Secara makna kasat,,mungkin kita tidak mengira bahwa seorang
waliyulloh hidup serba kecukupan, mereka selalu beraanggapan bahwa semua
Wali Allah, serba hidup pas-pasan,,,,,pemahaman semacam ini salah
besar!!!!!! mereka wajib kaya dan hidup makmur. Sebab Allah sendiri
bersabda: Tiada kurugikan hamba-hamba pilihan-Ku,,sesungguhnya telah ku
cukupi segalanya secara minhaesu layahtasib/ rejeki tiada terkira. Lalu
apa rahasia dibalik kesuksesan mereka? ikutilah simakanku hingga
tamat!!!!
Secara transfaransi,,,Allah, telah menjadikan zaman ke emasan di era
Rosululloh SAW, yaitu dengan kemakmuran para sahabat nabi yang hidup
penuh berkecukupan harta benda. Seperti sahabat Abu bakar yang mempunyai
riwayat, mensedekahkan semua hartanya buat pembebasan tanah Masjidin
Nabawi, Juga Abdurrahman bin Auf,,,yang menjamin seluruh kaum muslim di
setiap harinya. Juga sahabat Ustman bin Affan, yang selalu menyempatkan
harta bendanya buat di sedekahkan ke seluruh bangunan masjidil haram,
Hamzah RA, yang hartanya sampai tiada terbatas, Salman Al farisi, yang
mempunyai persinggahan kaum Muslim (hotel) lebih dari 7000 unit. Hasan
dan Husein RA,,yang mempunyai jabal( gunung) emas di Iran dan Yaman. dan
mereka ratusan ribu lainnya yang sama sama hartanya tiada terbatas pada
untuk pendangan zaman sekarang????Apa rahasia mereka sehingga hampir
semuanya berhasil dalam derajat dan kedudukan duniawi?????
Juga di zaman sekarang misalnya, Syeikh Quthbu Abdul Qodir bin Ahmad
Assegaf Al Yamany,,,beliau setiap harinya mensedekahkan sedikitnya 1
Milliar rupiah. Juga Habib Quthbul Autad Syeikh Abdulloh
Bangladesh,,beliiau juga mensedekahkan hartanya tak kurang 1 Milliar di
setiap harinya. Syeikh Aly Makkatul Mukarromah,,beliau kerap membangun
masjid masjid di seluruh dunia satu minggu sekali. Juga Habib Syeikh
Syarreatul Khotam Al Jawi,,beliau menjamin lebih dari 1600 orang setiap
harinya. Dan masih ratusan banyaknya seperti mereka yang tidak bisa saya
bedarkan satu persatu. lalu apa rahasia mereka hingga harta dan
bendanya tiada pernah habis??????
Disini kami akan bedarkan management mereka dengan mengikuti hukum Allah
SWT, yang dipakai oleh para nabi dan ahli-ahlinya. Secara hukum dan
sifat kebiasaan,,,,management mereka dengan pemahaman sekarang sangatlah
berbeda. Mereka para Wali Allah,,,lebih mengutamakan keyakinan
bersedekah dari pada mengutamakan bisnisnya, sedangkan di zaman
sekarang, mereka lebih mementingkan bisnisnya daripada mengeluarkan
harta bendanya. Juga dalam menjalankan kehidupan,,,para Wali Allah,
tidak pernah merasa berat dalam mengeluarkan hartanya dengan takaran
atau jumlah yang lebih besar daripada modal,,mereka hanya yakin dan
taslim/menerima, bahwa semua yang dimilikinya tiada lain hanya sekedar
titipan dari Allah SWT. Adapun di zaman sekarang,,mereka lebih
mementingkan untuk pribadinya daripada mengingat kekayaan Allah SWT….
Juga dalam pengolahan rasa,,para Waliyulloh tidak akan berubah atau
resah hatinya sewaktu mereka tahu bahwa hartanya kian habis…Sedangkan di
zaman sekarang mereka lebih berhati hati mengguakan hartanya sewaktu
dilihatnya kian menipis, bahkan mereka beranggapan bahwa semua harta
bendanya yang ada sekarang tiada lain berkat hasil jerih payahnya selama
ini tanpa berfikir luas, bahwa semaunya milik Allah semata. nah dengan
pemahaman simpel ini,,,sudah sangat jelas para Wali Allah, berpegang
pada kalam Allah, yang terdapat pada akhir juz 5…”Sesungguhnya Allah
tidak bakal meninggalakan mereka dalam keadaan fakir kecuali mereka akan
Kami (Allah) lebihkan seluruh harta bendanya guna sebagai penerang
kebajikan duniawi. dan tiada ku matikan kehidupannya mereka yang
mengikuti makna syukurku, kecuali membawa kemaslahatan dunia dan
akherat”
Secara makna ketengan, para Waliyulloh,tidk bakal berubah keyakinannya
di sela nikmat dan cobaan yang mereka terima, mereka hanya berfikir
hartanya adalah bagian dari syafakoh/ kelembutan umat manusia
(disedekahkan) Nah cara semacam ini Allah, berulang kali janji. Bila
hambaku telah mengikuti petunjukku, maka Alu (Allah) tidak akan
mematikan kehidupannya kecuali dengan kesempurnaan rejeki yang
kuberikan. Nah,,,,untuk bisa melangkah sampai ke sifat management para
Waliyulloh,,,,kita sebagai manusia awam tentu sangat lah sulit,,maka
dari ini ada satu kiat yang mampu memuluskan kebakhilan/pelit kita
yaitu, dengan mengistikomahkan asma’ Ilahiyyyah.
bagaimana caranya mempercepat datangnya kelapangan/keluasan rizki,supaya
keluar dari masalah hutang yg menumpuk karena ingin bisa berbagi dgn
sanak saudara terutama orang tua.
perbanyak bersedekah secara ihlas,,, di akhir zaman seperti ini,,,yang
disebut sodakoh disesuaikan dengan harta…makanan 60 orang atau bentuk
barang yang bisa mencukupi 60 orang dalam 1x bersedekah. sebab makna 60
orang disini adalah keinginan kita yang sangat kuat dan memohon kita
dengan bersungguh- sungguh kepada Allah…. “Assodakotu Bi ihsani sittah
wa ‘Isyrina fi hali yaqodotin wamaqbulin bimaujudil hasiliin…..” Sodakoh
kepada 60 orag sekaligus secara Ihsan (ihlas tanpa harapan hasil), akan
menjadikan mustajabhnya keinginan kita….
afala ta’lamun,,afala ta’qiluunn…….berfikirlah sendiri dan takarlah
keihlasan sendiri dan jangan ditanyakan,,,sesungguhnya sangat kurang
baik, makna sodakoh selalu di tanya,,,,,
ADAKAH SUMBER CERITA DI ATAS ? ATAU HANYA KHAYALAN PENULISNYA ?
MEMBONGKAR PARANORMAL BERKEDOK AGAMA & SYIAR PART II
Fakta Kebohongan Idris Nawawi Jam'ij
Blog ini berisi kumpulan tulisan, ajaran,snapshot dan iklan paranormal Idris Nawawi TjA Jam'ul Ijazah Cirebon yang saat ini sedang ramai dihujat di facebook.Blog ini juga berisi bantahan atas pernyataan dan tulisan Idris Nawawi TjA. MUI Cirebon Jawa Barat sudah mengeluarkan fatwa SESAT atas ajaran Idris Nawawi.
produk paranormal Idris Nawawi TjA Jam'ul Ijazah
Keterangan
Blog ini berisi kumpulan tulisan, ajaran,snapshot dan iklan paranormal Idris Nawawi TjA, pimpinan Pondok Pesantren Hafidz Qur'an Jam'ul Ijazah di Plered, Cirebon, Jawa Barat yang saat ini sedang ramai dihujat di facebook.
Sumber isi blog ini diambil dari:
1. Grup tertutup kumpulan artikel Idris Nawawi Jam'ij.
2. Grup kumpulan artikel Sutristian (copi paste).
3. Berbagai Situs dan blog.
4. Status dan komentar di facebook.
Blog ini juga berisi bantahan atas pernyataan dan tulisan Idris Nawawi TjA.
Harap dicermati, tulisan Idris Nawawi TjA yang menyangkut kutipan hadits Rasulullah saw dan hadist qudsi umumnya tidak disertai perawi yang jelas. Inilah yang mengindikasikan adanya penyimpangan dan kesesatan dalam tulisan-tulisan tersebut.MUI Cirebon Jawa Barat sudah mengeluarkan fatwa SESAT atas ajaran Idris Nawawi