http://www.indospiritual.com/artikel_mengenal-mustika-batu-mata-kucing.html#.U0bZ-aLm6O4Mata kucing / cat’s eye, tergolong batu peringkat ketiga dibawah zambrut
Colombia dan berlian, namun dalam pengembangan di pasar International,
batu mata kucing cellone, menduduki peringkat pertama dalam bursa
penjualan batu mulai terlaris. Asal-usul batu mata kucing terjadi atas
pembekuan zat asam yang terlahir dari sifat air dan mengandung sulfur
perekat tertinggi selama ribuan tahun lamanya. Batu ini disebut juga
ametis cristal terkuat yang mengandung 8 mohs kadar kekerasan batu
dengan bentuk urat air mengalir.
Dalam peradaban manusia dimasa
keemasan zaman Purwarica Bata Wening, batu mata kucing sangat didewakan
sebagai lambang dari keasrian alam, sedangkan di zaman raja agung
Zulkarnaen (Zaman setelah Nabiyullah Nuh AS) batu ini telah menduduki
tahta tertinggi dengan ditempatkannya pada kursi kebesaran sang kaisar
dan mahkota para raja kala itu.
Namun pada masa Nabiyullah Sulaiman AS, batu mata kucing mulai raib
keberadaannya dan digantikan dengan batu termulia saat ini yaitu, merah
delima brai, dan baru dimasa kejayaan WaliSongo, kisah batu mata kucing
mulai terangkat kembali lewat wasilah seorang putri raja Tarta, Ong Tin,
yang datang ke pulau Jawa.
Terkenalnya Batu Mata Kucing di Indonesia
Sekitar
tahun 1400M, seorang putri cantik anak dari raja Tartar, yang bernama
Ong Tin, dengan dikawal 40 perahu besar penuh dengan pernak pernik
perhiasan, guci, piring, giok serta ratusan batu permata yang dibawanya
dari Negara asalnya China, kini sedang menuju pelabuhan Cirebon. Sang
putri ternyata sedang mabuk terhadap Syarif Hidayatullah, pemuda tampan
yang pernah datang ke istana ayahandanya. Konon sebelum semua ini
terjadi, Syarif Hidayatullah, yang kala itu merasa hatinya gundah gulana
dan sulit untuk memejamkan matanya, akhirnya bisa tertidur pulas
disalah satu perahu jukung milik nelayan yang sengaja ditambatkan
dipinggiran pesisir laut Cirebon. Dengan kekuasaan-Nya, disaat Syarif
Hidayatullah, tertidur lelap, Allah SWT, menghempaskan perahu tadi
hingga jauh sampai ke negeri China. Kedatangan Syarif Hidayatullah, ke
Negara China, ternyata tidak disukai oleh raja Tartar, pasalnya Syarif
Hidayatullah, secara pribadi mengundang banyak kecintaan rakyat Tartar,
atas kelembutan dan tutur bahasanya yang sangat sopan.
Takut
dirinya tersaing sebagai seorang raja, maka dipanggilah Syarif
Hidayatullah, keistana raja. Dengan mengedepankan sifat kekuasaan, sang
raja Tartar, mulai menyiasati Syarif Hidayatullah, yang kala itu
dianggapnya punya kelebihan diatas manusia pada umumnya dengan cara,
putrinya Ong Tin, dihiasi memakai bokor tembaga hingga menyerupai
perempuan sedang bunting 8 bulanan. "Kisanak… sebelum aku memberikan
pernyataan, coba kau lihat apakah putriku ini hamil atau tidak" terang
sang raja. "Wahai raja Tartar, atas ijin Allah, tidak ada seorang wanita
yang sudah bunting seperti putri anda dinyatakan tidak hamil" Atas
jawaban ini raja pun tertawa terbahak-bahak, merasa dirinya menang dari
jawaban Syarif Hidayatullah barusan. Lalu beliaupun melucuti ikat
pinggang putrinya untuk memperlihatkan bahwa putrinya ini tidak hamil
melainkan hanya sebuah bokor yang dipasang.
Namun apa yang
dilihat raja saat itu membuat beliau marah besar, ternyata bokor yang
dipasang pada perut putrinya lenyap dan berganti dengan hamil sungguhan
"Sungguh kejam sihirmu wahai sang penenun jahat" lalu dengan lupan
amarahnya Syarif Hidayatullah, akhirnya diusir dari negaranya. Dengan
kejadian ini sang putripun merasa malu dan terus menangis tiada henti,
disisi lain, setelah melihat pemuda tadi yang tak lain adalah Syarif
Hidayatullah, sang putri langsung jatuh hati. Kesedihan sang putri
membuat sang ayahanda tak tega melihatnya, maka diutusnya 400 pasukan
untuk mengantarkan sang putri menemui Syarif Hidayatullah di tanah
Pasundan.
Kembali ke cerita semula, sesampainya di perbatasan
pesisir Cirebon, putri Ong Tin, yang hatinya telah diliputi perasaan
cinta langsung berlari kegirangan dan tanpa di sadari olehnya, kalung
yang dipakainya tersangkut dahan hingga terjatuh diantara timbunan pasir
laut dan kisah ini terjadi tepatnya di daerah pesisir Pasir Ipis,
daerah Ciledug. Dalam sejarah keWalian, kalung yang dipakai putri Ong
Tin, adalah berbentuk rantai tipis yang terbuat dari emas putih dengan
dihiasi berlian ungu dan ditengahnya terdapat batu mulia besar yang
sangat indah dipandang mata yaitu, batu mata kucing hijau degan serabut
urat air yang sangat lembut.
Lewat sejarah jatuhnya kalung putri
Ong Tin, Ir. Kosasih, selaku putra mahkota Kanoman, yang kini menempati
rumah sederhana di daerah karang Asem Sindang Laut Cirebon, beliau
pernah menuliskan dalam bukunya yang berjudul "Keindahan Cat’s eye
Cellone" Disitu dijelaskan secara rinci bahwa "Sesungguhnya batu yang
paling indah di dunia saat ini adalah batu mata kucing yang pernah
dipakaioleh putri asal China, yang dimaksud dalam tulisan ini adalah
putri Ong Tin". "Batu kemilau dengan struktur seberat 39 crat, berwarna
hijau crystal dan bercahaya emas memanjang menjadikan batu ini terindah
di dunia"
Pada tahun 1970 an, atas prakasa Ir. Kosasih sendiri
beliau mengumpulkan para Ahli Hikmah, "Barang siapa yang bisa menemukan
batu mata kucing hijau seberat 39 crat, baik dengan jalan rill maupun
secara bathin, maka kami hadiahkan seluruh uangku yang ada" Saat Misteri
menanyakan langsung pada sumbernya (Ir. Kosasih) tentang perjalanan
para Jawara ahlul bathin di tahun 1970 an, beliau hanya menggeleng sedih
pertanda batu mata kucing yang pernah di pakai oleh putri Ong Tin,
belum bisa ditemukan. Bahkan beliau berucap "Bila saat ini ada yang
mampu menemukannya saya berani bayar 21 Milliar" Wow… sungguh fantastic
harga yang diberikan untuk sebuah batu sejarah.
Kisah perburuan
batu mata kucing ini masih berlanjut, dan pada tahun 1997 sampai 1999,
atas prakarsa Ir. Sujatmiko, seorang arkeologi ternama asal kota
Bandung, yang dibayar langsung oleh (Alm) HM.Soeharto, mantan presiden
RI-2, menjadikan tempat Pasir Ipis, yang kini sudah menjadi bukit dan
hutan sangat rame oleh para jawara ahli bathin yang ingin mengadu nasib.
Kalau itu Misteri sendiri ikut andil dalam perburuan batu berkelas
millyaran rupiah selama kurang lebih 2 bulanan. Kisah raibnya batu mulia
mata kucing Cellone kepunyaan putri Ong Tin, selama enam abad silam,
membuat batu ini sangat mashur di seluruh belahan Nusantara, namun dalam
kenyataannya, belum ada satupun yang memiliki batu mata kucing berwarna
hijau crystal seberat 39 crat, paling yang ada saat ini hanya seberat 5
sampai 8 crat, itupun masih dalam tarap Cellone madu dan belum crystal
sekali.
Perburuan Batu Mata Kucing di Hutan Pasir Ipis
Siapapun
tentu akan kepincuu dengan iming-iming puluhan milyar rupiah hanya
sekedar mencari satu batu bersejarah, kisah ini Misteri alami sendiri
yang ternyata hampir seluruh ahli bathin Cirebon, kala itu turun semua
dengan segala peralatan mistik yang dibawanya. Aroma wewangian kian
santar menusuk hidung tatkala Misteri baru sampai ditempat yang dituju,
hampir disetiap sudut hutan dan bebukitan Pasir Ipis, telah ditempati
beragam manusia dengan pola dan tingkah laku yang berbeda satu dengan
yang lainnya. Ada yang seperti orang bertapa, berteriak memanggil
penunggu bangsa gaibiyah setempat, menggerakkan tubuh dan tangannya
seperti orang sedang kesurupan, berdzikir secara tartil, munajat dengan
membisu dan masih banyak tingkah laku aneh lainnya. Dengan dibantu dua
orang teman, Misteri langsung mencari tempat yang dianggap sepi dari
keramaian orang-orang yang sama satu tujuan dalam mencari dimana
keberadaan mustika mata kucing penuh sejarah itu berada.
Lewat
tengah malam, Misteri mulai menggelar ritual dengan sarana minyak
ja’faron jarum satu dan buhur Sulaiman Al Yamani code 220, cara seperti
ini Misteri lakukan hampir selama satu bulan penuh, namun apa yang
diharapkan selama ini tidak tampak wujudnya sama sekali. Seolah-olah
mustika mata kucing tidak berada ditempat tersebut dan yang ada hanyalah
mustika lain yang tak berguna datang silih berganti minta diambil
kewujud nyata. Dalam kebingunganku saat itu ternyata apa yang kuharapkan
selama satu bulan ini mulai membawa titik terang, pasalnya pada malam
selasa legi seberkas sinar terang benderang mulai memancarkan cahayanya
diatas pohon beringin besar dan ternyata kejadian ini dilihat juga oleh
seluruh ahli bathin yang ada ditempat tersebut. "Nasib…nasib.." gerutu
bathinku mulai cemburu dengan keadaan yang tidak sebanding ini.
Bagaimana tidak, peralatan mereka lebih canggih dibanding dengan sarana
yang kubawa saat itu.
Mereka telah membawa secara sempurna
peralatan mistiknya berupa minyak "Dayang kerthon sumbi, suwuk madat
cincin tiga, rante babi, minyak kautsar, zaitun madat india, sereh
lanang, daun sirih hitam, bambu petuk, buhur jaljalut akasah dan
lainnya". Namun bagaimanapun juga ambisi untuk tetap bertahan hingga
mencapai finis masih tetap kupelihara hingga salah satu dari yang hadir
memenangkannya. Dengan kepandaian masing-masing akhirnya cahaya tadi
secepat kilat menyambar kesana kemari membuat ahli bathin yang hadir
harap-harap cemas. Yah, sebuah cahaya yang sangat indah sekali dengan
kecepatan yang sulit dikejar, dan beberapa kali cahaya tadi menempel
dari satu pohon ke pohon lainnya, namun lagi-lagi cahaya itu sulit
ditangkap sehingga banyak dari para ahli bathin kala itu jauh tersungkur
akibat tersandung akar pohon.
Perjalanan mencari batu bertahap
milyaran rupiah ini akhirnya dihentikan karena ketidakmampuan dalam
menaklukkan mustika yang telah dijaga Nur Waliyullah, bahkan secara
seksama hampir 90% para ahli bathin kala itu mengundurkan diri karena
adanya hawatif yang sama, bahwa : "Mustika mata kucing cellone kepunyaan
putri Ong Tin, akan terus mendampingi tuannya hingga sampai alam surga
dimana beliau tetap bersanding dengan Waliyullah Kamil Sunan Gunung
Jati" Sebab secara hakikiyah telah dinas dalam Al-Qur’an disurat
Arrohman."Salah satu batu yang menempati alam surga adalah Lu’lu Yakut
dan Marzan" Sedangkan mata kucing kepunyaan putri Ong Tin, adalah salah
satu dari sekian milyar batu yang sangat langka dipasaran dan sudah
termasuk "Green daimond" atau yang disebut dengan berlian Lu’lu"
(Berlian berwarna hijau muda crystal).
Dalam kisah ini bisa
dipetik hikmahnya, bahwa segala sesuatu yang kita inginkan tidak
semuanya menunai keberhasilan, sesungguhnya ini semua adalah wujud dari
kasih sayang Allah SWT, yang mengingatkan pada kita semua bahwa, jangan
saling menyalahkan pendapat atau pemberian maupun wujud dari suatu ilmu
orang lain, tapi teruslah belajar untuk bisa intropeksi diri dalam
segala makna kesalahan, sebab hal semacam ini lebih mulia dari pada
sifat pemimpin yang mengedepankan dirinya sendiri dalam pandangan hubbud
dunia (Selalu mengejar materi).
Sumber : Idris Nawawi
ADAKAH SUMBER CERITA DI ATAS ? ATAU HANYA KHAYALAN PENULISNYA ?
Blog ini berisi kumpulan tulisan, ajaran,snapshot dan iklan paranormal Idris Nawawi TjA Jam'ul Ijazah Cirebon yang saat ini sedang ramai dihujat di facebook.Blog ini juga berisi bantahan atas pernyataan dan tulisan Idris Nawawi TjA. MUI Cirebon Jawa Barat sudah mengeluarkan fatwa SESAT atas ajaran Idris Nawawi.
produk paranormal Idris Nawawi TjA Jam'ul Ijazah
Keterangan
Blog ini berisi kumpulan tulisan, ajaran,snapshot dan iklan paranormal Idris Nawawi TjA, pimpinan Pondok Pesantren Hafidz Qur'an Jam'ul Ijazah di Plered, Cirebon, Jawa Barat yang saat ini sedang ramai dihujat di facebook.
Sumber isi blog ini diambil dari:
1. Grup tertutup kumpulan artikel Idris Nawawi Jam'ij.
2. Grup kumpulan artikel Sutristian (copi paste).
3. Berbagai Situs dan blog.
4. Status dan komentar di facebook.
Blog ini juga berisi bantahan atas pernyataan dan tulisan Idris Nawawi TjA.
Harap dicermati, tulisan Idris Nawawi TjA yang menyangkut kutipan hadits Rasulullah saw dan hadist qudsi umumnya tidak disertai perawi yang jelas. Inilah yang mengindikasikan adanya penyimpangan dan kesesatan dalam tulisan-tulisan tersebut.MUI Cirebon Jawa Barat sudah mengeluarkan fatwa SESAT atas ajaran Idris Nawawi
Jumat, 11 April 2014
Mengenal Mustika Batu Mata Kucing
Label:
fakta kebohongan paranormal idris nawawi dan husen nawawi cirebon,
masyaikh syareatul khotam,
membongkar paranormal berkedok agama dan syiar,
Paranormal Husen Nawawi Jam'ul Ijazah,
Paranormal Idris Nawawi Jam'ul Ijazah,
Paranormal Idris Nawawi TjA Jam'ul Ijazah