Saya pernah bertanya kepada Masyaikh Syareatul Khotam
Al Quthbu Arba'atul Amadu, tentang suatu mimpi, dan beliau menjelaska dua
pandangan, antara pengambilan dari kitab dan makna dhaukiyyah/secara pengamatan
bisirri pribadi. Pada waktu itu saya terkesan dengan mimpiku walau agak
gemetaran untuk mengungkapkannya di depan Masyaikh, yaitu bermimpi dengan orang
paling termulia dan sangat diagungkan di dunia ini "Mawar Merah"
Dalam mimpiku beliau didampingi Assidik, sholat berjamaah...Lalu aku bertanya
tentang mimpi yang sangat agung itu miturut pendapatku, beliau berujar
"Mimpi bagian dari penyemangat ibadah. Bila kita mimpi indah namun tidak
menjadikan ibadah kita bertambah, niscaya apapun bentuk mimpi itu adalah
KADZIBUN/tidak ada manfaatnya/bohong. Tapi bila kita bermimpi asal
asalan (seperti tidak bermanfaat) namun menambah makna ibadah kita sesudahnya,
niscaya mimpi tadi bagian dari hidayah yang harus kita sykuri. Intinya..semua
mimpi bagian dari makna nasyat/semangat dalam menjalankan ibadah secara
keseluruhan" jelas Masyaikh.....Lalu aku bertanya lagi; "berarti
mimpi apapun walau secara setengah sadar atau sadar sekalipun, bila tidak
menjadikan ibadah kita bertambah, niscaya semua itu tidak manfaat?"
dijawab "Betul?" lalu beliau mengumpamakan: "bila kamu punya
harta, lalu harta kamu digunakan bukan untuk maksiat tapi sebagai pemborosan
diri, apakah ada manfaat dibalik harta kamu? nah cara semacam ini sama saja
dengan mimpi"
"lalu mimpi yang seperti apa yang dibenarkan secara kitab dan dhaukiyyah?"
jelasku......"Bila kamu mimpi,,lalu esoknya kamu bersyukur dengan
bersedekah, niscaya mimpi itu akan menjadikan dua hal. 1- Bila mimpinya benar
akan menjadikan derajat agung dikemudian hari. 2- bila mimpi itu tidak
menyenangkan hati niscaya Allah akan menyelamatkanmu dari cillaka dan
marabahaya".....Dan yang terakhir aku bertanya tentang mimpi yang menjadi
kenyataan/bukti..Beliau menjawab seperti ini; "Ketahuilah,,setiap manusia
mempunyai keyakinan hati. Jangankan mimpi yang menjadi nyata, coba kamu yakinkan
satu saja dari keinginan yang ringan dulu, maka suatu hari kelak, yakin itu
akan menjadi suatu kenyataan hidup. Sama dengan mimpi. hanya saja orang awam
berfikirnya pendek,,apapun bentuk mimpi yang pas dengan kehiduapnnya,,mereka
beranggapan sudah benar dan mempunyai keajaiban...itulah orang yang tidak luas
akalnya dan bagian bukti dari mereka yang tidak pernah mengenal agama secara
matang, baik lewat kitab maupun pemahaman lainnya" TAMAT.....
ADAKAH SUMBER CERITA DI ATAS ? ATAU HANYA KHAYALAN PENULISNYA ?
TULISAN LAIN
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/pimpinan-ponpes-idris-nawawi-jamij.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/lelang-penipuan-jimat-idris-nawawi.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/perjalanan-antara-jamij-dan-santri.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/batsul-matsail-tanya-jawab-seputar.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/batsul-matsail-tanya-jawab-seputar.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/jubah-kebesaran-berthorekot-adalah.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/makna-ketasliman-dalam-berthorekot.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/hadzaz-zamanus-sukut-walumul-buyut.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/addunya-mar-atun-walmar-atud-dunia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar