Pandangan setiap manusia dihadapan
Tuhan-Nya terbagi menjadi 3 wawasan, yaitu, Syareat, Thorekok dan
Hakikat,,,,Secara makna luas,,,,,hanya para awamiyyah,,,,,mereka kerap menyebut
syirik di suatu bilangan "PANDANGAN" karena ketidak mampuannya dalam
Afala Ta'lamunnnnnnnn........../kurang luasnya berfikir...Adapun golongan
Thorekot,,,malah mengejar yang namanya syirik menurut pandangan
syareat......mereka golongan Thorekot,,,,sangat ambisi mengejar ini karena
dimatanya hanya satu,,,,wajib melalui prosesi Tarkun/ meninggalkan kebiasaan
sifat malas menuju ritualisme utuh kepada Tuhan yang wajib disembah. Sedangkan
golongan Ma'rifat atau Waliyulloh, mereka malah masuk kedalam syrik menurut
pandangan Syareat,,,karena orang orang ahli Hakekat, pandanganya hanya
satu,,semuaa mahkluk Allah wajib di hormati atau disebut Hadist Alal Hadist...
lalu apa hukum sirik
itu!!!!!!!!!!!Syirik secara pandangan syareat disebut juga ssebagai lambang
Bathlun/ batalnya keislaman mereka,,yaitu menyekutukan dengan hamba atau selain
Allah. Sedangkan mereka berpegangan pada hujjah LAA ILAHA ILLALLOH tiada Tuhan
yang wajib di sembah kecuali Allah....pandangan syareat semacam ini benar
adanya,,,kenapa???karena hukum memaklumi bagi maqom/ pandangan orang awam, tapi
hukum tidak sah apabila yang di hukumi sudah paham dan sudah mampu mengkaji
secara dalam ilmu atau keagungan Allah SWT......
Sedangkan secara pandangan ahli
Thorekot,,,syirik bimakna,,,,,,,menyekutukan Allah,,lewat Qolbun
Salim...seperti tidak menerimanya makna hidup karena tertutupnya
hijab......tidak menerima terhadap kemiskinan, kefakiran, cobaan yang dianggap
berat, masalh yang menjdiakan hatinya rusak dan lain sebagainya...Sedangkan
Allah,,,jauh jauh menegaskan "Wajiblah kamu semua iman kepadaku dan iman
kepada Qodlo Wal Qodar-Ku/ menerimanya ketentuan." Disinilah inti syrik
terjadi......banyak menggerutu atas ketidak meenerimaan kita terhadap kehidupan
fakir, miskin, atau masyakot lainnya yang membawa hati kita
menyekutukan/berpaling dari Allah....
Sedangkan secara pandangan ahli
Hakikat,,syirik,,,bimakna jauhnya hati kita kepada Allah....golongan ini yang
berkecimpung dan kemabli ke sifat duniawi (hatinya cinta dunia) maka disebut
Goflah/ lupa akan kedekatannya dengan Allah..bagi golongan Hakekat,,cara
semacam ini disebut dengan Syirik.....atau hianatnya kita dengan maqom yang
sudah diberikan Allah kepada hamba Pilihannya....
Lalu Hakekatnya Syirik itu apa?????
secara hakikat syirik terjadi akibat berontaknya hati kita atas pemberian Allah
SWT, yaitu tidak menerimannya Iman lewat Qodlo Qodarnya Allah,,sehingga dengan
tidak menerimanya ini para Hamba akan di jauhi oleh Allah, sebagai golong
Muyrik atau Syirik.....Seperti contoh: Apapun yang sudah digariskan pada diri
manusia itu bagian dari catatan lauhul Mahfud atau Qodlo Qodarnya Allah,,,,seperti
nikmat/kaya
,,,juga seperti miskin/sengsara...Disini
manusia hanya wajib mencari ihktiar lahir dan bukan menuntut atas apa yang
sudah diberikan oleh hamba,,seperti tetap menjalankan dzikir, sholat malam dan
lain sebagainya....mereka seolah sudah banyak berkorban untuk memohon tapi
tetap saja Allah belum memberikan sehingga dengan pengorbanan dirinya yang tak
kunjung di ijabah,,,hati mereka berontak dan menyalahkan Allah SWT,,,,nah cara
semacam inilah yang disebut nulayani Qodrat/tidak menerimanya Qodrat,,,yang
pada akhirnya mereka akan berhianat dengan gayanya sendiri lewat bibingan
MUDILLUN/ setan.......yaitu mengingkari ke Islamanya dengan syareat lahirnya
saja.....tanpa pernah berfikir,,siapa yang memberikan ijin kehidupannya,,,siapa
yang memberi kenikmatan hidupnya dan sebagainya.......
Bila sudah hatinya kena penyakit seperti
keterangan di atas,,,yang paling ditakutkan kepada seua hamba adalah MURTAD/
keluar dari Syareat Islam,,,sebab hukum tetap berlaku atas dua ucapan, yaitu
mulut dan hati.....Maka waspadalah semuanya,,karena hampir manusia yang kurang
beribadah,,mereka kerap menggerutu dan menyalahkan Qodratnya
sendiri,,,,waspadalah,,,semua akan menjadikan kita kafir dihadapan Allah
SWT.....Sebab Musyrik, Syirik, Murtad,,,semua terlahir dari ketidak percayaan
kita kepada Iman yang terlahir dari Qodlo wal Qodarnya Allah SWT......
lalu bagaimana peahaman mereka tentang
mustika atau pusaka dianggapnya Syirik?????? pemahaman semacam ini memang tidak
disaalahkan,,karena maqom Syareat, berpegang dengan sangat hati hati dalam
menunjukkan makna ibadahnya,,mereka takut akan masuk ke jurang Iblis dengan
meyakini benda atau karomah laiinya,,seperti Bil Ahkamnya Negara Arab
Saudi,,,Pemerintah saudi yang mayoritas beraliran Wahaby,,akan memancung
siapapun rakayatnya,,bila mereka ketahuan bermain dengan mistik...Beda dengan
negara yaman dan libanon,,mistik satu satunya ajaran yang diminati mayoritas
banyak,,,dan negara iran sendiri yang banyak dominan Syiah,,,,mereka lebih
condong ke arah spritualisme dari pada tatanan tingkah laku...
Bagaimana menyikapi perbedaan ini dan
siapa yang salah?????? semua itu benar dan tidak ada yang
disalahkan...Kenapa???? karena mereka mengikuti Bil Ahkamnya sendiri- sendiri
(Punya pemahaman ilmu sendirii) Juga seperti negara Indonesia yang terlahir
dari Para Sanghyang dan Lelembut sebelum masa Wali Songo,,,,lalu Sunan kali
Jaga sendiri, yang banyak menunai kejawen dengan cara membakar beragam kemenyan
maupun atribut prasarana ritual lainnya..Apakah ini juga dikatakan Syirik,,,sedangkan
Allah berfirman: "barang siapa yang menghina hamba hamba Solehku (para
Nabi dan Waliyulloh) maka mereka adalah musuh musuh-Ku (murtad) lalu apakah
Mbah Kuwu Cakra Buana, yang kerap melakukan kejawen dan punya titel seorang
Waliyulloh, tidak paham dengan Musyrik atau Syirik??? mereka sangat paham
sekali dengan hukum Allah,,lalu kenapa cara semacam ini mereka lakukan???
jawabannya>>>>>karena yang disebut syirik bukan seperti
adanya,,sah sah saja selagi kita masih minta kepada Allah SWT,,walaupun memakai
prasarana dari bangsa Jin,,,,Sebab semua yang tercipta bagian dari makhluk
Allah, seperti kita manusia meminta dan memohon kepada sesama manusia,,juga
seperti kita manusia meohon atau meminta kepada bangsa Malaikat, atau seperti
kita sebagai manusia memohon atau meminta kepada bangsa Jin,,semua sama,,,dan
bagian Wasilah semata,,,seperti yang sudah dijelaskan dalam awal surat Al
Ikhlas.....
QUL HUWA LLOHU AHAD (QUL) Bimakna
pengucap atau yakin (HUWA) bimakna Sya'nun, bahwa apapun yang ada di
bumi,,semua sekedar wasilah semata (ALLAH) hanya kepadanya kita memohon
melalaui wasilah atau pelantara (AHAD) sesungguhnya semua akan dikembalikan
kepada Dzat Tunggal (Allah)
Yang perlu di waspadai oleh kita semua
adalah ucapan yang terkadang biasa tapi bisa mengahncurkan Islam kita
sendiri,,yaitu,,tidak pahamnya kita dalam mencari guru, Habaib, maupun
Kyai,,sehingga mengajarkan anarkisme dengan mengatakan Nahi Munkar,,,namun
akhlak dan ucapannya tidak dijaga,,,seperti asal ucap, musyrik, sesat, mjurtad,
dan lain sebagainnya,.....Hal semacam itu sudah Di Nash dalam Hadist Qudsi:
"barang siapa yang berucap penghinaan tentang hukum, dan yang di hina
sesungghunya tidak seperti itu,,maka ucapan tadi SAH bagian dari ucapanmu
sendiri" maksud dari Hadist ini,,,bila kita mengatakan murtad terhadap
seseorang, namun ternayata orang itu sama sekali tidak murtad,,maka kita
sendiri yang menjadi Murtad,,Dan ini 70% bagi kalangan awam,,,,,,pernah
melakukannya dikala emosi atau dari segi ketidak cocokan berpendapat......
ADAKAH SUMBER CERITA DI ATAS ? ATAU HANYA KHAYALAN PENULISNYA ?