UPDATE Selasa, 17 Februari 2015
Tuntut MUI Keluarkan Fatwa Sesat, Al Manar Resmi Laporkan Aliran IDRIS NAWAWI ke Bakorpakem
CIREBON (CT) – Menindaklanjuti permasalahan yang terjadi di
Pesantren IN, Aliansi Masyarakat Nahi Mungkar (Al Manar) melaporkan
secara resmi kepada Badan Koordinasi Pengawasan Aliran dan Kepercayaan
(Bakorpakem) Kabupaten Cirebon atas dugaan penistaan agama dan penipuan.
Al Manar yang dipimpin Andi Mulya melakukan pelaporan resmi disertai dengan barang bukti berupa dokumen-dokumen dan video. Dalam pertemuan tersebut hadir juga Perwakilan tokoh agama dan beberapa instansi terkait di Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbanglinmas) Kabupaten Cirebon.
Menurut Andi Mulya, pihaknya menuntut dalam hal ini Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Cirebon agar mengeluarkan fatwa sesat terkait ajaran yang dilakukan oleh IN. Andi menuntut agar sesegera mungkin MUI mengeluarkan fatwa. Andi mengancam akan melakukan tindakan seandainya fatwa tersebut tidak dikeluarkan sesegera mungkin. Setelah keluarnya fatwa dari MUI pihaknya akan menyampaikan laporan kepada pihak Kepolisian.
“Ini adalah proses terakhir. Kami resmi mengadukan kepada Bakorpakem, utamannya MUI yang punya hak untuk fatwa sesat. Sesegera mungkin kasus ini diselesaikan. Jangan sampai habis kesabaranya kami akan tindak sendiri. Jangan salahkan kami,” tegasnya.
Sementara dari pihak MUI menanggapi hal tersebut dengan serius. Pihaknya mengaku akan tetap mengawal kasus tersebut dengan melakukan musyawarah untuk mengerluarkan fatwa tersebut.
“Kami serius dengan hal ini. Kita akan tetap mendampingi lalu akan melakukan musyawarah untuk mengeluarkan fatwa. Mempelajari laporannya, kalau belum bisa dipahami kami akan mendatangkan pelapor supaya jelas,” ujar Bahrudin Ketua MUI Kabupaten Cirebon. (Iskandar)
Al Manar yang dipimpin Andi Mulya melakukan pelaporan resmi disertai dengan barang bukti berupa dokumen-dokumen dan video. Dalam pertemuan tersebut hadir juga Perwakilan tokoh agama dan beberapa instansi terkait di Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbanglinmas) Kabupaten Cirebon.
Menurut Andi Mulya, pihaknya menuntut dalam hal ini Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Cirebon agar mengeluarkan fatwa sesat terkait ajaran yang dilakukan oleh IN. Andi menuntut agar sesegera mungkin MUI mengeluarkan fatwa. Andi mengancam akan melakukan tindakan seandainya fatwa tersebut tidak dikeluarkan sesegera mungkin. Setelah keluarnya fatwa dari MUI pihaknya akan menyampaikan laporan kepada pihak Kepolisian.
“Ini adalah proses terakhir. Kami resmi mengadukan kepada Bakorpakem, utamannya MUI yang punya hak untuk fatwa sesat. Sesegera mungkin kasus ini diselesaikan. Jangan sampai habis kesabaranya kami akan tindak sendiri. Jangan salahkan kami,” tegasnya.
Sementara dari pihak MUI menanggapi hal tersebut dengan serius. Pihaknya mengaku akan tetap mengawal kasus tersebut dengan melakukan musyawarah untuk mengerluarkan fatwa tersebut.
“Kami serius dengan hal ini. Kita akan tetap mendampingi lalu akan melakukan musyawarah untuk mengeluarkan fatwa. Mempelajari laporannya, kalau belum bisa dipahami kami akan mendatangkan pelapor supaya jelas,” ujar Bahrudin Ketua MUI Kabupaten Cirebon. (Iskandar)
=====================================
Alam Baitul Ijza, bagian dari perkumpulan bangsa Malaikat dan Waliyulloh. Alam ini berada di langit pertama, tepatnya di atas Baitulloh (ka'bah) dibawah alam Baitul Makmur (tempatnya bangsa Malaikat Langit)
Keistimewaan Baitul Ijza? Alam ini kerap di gunakan sebagai pengakuan atau pemilihan Waliyulloh. Sebab tiada SAH pengakuan sosok Waliyulloh, jika belum di nobatkan ke dalam Alam Baitul Ijza.
Dari sinilah lahir satu dalil yang mengatakan "Wali ilal Wali" yang artinya; "Wali hanya bisa diketahui oleh Wali lainnya?" Maksud di ketahui disini....Hanya antara Wali saja yang paham bahwa si (A) itu Waliyulloh? Dari mana para Wali paham bahwa si (A) itu bagian darinya (Wali) semua itu terlihat sewaktu mereka menghadiri penobatannya di alam Baitul Ijza. Lalu siapa saja yang hadir dalam penobatan Waliyulloh di alam baitul Ijza? dan bagaimana mereka paham nanti malam, misalnya? akan dilaksanakan pengangkatan seorang Wali? Inilah sekelumit Bisyaroh bagi para Wali Athob.
Dalam setiap diri Waliyulloh. Allah SWT, telah menempatkan yang disebut ilmu bangsa Robbaniyyah (memahami Bisyaroh sebelum terjadi) Dari sifat inilah Allah SWT, menyampaikan secara langsung lewat FED kepada semua Wali yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dunia (alam Barri) makna Khsusus (pemberitahuan) untuk menghadiri/pengakuan bangsa Wali...Maka dengan Bisyaroh yang sudah tertanam tadi,,,,tiada satupun bangsa Waliyulloh berdiam diri kecuali mereka hadir dengan magfiroh yang ada.
Kisah ini membawa kecintaanku pada cindramata Masyaikh Syareatul Khotam. Sejak beliau di nobatkan menjadi Syareatul Khotam,,beberapa Quthbul Wali, memberi selamat padanya dengan memberi cindra mata (Robitho)
Nah kemarin beliau berkata; "Seiring saya tidak mempunyai cincin Qutub, sebagai tambahan Bonus MIWIKU...Dengan ini saya pasrahkan kepada Mereka yang membeli Miwiku dengan mahar yang sama (seperti BONUS CINCIN QUTUB) Rp. 4.600.000,- (Empat Juta Enam Ratus Ribu Rupiah) buat menambah Syiar mencetak Faedurrahman jilid- 6."
Kesimpulannya;
Bagi mereka yang butuh Cincin Masyaikh yang di dapat dari hadiah pengangkatannya "CINCIN QUTUB BAITUL IJZA" silahkan daftarkan diri ke kang PENDI. Persediaan terbatas. Semua ini demi Syiar atas keingin para sedulur yang belum kebagian BONUS CINCIN WILAYAH.
DI BUKA MULAI BESOK...
By; H. Idris Nawawi. Tja.
SEPENGGAL KISAH ALAM "BAITUL IJZA" Alam Baitul Ijza, bagian dari perkumpulan bangsa Malaikat dan Waliyulloh. Alam ini berada di langit pertama, tepatnya di atas Baitulloh (ka'bah) dibawah alam Baitul Makmur (tempatnya bangsa Malaikat Langit) Keistimewaan Baitul Ijza? Alam ini kerap di gunakan sebagai pengakuan atau pemilihan Waliyulloh. Sebab tiada SAH pengakuan sosok Waliyulloh, jika belum di nobatkan ke dalam Alam Baitul Ijza. Dari sinilah lahir satu dalil yang mengatakan "Wali ilal Wali" yang artinya; "Wali hanya bisa diketahui oleh Wali lainnya?" Maksud di ketahui disini....Hanya antara Wali saja yang paham bahwa si (A) itu Waliyulloh? Dari mana para Wali paham bahwa si (A) itu bagian darinya (Wali) semua itu terlihat sewaktu mereka menghadiri penobatannya di alam Baitul Ijza. Lalu siapa saja yang hadir dalam penobatan Waliyulloh di alam baitul Ijza? dan bagaimana mereka paham nanti malam, misalnya? akan dilaksanakan pengangkatan seorang Wali? Inilah sekelumit Bisyaroh bagi para Wali Athob. Dalam setiap diri Waliyulloh. Allah SWT, telah menempatkan yang disebut ilmu bangsa Robbaniyyah (memahami Bisyaroh sebelum terjadi) Dari sifat inilah Allah SWT, menyampaikan secara langsung lewat FED kepada semua Wali yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dunia (alam Barri) makna Khsusus (pemberitahuan) untuk menghadiri/pengakuan bangsa Wali...Maka dengan Bisyaroh yang sudah tertanam tadi,,,,tiada satupun bangsa Waliyulloh berdiam diri kecuali mereka hadir dengan magfiroh yang ada. Kisah ini membawa kecintaanku pada cindramata Masyaikh Syareatul Khotam. Sejak beliau di nobatkan menjadi Syareatul Khotam,,beberapa Quthbul Wali, memberi selamat padanya dengan memberi cindra mata (Robitho) Nah kemarin beliau berkata; "Seiring saya tidak mempunyai cincin Qutub, sebagai tambahan Bonus MIWIKU...Dengan ini saya pasrahkan kepada Mereka yang membeli Miwiku dengan mahar yang sama (seperti BONUS CINCIN QUTUB) Rp. 4.600.000,- (Empat Juta Enam Ratus Ribu Rupiah) buat menambah Syiar mencetak Faedurrahman jilid- 6." Kesimpulannya; Bagi mereka yang butuh Cincin Masyaikh yang di dapat dari hadiah pengangkatannya "CINCIN QUTUB BAITUL IJZA" silahkan daftarkan diri ke kang PENDI. Persediaan terbatas. Semua ini demi Syiar atas keingin para sedulur yang belum kebagian BONUS CINCIN WILAYAH. DI BUKA MULAI BESOK... By; H. Idris Nawawi. Tja.
ADAKAH SUMBER CERITA DI ATAS ? ATAU HANYA KHAYALAN PENULISNYA ?
PERJALANAN MURID MENCARI MURSYID
Dalam kisah Murid mencari Mursyid,,secara tatanan bahasa sulit dituangkan untuk bisa dicerna oleh kalangan umum. Sebab dalam pendalaman ke Tauhidan ini harus ada titik temu secara lafdhon wamaknan. Nah agar bisa dipaham oleh siapapun,,,saya akan menceritakan sedikit tentang pribadiku sendiri biar bisa dicerna, dihayati, dipahami, dimaknai, tergantung dari akalnya pembaca masing-masing.
Dahulu saya mesantren di Bakakan Ciwaringin, tepatnya di Al Ma'had Roudlotul Tholibin,,,disini saya belum paham betul namanya guru pembimbing (Mursyid) setelah itu saya pindah ke Pon-pes Api Tegal Rejo Magelang, dan sesudahnya hijrah ke Ponpes Al Islah Lasem Rembang Jateng. Dari ketiga pondok ini saya cuma mengenal makna kitab dan isi kitab, tapi tidak begitu mendalami makna perjalanan ke depan untuk menuju Allah SWT...
Lalu setelah keluarnya dari pon-pes, saya ikut dengan kakakku Al Haj Nawawi, memperdalam ilmu Tauhid dan Tasawwuf, dari sini saya mulai banyak memahami makna perjalanan menuju Allah SWT...Maka secara sepihak saya memutuskan untuk mencari yang namanya Mursyid..Pertama-tama yang saya datangi adalah guruku sendiri di Tegal Rejo Magelang, Gus Muhammad bin Khudhori, disitu saya mulai mengungkapkan sifat khidmatku hingga meminta kepada beliau untuk di Syahid kepada jeng Rosululloh SAW....beliau hanya bisa menggeleng bukan bagiannya.
lalu aku mendatangi guruku Syeikh Hakim Allasemy, pengarang kitab Nadzom lasem,,disitu juga saya ungkapkan untuk berhidmat sampai matiku, asal minta di syahid kepada jeng Rosululloh,,,beliau malah berkata; "Seandainya di zaman sekarang ada Mursyid seperti itu, aku lebih dulu yang datang padanya" Lalu aku mendatangi Rijalulloh Abah Tsamri Pandeglang Banten,,,disitu beliau pun menyerah dan bukan bagiannya,,,lalu aku datang ke Syeikh Dimiyathi Banten, pada bulan Maulud, tepat dalam pengijazahan Thorekot Assyadiliyyah,,disitu secara pribadi saya ungkapkan untuk khidmat sampai matiku, asal Syeikh mensyahhidku ke jeng Rosululloh SAW, Syeikh Dimiyathi, hanya berkata; "Semoga di Indonesia ini ada salah satu Wali yang diamanati untuk mensyahid manusia hingga Indonesia, kembali menjadi kota Wali,,aku bukan yang engkau maksud anakku?" Lalu setelah itu aku ikut bersama Habib Nur Aly, disini aku dibimbing tentang Hakikat kepada Allah, lewat ajaran kitab Hikam, Muallif Imam Ibnu Athoillah,,,,,namun beliau juga tidak bisa dijadikan Mursyid dunia akherat buatku....
Kisah pencarianku tentang Mursyid terus berlanjut, hari-hariku terus diliputi oleh sejuta kecintaan kepada Allah,,,siang malam saat berada di rumah,,saya terus mengaji kepada kakakku dan mengabdi menjadi pesuruhnya.
Pada tahun 2005 saya diambil oleh 3 orang Ulama, Kyai Farikhin Lumpur Brebes, Habib Luthfi Pekalongan, dan Habib Abdurrahman bin Ahmad Asseqoof, Tebet...Namun seiring istriku kala itu sedang hamil,,,akhirnya saya putuskan untuk tetap berdiam diri dirumah dan terus menjadi pesuruh kakakku Habib Nawawi.
Ditahun yang sama, Saya kedapatan beberapa ilafat dari Nabi Hidir AS, Sunan Gunung Jati dan Syeikh Sanusi Gua Gunung Mujarrob, agar saya tetap khidmat ke kakakku tanpa mencari guru lainnya...Disini saya mulai sedikit paham siapa kakakku sebenarnya hingga saat itu saya yakinkan untuk khidmat sifatan waddzatan kepadanya dan pada tahun 2007 saya tuangkan suatu aspirasiku yang sangat dalam, mengarang sebuah kitab Tauhid kecil dengan nama Bahrun Bimaujin (Ombak dan lautan yang luas).
Kitab ini menceritakan tentang perjalanan seorang salikun wazadabiyyun menuju kehadirat Allah, lewat maqomat yang diajarkan Mursyid kepadanya.....
·
saya juga pengen ketemu mursyid, ada seorang mursyid wali Allah seorang
prof di universitas panca budi, tapi beliau sudah almarhum.....niat hati ingin
ikut thariqotnya tapi belum ada info valid mengenai pewaris silsilahnya .......
Abdul Rozak
alhamdulillah, skrg q menemukan sdrq yg mempunyai pandangan untuk selalu suluk
kpd alloh dengan selalu mendekatkan diri kepada al-haq, mursyid atau insan
khamil adalah orang pinilih yang bisa selalu menuntun hati kita ketika kita
jauh dari alloh, bahkan ketika kita lalai al mursyid selalu bisa mengingatkan
hati kita untuk selalu khusnudhon trhdap semua yg dijadikan al-haq kpd kita
tanpa ada peran dalam diri kita.
------
BANYAK ORANG BERTANYA TENTANG THOREKOT-KU...
Seiring dengan maraknya putra Jam'ij yang gabung dan
ikut serta dalam pengajian Masyaikh, tidak sedikit dari mereka bertanya lewat
inbox; "Maaf Bib Thoorekotmu apa?" Dalam hal ini sebenarnya tidak
pantas bagiku menjawabnya? Namun mungkin dimata mereka sangat berarti sekali bila
sampai mengetahui aliran Thorekhotku. Disini saya pribadi! sangat memahami
batasan mereka yang menganggap pemahaman atau jalur Thorekot sangat agung. Nah
bila dirasa manfaat bagi anda, saya akan membuka secara pribadi jalur
Thorekhotku. Semoga ada manfaatnya...............
1- Saya memakai Thorekot Syadaliyyah, lewat Beat secara
langsung kepada Habib Dimiyathi Banten.
2- Saya memakai Thorekoot Akbariyyah dari sanad
Kanjeng Sunan Gunung Jati, Ijazah secara langsung lewat Masyaikh Syareatul
Khotam.
3- Saya memakai Thorekot Naqsabandi Qodiriyyah,
lewat wasilah sanad Muttasil Aby Kanjeng Syeikh Abdul Qodir Al Jaelani, lewat
talaqqo secara langsung dan di beat secara dhohir oleh masyaikh Syareatul
Khotam.
4- Saya memakai Thorekot Attijaniyyah (attijani)
lewat sanad muttasil dan di Talaqqo dari Masyaikh Syareatul Khotam.
5- Saya memakai Thorekot Arrumy, lewat talaqqo
bersama Masyaikh Syareatul Khotam..
Saya sendiri bermazhab ASSYAFI'IYYAH, dan berpegang
pada Sunnah Wal Jama'ah.
Dari semua Thorekot yang saya jalani,,,semuanya
dapat pengasehan secara langsung dari semua tokoh yang ada. Semoga bisa jadi
acuan bagi mereka yang masih membutuhkan makna Silsilah lewat Thorekot Thobaqo
an thobaq.
H. Idris Nawawi Tja.
ANTARA SAINS DAN ILMU TAHKIK
Di dunia ini tak luput dari perjalanan dua jalan yang
bersebrangan pandangan,,padahal Hakiktanya satu tujuan yaitu Allah,,,Dalam
skripsi kehidupan,,,ahli akal akan berkata; "Sesungguhnya bangsa gaib itu
TAHAYUL. sebab mereka antara ada dan tiada" cara pemahaman semacam ini di
sebut sains,,,akal yang berkembang menjadi suatu dogma akibat kurang luasnya
mereka dalam berpandangan hidup atau bukan fak bidangnya di pendidikan
suprantural.....Adapun bagi ahli tahkik,,,mereka lebih condong berpandangan ke
sifat Irasional (nyeleneh) sebab baginya tiada kemuskilan dalam suatu hijab
berbagi bangsa yang pernah di ciptakan Allah,,semua wujud dengan pandangannya
masing-masing. Cara semacam ini bukan dikatakan sains tapi lebih dominan ke
arah kelebihan.....Nah dalam paradigma bagi mereka yang merasa dikatakan ahli
sains,,,akan mencibir para ahli tahkik, karena mereka tidak mampu
menyelusurinya...maka wajar bila dua golongan saling menghujat antara satu dengan lainnya...Sebab keduanya
mempunyai kelebihan dan kekurangan di fak bidangnya masing-masing.
-Ahli sains mempunyai kelebihan dibidang pemaham
lahir,,,kekurangannya mereka tidak bisa membentuk akidah bathin menuju sifat
kekuasaan Allah SWT.
-Ahli bathin mempunyai kelebihan di bidang
Supranturalis,,,kekurangannya banyak dari kita yang belum tahu apa-apa menjadi
seorang paranormal dengan ocehan yang berlebihan tanpa dasar hukum yang ada....
Semoga menjadi satu wacana di kemudian hari untuk
tidak saling hujat antara sains dan bathiniyyah,,,,
By. Wong Imut
sesungguhnya bathiniyah & sains itu tak ada
bedanya. keduanya adalah sians luas (ALQURAN mode). contoh crossing dari 2
disiplin ilmu ini adalah: mengapa beberapa orang bisa berpindah tempat dengan
sekejap mata hanya dengan wiridan saja? jawabnya itu gampang: di alam ini
terdapat gelombang kosmik dengan frekuensi tak terhingga. yang mengendalikan
hanya frekuensi keteraturan dari commander utama (ayat ALQURAN). dengan
mengendalikan fungsi istimewa gelombang kosmiik ini, maka seluruh materi tubuh
manusia dengan cepat bisa ditranslokasikan & diretransformasi susunan
genetiknya pada ruang yang berbeda. nah, hasilnya manusia itu telah berpindah
tempat kurang dari 1 detik.
semoga dapat memperjelas wacana ini & ini juga mungkin sanggahan dari wacana ini.
by: wong tuwek ora imut maneh
semoga dapat memperjelas wacana ini & ini juga mungkin sanggahan dari wacana ini.
by: wong tuwek ora imut maneh
ADAKAH SUMBER CERITA DI ATAS ? ATAU HANYA KHAYALAN PENULISNYA ?
PERJALANAN MENUJU MA'RIFAT.........
Merambat menuju derajat tertinggi tidaklah mudah dan tidak bersifat umum, melainkan harus menguasai dan memahami Hakikat yang ada di bumi, baik secara asma' sifat, af'al hingga menuju Dzatulloh. Pemahaman kita harus bisa masuk ke pori pori kulit dan penjiwaan rasa harus bisa dibuktikan secara wujud nyata. "Sesungguhnya tiada hijab/penutup bagi mereka yang sudah kedapatan maqomat Ma'rifat Billah"
Pembelajaran awal kita sebagai maqom Syareat...harus di kejar dengan Tadzkir dan mengaji secara rutin, belajar memahami makna tasaffuf (menata tingkah laku) dan Tauhid (memahami keagunggan Allah dengan sifat Wujud dan cinta kasih) Lalu setelah itu kita wajib masuk ke sifat Thorekoh, dengan mengikuti Tasbihnya santri menuju Sakinatul Derajat. Disini kita wajib bergabung antar santri untuk memelihara derajat perjalanana dengan membuat sifat mengikutinya kita kepada Mursyid (bentuk wujud santri/khidmat)
Dari sini juga cobaan dan fitnah akan kita rasakan sampai menuju jenjang Kamalatus sifat dan butuh waktu paling sedikit 7 tahun lamannya. Setelah itu jadikanlah kita menuju wujud Asma' dan Af'al...hingga tak ada keraguan dalam memperjuangkan sifat Perjalanan.
Bila kita sudah di tempatkan dalam sifat Istiqomah,,,niscaya Mursyid akan menempatkan kita menuju Syahadah Akbariyyah, yaitu penyatuan manusia dengan yang menciptakan alam Semesta, Allah.....
Bila sudah demikian maka kita hanya bisa berjalan karena Allah, berkehendak karena Allah, dan tidak berbuat karena Allah pula...hidup kita akan terjamin dan tanpa beerkehendak. Sebab makna Syahadah yang dimaksud (ditempatkan) bagian dari Tajridnya manusia yang sudah memahami Hakikatnya Nur Rosululloh yang paling dalam.
Lalu bagaimana wujud Ma'rifat dan ma'rifat Billah:
Ma'rifat adalah? bentuk Khidmatnya manusia dengan perwujudan A'mal yang dilestarikan secara istikomah hingga mengalahkan amalnya umat sedunia.
Adapun Ma'rifat Billah adalah? Bentuk perjalanan kita yang terlestari dan masuknya amal kita untuk seluruh alam, sehingga Para Malaikat butuh makanan dari sifat Syafaqoh kita, para Nabi butuh rohmat derajat kita dan para Ulama, butuh pertanggung jawaban derajat kita (Qutbur Robbani) sehingga orang Ma'rifat Billah, bagian dari pemegang Alam "Robbul Alamin"
Siapkah Kita melaksanakanannya wahai Jam'ij dan Mutaba'ah????
Merambat menuju derajat tertinggi tidaklah mudah dan tidak bersifat umum, melainkan harus menguasai dan memahami Hakikat yang ada di bumi, baik secara asma' sifat, af'al hingga menuju Dzatulloh. Pemahaman kita harus bisa masuk ke pori pori kulit dan penjiwaan rasa harus bisa dibuktikan secara wujud nyata. "Sesungguhnya tiada hijab/penutup bagi mereka yang sudah kedapatan maqomat Ma'rifat Billah"
Pembelajaran awal kita sebagai maqom Syareat...harus di kejar dengan Tadzkir dan mengaji secara rutin, belajar memahami makna tasaffuf (menata tingkah laku) dan Tauhid (memahami keagunggan Allah dengan sifat Wujud dan cinta kasih) Lalu setelah itu kita wajib masuk ke sifat Thorekoh, dengan mengikuti Tasbihnya santri menuju Sakinatul Derajat. Disini kita wajib bergabung antar santri untuk memelihara derajat perjalanana dengan membuat sifat mengikutinya kita kepada Mursyid (bentuk wujud santri/khidmat)
Dari sini juga cobaan dan fitnah akan kita rasakan sampai menuju jenjang Kamalatus sifat dan butuh waktu paling sedikit 7 tahun lamannya. Setelah itu jadikanlah kita menuju wujud Asma' dan Af'al...hingga tak ada keraguan dalam memperjuangkan sifat Perjalanan.
Bila kita sudah di tempatkan dalam sifat Istiqomah,,,niscaya Mursyid akan menempatkan kita menuju Syahadah Akbariyyah, yaitu penyatuan manusia dengan yang menciptakan alam Semesta, Allah.....
Bila sudah demikian maka kita hanya bisa berjalan karena Allah, berkehendak karena Allah, dan tidak berbuat karena Allah pula...hidup kita akan terjamin dan tanpa beerkehendak. Sebab makna Syahadah yang dimaksud (ditempatkan) bagian dari Tajridnya manusia yang sudah memahami Hakikatnya Nur Rosululloh yang paling dalam.
Lalu bagaimana wujud Ma'rifat dan ma'rifat Billah:
Ma'rifat adalah? bentuk Khidmatnya manusia dengan perwujudan A'mal yang dilestarikan secara istikomah hingga mengalahkan amalnya umat sedunia.
Adapun Ma'rifat Billah adalah? Bentuk perjalanan kita yang terlestari dan masuknya amal kita untuk seluruh alam, sehingga Para Malaikat butuh makanan dari sifat Syafaqoh kita, para Nabi butuh rohmat derajat kita dan para Ulama, butuh pertanggung jawaban derajat kita (Qutbur Robbani) sehingga orang Ma'rifat Billah, bagian dari pemegang Alam "Robbul Alamin"
Siapkah Kita melaksanakanannya wahai Jam'ij dan Mutaba'ah????
- 10 orang menyukai ini.
Armandior Pane S
Penyatuan diri dengan Illahi karena sesungguhnya tiada jarak dan tiada batas
karenanya disebut TUNGGAL (bukan satu melainkan menyatu), bagaikan gula dengan
manisnya, garam dengan asinnya dsb, yang mana Jasad, Nyawa dan Ruh ini suatu
saat akan berpisah menuju jalannya masing2 (mulang ka Asal mulih ka Jati)...
hanya orang yang telah Marifatlah yang mengetahui Jalan itu....
ADAKAH SUMBER CERITA DI ATAS ? ATAU HANYA KHAYALAN PENULISNYA ?
SERUAN
PARA RIJALULLAH BUMI MENYIKAPI DUNIA DI AMBANG TUTUP USIA
Rijalullah
Bumi: “Sebentar lagi, sifat alam akan murka dengan rapuhnya dasar bumi yang
sudah membara. Kini kita sebagai manusia yang menjalani syareat derajat dirinya
harus melerai dan bisa meredam dari segala sifat kohar alam….” Benarkah bencana
besar akan kembali tiba?
Seiring
akhir zaman, yang di dalamnya terdapat beraneka ragam musibah dan bencana, kini
para Rijalullah Bumi telah menyerukan kepada seluruh ummat di dunia,
“Perliharalah akhlak dan amalmu sebaik mungkin. Sesungguhnya sebentar lagi bumi
akan mengakhiri usianya.”
Keaktifan
alam sejak diturunkannya Adam AS dan Saidah Siti Hawa ke permukaan bumi ini
merupakan Sunnatullah. Semua sifat alam telah diperintah sang Illahi untuk
selalu menjaga dan memberikan kebutuhan hidup bagi manusia, sebagai suatu
pengabdian sampai akhir zaman kelak.
Berjuta
tahun pengabdian sifat alam masih dijalani hingga kini. Namun, seiring zaman
bertambahnya para manusia yang berdiam di atas bumi ini, sifat alam mulai
goyah. Ia tak sekokoh dulu lagi. Semua ini bukan semata karena banyaknya
manusia dari zaman ke zaman, melainkan karena bertambahnya dosa yang menumpuk
atas kedzoliman para makhluk bumi, sehingga alam tak kuat lagi menopangnya.
Kini,
seluruh sifat alam mulai berontak dan terus memohon kepada sang Pencipta alam
semesta untuk suatu perubahan. Bumi dan laut sudah lebih dahulu memohon untuk
mengakhiri hidupnya bersama para manusia yang ada di atasnya.
Bagaimanapun
kuatnya sifat alam untuk menjaga alam jagat raya ini, mereka hanya sebuah af’al
(ciptaan) yang tentu mempunyai kekurangan, yaitu kefanaan/rusak. Karena sifat
fana itu, lambat laun semuanya akan berakhir dengan kehancuran.
Kini
sudah banyak terbukti. Berbagai bencana alam atau musibah datang silih
berganti, melanda seluruh belahan jagat raya. Kerapuhan sifat alam yang
disebabkan oleh dosa para makhluk yang terus menindihnya sejak zaman Adam as,
hingga kini membuat sifat alam mengalami berbagai kerusakan dan kefatalan,
sehingga nyawa manusia terancam di dalamnya.
Lantas,
bagaimana dengan perputaran sifat alam yang masih aktif seperti sekarang ini,
yang diyakini bahwa jagat raya sudah mau tutup usia? Inilah jawaban secara
hakikat sebenarnya.
Namun,
sebelum Misteri mengulasnya lebih dalam, Penulis terlebih dahulu memohon maaf
kepada seluruh ulama Ahlul Fiqih, apabila dalam pengulasan ini agak sedikit
berseberangan pendapat. Sebab, bagaimapun juga kita satu tujuan (Allah SWT).
Perbedaan pendapat sesungguhnya adalah sebuah rahmat.
Dalam
pembedaran ini, Misteri akan mengambil satu hukum DID BIDAUKIYATUL JAMALIYAH
(ilmu yang tidak ada dalam kitab, langsung lewat pemahaman isyarat para
Ahlillah).
Dalam
satu perkumpulan pengajian di kediaman Penulis, Al Habib Syekh Mindarajatil
Wilayah Wa Quthbul Mutlak Fi Hadzaz Zaman, berujar di depan 10 santri
pilihannya. Ini berlangsung sebelum empat hari menjelang terjadinya gempa di
Indramayu 9 Agustus 2007 lalu. Kurang lebih penturannya sebagai berikut :
“Bagaimana
aku harus menyikapi suatu keadilan yang telah dipercayakan kepadaku, apabila
keadilan itu datangnya dari sifat alam yang menuntut atas segala dosa dan
kedzoliman para makhluk hidup yang terus menindihnya. Kini bumi dan laut telah
datang dengan wujud aslinya. Mereka menuntut dengan wajah garang membara.
Lantas apakah aku harus berdiam diri dengan tuntutan mereka atas sifat koharnya
(keras).”
Beliau
melanjutkannya lagi, “Sebentar lagi, sifat alam akan murka dengan rapuhnya
dasar bumi yang sudah membara. Kini kita sebagai manusia yang menjalani syareat
derajat dirinya harus melerai dan bisa meredam dari segala sifat kohar alam.
Mari kita bersama-sama menyerukan asma’ kebesaranNya. ‘Allahu Akbar’. Secara
istiqomah, ikhlas dan terus memohon. Semoga bencana ini dijauhkan dari
marabahaya sifat manusia. Amin.”
Dalam
keadaan genting seperti ini, mereka para Rijalullah Bumi terus tak
henti-hentinya memohon pada sang pencipta alam semesta untuk keselamatan
seluruh ummat manusia di dunia. Lantas, bagaimana dengan manusia itu sendiri?
Apakah mereka juga berpikir seperti halnya para Rijalullah Bumi? Wallahu’alam.
Yang
jelas, tepatnya Rabu malam (8 Agustus 2007), pukul 21.15 WIB, angin puting
beliung tiba-tiba datang dari arah timur menuju laut Cirebon dengan kencangnya.
Angin itu meliuk-liuk di tengah lautan lepas tanpa henti-hentinya. Suara
gemuruh yang ditimbulkan dari kencangnya angin puting beliung, membuat
pinggiran pesisir Cirebon terasa bagaikan runtuh.
Tapi
anehnya, angin puting beliung itu hanya berputar-putar di atas lautan Cirebon
saja, tanpa menyentuh apalagi sampai merusak perumahan penduduk setempat. Dan
kejadian ini hanya berlangsung sekitar 4 menitn, setelah itu raib entah kemana.
Baru
pukul 00.15, bumi bergetar hebat sampai terasa di kediaman Penulis. Dan setelah
dapat informasi langsung dari salah satu stasiun televisi swasta, ternyata apa
yang diucapkan sang Habib, benar adanya. Yaitu, gempa dengan kekuatan 7 SR,
tepatnya di laut Indramahyu, Jawa Barat, telah terjadi.
Dari
kejadian ini, Penulis mendapat satu kabar dari salah satu santri pilihan, yaitu
seorang bocah wanita (maaf, demi sesuatu dan lain hal Penulis sengaja
merahasiakan namanya-Pen). Dia berujar, “Sesungguhnya bencana ini hanya 5% saja
dari aslinya. Sebab 4 hari sebelum semua ini terjadi, para malaikat sudah
memberi tahu, akan datang suatu gempa yang akan menenggelamkan sebagian
permukaan bumi. Empat kali lipat lebih besar dengan bencana yang pernah terjadi
di wilayah Aceh.”
“Kita
semua wajib bersyukur, karena masih ada yang mau meredam segala bencana, demi
seluruh ummat manusia di duniam” tambahnya.
Anak
ini memang bisa disebut sebagai “Anak Ajaib. Mengapa disebut demikian? Sebab
dia adalah seorang bocah perempuan yang baru berusia 9 tahun, namun dalam
kehidupannya, dia langsung diajarkan oleh Rasulullah SAW, sehingga dalam usia
yang masih dibilang kanak-kanak, dia sudah hafal Al-Qur’an 30 juz.
Sebelum
terjadinya gempa di Indramayu, malam itu si bocah ini mengaku telah kedatangan
Rasulullah SAW, yang memerintahkan dirinya, “Cepat-cepatlah adzan sebanyak 7x
dan ditutup iqomah 3x. Niscaya tempat ini akan selamat dari berbagai sifat
kerusakan.”
Tak
kalah menariknya, tiga hari sebelum gempa terjadi, Penulis beserta para santri
Majlis Dzikir Jam’ul Ijazah lainnya, selama tiga malam berturut-turut telah
melihat sejumlah fenomena keagungan llahi. Misalnya saja, kami melihat secara
mata telanjang bulan terbelah menjadi dua, langit dan beberapa cahaya bintang
bertuliskan lafadz Allah dan Muhammad, juga bulan memendarkan 7 sinar terang
membentuk lafadz “Ya Haiyu Ya Kayyumu”, dan makam keramat waliyullah Pangeran
Anom Weru yang berada di samping rumah Penulis setiap malam mengeluarkan sinar
kunig terang benderang.
Dari
beragam macam fenomena Illahiyah selama 3 malam berturut-turut yang bisa
disaksikan oleh mata kami, tentu Penulis sempat bersyukur karenanya. Mungkin
nilah keagungan Allah SWT yang pernah saya lihat, dan belum tentu dalam seumur
hidup akan bisa melihatnya lagi.
Hanya
sekedar penyampai lisan dari kewaskitaan para Rijalullah Bumi, kini para Rijal
lain telah meninggalkan muka bumi ini, karena suatu alasan. Mereka ingin hidup
tenang dengan menjauhi makna duniawi, pindah ke suatu alam kewalian (Thurobi)
untuk selamanya. Diantara para Rijalullah Bumi itu adalah Habib Syekh Tsamri
Al-Athas, dan waliyullah besar Raja Islam Al-Wustha.
Dengan
bertambah sedikitnya para ahlillah bidarajul jalalah (manusia yang dikaruniai
sifat-sifat mulia sebagai penjaga keamanan bumi), mereka berpesan untuk semua
ummat manusia di dunia, “Bencana susulan akan terus ada di jagat raya ini,
berbagai sifat manusia akan mudah emosi dalam segala hal karena kecurangan
hati, jauh dari aqidah dan pemahaman tentang ilmu agama. Bencana akan terus
datang sebagai tasbih sampai akhir zaman.
Kini
bencana akan terus hadir dengan beraneka macam bentuk dan sifat kelakuannya.
Dimulai dari bentuk yang dibuat oleh manusia sampai bentuk yang berasal dari
sifat alam.
Kini
hanya satu pangkalnya, istiqomahkanlah membaca ayat ‘Allahu Akbar’ 100 x (dalam
sehari) dan bersodaqolah lewat para anak yatim dan orang tak mampu lainnya.
Cukup 1 minggu sekali (seikhlasnya). Perbanyaklah tafakur dalam introspeksi
diri atas segala kelalaian yang pernah kita perbuat sebelumnya dan carilah
pembimbing mulia sebagai tongkat hidup menuju jalan sakinah, karena hanya
dengan jalan inilah kemurkaan alam bisa diredam.”
Semoga
dengan ulasan ini, saya selaku manusia yang dhoif, dan seluruh masyarakat
Indonesia lainnya, dijauhkan dari segala marabahaya, yang sewaktu-waktu datang
tanpa kita ketahui. Amin ya robbal alamin.
ILMU
PENYEMBUHAN DARI SEORANG RIJALULLAH
BY
: IDRIS NAWAWI
Pada
suatu hari, guruku yang bernama HABIB HUSEIN NAWAWI AL-ADZOMATUL KHON sedang
kedatangan seorang tamu dan sebagai seorang pelayan sang kyai. Misteri dengan
sigap membawa berbagai jamuan guna menghormati tamu tersebut.
Dan
pada malam harinya, tatkala pengajian rutin sedang digelar, sang guru memberi
sebuah maklumat yaitu bahwa tadi siang sang guru kedatangan tamu seorang
waliyullah yang telah menduduki MAQAM RIJAL, beliau menginginkan tiga santriku
untuk membantunya, terang sang guru.
Tapi
sebelum melanjutkan kisah nyataku ini, sebaiknya pahami terlebih dahulu tentang
siapa sebenarnya RIJALULLAH tersebut. Rijalullah adalah seorang hamba Allah
yang telah memiliki pengetahuan ilmu ma'rifat secara menyeluruh, beliau banyak
dibekali akan ilmu bangsa sirri (rahasia) dan sulit dipahami oleh orang awam.
Ilmunya
sulit terjajagi dan banyak mempunyai akan karomah, karena sesungguhnya
Rijalullah dipilih sebagai pertahanan maupun keamanan bumi didaerahnya
masing-masing.
Lima
hari setelah guruku memberi maklumat, sang Rijalullah pun datang membawa tiga
santri, salah satunya misteri sendiri, dengan hanya mengandalkan sebuah
keyakinan serta rasa taslim pada sang guru. Akhirnya, berangkatlah malam itu
dengan berjalan kaki.
Ternyata
sang Rijalullah bernama HABIB NUR ALI, dan tidak mempunyai tempat tinggal
tetap. Hidupnya selalu berpindah-pindah ke berbagai daerah. Terutama yang
dituju adalah bangunan makam keramat atau tempat sepi sebagai tempat istirahat
sementara. Dari situ pula beliau selalu menggelar dzikir bersama sebagai
pendekatan pada sang Robbul Alamin.
Lambat
laun kita bertiga menjadi sangat dekat, baik secara lahir maupun bathin pada
diri sang Habib Nur Ali, karena semua itu dipicu oleh kesabaran sang Habib
sendiri terutama dalam memberi sebuah pengarahan, baik tentang pengalaman
sebuah amalan secara benar maupun pemahaman sebuah ilmu bathin.
Beliau
juga sangat peka dalam hal menghayati sifat alam juga sangat loyal dalam
membantu orang banyak terutama dalam hal penyembuhan. Tentunya sebagai seorang
Rijalullah beliau banyak terdapat suatu karomah yang sulit dipahami orang awam.
Mungkin
bagi orang yang belum mengenal beliau pasti akan berkata tidak percaya ataupun
mustahil, tapi bagi kita bertiga pemandangan yang bersifat nyeleneh atau aneh
sudah menjadi tontonan sehari-hari, seperti halnya tatkala kita sedang berada
di makam keramat Ki Umar Guna, desa dukuh Jati Indramayu.
Pada
waktu itu, hujan sangat lebat yang disertai guntur dan angin beliung dan Habib
Nur Ali sendiri sedang tertidur pulas. Tiba-tiba seberkas kilat menghantam
sebuah pohon kelapa hingga tumbang dan jatuh tepat diatas bangunan keramat Ki
Umar Guna yang belum mempunyai asbes penyangga.
Tak
ayal genteng pun saling berjatuhan dan mengenai punggung sang Habib hingga
terbangun kaget. Nang!! Apa yang terjadi.....kata sang Habib pada kami bertiga.
Punten
Syekh...seberkas kilat menyambar pohon kelapa hingga tumbang dan jatuh diatas
bangunan ini, terang salah satu dari kami. Sang Habib pun lalu berdiri dengan
basah kuyup terkena air hujan yang masuk dari lobang genteng akibat kejatuhan
batang pohon kelapa tersebut.
Beliau
lalu berteriak keras, wahai hujan, petir, pohon, dan bumi saya tidak ridho kamu
semua menyakiti badanku ini. Tiba-tiba keanehan pun terjadi, seluruh genteng
yang jatuh, beterbangan, dan menutup kembali seperti semula, juga pohon kelapa
yang masih berada diatas atap, pohon itupun menyatu kembali dengan batangnya.
Bahkan air hujan yang begitu dahsyat tiba-tiba berhenti sejenak.
Juga
tatkala baru membangun sebuah bilik berukuran 3 x 3 m di daerah pesawahan Sumur
Pondok. Pada waktu itu seorang pencari telur semut sedang menjolak beberapa
sarang semut di pohon bahujan samping bilik kami.
Mungkin
karena faktor apa, beliau terjatuh dari ketinggian kurang lebih 12 m dari
permukaan tanah. Suara yang keras membuat kami berempat terbangun dan cepat
keluar ingin tahu apa yang barusan terjadi. Ternyata seorang pemuda tergeletak
pingsan dengan tulang kaki kanan patah.
Kami
bertiga segera mengangkatnya ke depan bilik dan memohon pada sang Syekh untuk
menyembuhkannya. Dengan tenang sang Habib Nur Ali pun berkata, ini orang tak
tahu diri, beliau tak pernah minta ijin pada sang raja semut, hingga para semut
merasa terganggu dan memohon pada Sang Khaliq untuk menjadikannya beliau kapok,
terang sang Habib disela nyelenehnya.
Dengan
segelas air mineral, sang Habib lalu berdo'a dan kemudian menyiramkannya pada
kaki kanan yang patah. Sungguh diluar nalar akal manusia, tiba-tiba tulang kaki
yang menyembul keluar perlahan-lahan masuk dan menyatu kembali.
Saat
Misteri tanyakan, ilmu apa yang dipakai Syekh, beliau hanya menjawab, ini
ilmunya Abah Kuwu Cakra Buana Cirebon, dan lebih lanjutnya ilmu tersebut
sebagai berikut :
ILMU
PENYEMBUHAN
Ila
hadrotin nabiyil musthofa rasulillahi SAW, al fatihah 1x
Tsumma
ila hadroti Mbah Kuwu Cakra Buana ma'al khodami masjid Agung Kasepuhan Cirebon
syaiu lillahi lahum, al fatihah 7 x
Tsumma
ila hadroti ya rijalullah ruhi wajasadi Habib Syekh Nur Ali sumur pondok
pesantren, al fatihah 1x
Lalu
setelah itu kita meneruskan dengan membaca :
1.
Al-Fatiha 70x 4. An-Nas 70x
2.
Al-Ikhlas 70x 5. Ayat Qursyi 70x
3.
Al-Falaq 70x 6. Do'a
Barangsiapa
yang ingin bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit, baik yang bersifat medis
maupun non mendis, sebaiknya ikuti cara sebagai beriktu :
-
Siapkan air mineral atau botol aqua satu gelas
-
Sebelumnya sholatlah dua rakaat dengan niat sebagai berikut :
Usholli
sunnatan litholabis sehat roka'ataini lillahi ta'ala (niat saya sholat sunnah
mencari rasa sehat dengan dua rakaat illahi ta'ala).
Sesudah
itu duduklah dengan tenang dan mulailah berdzikir dengan Asma penyembuhan. Bila
sudah selesai dengan hitungan yang sudah ditentukan, berdo'alah dengan memohon
secara khusu' tentang apa yang menjadi tujuan sesungguhnya.
Dan
cara seperti ini tidak boleh dicicil dan harus satu dudukan hingga selesai,
sesudahnya tiupkan pada air mineral yang sudah dipersiapkan, yang nantinya air
tersebut untuk diminumkan juga sebagai olesan pada luka si penderita.
Untuk
waktu menjalankan ritual ilmu diatas adalah bebas.
ADAKAH SUMBER CERITA DI ATAS ? ATAU HANYA KHAYALAN PENULISNYA ?
JATI DIRI MURSYID....
Imam Ibnu Athoillah berkata; "Bila kamu sudah menghatamkan kitabku (Hikam) dan menjalankannya secara istikomah apa yang di dalamnya) niscaya engkau dijadikan Mursyid di dunia dan akherat"
Kitab Tauhid menjelaskan diri seorang Mursyid; "Jangan katakan kamu Mursyid bila belum bisa membuktikan tiga Hal. 1- Dapat ijin secara langsung dari Kanjeng Rosululloh SAW, dan paling sedikit sudah bertemu 3x secara yaqodhotan (lahir dengannya). 2- Seluruh Wali se Dunia, memasrahkan ilmunya kepadamu hingga tiada lagi orang lain memilikinya. 3- Semua muridnya pernah bertemu Rosululloh (wallau sekedar mimpi) dan Rosululloh, mengatakan kepadamu; "Ikutlah kepadanya, sesungguhnya aku ada dianataranya"
Secara kitab Tasawwuf dijeelaskan: "Kemursyidan seseorang akan masyhur seiring para santrinya kedapatan Isyaroh langsung dari para Nabi, Wali dan Ahlulloh minassolihin, yang mengatakan. Mursyidmu bagian dari sifat dan Dzatnya Rosululloh"
Juga dijelaskan secara dua pandangan kitab Tauhid dan Tasawwuf; "Lihatlah orang itu (Mursyid) semua tingkah lakunya diawali dengan pekerjaan yang baik, dan diakhiri dengan yang baik pula. Sesungguhnya Allah, telah menutupi segala kesalahan mulutnya, tangan, kaki dan anggouta badannya dari pandangan maksiat dimata orang lain. Mereka (Mursyid) tidak membebani santri-santrinya, malah menjaminnya dunia akherat"
Imam Sya'roni berkata; "Aku bersama guruku selama 17 tahun lamanya dan tidak pernah kulihat satu kalipun, beliau melakukan kesalahan, bahkan lebih mengutamakan orang lain dalam kebajikannya sehingga aku sebagai muridnyya paham akan kemana tujuan Mursyid yang dimaksud? Disini saya sebagai murid merasa nyaman dan tertangtang untuk terus memperjuangkan hak-hak ke Islaman yang ada hingga Allah, menurunkan ilafat kepadaku dengan membuka tabir,,,siapa sesungguhnya guruku tersebut? ternyata beliau seorang Waliyulloh Kamalat fiddini waddunya wal akherat, Maka sejak itu hatiku tertambat untuk mengikutinya terus hingga sampai akhir usia"
INILAH MURSYID YANG BENAR,,,,,,,,,APAKAH GURUMU SUDAH MURSYID HINGGA KAMU MENGATAKAN BAHWA GURUKU ADALAH MURSYID?
Imam Ibnu Athoillah berkata; "Bila kamu sudah menghatamkan kitabku (Hikam) dan menjalankannya secara istikomah apa yang di dalamnya) niscaya engkau dijadikan Mursyid di dunia dan akherat"
Kitab Tauhid menjelaskan diri seorang Mursyid; "Jangan katakan kamu Mursyid bila belum bisa membuktikan tiga Hal. 1- Dapat ijin secara langsung dari Kanjeng Rosululloh SAW, dan paling sedikit sudah bertemu 3x secara yaqodhotan (lahir dengannya). 2- Seluruh Wali se Dunia, memasrahkan ilmunya kepadamu hingga tiada lagi orang lain memilikinya. 3- Semua muridnya pernah bertemu Rosululloh (wallau sekedar mimpi) dan Rosululloh, mengatakan kepadamu; "Ikutlah kepadanya, sesungguhnya aku ada dianataranya"
Secara kitab Tasawwuf dijeelaskan: "Kemursyidan seseorang akan masyhur seiring para santrinya kedapatan Isyaroh langsung dari para Nabi, Wali dan Ahlulloh minassolihin, yang mengatakan. Mursyidmu bagian dari sifat dan Dzatnya Rosululloh"
Juga dijelaskan secara dua pandangan kitab Tauhid dan Tasawwuf; "Lihatlah orang itu (Mursyid) semua tingkah lakunya diawali dengan pekerjaan yang baik, dan diakhiri dengan yang baik pula. Sesungguhnya Allah, telah menutupi segala kesalahan mulutnya, tangan, kaki dan anggouta badannya dari pandangan maksiat dimata orang lain. Mereka (Mursyid) tidak membebani santri-santrinya, malah menjaminnya dunia akherat"
Imam Sya'roni berkata; "Aku bersama guruku selama 17 tahun lamanya dan tidak pernah kulihat satu kalipun, beliau melakukan kesalahan, bahkan lebih mengutamakan orang lain dalam kebajikannya sehingga aku sebagai muridnyya paham akan kemana tujuan Mursyid yang dimaksud? Disini saya sebagai murid merasa nyaman dan tertangtang untuk terus memperjuangkan hak-hak ke Islaman yang ada hingga Allah, menurunkan ilafat kepadaku dengan membuka tabir,,,siapa sesungguhnya guruku tersebut? ternyata beliau seorang Waliyulloh Kamalat fiddini waddunya wal akherat, Maka sejak itu hatiku tertambat untuk mengikutinya terus hingga sampai akhir usia"
INILAH MURSYID YANG BENAR,,,,,,,,,APAKAH GURUMU SUDAH MURSYID HINGGA KAMU MENGATAKAN BAHWA GURUKU ADALAH MURSYID?
ADAKAH SUMBER CERITA DI ATAS ? ATAU HANYA KHAYALAN PENULISNYA ?
HIDUP TANPA MEMPUNYAI GURU
TAUHID.....
Kisah nyata ini di ilhami oleh seorang bocah bernama Annaqib, beliau dahulunya seorang pesantren yang mengedepankan ilmu fikih dan hafalan segala nadzom kitab. Pada suatu ketika disaat kepulangannya dari pon-pes Al Islah Lasem Rembang,,,keumuman tradisi di kampung,,,mereka banyak bertanya tentang segala ilmu yang berhubungan dengan din (agama) maka kyai kampung, menanyakan sqatu hal "Ya Annaqib...sesungguhnya ilmu yang benar itu seperti apa?" Maka Annaqib menjawab? "Yang diamalkannya setiap hari" lalu kyai tadi bertanya kembali; "Bagaimana engkau bisa menjawab seperti itu,,padahal saya lihat kamu jarang sekali menjamin orang tuamu, serta jarang sekali bersedekah ke anak yatim yang ada di daerahmu sendiri, lalu amal yang dimaksud apa?" betapa kagetnya Annaqib,,,,pertanyaan dan jawaban Kyai kampung tadi, bagaikan cambuk di siang bolong!! lalu sejak itu Annakib,,mulai mempelajari beragam ilmu, diantaranya Tasawwuf dan Tauhid,,,,disitu Annakib membaca kalimat; "Sesungguhnya hidup tanpa Guru Tauhid, bagaikan bangkai yang tercampakkan di api neraka, tanpa manfaat, apalagi merasakan indahnya surga" maka Annaqib, mulai mencari guru spiritual diberbagai daearah, dari Jawa Timur, menuju Jawa Barat, kalimantan, hingga Aceh,,,namun semuanya belum bisa ditemukan secara kretaria Annaqib......Baru di tahun 1991,,,Annaqib menemukan sosok linuwih Ma'arif Billah, Assyeikh Muhammad Husein Nawawi Al Pleredy bin Ahcyad Assiroj....disitu beliau mulai khidmat dan terus belajar hingga 17 tahun lamanya....Beliau mulai memahami makna Tauhid sesungguhnya, hingga beliau terus menerus membaca syukur...."Alhamdulillah Ya Allah,,,,Engkau maha adil dan penyayang...Betapa hinanya aku, jikalu Engkau tidak mempertemukanku dengan Mursyid,,,betapa kotornya jiwaku, jikalau Engkau tidak menuntunku menuju Mursyid....Sungguh aku tiidak mengira,,,manusia tanpa guru,di jamin masuk neraka. keluasan kita tidak sampai menuju maqom Ihsan, keluasan kita tidak sampai menuju ihsan, dan harapan kita hanya sebatas syareat semata..Adapun Engkau sudah berkata Ya Allah,,tempat surga hanya tercipta bagi mereka maqom Ihsan...Allohu Akbat ??????
Kisah nyata ini di ilhami oleh seorang bocah bernama Annaqib, beliau dahulunya seorang pesantren yang mengedepankan ilmu fikih dan hafalan segala nadzom kitab. Pada suatu ketika disaat kepulangannya dari pon-pes Al Islah Lasem Rembang,,,keumuman tradisi di kampung,,,mereka banyak bertanya tentang segala ilmu yang berhubungan dengan din (agama) maka kyai kampung, menanyakan sqatu hal "Ya Annaqib...sesungguhnya ilmu yang benar itu seperti apa?" Maka Annaqib menjawab? "Yang diamalkannya setiap hari" lalu kyai tadi bertanya kembali; "Bagaimana engkau bisa menjawab seperti itu,,padahal saya lihat kamu jarang sekali menjamin orang tuamu, serta jarang sekali bersedekah ke anak yatim yang ada di daerahmu sendiri, lalu amal yang dimaksud apa?" betapa kagetnya Annaqib,,,,pertanyaan dan jawaban Kyai kampung tadi, bagaikan cambuk di siang bolong!! lalu sejak itu Annakib,,mulai mempelajari beragam ilmu, diantaranya Tasawwuf dan Tauhid,,,,disitu Annakib membaca kalimat; "Sesungguhnya hidup tanpa Guru Tauhid, bagaikan bangkai yang tercampakkan di api neraka, tanpa manfaat, apalagi merasakan indahnya surga" maka Annaqib, mulai mencari guru spiritual diberbagai daearah, dari Jawa Timur, menuju Jawa Barat, kalimantan, hingga Aceh,,,namun semuanya belum bisa ditemukan secara kretaria Annaqib......Baru di tahun 1991,,,Annaqib menemukan sosok linuwih Ma'arif Billah, Assyeikh Muhammad Husein Nawawi Al Pleredy bin Ahcyad Assiroj....disitu beliau mulai khidmat dan terus belajar hingga 17 tahun lamanya....Beliau mulai memahami makna Tauhid sesungguhnya, hingga beliau terus menerus membaca syukur...."Alhamdulillah Ya Allah,,,,Engkau maha adil dan penyayang...Betapa hinanya aku, jikalu Engkau tidak mempertemukanku dengan Mursyid,,,betapa kotornya jiwaku, jikalau Engkau tidak menuntunku menuju Mursyid....Sungguh aku tiidak mengira,,,manusia tanpa guru,di jamin masuk neraka. keluasan kita tidak sampai menuju maqom Ihsan, keluasan kita tidak sampai menuju ihsan, dan harapan kita hanya sebatas syareat semata..Adapun Engkau sudah berkata Ya Allah,,tempat surga hanya tercipta bagi mereka maqom Ihsan...Allohu Akbat ??????
ADAKAH SUMBER CERITA DI ATAS ? ATAU HANYA KHAYALAN PENULISNYA ?
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/pimpinan-ponpes-idris-nawawi-jamij.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/lelang-penipuan-jimat-idris-nawawi.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/perjalanan-antara-jamij-dan-santri.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/batsul-matsail-tanya-jawab-seputar.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/batsul-matsail-tanya-jawab-seputar.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/jubah-kebesaran-berthorekot-adalah.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/makna-ketasliman-dalam-berthorekot.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/hadzaz-zamanus-sukut-walumul-buyut.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/addunya-mar-atun-walmar-atud-dunia.html