Sejak tahun 2009,,Pon-pes Nurul Qur'an, berdiri dengan
kurikulum GRATIS TOTAL, kecuali makan di tanggung sendiri. Pelajaran yang kami
arahkan bersifat menghafal Al Qur'an selama 3 tahun dan mendalami bahasa Arab
(bahasa keseharian). Seiring waktu berjalan kami punya kendala yang teramat
sulit dilakukan, pasalnya, tanah sebelah Pon-pes tidak mau dijual, sedangkan
jalan masuk menuju pon-pes hanya satu pintu dari muka depan. Pada Milad ke-
7,,saya mengusulkan kepada yang punya tanah ke 11 kalinya dan beliau akhirnya
menyetujui dengan syarat harganya naik 3x lipat dari harga pada
umumnya....Disini saya kebingungan dan akhirnya bersilaturrahmi ke Masyaikh Syareatul
Khotam, untuk mencari solusi terbaik...Masyaikhpun berkata: "Demi agama
dan demi menyanjung ilmu Allah serta demi membantu mereka ahli fakir yang
mencintai Al Qur'anul Karim,,,belilah tanah tersebut tanpa melihat harganya,
tapi lihatlah janji Allah,,,,,Siapapun yang membantu meringankan beban mereka
yang lagi mencari ilmu, niscaya surga tempatnya"....lalu saya pulang penuh
keyakinan,,hanya saja solusi terbaik untuk secepatnya membeli tanah dan
membangun pon-pes baru, belum saya peroleh wasilahnya.......
Pada suatu malam saya mulai kedatangan beberapa Jied
(leluhurku) yang ingin membantu meringankan pelebaran dan pembangunan Pon-pes
baru dengan wasilah bathiniyyah (keilmuan)....Hatiku sedikit bertolak belakang
dengan pendapat mereka para Jied yang kerap datang di setiap malam. Sebab
keilmuan Wahby saja butuh ijin selama 3 bulan lamannya bagaimana dengan
keilmuan Jabarutiyyah?
Dari sini saya punya harapan ada rejeki dari tambang
emasku bersama team, namun Allah, belum membukanya....Saya juga punya harapan
atas kinerja sahabat-sahabatku yang sedang mengejar SM, namun sampai kini belum
ada titik temu.....Hari demi hari pergolakan bathin terus melanda hidupku
sehingga jiwaku kian labil diterjang waktu yang semakin kusut.
Pada suatu malam Mbah Kuwu, Ibu Ratu, Kanjeng Sunan
Kali Jogo, Kanjeng Abi Sunan Gunung Jati, dan ayahanda datang berkunjung ke
kamarku, mereka menenangkan hatiku dan meminta untuk segera minta ijin kepada
Masyaikh atas apa yang sudah menjadi Qodlo wal Qodarnya Allah,,,yaitu
secepatnya membikin pon-pes baru dan menyelamatkan tanah yang menjadi ujung
tombak jalan masuk menuju pon-pes.
Dengan rasa sedikit takut,,,siangnya saya berkunjung di
kediaman Masyaikh, dan menceritakan secara hati-hati apa yang menjadi kendala
untuk pembebasan tanah dan pembangunan Pon-pes baru.......Alhamdulillah,
ternyata Masyaikh, langsung meresponku dengan semangatnya, tidak seperti waktu
pembuatan keilmuan Wahby...Bahkan beliau berkata: "Dris,,,sebenarnya sejak
kemarin kamu sudah ditunggu oleh batara Guru dan kanjeng, Mbah Kuwu dan kanjeng
Ibu Siti Khodijah (Dewi lanjar) Mereka datang menantimu dengan membawa pusaka
tertinggi yang katanya buat Pangeran (saya) Mungkin ini pertanda sudah saatnya
kamu mengulang kembali keilmuan sebagai wasilah nyata untuk pembuatan pon-pes
baru. Dan saya akan memberimu ilmu Qosam (nyata) yang mana keilmuan ini hanya
satu yang memiliki yaitu Mbah Kuwu Cakra Buana, dan beliau menghadiahkannya
padaku" Betapa senangnya hatiku kala itu,,,maka saya mohon pamit
secepatnya untuk membeli persiapan prasara lahiriyyah jabarutiyyah. Namun
sebelum saaya undur diri, Masayikh berkata padaku: "Demi Pon-pes Al
Qur'an,,saya akan bantu semuanya pembuatan keilmuan Jabarutiyyah. Bila keilmuan
Wahby, memakai 5% bangsa kalamah,,Saya akan buat Jabarutiyyah dengan 70% bangsa
kalamah. Bila keilmuan Wahby memakai 90% keilmuan pengasihan, saya akan buat
jabarutiyyah dengan 350% diatasnya. Bila keilmuan Wahby, memakai keilmuan
sulthan 50%,,maka saya akan buat jabarutiyyah dengan 200%
diatasnya"..........TAMAT....sekelumit perjalanan keilmuan Jabarutiyyah,
yang insya Allah 100% uanganya digunakan buat pembebasan tanah pondok dan
pembangunan pon-pes baru Nurul Qur'an jam'ul Ijazah..
Perbedaan antara Mustika wilayah dengan jabarutiyyah. kalau mustika bersifat pengakuan diri, contoh....."siapa yang memeiliki pusaka A, niscaya ia bagian dari keluarganya (bantu secara individu)" Adapun keilmuan jabarutiyyah, suatu ilmu yang kedapatan ijin dari ratusan Ahlulloh., dan mempunyai sejuta manfaat yang bisa diarahkan kemanapun kita suka (penggabungan secara menyeluruh)…
Zaman purba sudah di ulas dalam setiap kitab Tasawwuf. Mereka belum ketratapan hukum Allah, dan disebut sebagai hamba Adli (ilmu keadilan) adapun mereka sama saja dapat kebajikan dan kesengsaraan. hanya saja dalam kitab dijelaskan. "Setinggi-tingginya surga zaman Adli (purba) mereka hanya ditempatkan dalam surga paling bawah. Adapun neraka bagi zaman Adli, mereka ditempatkan dalam neraka hawiyyah"
Yang menyebabkan sengkolo badan, secara pemahaman kitab Manbau usulul Hikmah, dijelaskan: "Sesungguhnya mereka akan tertutup dalam pancaindra bathin/pesona, bagi mereka yang jauh dari ridho sang Bunda atau pernah melakukan zinah"
Sesungguhnya do'a yang paling mustajabah adalah bagi mereka yang sudah maqom Solah keatasnya. kalau doa kita hanya sekedar penghias bibir semata. hanya semangat dan semangat do'a orang awam..
Bila ingin bertemu dengan mereka para Ahlulloh, wajib memkai dua tingkat sekaligus. 1- Zuhud karena Allah. 2- Wujud a'mal dengan istikomah bersedekah disetiap waktunya…
Wali Qutub,,adalah Presidentnya para Wali, dan biasanya Wali Qutub tidak kuat lama menjabatnya, dia langsung masrahkan ke Qutubannya pada Wali lain. Adapun Syareatul Khotam,. Maqom tertinggi di semua Waliyulloh/maqom puncak, dan tidak bisa digantikan oleh siapapun kecuali sudah wafat..
ADAKAH SUMBER CERITA DI ATAS ? ATAU HANYA KHAYALAN PENULISNYA ?
TULISAN LAIN
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/pimpinan-ponpes-idris-nawawi-jamij.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/lelang-penipuan-jimat-idris-nawawi.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/perjalanan-antara-jamij-dan-santri.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/batsul-matsail-tanya-jawab-seputar.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/batsul-matsail-tanya-jawab-seputar.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/jubah-kebesaran-berthorekot-adalah.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/makna-ketasliman-dalam-berthorekot.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/hadzaz-zamanus-sukut-walumul-buyut.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/addunya-mar-atun-walmar-atud-dunia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar