,,,semuanya beliau kerjakan sendiri sehingga tidak ada sedikitpun Abu
hasan Asyadili,,meminta bantuan pada mereka…Perjalanan semacam ini
membuat hampir keseluruhan muridnya beku dalam khidmat dan
taslim,,mereka tidak mendapatkan cela untuk bisa membantu gurunya…..maka
dengan keadaan semacam ini,,,,,salah satu murid mengajak temannya untuk
bermusyawarah. Inti dari musyawarah ini guna menyelami apa yang menjadi
beban atau masalah yang sedang dihadapi gurunya…..Salah satu murid
akhirnya menegaskan….Bahwa kita harus mendatangi teman teman
lain,,,untuk bergabung membantu ekonomi MAsyaikh….Cara akalan ini
membuat mereka setuju,,kecuali Juned bin Marwan,,beliau hanya pasrah dan
setia menunggu gurunya,,walau apapun yang terjadi,,,,katanya..
Selang beberapa hari,,,semua muridnya dengan bersuka cita mendatangi
rumah sang guru,,ternyata salah satu dari murid ada yang berhasil dalam
hidupnya,,dan beliau dengan rasa senang bersama teman temannya membawa
kepingan emas dan berlian buat sang guru…….Setelah semuanya berkumpul
dengan muka berseri….datanglah Imam Abu Hasan Asyadili,,,,,Dengan penuh
suka cita,,mereka mengutarakan maksud kedatangannya dan memberikan apa
yang dibawanya saat ini, yaitu, emas, uang dan berlian……namun dengan
muka biasa,,,Abu Hasan Asyadili,,,,berujar::::: “Hari ini aku
katakan,,,,,bahwa harta yang kau bawa bagian dari api neraka
buatku..Sesungguhnya dahulu aku sangat mencintai kalian semuanya…Namun
setelah kamu meninggalkan derajat yang sudah kau miliki dengan sifat
duniamu,,,maka Allah,,memberikan Feid/isyarah lewat Malaikat Jibril AS,
yang disampaikan kepada Nabi hidir AS dan seterusnya disampaikan
kepadaku,,Sesungguhnya hanya kebersamaan yang aku tanamkan kepada
kalian,,namun seiring waktu hatimu tidak mampu atas cobaan sehingga
dengan gayamu yang dianggapnya benar menurut diri sendiri,,menjadikan
antara kita bukan Mursyid dan Murid lagi,,,Hanya Juned bin Marwan, yang
dapat ijin dari Allah, untuk mendampingiku dunia akherat bersama
sama..Jadi bawalah kembali hartamu”……..
Mendengar ucapan gurunya seperti itu,,,,semua muridnya baru sadar, dan
mereka saling menjerit merasa bersalah,,,,,Namun!!!! semua sudah menjadi
bubur..Bahwa menajadi murid tidaklah mudah,,,,hubungan yang diwajibkan
bukan akal akalan yang dianggap benar menurut jalan pikirannya
sendiri…Subhanalloh semoga pelajaran dari Abu Hasan Asyadili,,menjadikan
diriku sangat berhati-hati untuk terus menjunjung tinggi martabat dan
derajat Mursyiduna wa ahlussalamah fiddini waddunya wal akherat.
Barusan malam ini Masyaikh berujar: “Semangatlah Dris!!! jangan sampai
lunglai karena keadaan..Dan jangan sampai kamu meminta suatu
keberhasilan…Tapi semangatlah dan semangatlah dalam segala
kasbi,,,sampai Allah SWT,,membuka dan memberikannya tanpa
terasa….Gunakan waktumu untuk terus bermuajahah/sering musyawarah…dan
sisakan hartamu disela perjalanan ini untuk kemulyaan..Biarkan sampai
Allah,,memberikan dan menempatkan yang terbaik…sesungguhnya doaku selalu
bersamamu dunia dan akherat…Semoga ini bagian dari semangat buat
sedulur semuanya!!!! SEMANGATTTTTTTTTTT!!!!!!!
ADAKAH SUMBER CERITA DI ATAS ? ATAU HANYA KHAYALAN PENULISNYA ?
Blog ini berisi kumpulan tulisan, ajaran,snapshot dan iklan paranormal Idris Nawawi TjA Jam'ul Ijazah Cirebon yang saat ini sedang ramai dihujat di facebook.Blog ini juga berisi bantahan atas pernyataan dan tulisan Idris Nawawi TjA. MUI Cirebon Jawa Barat sudah mengeluarkan fatwa SESAT atas ajaran Idris Nawawi.
produk paranormal Idris Nawawi TjA Jam'ul Ijazah
Keterangan
Blog ini berisi kumpulan tulisan, ajaran,snapshot dan iklan paranormal Idris Nawawi TjA, pimpinan Pondok Pesantren Hafidz Qur'an Jam'ul Ijazah di Plered, Cirebon, Jawa Barat yang saat ini sedang ramai dihujat di facebook.
Sumber isi blog ini diambil dari:
1. Grup tertutup kumpulan artikel Idris Nawawi Jam'ij.
2. Grup kumpulan artikel Sutristian (copi paste).
3. Berbagai Situs dan blog.
4. Status dan komentar di facebook.
Blog ini juga berisi bantahan atas pernyataan dan tulisan Idris Nawawi TjA.
Harap dicermati, tulisan Idris Nawawi TjA yang menyangkut kutipan hadits Rasulullah saw dan hadist qudsi umumnya tidak disertai perawi yang jelas. Inilah yang mengindikasikan adanya penyimpangan dan kesesatan dalam tulisan-tulisan tersebut.MUI Cirebon Jawa Barat sudah mengeluarkan fatwa SESAT atas ajaran Idris Nawawi
Sabtu, 19 April 2014
KISAH IMAM ABU HASAN ASYADILI DAN 70 MURIDNYA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar