http://www.indospiritual.com/artikel_sejarah-mistis-tokoh-purwa-jawa.html#.U0das6JC_XQPulau terbesar dengan penduduknya paling banyak di seluruh Indonedia
ini, tidak menyangka, kalau dahulunya adalah pulau terkecil dan
terpecah-belah oleh persilangan laut antara utara dan selatan.
Kisah
dipersatukannya seluruh pulau yang terdapat di berbagai pulau Jawa,
akibat dari kesaktian yang dimiliki oleh Brahmana Agung bernama Shang
Hyang Dewa. Konon dengan kesaktian beliau, pulau itu ditarik satu
persatu menjadi pulau terbesar dan dinamakan Bumi Ing Jowo Dwipo.
Semasa
pulau ini belum terjamaah oleh manusia, para siluman dari bangsa
seleman dan togog telah lebih dulu menduduki hingga ribuan tahun
lamanya. Masa itu pulau Jawa disebut dengan nama Mokso Seleman (zaman
para lelembut).Namun setelah keturunan dari Shang Hyang Nurasa menduduki
bumi Jawa (Shang Hyang Dewa) pulau itu disebut dengan nama bumi
pengurip (bumi yang dihidupkan). Shang Hyang Dewa akhirnya moksa di
puncak Gunung Tidar, setelah beliau menyatukan berbagai bangsa lelembut
untuk menuju jalan Adil (kebenaran), dan dari keturunannya.
Terlahir
pula para Shanghyang Agung, seperti Shanghyang Citra Suma, Shanghyang
Dinata Dewa, Shanghyang Panca Dria, yang akhirnya dari merekalah sebuah
titisan atau wasilah turun-temurun menjadi kerajaan teragung yang
absolut.
Baru diabad ke 12, pulau Jawa diperluas dengan tiga
aliran yang berbeda, yaitu dengan adanya ajaran Hindu, mokso Jawi dan
Islam. Akhir dari ketiga aliran tersebut nantinya menjadi suatu
perlambang dari perwatakan penduduk pulau Jawa hingga sekarang ini.
Dalam
perluasan arti ketiga diatas, mencerminkan sebuah kehidupan
bermasyarakat gemah ripah loh jinawi. Konon ajaran ini hanya ada dipulau
Jawa dan seterusnya menyebar ke seluruh pelosok yang ada di Indonesia,
seperti ajaran Hindu misalnya, ilmu yang diajarkan oleh para Shanghyang
Dewa, ilmu, sebagai aji rasa manunggaling agung.
Lewat bait
sansekerta Yunani yang mengupas di dalamnya, kebenaran, keadilan,
kejujuran dan memahami sifat alam. Ilmu ini akhirnya diturunkan oleh
bapaknya para dewa. Raden Nurasa kepada Nabiyullah Khidir a.s. dan
dizaman Wali Songo nanti, ilmu ini dipegang dan menjadi lambang dari
sifat kependudukan masyarakat Jawa oleh tiga tokoh Waliyullah, yaitu
Sunan Kalijaga, Mbah Cakra Buana dan Khanjeng Syekh Siti Jenar.
Moksa
jawi sendiri, sebuah ilmu yang mengupas tentang kedigdayaan ilmu yang
bersumber dari raja lelembut, bernama raja lautan. Ini sangat berperan
dan menjadi salah satu perwatakan masyarakat Jawa. Konon ajaran yang
tergabung di dalamnya mengajarkan arti tirakat, mencegah hawa nafsu dan
memahami makna rohani, simbol dari ajaran ilmu ini digambarkan sebagai
bentuk keris.
Keris menjadi suatu perlambang dari ajaran orang
Jawa, bermula dari seorang Empu, bernama Ki Supo Mandragini. Beliau
salah satu santri dari Khanjeng Sunan Ampel Denta yang diberi tugas
untuk membuat sebilah keris. Namun rupanya, pemahaman dari sang guru dan
murid ini saling berseberangan, disisi lain Sunan Ampel menginginkan
sebuah pusaka berupa sebilah pedang sebagai perlambang dari makna Islam.
Namun ketidaktahuan Ki Supo Mandragini sendiri, akhirnya beliau membuat
sebilah keris berluk 9.
Keris tersebut menjadi penengah antara
ajaran Islam dan Hindu bagi orang Jawa, dengan sebutan Islam Kejawen,
dan keris pembuatan Ki Supo diberi nama Kyai Sengkelat. Dari kedua
aliaran diatas, Islam telah ada di pulau Jawa sejak abad ke 9. Ajaran
ini dibawa dari kota Misri oleh seorang Waliyullah Kamil Syekh Sanusi
dan muridnya Muhammaad Al Bakhry, dan baru masyhur tentang ajaran Islam
di pulau Jawa pada abad 13 dan 14 atau zamannya para Wali Songo.
Pembedaran
lain dari keunikan yang terdapat di pulau Jawa pada masa itu, 300 tahun
sebelum Wali Songo mendudukinya, para Shanghyang maupun bangsa lelembut
seleman telah mengetahui lewat sasmita gaib yang mereka terima, bahwa
sebentar lagi pulau Jawa akan dibanjiri para pemimpin makhluk dari
berbagai negara.
Mereka dari seluruh alam berkumpul, berdiskusi
di puncak Gunung Ciremai, pada masa itu mereka mufakat untuk mengabdi
dan membantu, apabila para Waliyullah telah menduduki pulau Jawa. Namun
tentunya tidak semua dari mereka setuju, sehingga perpecahan dari dua
kubu yang berseberang jalan itu dinamakan Getas Kinatas (terpecahnya
satu keluarga atau satu keturunan).
Nanti pada akhirnya tiba,
dari Shanghyang Rowis Renggo Jenggala, akan menurunkan beberapa
keturunan Saktineng Paku Jawa (orang-orang sakti yang menjdi penguasa
pulau Jawa) diantaranya:
- "Arya Bengah" yang menurunkan para putera Majapahit dan keturunannya sampai putera Mataram.
-
"Ciung Wanara" yang menurunkan Lutung Kasarung hingga sampai ke
silsilah Prabu Agung Galuh atau yang dikenal dengan nama Prabu Munding
Wangi atau Prabu Siliwangi.
- "Nyi Mas Ratu Ayu Maharaja Sakti"
menurunkan beberapa keturunan berbagai alam diantaranya "Ratu Palaga
Inggris, seorang puteri cantik dari bangsa manusia, yang akhirnya
dikawin oleh Prabu Siliwangi.
- "Kerta Jasa" maharaja sakti.
-
"Sang Kowelan" salah satu anak dari Ratu Palaga Inggris yang berjenis
bangsa lelembut, dari beliau pula ucuk umun dan Ratu Kidul dihasilkan.
-
Dari "Syekh Sanusi" melahirkan ratusan Waliyullah kondang, diantaranya
para Wali Irak, Yaman, Mesir, Turky, dan para Wali Jawa.
Untuk
yang berseberangan atau getas kinatas, sebagian dari mereka memilih
ngahyang (raib) dan tak pernah muncul lagi dipermukaan bumi dan sebagian
lagi mereka mengabdi dengan lewat menjaga semua alam di pulau Jawa.
Diantara yang mengabdi adalah :
- Sih Pohaci, beliau menjaga awan dan langit.
- Sih Parjampi, beliau selalu menjaga bumi dan bertempat pada lapisan bumi nomor dua.
- Sang Sontog, menjaga semua gunung pulau jawa.
- Sang Waluhun, menjaga pantai utara dan selatan.
- Sih Walakat, menjaga seluruh hutan dan pepohonan.
- Sangkala Brahma, menjaga bumi Cirebon.
- Sangkala Wisesa, menjaga bumi Mataram.
- Janggala Putih, menjaga bumi Bogor.
- Sang Lenggang Lumenggang Gajah, menjaga bumi Jakarta.
- Sang Seda Hening, menjaga bumi Banten.
Dan pengguron atau perguruan para purwa, Wali Jawa, diantaranya;
Perguruan, penatas angin Pekalongan.
Perguruan, Agung Waliyullah Ki Bagus Santo Pekalongan.
Perguruan, Pandarang Semarang.
Perguruan, Jambu Karang Purwokerto.
Perguruan, Daon Lumbung Cilacap, dan lain-lain.
Begitulah sepenggal kisah Purwa Jawa.
Sumber : Misteri (Idris Nawawi)
Blog ini berisi kumpulan tulisan, ajaran,snapshot dan iklan paranormal Idris Nawawi TjA Jam'ul Ijazah Cirebon yang saat ini sedang ramai dihujat di facebook.Blog ini juga berisi bantahan atas pernyataan dan tulisan Idris Nawawi TjA. MUI Cirebon Jawa Barat sudah mengeluarkan fatwa SESAT atas ajaran Idris Nawawi.
produk paranormal Idris Nawawi TjA Jam'ul Ijazah
Keterangan
Blog ini berisi kumpulan tulisan, ajaran,snapshot dan iklan paranormal Idris Nawawi TjA, pimpinan Pondok Pesantren Hafidz Qur'an Jam'ul Ijazah di Plered, Cirebon, Jawa Barat yang saat ini sedang ramai dihujat di facebook.
Sumber isi blog ini diambil dari:
1. Grup tertutup kumpulan artikel Idris Nawawi Jam'ij.
2. Grup kumpulan artikel Sutristian (copi paste).
3. Berbagai Situs dan blog.
4. Status dan komentar di facebook.
Blog ini juga berisi bantahan atas pernyataan dan tulisan Idris Nawawi TjA.
Harap dicermati, tulisan Idris Nawawi TjA yang menyangkut kutipan hadits Rasulullah saw dan hadist qudsi umumnya tidak disertai perawi yang jelas. Inilah yang mengindikasikan adanya penyimpangan dan kesesatan dalam tulisan-tulisan tersebut.MUI Cirebon Jawa Barat sudah mengeluarkan fatwa SESAT atas ajaran Idris Nawawi