Dalam kitab Ihya Ulumuddin, karangan Imam Gozali, di jelaskan: “Bahwa perceraian sangat di benci oleh Allah” namun mengapa Rosululloh, sendiri sampai berkata demikian? Semua karena dilihat dari sifat tanggung jawab dan makna khidmat, sebab dalam kitabun nikah menjelaskan: “Satu kali istri membantah ucapan suaminya, maka sanga suami wajib memaafkannya, dua kali masih membantah, maka wajib diperingati dan apabila ketiga kalinya masih membantah, maka wajib ditinggalkan”
ADAKAH SUMBER CERITA DI ATAS ? ATAU HANYA
KHAYALAN PENULISNYA ?
TULISAN LAIN
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/pimpinan-ponpes-idris-nawawi-jamij.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/lelang-penipuan-jimat-idris-nawawi.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/perjalanan-antara-jamij-dan-santri.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/batsul-matsail-tanya-jawab-seputar.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/batsul-matsail-tanya-jawab-seputar.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/jubah-kebesaran-berthorekot-adalah.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/makna-ketasliman-dalam-berthorekot.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/hadzaz-zamanus-sukut-walumul-buyut.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/addunya-mar-atun-walmar-atud-dunia.html