Dituliskan dalam satu hikayat: "Sesungguhnya disurga kelak,,,,kitab yang akan dibacakan kepada semua ahlillah Wa ahli Rosulillah, adalah kitab Tauhid karangan Imam Ibnu Aroby" juga perkataan Imam Akasyah: "Hanya kitab Imam Ibnu Aroby,,,,Allah telah menjadikannya pencerahan bagi ahli surga, sesungguhnya kitab itu kini berada diantara mereka ahlil jannah" Namun secara pemahaman ilmu FIKIH,,,kitab ini pernah diprotes oleh sebagian Ulama,,,alasan mereka, karena isinya terlalu mendalam dan banyak yang tidak mampu menjalankannya. Namun bagi ahli Tauhid,,,semua perkataan Imam Ibnu Aroby, SIDDIKUN WATTASLIM ILALLOH/ benar adanya sebagai tanda kepatuhan hamba kepada Tuhan-Nya.
lalu apa saja tatanan dan perkataan
Imam Ibnu Aroby: "Sesungguhnya tidak ada satupun manusia yang mati masuk
surga,,semua wajib menjalani pencucian amal (neraka) sehingga mereka paham akan
janji Allah yang Hak...Tak mudah menjadi ahli surga,,sesungguhnya tempat ini
diharamkan bagi mereka yang masih punya mutanajjis/ masih mempunyai dosa di
dunia. juga tidak dibenarkan baginya,,,,menjadi golongan ahli BIGHOIRI
HISAB/tanpa hisab, bila hanya mengandalkan amal ibadah semata...Sesungguhnya
hanya satu yang bisa menyelamatkan amal anda, Janji Guru KAMALAT, dan sifat
GURU KAMIL MUKAMMIL, yang sudah mendarah daging,,,,Sebab????????manusia hidup
hanya mampu sampai ke tingkat SOLAH (tingkatan no-3) sedangkan sejak tingkatan
ISLAM, IMAN, SOLAH,,,,Allah, masih mengajabnya kedalam api NERAKA....Baru
setelah maqom ke empat sampai seterusnya, baik IHSAN, SYAHADATUL KUBRO,
SIDDIKIYYAH dan QURBAH,,semua wajib menerimanya dengan tersenyum bahagia..sebab
maqom inilah yang disebut ssebagi ahli JANNAH.......Secara keterangan IMAM GOZALI
ra,,,,,yang dituliskan dalam kitab IHYA ULUMUDDIN: "Tidak ada satupun yang
selamat dari pertanyaan Malaikat Munkar Nakir,,,kecuali doa Gurunya yang masih
hidup" Juga dalam halaman lain: "Matinya kita dimata Allah, adalah
menerimanya azab neraka sebelum tuntasnya amal kekotoran yang wajib
dibersihkan, kecuali kedapatan ijin GURU lahir, yang bertanggung jawab atas
pengususlannya"..
Imam Bujeremy Ibrohim
Addasuky,,,sampai menangis tersengguk sengguk, sewaktu menanyakan satu hal amal
kepada Imam Ibnu Aroby...padahal pada waktu itu Imam Bujeremy, sudah bagian
dari Maqomat Waliyulloh Kamil....apa yang menyebabkan beliau menangis????
inilah pertanyaan yang beliau lontarkan kepada gurunya: "Ya syeikh,,,,saya
sudah lebih dari 100 X bertemu dengan Rosululloh SAW, baik dalam mimpi maupun
keadaan terjaga,,apakah ini bagian dari keselamatanku kelak di
akherat????????" lalu dijawab oleh Imam Ibnu Aroby: "Sesungguhnya
melihat Rosululloh itu sangat baik,,,namun lebih baik lagi kalau dapat restu
dan keselamatan dari guru Lahirnya...sesungguhnya Rosululloh hanya bisa
menerima Syahid dan Syafaatnya orang tersebut apabila orang tadi sudah
kedapatan menjadi kekasihnya para Hamba Bumi"..
lalu Imam Bujeremy bertanya kembali:
"Ya Syeikh,,,sebatas mana seorang guru meridhoi kepada muridnya???"
lalu Imam Ibnu Aroby, menjawabnya: "Sampai aku datang langsung ke tanah
kuburanmu sewaktu jasadmu sedang dimasukkan ke liang lahat"....dari sini
Syeikh Bujeremy,,,menangis tiada henti........"Sungguh bahagia wahai semua
yang ada disini (maksudnya santri yang mukim di tempat Imam Ibnu Aroby) betapa
muliannya kalian,,sesungguhnya masih ada yang bertanggung jawab atas
amalmu..........." sambil Imam Bujeremy,,,meninggalkan tempat itu sambil
tiada hentinya menangis.......
Setelah mangkatnya Imam Ibnu
Aroby,kehadirat Allah SWT,,maka Imam Baqe' salah satu santrinya,,,,meneruskan
perjalanan sang Guru,,,yaitu menjadi Wali Qutub.....Dalam satu ulasannya
menjelaskan. Maksud dari ketegasan Gurunya, Imam Ibnu Aroby,,,beliau ingin agar
semua santrinya bagian dari Ahlillah di akherat nanti, dengan cara zuhud secara
perjalanan Thorekoh selama 21 tahun...Zihad materi selama hidupnya dan menjamin
Mursyidnya disetiap hari atau minggunya sehingga uang yang kita berikan menjadi
bagian darah daging Masyaikh secara RUH dan BATHIN.....
Disini saya pribadi pernah
menanyakannya kepada Quthbul Arba-atul Amadu Syareatul Khotam: "Sebatas
mana penerimaaan guru di dalam penilaian amal sang Murid????" beliau pun
menjawabnya: "Sebatas aku mencintainya/ suka" terangnya...Lalu aku
bertanya ulang: "Sebatas mana sukanya Guru terhadap sifat murid?"
beliau pun menjawab "Dimana saya butuhkan,,,niscaya dia memberikan semua
hartanya tanpa bersitan atau beban yang menempel dalam hatinya" Apalagi
yang menjadi putusnya sang murid" terangku....."Putusnya murid karena
(tiga) hal......1- dalam satu minggu tidak pernah bertemu atau bertatap muka
dalam satu pengajiannya....2- Wajib menjamin Mursyidnya secara berkecukupan
sehingga uang kita menjadi darah dagingnya......3- Tidak pernah membangkang
terhadap Mursyid, atau seluruh ahli baeitnya...(menghormati semua keluarganya)
" lalu yang terakhir kalinya kupertanyakan tentang harta yang kuberikan
disetiap minggunya, sebab seringkali beliau menolak pemberian uang dari orang
lain. Inilah jawabannya: "Dalam penerimaan uang yang terlahir dari
siapapun...kami akan membaginya menjadi tiga tahap....1- Bila uang itu terlahir
dari orang luar yang belum mengikuti perjalanan menggapai Thorekotul Ilmi,,maka
uangany saya gunakan sebagai derajat duniawi, dan bukan derajat uhkrowi. 2-
Bila uang itu terlahir dari kedekatan antara Mursyid dan Murid,,,maka uang itu
kita gunakan untuk makan setiap hari bersama seluruh keluarga dan santri
lainnya. 3- Bila uang itu dari orang yang tidak ku kenal,,niscaya uang itu akan
saya bagikan kepada siapapun yang membutuhkannya..
ADAKAH SUMBER CERITA DI
ATAS ? ATAU HANYA KHAYALAN PENULISNYA ?
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/pimpinan-ponpes-idris-nawawi-jamij.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/lelang-penipuan-jimat-idris-nawawi.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/perjalanan-antara-jamij-dan-santri.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/batsul-matsail-tanya-jawab-seputar.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/batsul-matsail-tanya-jawab-seputar.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/jubah-kebesaran-berthorekot-adalah.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/makna-ketasliman-dalam-berthorekot.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/hadzaz-zamanus-sukut-walumul-buyut.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/addunya-mar-atun-walmar-atud-dunia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar