produk paranormal Idris Nawawi TjA Jam'ul Ijazah

produk paranormal Idris Nawawi TjA Jam'ul Ijazah

Keterangan

Blog ini berisi kumpulan tulisan, ajaran,snapshot dan iklan paranormal Idris Nawawi TjA, pimpinan Pondok Pesantren Hafidz Qur'an Jam'ul Ijazah di Plered, Cirebon, Jawa Barat yang saat ini sedang ramai dihujat di facebook. Sumber isi blog ini diambil dari: 1. Grup tertutup kumpulan artikel Idris Nawawi Jam'ij. 2. Grup kumpulan artikel Sutristian (copi paste). 3. Berbagai Situs dan blog. 4. Status dan komentar di facebook. Blog ini juga berisi bantahan atas pernyataan dan tulisan Idris Nawawi TjA. Harap dicermati, tulisan Idris Nawawi TjA yang menyangkut kutipan hadits Rasulullah saw dan hadist qudsi umumnya tidak disertai perawi yang jelas. Inilah yang mengindikasikan adanya penyimpangan dan kesesatan dalam tulisan-tulisan tersebut.MUI Cirebon Jawa Barat sudah mengeluarkan fatwa SESAT atas ajaran Idris Nawawi

Sabtu, 19 April 2014

KISAH IMAM ABU HASAN ASYADILI DAN 70 MURIDNYA

Abu Hasan Asyadili, adalah salah Quthbul Muthlak (Raja Wali sedunia) beliau sangat masyhur kewaliannya, dan tidak sedikit dari segala penjuru datang menjadi santrinya…Dalam keridhoannya mendidik santrinya,,hampir ribuan dari santri beliau pernah menjadi derajat Wali Sair (waliyulloh awal) dihadapan Allah SWT…Bahkan dalam masa hidupnya beliau sempat mempunyai 70 murid pilihan yang selalu mendampingi hingga sampai safatnya. Namun sebelum wafat,,,,beliau berujar…….
‎”Wahai muridku,,,,aku berpesan pada kalian,,sebelum aku meninggal,,bertakwalah dengan mendampingiku,,dan jaminlah hidupku sehingga pada masa kematianku kelak,,tidak ada seperakpun yang membebani dalam masalah HAKKUL ADAMI/ hutang piutang” kisah ucapan ini terjadi sewaktu Abu Hasan Asyadili,,,sedang terbaring sakit di usianya yang ke 68 tahun. 70 muridnya langsung mengangguk paham……..Bulan telah berganti tahun,,kondisi Abu Hasan Asyadili, kian terpuruk,,,70 muridnya sangat setia saling membantu menjamin segalanya….Kisah ini hingga sampai ke 4 tahun lamanya, dan satu persatu,,,muridnya mulai bosan dengan keadaannya masing-masing..Pasalnya,,,setiap hari mereka harus mengeluarkan uang demi gurunya, baik untuk tujuan penyambung hidup maupun untuk membeli obat obatan…..Sedangkan dalam masa perjalanan mencari ilmu kepada Imam Abu Hasan Asyadili,,mereka juga harus menanggung keluarganya, istri serta semua anaknya…Dari sinilah sebagian kecil dari 70 muridnya mulai berontak dan jarang menengok sang guru…..padahal mereka tahu bahwa “Satu minggu tidak hadir dihadapan guru, maka putuslah hubungannya secara ilmu dan derajat kemuridannya”..
Pada tahun berikutnya,,,,seiring murid-muridnya mulai jarang aktif datang,,,beliau saban hari terus menanyakan kabar mereka,,,dan disela keadaan para santrinya mulai goyah karena keadaan ekonomi,,,salah satu dari santri langsung menghadap sang guru: “Ya Syeikh,,,,semua yang tidak hadir, mereka sedang mencari nafkah buat anak dan istrinya,,,karena mereka semua,,hampir menanggung hutang yang tidak sedikit”….mendengar seperti itu,,,Imam Abu Hasan Asyadili,,langsung terdiam…..Lalu setengah jam kemudian, dengan tertatih beliau duduk dan berujar: “Wahai muridku,,,hatiku dan hati semua muridku satu badan dan satu darah…Bila mereka sudah tidak mampu mencukupi kehidupanku,,,,katakanlah padanya,,mulai hari ini,,saya tidak lagi meminta kepada semua muridku,,hanya satu yang kupinta,,,tengoklah diriku 3 hari sekali,,atau kalau bisa 1 minggu sekali…karena aku sangat menyayangi semuanya”……Maka salah satu dari muridnya berkunjung ke teman temannya dan mengatakan apa yang sudah di ucapkan oleh Masyaikh…….
Dari perjalanan sang murid tadi yang mendatangi satu persatu murid lainnya,,,,mendapatkan jawaban yang beraneka macam….Ada yang mengatakan saya akan datang kalau sudah berhasil,,biar guru tidak terbebani lagi dengan keadaan ekonomi seperti sekarang ini….Ada juga yang mengatakan lain…Insya Allah,,kalau pekerjaanku sudah selesai,,aku kan datang menyambangi guru dan lain sebagainya…,,,Maka murid tadi menyampaikan apa yang didapatnya dari beberapa murid lain yang ia datangi……mendengar kabar semacam itu,,,wajah Abu HAsan Asyadili,,langsung berubah merah….beliau langsung bangkit dari tempat duduknya dengan dibantu murid lainnya dan langusng berwudlu lalu menjalankan sholat sunnah….Sejak kejadian itu Abu HAsan Asyadili, selalu berdiam diri,,dan menjauhi semua makanan yang ada,,beliau lebih khusu’ beribadah hingga keseharian beliau lebih difokuskan kepada Allah SWT……..
Semua murid yang setia mendampinginya mulai dibuat resah,,pasalanya,,mereka sudah tidak dibutuhkan lagi dalam segala hal,,,semuanya beliau kerjakan sendiri sehingga tidak ada sedikitpun Abu hasan Asyadili,,meminta bantuan pada mereka…Perjalanan semacam ini membuat hampir keseluruhan muridnya beku dalam khidmat dan taslim,,mereka tidak mendapatkan cela untuk bisa membantu gurunya…..maka dengan keadaan semacam ini,,,,,salah satu murid mengajak temannya untuk bermusyawarah. Inti dari musyawarah ini guna menyelami apa yang menjadi beban atau masalah yang sedang dihadapi gurunya…..Salah satu murid akhirnya menegaskan….Bahwa kita harus mendatangi teman teman lain,,,untuk bergabung membantu ekonomi MAsyaikh….Cara akalan ini membuat mereka setuju,,kecuali Juned bin Marwan,,beliau hanya pasrah dan setia menunggu gurunya,,walau apapun yang terjadi,,,,katanya..
Selang beberapa hari,,,semua muridnya dengan bersuka cita mendatangi rumah sang guru,,ternyata salah satu dari murid ada yang berhasil dalam hidupnya,,dan beliau dengan rasa senang bersama teman temannya membawa kepingan emas dan berlian buat sang guru…….Setelah semuanya berkumpul dengan muka berseri….datanglah Imam Abu Hasan Asyadili,,,,,Dengan penuh suka cita,,mereka mengutarakan maksud kedatangannya dan memberikan apa yang dibawanya saat ini, yaitu, emas, uang dan berlian……namun dengan muka biasa,,,Abu Hasan Asyadili,,,,berujar::::: “Hari ini aku katakan,,,,,bahwa harta yang kau bawa bagian dari api neraka buatku..Sesungguhnya dahulu aku sangat mencintai kalian semuanya…Namun setelah kamu meninggalkan derajat yang sudah kau miliki dengan sifat duniamu,,,maka Allah,,memberikan Feid/isyarah lewat Malaikat Jibril AS, yang disampaikan kepada Nabi hidir AS dan seterusnya disampaikan kepadaku,,Sesungguhnya hanya kebersamaan yang aku tanamkan kepada kalian,,namun seiring waktu hatimu tidak mampu atas cobaan sehingga dengan gayamu yang dianggapnya benar menurut diri sendiri,,menjadikan antara kita bukan Mursyid dan Murid lagi,,,Hanya Juned bin Marwan, yang dapat ijin dari Allah, untuk mendampingiku dunia akherat bersama sama..Jadi bawalah kembali hartamu”……..
Mendengar ucapan gurunya seperti itu,,,,semua muridnya baru sadar, dan mereka saling menjerit merasa bersalah,,,,,Namun!!!! semua sudah menjadi bubur..Bahwa menajadi murid tidaklah mudah,,,,hubungan yang diwajibkan bukan akal akalan yang dianggap benar menurut jalan pikirannya sendiri…Subhanalloh semoga pelajaran dari Abu Hasan Asyadili,,menjadikan diriku sangat berhati-hati untuk terus menjunjung tinggi martabat dan derajat Mursyiduna wa ahlussalamah fiddini waddunya wal akherat.
Barusan malam ini Masyaikh berujar: “Semangatlah Dris!!! jangan sampai lunglai karena keadaan..Dan jangan sampai kamu meminta suatu keberhasilan…Tapi semangatlah dan semangatlah dalam segala kasbi,,,sampai Allah SWT,,membuka dan memberikannya tanpa terasa….Gunakan waktumu untuk terus bermuajahah/sering musyawarah…dan sisakan hartamu disela perjalanan ini untuk kemulyaan..Biarkan sampai Allah,,memberikan dan menempatkan yang terbaik…sesungguhnya doaku selalu bersamamu dunia dan akherat…Semoga ini bagian dari semangat buat sedulur semuanya!!!! SEMANGATTTTTTTTTTT!!!!!!! 
ADAKAH SUMBER CERITA DI ATAS ? ATAU HANYA KHAYALAN PENULISNYA ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar