produk paranormal Idris Nawawi TjA Jam'ul Ijazah

produk paranormal Idris Nawawi TjA Jam'ul Ijazah

Keterangan

Blog ini berisi kumpulan tulisan, ajaran,snapshot dan iklan paranormal Idris Nawawi TjA, pimpinan Pondok Pesantren Hafidz Qur'an Jam'ul Ijazah di Plered, Cirebon, Jawa Barat yang saat ini sedang ramai dihujat di facebook. Sumber isi blog ini diambil dari: 1. Grup tertutup kumpulan artikel Idris Nawawi Jam'ij. 2. Grup kumpulan artikel Sutristian (copi paste). 3. Berbagai Situs dan blog. 4. Status dan komentar di facebook. Blog ini juga berisi bantahan atas pernyataan dan tulisan Idris Nawawi TjA. Harap dicermati, tulisan Idris Nawawi TjA yang menyangkut kutipan hadits Rasulullah saw dan hadist qudsi umumnya tidak disertai perawi yang jelas. Inilah yang mengindikasikan adanya penyimpangan dan kesesatan dalam tulisan-tulisan tersebut.MUI Cirebon Jawa Barat sudah mengeluarkan fatwa SESAT atas ajaran Idris Nawawi

Senin, 02 Juni 2014

TERBUKANYA MATA HATI TENTANG MAKNA MURID





Lebih dari 50 anak Jamij luar yang menanyakan kepeduliannya untuk menjadi seorang MURID, terhadap Mursyid Adzom Waliyulloh Kamalat...Mereka sedikit paham tentang arti murid,,,setelah beragam pencerahan Hakkul Murid, dibahas berulang kali dalam forum ini. Disini kami jelaskan secara detail, apa saja, batasan murid secara pandangan kitab dan Mursyid itu sendiri. Inilah jawaban untuk menjadi murid dengan batasan-batasannya.......

Secara hukum yang berlaku,,,,,menjadi murid harus melalui 3 tahap. yaitu,,,memahami Mursidnya dengan keihlasan dan Syafaqoh hati. 2- Mengikuti perjalanan Mursyid sampai Mursyid itu sendiri melapasnya (mampu berjalan sendiri) 3- Menanam ketasliman/ tidak berubah hati dan pikiran karena zaman atau waktu, hingga sampai wafatnya sang Mursyid. Dalam ketiga tahap ini, semuanya wajib melalui kasbi/ wasilah dari perjalanan panjang mengikuti Mursyidnya atau bisa juga dengan cara,,,berbagi rasa dengan Hubbulloh/ orang terdekatnya. Dengan cara ikut bersama-sama membantu keperluan Mursyid secara istiqomah.

Disini siapapun bisa menjadi "MURID" dalam tanda petik!!!!! "bagi mereka yang mampu mengklousingkan satu wilayah" seperti contoh: "Membantu perjalanan Mursyid, dalam satu risalah. Seperti membiyai satu khoul/syukuran Akbarnya Masyaikh, atau keperluan lainnya sehingga pada waktu itu, hati dan pikiran Mursyid merasa senang dan langsung mengusulkan kepada Allah, atas segala amal orang tadi hingga keterimanya menjadi murid SOGIR/ awal. Cara semacam ini bisa terjadi pada diri siapapun tanpa terkecuali. karena Rosululloh SAW, sendiri pernah berkata: "Sesungguhnya 1x hambaku menjamin kekasihku (Mursyid) maka kuberikan kepercayaan padanya menjadi Ala Hak nabihimku/ keluarga di surga, terhitung mereka masih mau berbagi terus menerus dalam Syafaqoh dan ketasliman yang dijaga/ tidak berubah hati dan pikiranya" Secara makna kitab,,,,,,,orang yang mampu seperti ini dijamin oleh Allah, masuk surga. namun di timbang secara Hakkul amal/ ditimbanga amalnya di hari pembalasan nanti,,,,lebih bobot mana antara maksiat, goflah (malas ibadah) dan amalnya...Bila lebih banyak maksiat atau goflahnya, maka Allah, tetap mengajabnya terlebih dahulu. Sebab Murid SOGIR/kecil,,bisa bisa turun maqomatnya seiring ibadah yang tertinggal.

Lalu bagaimana menjadi MURID yang benar secara ajaran ilmu TAUHID???? yang disebut murid adalah menjaga segala hal yang kurang baik terhadap segala tingkah lakunya di depan sang Mursyid (Taslim) dan menghormati semua ahlinya (keluarga Mursyid) dan MURID bisa dikatakan SAH, apabila mereka paham tentang MAQOMAT dan perjalanan ilmu Allah atau yang biasa disebut THOREKOT...Disini manusia banyak jatuh dan gagal dalam pengakuan MURID walau dalam hidupnya pernah dikatakan MURID oleh sang MURSYID...Dari mana jatuhnya?????? dari sifat KETASLIMAN yang tidak dijaga dan dari JAUHNYA makna Ibadah karena keperluan duniawi atau lainnya, sehingga makna Ma'rifat/ adab kepada Allah, terabaikan secara berangsur-angsur. Seperti maqolahnya Syeikh Abdul Qodir Al Jaelani: "Aku sering mengatakan MURID pada kekasihku,,,namun mereka menghancurkannya sendiri dengan keangkuhan dan kesombongan sifatnya, sehingga hanya mereka para kekasihku yang satu jalur dijalan Allah,,,,,bagian dari muridku. Dan hanya satu murid yang kuterima sampai mendarah daging,,,dialah Imam Ibnu Salam,,,sesungguhnya Ibnu salam ini bagian separo dari nyawaku"

Sebesar mana takaran dan batasan MURID dimata sang MURSYID......Murid bisa dilepas oleh Mursyidnya (sempurna) apabila sang MURID mampu mengikut sertakan dirinya dalam perjalan Mursyidnya dimanapun sang Mursyid membutuhkan. dan batasan MuRId disini,,mereka yang 100% paham akan jati diri Mursyid maupun sifat keluarganya dan tidak ada bantahan secuilpun dalam hati dan pikirannya untuk selalu berkhidmat kepadanya. Dan kegagalan MURID secara ijma' maupun makna Taafsir/luas...mereka selalu memakai akal, bukan tercetus dari hukum,,,dan mereka lebih menonjolkan pribadinya daripada Syafakoh/ kelembutan buat teman-temannya. Sesungguhnya Mursyid dan Murid, adalah satu jiwa satu rasa, satu perjalanan satu pemahaman, berbagi kelembutan dan derajat untuk semuanya tanpa terkecuali dan bukan mementingkan hak pribadinya secara utuh.,

Disini secara pribadi,,,saya katakan mencari ridho Mursyid sangatlah panjang dan berliku. Butuh pengorbanan dan kezuhudan yang maksimal disela detiknya, waktu maupun hari serta bulannya. Dan saya katakan di forum umum ini,,,,saya tidak punya murid atau Ihwanul Qolby,,,,semua Jam-ij adalah anakku,....sesungguhnya Guru dan Murid, wajib punya takaran dan sopan santun secara adabiyyah...jadi siapapun boleh menjadi anakku sampai suatu hari nanti kutemukan jati diri yang pas atas ijin Allah SWT...Salam salimna wal muslimin/mat. min ahliiiiiii wa-ahlina,,,,wa ahli Rosululloh,,,, ila kamalatul mutaba'ah.....

Secara umumiyyah,,,saya belum memastikan siapa pendamping hidupku dan Masyaikh,,,,di sela KETASLIMAN yang kian surut. Wabil Khusus,,,,,siapapun boleh memegang derajat keluhuran tanpa terkecuali....dan saya pribadi menginginkan MURID terjadi dari santri Jam'ij sendiri, baik yang didalam maupun yang diluar....Sebab perjalanan panjang dibutuhkan seiring kelembutan dan kedewaasaan akal, untuk satu tujuan,,,,,Min ridhoillahi syafatil ummati Muhammadin...laesu lisyahwatil badaniii ....
Kehancuran paling menonjol bagi seorang Murid adalah??? mereka mudah meremehkan sifat AM/umum, yang terdapat dalam diri sang Mursyid, seperti contoh: Sewaktu seorang guru sedang kedatangan sifat AM, dengan polesan lahiriyyah yang terlihat kekanakan atau labil atau bercanda ria DLL,,,sang Murid langsung menyamakan kedudukan Mursyidnya dengan keagungan sifatnya. Disini yang banyak terjadi pada kehancuran sang Murid atas hilangnya sifat adab. padahal sifat AM, yang terdapat pada diri Mursyid, bagian dari sifat Rojulilyyah bangsa ke Tuhanan/berubahnya sesaat karena keadaan....Juga banyak pula yang terlahir dari sifat Kohar/ tegas...Banyak murid yang kehilangan kontrol karena merasa lahiriyyahnya dijauhkan, di cuekin atau tidak di indahkan segala pertanyaannya. Cara semacam ini kerap menjadi kehancuran ketasliman sang Murid, padahal saat itu sang Mursyid hatinya sedang bermunajat tanpa mau diganggu olehnya.....


Siapapun bisa menjadi Murid seorang Waliyulloh Kamil,,,,dan siapapun bisa menjadi pendamping Waliyulloh Adzom, apabila dalam dirinya terlahir 7 manfaat: 1- Mendampingi sang Guru dimanapun berada. 2- menjamin sang guru di setiap minggunya. 3- berkhidmat dan condong kepada ilmu. 4- merubah pola hidup dan mengarahkan segalanya demi Mursyid. 5- memahami nilai derajat lewat ahli derajat. 6- Menjaga nilai derajat dengan mendekatkan diri kepada maqom Tajrid. 7- Hidupnya 70% berkhidmat kepada Mursyid. Cara semacam ini yang selalu dilakukan oelh semua Waliyulloh sebagai makna khidmat kepada Mursyidnya. Bila dari ke 7 ini tidak tertanam dalam diri kita, jangan harap bisa menjadi murid sampai pada akhir hayatnya.

Murid tidak bakal terjadi kecuali melalui 2 tahap...berteman secara langsung pada ahlul baitnya. 2- berteman secara langsung pada ahli derajat di sekitarnya…. Makna murid terbagi menjadi 3 tahap. 1- Pengakuan murid sogir (kecil) dari mulut Mursyid sendiri. Cara semacam ini bagian dari sifat anak/darah dagingnya Mursyid, tapi belum mencapai Ruhaniyyah (masih bisa jatuh maqomatnya) 2- Pengakuan murid Kabir (ma'rifat) cara semacam ini wajib ditempuh dari sifat belajar, menjamin dan khidmat setiap saat. 3- pengakuan Murid Kamalat (sempurna) lepasnya Mursyid kepada muridnya karena saking pahamnya murid kepada perjalanan menuju Allah SWT.
ADAKAH SUMBER CERITA DI ATAS ? ATAU HANYA KHAYALAN PENULISNYA ?








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar