produk paranormal Idris Nawawi TjA Jam'ul Ijazah

produk paranormal Idris Nawawi TjA Jam'ul Ijazah

Keterangan

Blog ini berisi kumpulan tulisan, ajaran,snapshot dan iklan paranormal Idris Nawawi TjA, pimpinan Pondok Pesantren Hafidz Qur'an Jam'ul Ijazah di Plered, Cirebon, Jawa Barat yang saat ini sedang ramai dihujat di facebook. Sumber isi blog ini diambil dari: 1. Grup tertutup kumpulan artikel Idris Nawawi Jam'ij. 2. Grup kumpulan artikel Sutristian (copi paste). 3. Berbagai Situs dan blog. 4. Status dan komentar di facebook. Blog ini juga berisi bantahan atas pernyataan dan tulisan Idris Nawawi TjA. Harap dicermati, tulisan Idris Nawawi TjA yang menyangkut kutipan hadits Rasulullah saw dan hadist qudsi umumnya tidak disertai perawi yang jelas. Inilah yang mengindikasikan adanya penyimpangan dan kesesatan dalam tulisan-tulisan tersebut.MUI Cirebon Jawa Barat sudah mengeluarkan fatwa SESAT atas ajaran Idris Nawawi

Senin, 02 Juni 2014

Mengenal Makna derajat




banyak orang yang beranggapan, bertemu dengan ahlu gaib atau para pemuka zaman dahulu kala, adalah suatu kehebatan/kebanggaan tersendiri. Ada juga yang kebablasan karena bangganya bila mereka sampai bermimpi dengan para Wali dan mendapat wejangannya.
Apakah hal semacam itu adalah derajat? jawabannya adalah bukan? ..............Syeikhina pernah berujar yang dianggit dalam kitab Insanul Kamil, karangan Imam Ibrohim. Sewaktu aku bertanya padanya seputar mimpi yang menjadi kenyataan: "Ya Syeikh,,tadi malam aku bermimpi diberi satu batu oleh Kanjeng Wali.......dan setelah bangun,,apa yang kumimpikan jadi kenyataan, batu itu ada disampingku" Lalu sang guru menjawab: "itu semua adalah Kadzib/bohong, dari pekerjaan Jin hitam yang akan mengelabui pikiran dan mata kita" Disini aku kurang puas dengan jawaban guru: "Ya Syeikh bagaimana dijawab kadzib/bohong, orang kenyataannya wujud nyata" Lalu sang guru menjawab kedua kalinya: "Tidak ada seorang Wali yang memberikan dalam keadaan kita tertidur, sebab semua Wali, hatinya terbangun, sedangkan Allah, telah berfirman, dimana kita mewujudkan suatu yang tidak wujud menjadi wujud adanya, namun dalam keadaan tidak terjaga, maka semua itu bagian dari Al-Mudilnya hamba yang tidak bertanggung jawab (syaitan)"
Pada suatu hari aku bertanya kembali seputar mimpi: "Ya Syeikh,,,,aku mendapat suatu derajat dari seorang Wali bernama.......beliau berujar, terimalah derajatku,,,sesungghunya kau pantas menerima gelar itu.............." lalu sang guru menjawab: "Itu semua adalah Kadzib/bohong" Aku tak puas dengan jawaban guru, maka kusodorkan sebagai satu jaminan bahwa mimpiku itu adalah benar, yaitu sebuah batu merah delima, pemberian sang Wali tersebut. Maka sang gurupun menjawab: "Sesungguhnya tiada derajat bagi siapapun kecuali pengakuan dari Mursyidnya sendiri, sebab yang wajib memberikan derajat bagi orang yang masih hidup adalah orang yang hidup pula, dan derajat siapapun baru dikatakan derajat sesungguhnya, apabila Mursyid itu sendiri yang mengatakan, sebab feed/isyaroh, akan datang lebih dahulu ke guru, dari pada ke Muridnya"’




Syarat Menjadi Mursyid:
1- Dhaukun Sorih (rasa yang benar/ berpegang pada keseluruhan hukum Allah, Syareat, Thorekot dan Hakekat)
2-Ilmun Soleh (pengertian dan pemahaman yang soheh/ucapannya tida karangan melainkan berpedoman pada akidah dan hukum Al-Qur'an)
3- Himmatun Aliyyatun (Keinginan yang kuat dan berpijak pada Mursyid lahir)
4- Hallatn Mardiyatun (setiap tingkah laku kita dipikirkan/ yang diridhoi Allah) 5-Basiratun Nafidzatun (pandangan bathin yang tajam/peka dalam segala hal, baik yang bersifat benar atau salah secara tingkatannya)
Sedangkan orang yang tidak bisa dijadikan guru: 1- Aljahlu bidin (tidak mengerti hukum agama tapi sok mengaku ngerti/ lisan yang berhukum semaunya sendiri/asal ngomong) 2- Wa0-isqotu hurmatil muslimin (tidak bisa menghormati kemulyaan orang islam/suka menghujat kepribadian orang lain terutama dalam hukum dan kepribadian) 3- Wadukhulu fimalayanih (senengnya mengerjakan sesuatu yang kurang bermanfaat) 4- Ittibaul hawa fi kulli syaikh (selalu mengikuti hawa nafsunya/berandai, tanpa paham apa yang dikehendakinya secara hukum dan pegangan Al-Qur'an) 5- Wasu-ul khuluki min ghoiri mubalatin (tidak peduli dengan kejelekannya/selalu inginnya menang karena banyaknya massa/ngaku pintar)


  
Mengenal suatu ilmu dan pembelajarannya, itu akan bermanfaat bagi kita jikalau hanya sekedar menjalankan tanpa pamrih adanya keberhasilan dan keinginan, sebab penghalang masuknya ilmu ke dalam tubuh kita itu terjadi karena banyaknya keinginan akal (dipikirkan) Intinya; "bila ingin berhasil dalam mengenal ilmu agung, jalani secara istikomah dan biarkaan Allah sendiri yang menempatkannya bukan kita yang meminta"
ilmu dibagi 2 kategori, 1-Ilmu tahkik (melalui pengijazahan dan riyadho) 2- ilmu wusul (tanpa melalui talaqqo/pengijazahan . Hal semacam inibuuh waktu 30 tahun untuk menguasainya)
antara guru dan murid tidak langsung saling membutuhkan, butuh proses, waktu, dan pengenalan secara lahir dan bathin. Dimana guru membutuhkan sesuatu, maka sang murid lebih dulu menyediakan dengan segenap jiwa dan raga, materi dan tenaga. Bila istikomah sudah dijalankan, niscaya jangankan murid meminta, apapun keinginan sang murid walau belum dicetuskan, guru akan lebih tahu dahulu sebelum hati kita bertanya. Inilah yang disebut Tobaqo an tobaq.
Untuk daerah Cirebon dan bisa dijadikan guru salah satunya adalah Abah Tohir, Pegagan. Habib Toha Arjawinangun. Abah Tohir Jagasatru dan Abah Udin Gesik. semua adalah bagian dari Ahlulloh, yang tidak diragukan lagi ilmu dan waro'nya kepada Allah
Kalau Jakarta, pegang saja Habib Munzir, beliau kedapan Rohmat sebagai ahlulloh asbab, di tahun ini,,,,,,,berawal dari keihlasannya mengangkat keagungan Rosululloh SAW, lewt mauludan Akbar kemarin.
Bertemu dan tidaknya kita dalam mengarungi ilmu a'dzom, gak usah kita pikirkan, yang penting tabarrukan di tempatnya dengan khusus' dan karena Allah. Sebab Hadist Rosululoh, mengatakan:Berdiam sebentar dikediamanya orang yang dapat anugerah dari Allah, akan menjadi suatu bukti di akherat kelak, bahwa saya bagian dari naungannya ahlulloh wa ahlu Rosul.
di Kalimantan, Guru besar Sohibul Wafa, beliau ahli Thorekot Naqsabandy Qodriyyah, namun beliau kini sukut/ujlah, karena udzur akibat usiannya yang sudah kepala 90. Untuk Medan, wallohu a'lam, kang

 Seorang murid bertanya kepada gurunya tentang sebuah derajat Waliyuloh: "Ya guru...bagaimana kepribadian seorang waliyulloh dimata manusia pada umumnya" lalu sang guru menjawab: "Dikala sedang menerangkan hukum Allah, mereka sangat tegas melebihi tegasnya harimau, dimana dia sedang berbaur dengan manusia, mereka lembut dan sangat periang, dimana mereka sedang sendirian, maka yang dilakukannya hanya bertafakkur"
Dimana sedang bersama anaknya, mereka sangat lembut dan penuh dengan canda tawa, dimana mereka ditanya seputar pribadi manusia, mereka menjawab ala kadarnya atau sedikit ketus, dan dimana mereka sedang berkumpul, niscaya semuanya akan terdiam.
 Seorang murid bertanya: "Bagaimana hati dan pikirannya seorang Waliyulloh di setiap harinya" lalu sang guru menjawab: "Setiap detiknya tak lupa akan asma' Allah, yang selalu dibacanya dalam hati"
  
Seorang murid bertanya kepada gurunya: "Apa yang paling di kagumi oleh pribadi Waliyulloh, dalam sifat manusia pada umumnya" lalu sang guru menjawab: "memberikan sebagian hartanya buat kepentingan umat banyak" Lalu sang murid bertanya kembali: "seperti apakah itu?" "Menjadikan masjid cepat selesai, menjadikan pesantren cepat terbangun dan menjadikan majlis cepat ditempati, sesungguhnya orang semacam itu jaminannya surga"
  
Seorang murid bertanya kepada gurunya: "bagaimana sholatnya seorang Waliyulloh?" lalu sang guru menjawab: "Sesungguhnya sholatnya seorang Wali, mereka tidak pernah meninggalkan Al-Qur'an, sebelum 10 Juz, dibacanya dalam satu sholatan"


Banyak orang yang mengaku murid A,B maupun C. sedangkan sesungguhnya orang semacam itu tidaklah tahu bagaimana susahnya menjadi seorang murid, karena sesungguhnya murid hanya satu orang dalam suatu perkumpulan seorang Mursyid. Lainnya bagian dari Al Hak Nabihim.
Inilah adab murid kepada gurunya:
- Harus selalu mendampingi gurunya secara bathin, dimana guru membutuhkan sesuatu, maka murid wajib menyediakannya secara keseluruhan
-Murid tidak boleh duduk sewaktu guru berdiri kecuali dengan ijinnya.
-Murid tidak boeh tidur sejajar berdampingan dengan gurunya kecuali hanya dalam keaadan darurat.
-Murid tidak boleh banyak biccara dihadapan gurunya walau menanyakan hal yang penting, walau dalam bicara guru memperbolehkannya, hal ini ditakutkan tidak bisa menjaga adabnya murid.
-Murid tiak boleh duduk ditempat gurunya/tempat sajadahnya.
-Murid tidak boleh duduk di kursi gurunya walau sang guru sudah mempersilahkannya.
-Murid tidak boleh meminjam benda gurunya walau hanya satu detik, seperti tasbih, cincin, baju, sorban dan lainnya, dikarenakan sangat su-ul adab.
-Murid tidak boleh meminta amalan atau pengijazahan kecuali sang guru sendiri yang memberikan.
-Murid tidak boleh bepergian jauh atau menikah atau bertandang ke kyai lain tanpa ijin sang Guru.
-Murid tidak boleh bersalaman dengan gurunya apabila tangan guru sedang memegang sesuatu, kecuali kalau gurunya menaruh benda tersebut, karena semacam ini apabila dilakukan sangat tidak punya tatakrama.
-Murid tidak boleh berjalan sejajar atau di depan sang guru
-Murid tidak boleh menyebutkan kebaikan gurunya didepan orang yang kuang suka, dikawatirkan akan menjadikaan cacai maki yang akan menghambat kita menuju Alah SWT.

  
Seorang murid bertanya: "Bagaimana ingin menjadi seorang Waliyulloh?" lalu sang guru menjawab: "Jangan tinggal istigfar 10.000x disetiap malamnya, dan jangan tinggal baca Al-Qur'an satu khataman disetiap minggunya serta jangan tinggal bersodakoh disetiap harinya, niscaya orang semacam itu Wali maupun bukan,,,,Allah telah menempatkannya sebagai hamba Waliyulloh"

  
Hancurnya sifat dan derajat manusia, keumuman terjadi karena dua hal,,,,,Ucapan yang suka menggerutu...Pemimpin yang sebagian besar uangnya untuk keluarganya sendiri. Dan sebaiknya manusia adalah mereka yang memahaminya.
Hancurnya suatu perkumpulan, karena pemimpinya masih butuh uang dari hasil mereka.
Selamatnya Organisasi, tergantung Thoma' tidaknya sang pemimpin....Bila pemimpin masih makan dari hasil perkumpulan walau hanya satu persennya dari hasil keringat mereka, niscaya dengan sendirinya semuanya akan bubar. seperti sewaktu sahabat Anas bertanya kepada sahabat Abu Bakr Siddik: "Apa yang menjadikan suatu perkumpulan tidak bertahan lama?" maka Abu Bakr, menjawabnya: "karena pemimpinya masih mengharapkan suatu keuntungan dari yang dikelolanya" kelolahnya"

Pakaian kebesaran dihadapan Allah, dalam memphon tujuan hidup, salah satunya: "Imamah hitam, sebagai lambang meminta doanya cepat dikabul" "Imamah warna merah, lambang dari permohonan derajat tertinggi" "imamah warna Hijau, lambang dari permohonan untuk tujuan ilmu"
"Imamah warna putih, sebagai lambang ingin dekat dengan para Rosul, Malaikat dan Allah SWT" "Imamah warna Pink/merah mudah, lambang dari permohonan duniawi" "Imamah warna biru, lambang dari permohonan kita supaya banyak rejeki" "Imamah warna kuning, lambang dari kerejekian supaya jangan sampai jatuh"
Imamah bisa digunakan di kamar pribadi dan bukan diluaran, walau dalam Hadist Qudsi sudah dijelaskan: "Siapa yang memakai tiga baju dalam bersholat maupun berdzikir, niscaya pahalannya 70x lipat dari memakai baju seperti biasanya" Yang dimaksud tiga baju disini, Jubah, baju panjang, dan kaos dalam. "dan siapa yang memakai Imamh, niscaya Allah akan melipat gandakan pahalanya 70x lipat lagi"
Imamah, adalah alat ikat kepala (sorban)

 Inilah maqom manusia yang wajib dahulu di siksa. Maqom syareat. Maqom Iman. Maqom Solah. (fimaqola kitab Bahrun Bimaujin)
Yang dinamakan Maqom Islam adalah, mereka mau menjalankan sholat lima waktu dan kewajiban lainnya, namun hati dan mulutnya masih tidak bisa dijaga dari sifat iri maupun dengki, mudah tersinggung, mudah mencaci maki, mudah menyalahkan orang lain dan mengaku berpegang pada Al-Qur'an, namun tidak bisa menjalankannya. benar menurut dirinya sendiri....
Yang dinamakan maqom Iman adalah, mereka sangat tawakkal akan perintah Allah, menjalankan rukun Islam semuanya, dan hatinya selalu ingat kepada Allah,,namun golongan ini masih belum mampu menerima cobaan kefakiran/jidup miskin, masih menggerutu dalam masalah materi maupun kehidupan dan masih mempunyai sifat resah dalam menghadapi sifat hayat/ kehidupan di dunia.
Yang dinamakan maqom Solah adalah, mereka sangat senang dalam beribadah, dan selalu mengembalikan apapun kepada Allah, hatinya tidak goyah dan mulutnya selalu berucap asma Allah, namun amalnya masih mengandalkan nafsu akliyahnya bukan lepas karena Allah semata, sehingga dalam hukum Tauhid,,,,golongan semacam ini pada akhirnya akan cepat dipindahkan dari api neraka menuju Surga Wahiyyah (surga ke empat) inilah susunan maqom yang wajib menerima hisab (fi maqola Syeikhun Kamil)

Sedangkan maqom yang angsung dapat penghargaan surga terhitung dari Maqom Ihsan (Wali pemula) Syahadatul Kubro (Wali Kamil) Siddikiyyah (Wali Kamil Mukammil) dan maqom Qurbah (Wali Wilayah)
Bila kita hidup harus pusing karena amal, itu memang seharusnya. dan bila kita harus menangis dan menjerit karena dosa, itu juga sudah seharusnya. Karena apa yang akan kita berikan kepada yang sudah menciptakan kita kelak (Allah) kalau bukan kemaksiatan dan goflah/mengingkarinya.


Banyak orang Alim, banyak pula orang ternama, mereka sangat tenar dan berpengaruh,,,,itu menurut pandangan manusia dalam menilai pribadinya ,, tapi belum tentu menurut pandangan Allah SWT.
Rosululloh SAW. pernah berkelakar dengan para sahabatnya, sewaktu melewati gurun pasir, disitu Rosululloh SAW, melihat ada bangkai keledai dengan kupingnya yang sudah hampir putus dan dadanya sudah mulai terlihat penuh belatung, lalu Rosululloh SAW, sambil bercanda, bertanya kepada sahabatnya: "siapa yang mau beli bangkai keledai itu wahai sahabatku" lalu mereka saling pandang dan bersamaan menjawab: "Mungkin di kasih-pun kami gak mau ya Rosululloh?" sambil senyum Rosululloh bertanya kembali: "Kenapa wahai sahabatku" mereka serempak menjawab "Jijik ya Rosulullloh" "Nah itulah amal manusia,,,terang Rosulluh....."Bagaimana Allah, akan menerima amal kita bila tubuh kita penuh belatung seperti keledai tadi? sedangkan Allah pernah berfirman,,,,yang akan kuterima amalnya hamba, mereka telah terlebih dahulu bersih badan dan hatinya" lalu kalau kita berfikir uas,,,hampir semua mayat yang ada, pengecualian ahli Ma'rifat,,,,,sebelum satu tahun pun,,,mereka sudah menjadi tengkorak. Dan proses tengkrak ini melalui belatung yang menghancurkan tubuh kita......berarti kita tergolong di terima tidaak???????//
semua wajib melalui hisab akherat wahai Ust,, jay. Dan menurut Imam Ibnul Arobi......hisab di akherat satu hari di dunia 50.000,- tahun hisab di akherat, dan yang paling indah dalam hisab ini adalah, setiap detiknya tubuh kita akan hancur sebanyak 1000x kehancuran,,,Subhanalloh...

  
  
Sesungguhnya gemerlap dan kedudukan duniawi, bukanlah jaminan menuju khusnul khotimah. Dan diantara 7 derajat duniawi yaang paling dahulu di azab Allah, adalah Ulama, Orang kaya, Pejabat pemerintah, Pendakwah, Ahli Sholat, ahli Bersodakoh dan orang fakir.
Yang dimaksud 7 golongan ini: Ulama, yang hatinya bangga akan massa banyak. Orang kaya, yang jauh dari sifat bersodakoh, Pejabat Pemerintah, yang membanggakan jabatannya, Pendakwah, yang selalu menghujat sesamnaya, Ahli sholat, yang tidak mau di ajak bicara sombong) Ahli bersdakoh, yang hati dan pikirannya bangga atas sodakohnya (bangga di hadapan manusia) dan Orang fakir, yang tidak menerima kesabarannya.

  
Sejarah Batu SK. Dalam dunia supranatural, di sebut sebagai mustika tanpa tanding. Arti SK sendiri, adalah bagian nyawa dari si pemilik, seperti contoh. Mbah Kuwu Cakra Buana, punya 100 mustika, dan hanya satu yang selalu dipakai atau sebagai wasilah yang paling di sukai, karena alasan kesaktian, derajat dan lainnya. nah ....yang satu inilah di sebut sebagai SK.......
Dalam mencari mustika SK, sesakti apapun manusia tidak akan bisa mengambilnya, karena mustika SK, disini hanya bisa dimiliki oleh seorang Waliyulloh Kamalat. Seperti pada zaman Raja Harun Arrosyid: Kala itu sang raja, sangat menginginkan mustika derajat dari langit ke -6, yang selalu di impikannya setiap malam. Namun apa yang diharapkan tiada pernah kesampaian sehingga beliau memberikan mandat pada seluruh wadyabala Istana untuk mengumumkannya sebagai berikut: "Bagi siapa yang mendapatkan mustika derajat dari langit ke -6, maka siapapun orangnya akan mendapatkan hadiah yang sangat besar" Berbulan-bulan tiada satupun yang datang untuk menyampaikan warta berita atas kemampuannya mengambil mustika derajat langit ke-6. Pada suatu hari,,,,,datanglah seorang pengemis yang ternyata adalah nabi Hidir AS: "Wahai Raja,,,bila anda menginginkan mustika derajat dari langit ke-6,,,carilah Waliyulloh, yang sedang mempunyai hakkul adami/ hutang piutang,,,,sesungguhnya hanya mereka yang mampu mengambilnya atas ijin Allah, sebab tidak ada Wali yang mau mengambil sifat fana'/rusak....dari sekedar batu, kecuali Wali yang sedang membutuhkan uang buat menutupi haknya sebagai manusia pada umumnya" Dengan bantuan para ulama istana,,,,mereka mufakat untuk mencari Imam Sya'roni bin Al Haj Maemun,,,seorang ulama yang kehidupannya hanya mencari hutang piutang dari para tetangganya.........maka dengan mudahnya para pembesaar istana memerintahkan Imam Syaroni untuk datang menghadap sang raja, sesampainya dihadapan raja: "Wahai Imam yang dimulyakan Allah, mampukah engkau mengambilkan mustika yang selalu menjadi impianku setiap malam?" lalu sanga raja memperjelas permasalahannya hingga sang Imam tadi paham betul "Raja,,,,,aku akan ambilkan mustika itu,,,namun mampukah anda membayarkan semua hutangku hingga lunas" raja harun Arrosyid,,langsung mengannguk setuju. Maka secepat kilat atas ijin Allah......mustika itu sudah berada di tangan sang Imam???????????????


 Para Wali juga pernah berkata lewat Tulisan Kitab Insanul Kamilnya Mbah Kuwu Cakra Buana: "Bila aku bisa memohon kepada Al-Halik,,mungkin aku tidak butuh dengan wasilah, namun semua itu bagian dari mustahilnya manusia hingga aku percaya dan Iman akan wasilah, sebab wasilah bagian dari Iman manusia, sedangkan Allah, bagian dari ijabnya suatu wasilah"

 Semua kitab Tauhid juga membahas tentang arti wasilah: "Apapun yang dibentuk oleh Allah atau lewat manusia, semua hanyalah wasilah keluhuran bagi manusia, namun bila kita dihadapkan pada suatu yang tidak mampu, maka kembalikanlah semuanya karena Allah,,bukan karena wasilah. Sesungguhnya wasiah bagian dari ekkuatan manusia"
  
Wasilah adalah hal yang paling penting di dunia,,tanpa wasilah,,,hidup kita akan hancur. Sebab Imam Gozali juga pernah berkata: "Aku tidak bisa hidup tanpa wasilah,,,sesungguhnya aku tak mampu belajar langsung kepada Allah, Tuhanku,,,!!!!!Kecuali semuanya melalui wasilah manusia lain yang menjadi guruku"



Tholabul Ilmi faridho Ala kulli muslimin wal muslimat/ mencari ilmu adalah hukumnya wajib bagi mereka kaum muslimin dan muslimat.....
·  Syarat mencari ilmu,,,adalah taat kepada guru. Mau berbagi rasa dalam pengalaman dan hilangkan sifat angkuh. Belajar semangat dan menurut tanpa membantah.
Dalam kitab Ruhul Anam, dijelaskan: "Sesakti apapun manusia,,mereka akan punah dan ilmunya akan raib seketika,,walau sebelumnya mereka punya bathin kuat dan berteman kental dengan raja atau ratu gaib sekalian,,,,ilmunya akan menjadi dasar bila dalam pencarian ilmu,,kesombongan hati masih terlestari...."
Dan inilah tahapan ilmu: - Islam,,adalah ilmu dasar untuk suatu pengembangan pengetahuan kepada sifat Hakkun Nas (kewajiban manusia) maqom ini masih terlestari sifat sombong dan menang sendiri menurut pikirannya dan bukan tergolong para ahli hukum yang di istimewakan. - Iman,,adalah dasar keyakinan suatu ilmu,,golongan ini hatinya mulai lemah dan inginnya selalu belajar terhadap guru lahir, pengetahuannya masih sebatas hukum yang belum sempurna. hatinya masih resah, sifatnya masih sombong dan angkuh. Golongan ini bagian dari tingkat rendah. -Solah,,adalah bagian dari suatu penjiwaan ilmu agung,,hatinya sangat lembut dan sudah memahami tentang 3 sifat alam (duniawi, bangsa Jin dan bangsa Wali) namun golongan ini juga masih dikatakan rendah, karena masih mengandalkan sifatnya bukan mengandalkan karena Allah semata. - Ihsan,,,adalah maqom level aman pertama, golongan ini sifatnya memberi, bijak dalam bertutur, tida pernah menyakiti, tegas dalam berprinsip,bodoh dan merasa kecil dihadapan setiap manusia karena yang dilihatnya semuanya baik atas Afalnya Allah,,,,hatinya bersih,,pikirannya hanya untuk kebajikan,,,dan golongan ini bukan kita yang mencari ilmu,,namun ilmu itu datang sendiri,,,,,,,tiada hijab baginya, dan tiada resah dalam segala hal permasalahan duniawi.
Syahadatul Kubro,,adalah maqom Waliyulloh, yang dalam hatinya telah menguasai 7 lapis bumi 7 lapis langit,,namun belum sampai ke tahapan Lauh Mahfud,,,hatinya tenang, sabar, menerima, lembut dan penuh syafaqoh kepada lainnya. Golongan ini disebut sebagai hamba Ma'rifat. - Siddikiyyah,,adalah Maqom Kamalat (sempurna) golongan ini kehidupannya hanya bersandar pada Hakikotul fana' (seperti tingkah laku sama persis dengan sifatnya orang umum tapi hatinya jauh dengan sifat umum) sifat lahirnya sederhana, hatinya masa bodo, tujuannya cuma satu,,,dilihat Allah semata. - Qurbah,,adalah maqom Kamil Mukammil (wilayah) glongan ini terbagi mmenjadi 4 golongan yaitu, maqom Khoulullah, Hubbulloh, Syareatul Khotam dan Abdiyyah) mereka adalah maqom Wali paling puncak dan tidak ada lagi maqom yang lebih tinggi dai maqom Qurbah, yang mempunyai 4 tahap.
Dari maqom Islam, Iman dan Solah,,,,,disebut sebagai maqom rusak,,karena mereka pikirannya selalu memakai logika dan bukan Dhaukiyyah (mearasakan/mengalami langsung) dan golongan ini masih mengandalkan sifat mimpi, filling, daya pikir, ketepatan akal semata) Sedangkan maqom Ihsan dan Syahadatul Kubro,,,,,di sebut sebagai maqom awal KeWalian,,,,sifatnya selalu dikembalikan kepada Alllah, tidak pernah bergeming dari sifat mimpi dan keindahan lainnya, hatinya selalu pasrah nnamun syareatnya selaalu semangat untuk mencari dan mencari iilmu bangda Din/agama. Untuk yang terakhir Siddikiyyah dan Qurbah,,,disebt sebgai maqom sempurna,,Golonga ini tidak akan pernah jatuh dalam hal segala yang dibberikan oleh Allah SWT.


Lanjutan kisah ibu Ratu Kidul: Secara makna tafsir, bila mana manusia telah pindah alam, maka hukum yang ia pegang mengikuti alam tersebut, seperti manusia setelah mati, atau bangsa Wali pindah ke alam Thuroby, semua akan mengikuti hukum dan pelaturan yang berlaku disana.........
·  Dikisahkan setelah raibnya mereka berdua,,,,,lewat Talaqqo seorang istri nabuyulloh Sulaiman AS, Ratu Bilqist, maka keduanya diberi mandat menjaga pantai Selatan,,,,dari sifat ini pula,,,bukan hanya Waliyulloh, atau sebangsa gaib lainnya, semua alam menyaksikan proses pembeatan kedua anak prabu Siliwangi yang bernama Dewi Nawang Wulan dan Nawang Sari, menjadi salah satu penguasa pantai Selatan, hingga kini. Lalu bagaimana sosok kakak beradik ini dalam pandangan Islam? Secara makna Tasawwuf,,,mereka tergolong bangsa Jin atau lelmbut, namun secara makna Hamba, mereka bagian hamba solekha yang menjaga keamanan laut Selatan, kedudukannya setarap dengan Waliyulloh, hanya saja mereka bukan ahli Islam melainkan berpegang pada hukum Adli (ketauhidan) dan pemahaman semacam ini dis ebut dengan sifat Nur Robbany (hanya orang tertentu yang paham)
Sebagai seorang Ratu, tentu derajat mereka ditinggikan pula oleh Allah SWT, Fima akomahumulloh.......maka secara makna harfiyyah,,,merea adalah tergolong ahli syafakkoh/pemberi,,,dengan berpegang pada akidah Arrohman/kasih sayang terhadap manusia hidup.....Suka memberi harta,,suka memberi ilmu dan apapun yang dianggap bijak baginya. Disini secara nalar manusia bodoh disebut Musyrik dan sesat,,,,,,,,,dengan alasan minta kepada selain Allah,,,,,Hal semacam ini sangat bertentangan dengan akidah Islam sesungguhnya, sebab dalam doa sholat Dhuha sendiri Rosululloh SAW, telah menuliskan "Innal haroma Fatohhirhu" barang yang haram bisa dibersihkan......Maksud dari pembedaran do'a tadi,,,adalah bagi mereka yang hati dan pikiran serta pemahamannya sudah mencai tingkat Tajrid fil Asma' wal Af'al (semua karena ijin Allah) tanpa ijin-Nya, apapun tidak akan bisa terjadi (Qodlo wal Qodar)
Lalu bagaimana bisa mereka tidak pernah mati? Allah sudah berfirman,,,keturunan Iblis yang diberkahi (jin putih atau jin yang benar) semuanya akan mengikuti kaidah di atas, bahwa mereka akan mati di usia tutup zaman (qiamat) dan hanya orang yang khawatir atas kematiannya saja yang pendek akal (manusia) sesungguhnya semua perbedaan adalah bagi kaum Syareat,,,,Dan bagi kaum Arifun dan lainnya,,, perbedaan apapun hal yang biasa karena menurut mereka semacam ini masih tingkat dasar (pengenalan makna Tajalli fil Af'a)


 Dalam kitab Alkahfi warrohim fi syarhi Bismillahirrohmanirrohiim. karangan Imam Ibrohim Al Jeily: "Amal ibadah yang paling mulia dan tidak ada yang bisa menandinginya bagi mereka yang sedang mencari ilmu adalah kehidmatan murid terhadap gurunya, seperti memahami apa yang disukai sang guru dan menjauhi apa yang dibenci oleh sang guru pula"


Maa roaital kholko ila roaitu fiih: "Aku melihat mahkluk lain, bukan aku melhat karena sifat dan amalnya,,melainkan aku melihatnya,,karena mereka semua ciptaan Allah, yang wajib aku hormati"





ADAKAH SUMBER CERITA DI ATAS ? ATAU HANYA KHAYALAN PENULISNYA ?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar