produk paranormal Idris Nawawi TjA Jam'ul Ijazah

produk paranormal Idris Nawawi TjA Jam'ul Ijazah

Keterangan

Blog ini berisi kumpulan tulisan, ajaran,snapshot dan iklan paranormal Idris Nawawi TjA, pimpinan Pondok Pesantren Hafidz Qur'an Jam'ul Ijazah di Plered, Cirebon, Jawa Barat yang saat ini sedang ramai dihujat di facebook. Sumber isi blog ini diambil dari: 1. Grup tertutup kumpulan artikel Idris Nawawi Jam'ij. 2. Grup kumpulan artikel Sutristian (copi paste). 3. Berbagai Situs dan blog. 4. Status dan komentar di facebook. Blog ini juga berisi bantahan atas pernyataan dan tulisan Idris Nawawi TjA. Harap dicermati, tulisan Idris Nawawi TjA yang menyangkut kutipan hadits Rasulullah saw dan hadist qudsi umumnya tidak disertai perawi yang jelas. Inilah yang mengindikasikan adanya penyimpangan dan kesesatan dalam tulisan-tulisan tersebut.MUI Cirebon Jawa Barat sudah mengeluarkan fatwa SESAT atas ajaran Idris Nawawi

Senin, 02 Juni 2014

Kelebihan seseorang terlahir dari garis keturunan





Dalam mengenal kelebihan, baik berupa Khoarik/ kesaktian, maupun Karomah/ seperti bangsa Waliyulloh,,,semua bisa dilihat dari kaca mata turunannya. Sebab Allah SWT,,,selalu memberikan kelebihan terhadap semua hambanya melalui jied/ watak keturunan. Seperti dalam dalil Ijmal: "Sesungguhnya kesempurnaan para hamba hanya bisa dilihat dari kelebihan keturunanya" Seperti para Habaib, mempunyai kelebihan ahli Ilmu, dan Wali Ahwal, mempunyai kelebihan ahli kesaktian"....Walau cara semacam ini tidak semuanya benar, tapi setidaknya 50% akan menjadi watak dan berbekas sepanjang masa.

Dan keturunan ini pula sejarah mencatatnya secara fulgar: Seperti semua Waliyulloh Athob (Qutub) mereka pasti terlahir dari keturunan muthlak Rosululloh SAW. Sedangkan Waliyulloh yang lahir dari keturunan Ahwal (biasa) mereka hanya mampu menjabat sebagai Rijalulloh Abdal. Apakah semacam ini adalah pilih kasih?.........Allah beerfirman: "Sejelas-jelasnya keturunan adalah mereka yang mau memperjelas nasabnya secara benar" maksud dari kalam ini,,,,hanya bagi mereka yang mempunyai keturunan jelas hingga sampai junujungan Rosululloh SAW..Sebab mencari keturunan itu tidak bisa kita dapatkan kecuali dari atasnya yang memberi tahu kepada kita. Jadi .....tidak bakal terjadi atau tidak sah,,apabila kita mengaku Habib, apabila masih katanya. Dan tidak sah mengaku Wali, apabila hanya lewat mimpi. Sebab Allah,,memberikan segalanya yang ada pada diri kita sebagai umat manusia sangat jelas beserta hukum-hukumnya.

Inilah ketentuan dunia dimata ahli derajat, yang fainsya Allah 100% benar secara hukum keturunan dan hamba atas pemberian anugerah dari Allah SWT. Habaib akan mempunyai 3 generasi. Ahli Ibadah (Waliyulloh) ahli Dunia (Umum) dan Ahli hujjah (bahil/pelit) Ahwal akan mempunyai dua generasi. Ahli ibadah (waliyulloh Abdal/pertahanan bumi) Ahli Syareat (goflah/ melawan hukum Allah) Sedangkan keturunan dari Sanghyang mempunyai 3 generasi. Ahli ibadah (khowarikul adat/ wali Umum) dan Ahli duniawi. Secara makna keseluruhan, semua keturunan ini tidak bisa dirubah secara bentuk sifat, kecuali Allah menempatkan lain. Seperti Wali Kamalat (sempurna) dan ahli Dunia yang cinta bersedekah. Sebab untuk merubah sifat ini bagi manusia pada umumnya butuh waktu 30 sampai 40 tahun lamannya.

Lalu bagaimana kita mencari cela untuk bisa meraih derajat yang lebih tinggi dihadapan Allah SWT, baik dari golongan Habaib, Ahwal dan Sanghyang? inilah jawabannya secara akurat dan secara hukum ADAT/keumuman. 1- Mempunyai guru pembimbing dari bangsa Waliyulloh Athob (qutub) disini Allah akan membuka dan menutup manusia tergantung dari amalnya, sehingga belum tentu kita bisa mendapatkan guru yang dimaksud hingga sampai akhirnya. 2-Memperjuangkan hak kebajikan, seperti istiqomahnya bersedekah dan menjamin umat banyak. disini Allah akan membuka dan menutupnya tergantung dari ke Imanan para hamba-hambanya. Tidak mudah mencari derajat dan tidak sulit meraihnya, semua tergantung dari pengukuran kadar ke Imanan masing masing. 3- Menjamin hakkul badan/ menyayngi badan sendiri, dengan cara bertawakkal melebihi batas. Disni Allah akan membuka dan menutupnya tergantung dari kadar kesemangatan kita dalam mengarungi ketakwaan yang maksimal. Sebab perbahan kehidupan akan menentukan langkah kita menuju Husnu atau Su'ul khotimah di akhir hayatnya.

Perubahan amal manusia terbagi menjadi 3 tingkatan: 1- Lahirnya kecintaan ibadah kita dihadapan Allah SWT. Cara semacam ini akan mudah pupus dengan beragam cobaan dan perubahan iklim penempatan. Boleh sekarang kita dikatakan ahli ibadah, namun karena Cinta, Harta, kefakiran DLL, badan lambat laun menolak ibadah tadi akibat beban dan keadaan yang membawanya jauh dari makna ibadah itu sendiri (malas akan terjadi) 2- lahirnya kesadaran diri. Setiap manusia akan diberiakn ssifat sadar dimana Allah menempatkannya. Cara semacam ini kerap kita rasakan sewaktu mendapatkan musibah, keadaan yang tidak mendukung, atau secara kesengajaan. Namun sadar diri akan mudah pupus seiring perjalanan hidup kita arungi dengan banyaknya pola sifat dan keinginan. seperti lahirnya ahli ibadah, tapi tatanan hatinya penuh cinta pada wanita atau harta DLL. 3- Lahirnya kehancuran....Setiap manusia akan dihadapkan pada sifat GOFLAH/ lupa akan keccintaannya kepada Allah,,semua ini terjadi akibat lamanya kita kurang bisa menjalankan ibadah kepada Allah, akibatnya,,,hati ingin melaksanakannya namun lahir berat untuk menjalankannya. hati ingin berbuat baik namun lahir malas untuk melaksanakannya.....Cara semacam ini butuh waktu tang lama untuk menghidupkannya kembali....RENUNGKANLAH!!!!

Secara hukum kitab......Walau kita sudah tercipta menjadi Waliyulloh sekalipun,,,,namun basic kita pembisnis,,,maka lambat laun,,kewalian itu akan hancur dengan sendirinya seiring kesibukan dan jauhnya badan kita dari orang-orang yang beriman. maka ketahuilah kunci terbaik dalam melaksnakan hidup adalah pemegang AGAMA. cara semacam ini butuh waktu lebih dari 20 tahun lamanya........Juga sebaliknya,,,,para ahli duniawi,,mereka bisa menjadi Waliyulloh dengan hartanya...namun kegagalan disini,,kuatkah mereka ahli dunia mengubah hidupnya menjadi ahli ilmu?????? Allah,,akan menempatkan apapun pada diri manusia terhitung 7 tahun lamanya..Apabila dalam 7 tahun ini badan kita lebih diarahkan ke sifat agama, niscaya Allah akan menempatkannya pada maqomat luhur. Tapi apabila badan kita lebih condong ke arah duniawi, maka Allah akan menempatkannya pada kehancuran maqomat dan lainnya........(fimaqola Syareatul Khotam)

Secara garis Mursyid. Siapapun murid,,,tidak bakal mengetahui maqomat gurunya kecuali Rosululloh SAW, sendiri yang mengabarkan kepada kita. makanya Imam Syafi'i pernah berkata: "yang dimaksud Mursyid bagi sang murid,,,,beliau kedapatan isyaroh langsung dari Rosululloh SAW, atau membawa langsung sang Mursyid untuk bisa bertemu dengan jeng Rosululloh"....Jadi intinya Mursyid disini,,,Orang yang bisa membawa kita kepada Junjungan nabiyulloh Muhammad SAW...baik lewat Khidmat, amalan, pemahaman maupun keluasan ilmu Wahby...

Dlm tradisi Islam, Hukum Nasab adl Lelaki ke Lelaki... Sedang Rosulullulloh tidak memiliki Anak lelaki (putus nasab)....krn sbgai tanda "Khotamin nabiyin"..??? >>>>>>>> saya jawab mengikuti 1000 Ulama, sejak zaman Sahabat, Tabiin hingga Quthbul Muthlak di era pertengahan sampai zaman Kewalian....Dalam Hadist Qudsi di jelaskan. Rosululloh berkata: "Hendaklah kamu runtutkan orang tua dan orang tuamu (nasab) sampai kepuncak kekasihku (saydah Fathimah binti Rosululloh) sesungguhnya mereka bagian dari keluargaku terhitung dari jied laki (bapak)" lalu pertanyaannya,,kenapa Allah SWT, menciptakan dari Siti fathimah (perempuan) bukan dari nasab lelaki????????? menurut Imam Syafi'i, Hambali, Maliki, Hanafi, dan 1000 Ulama Athob lainnya, satu pendapat. Semua terjadi karena Siti fathimah bagian dari ibunya surga. maksud bagian dari ibunya surga adalah.....Hadist Qudsi mengatakan: "Sesungguhnya Hasan dan Husein, mereka berdua adalah Asbabul Jannah/ pembuka pintu surga" (putra Saydah Fathimah dan Ali RA) dan apabila manusia mengingkari satu Hadist Qudsi, maka hukumnya KAFIR...karena keimanan manusia tidak sah,,apabila mereka tidak mau mengikuti kaidah hukum Allah, tapi memakai akalan semata..Sebab Al Qur'an mengatakan...."Afala Ta'lamun, afala Ta'qilun" berfikirlah kamu dan pahamilah segalanya atas ilmu Allah, bukan hanya memakai akalan semata" Juga dalam pandangan Hadist Al jaelani, karangan Imam Syeikh Abdul Qodir Al Jaelani, mengatakan: "Sungguh bodoh dan Majnun/stres...baginya yang memakai akalan semata tanpa terpenuhi NUR ilahi Robby,,,tiada restu dan hukum yang menyatu kecuali musuh Allah yang menghianatinya" (tidak percaya adanya nasab Rosululooh SAW. Dan Imam Gozali juga pernah mengatakan pada kitabnya Bahrul maurud: "Bila nasab Rosululloh masih dibahas, maka mereka bagian dari Abdul jumud/ setan tersesat, yang mengingkari adanya nabi Muhammad SAW" waspadalah segala ucapan yang terlontar dari mulut tak bertulang,,sesungguhnya apa yang sudah digariskan Allah SWT, bagian HUKUM yang wajib kita hukumi secara Tafsir dan bukan secara Akliyyah/akal....RENUNGAN!!!!


Bulu perindu yang asli,,,terdapat dalam bambu petuk...silahkan bagi yang punya bambu petuk,,,,,potong tengahnya,,,maka anda dapatkan bulu perindu..nah hanya seperti itu yang bisa dipakai,,tapi apabila bulu perindu yang didapat dari ilalng sawah, (bentuk panah) walau bulu itu bisa bergerak,,tapi tidak ada fungsinya sama sekali…. adapun bulu perindu yang dimaksud (punya khoarik) hanya yang terdapat dalam bambu petuk..
ADAKAH SUMBER CERITA DI ATAS ? ATAU HANYA KHAYALAN PENULISNYA ?








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar