produk paranormal Idris Nawawi TjA Jam'ul Ijazah

produk paranormal Idris Nawawi TjA Jam'ul Ijazah

Keterangan

Blog ini berisi kumpulan tulisan, ajaran,snapshot dan iklan paranormal Idris Nawawi TjA, pimpinan Pondok Pesantren Hafidz Qur'an Jam'ul Ijazah di Plered, Cirebon, Jawa Barat yang saat ini sedang ramai dihujat di facebook. Sumber isi blog ini diambil dari: 1. Grup tertutup kumpulan artikel Idris Nawawi Jam'ij. 2. Grup kumpulan artikel Sutristian (copi paste). 3. Berbagai Situs dan blog. 4. Status dan komentar di facebook. Blog ini juga berisi bantahan atas pernyataan dan tulisan Idris Nawawi TjA. Harap dicermati, tulisan Idris Nawawi TjA yang menyangkut kutipan hadits Rasulullah saw dan hadist qudsi umumnya tidak disertai perawi yang jelas. Inilah yang mengindikasikan adanya penyimpangan dan kesesatan dalam tulisan-tulisan tersebut.MUI Cirebon Jawa Barat sudah mengeluarkan fatwa SESAT atas ajaran Idris Nawawi

Jumat, 30 Mei 2014

Ciri dan sifat seorang Waliyulloh:


"Makholakta hadza bathila" sesungguhnya apa yang Allah ciptakan, pasti mempunyai manfaat untuk dijadikan pelajaran bagi seluruh hamba. Dalam keluasan makan Al-Qur'an, Ciri seorang Waliyulloh adalah, mereka wajib memahami, bahwa ilmunya selalu merasa dibawah orang lain.
Maksud dengan merasa ilmunya dibawah orang lain, mereka akan selalu menghormati hukum dan pelaturan yang Allah berikan, tanpa melihat mahkluk dan tingkah lakunya yang kerap menyimpang dari akidah Tauhidiyyah. Mereka selalu menghormati siapapun dengan kadar kebodohannya tanpa memilah dan memilih dalam pergaulan maupun secara makna Islami. bahkan dalam hal najis sedikitpun, seorang Waliyulloh, akan menghormatinya, seprti pada binatang anjing. walau binatang ini telah tercipta dengan sifat najis,,namun bagi Waliyulloh, mereka memandangnya bukan dari segi najisnya melainkan dari segi manfaatnya secara muthlak. Seperti contoh,,anjing lebih sabar dalam menerima penderitaan dari pada kita sebagai manusia sempurna, binatang ini kerap sabar dijadikan sebagai penjaga rumah (diluar) , makan ala kadarnya, tidak menyimpan makanan banyak seperti halnya kita dan kuat dalam menerima caci makian dan hinaan.
‎"Maa asoobakum bi-ijnillahi Taala" Bahwa sesuatunya yang terjadi, semua atas kehendak Allah SWT. Seperti riwayat yang dialami Waliyulloh Kamil Habib Syeikh Abdulloh Al Faqih bin Abdul Qodir Asseqoof; Beliau seorang Waliyullloh yang sangat masyhur dengan penghafalaan Hadist Qudsinya sebanyak 7 juta Hadist. Tingkah laku dan sifatnya tidak pernah melenceng dari akidah dan isi Hadist tersebut, sehingga semua Ulama, menamakn beliau seorang Quthbul Muthlak (Raja Waliyulloh) namun......disaat beliau sedang duduk diatas singgah sana kursi kebesarannya dengan ditemani para santrinya saat itu, datanglah seorang Waliyulloh, bertamu di kediamannya. lalu sang Waliyulloh Habib Faqih,,, berdiri dan beranjak dari kursinya untuk menyambut tamu tadi,,,,,setelah berbincang sejenak,,maka tamu pun akhirnya pergi meninggalkan kediamnya.......kini suasana kembali hening.......Lalu salaha satu santrinya bertanya: "Ya Syeikh....siapakah tamu tadi sehingga anda menyambutnya???????????" lalu sang Masyaikh menjawabnya: "Beliau adalah waliyulloh agung dari negera seberang,,bila bukan keagungan derajatnya,,,aku tak akan bergeming dari kursiku".......Lalu seusai ucapannya itu,,,Allah,,SWT,,langsung mencabut ilmu sang Waliyulloh Habib Syeikh Abdulloh Al Faqih, dan menurunkan derajatnya,,,karena kesalahan sedikit dari ucapannya,,,,,,,,,hanya menghormati orang yang diatasnya,,,,dan tidak menghormati orang sebawahnya.

Dalam belajar ilmu,,hasrat dan keinginan penuh bara dan semangat juang tinggi. Namun ilmu bukanlah hanya semata belajar tapi memikirkan kepada siapa kita harus berguru dan bagaimana memberikan sifat terbaik kita buatnya kelak. Di era sekarang,,,,,ilmu bukanlah sekedar belajar,,,,,,,,,,,seperti pada zaman Rosululloh,,,,,,,semua ilmu wajib kita takar untuk sang Mursyid. makanya dalam Hadist Qudsi di jelaskan: "Bila kita mengenal keagungan ilmu, maka kita tak berani gegabah menjalankannya"

·  Syeikh Abdul Qodir Al Jailani dalam kitabnya Gunyah, menjelaskan: "Aku belajar ilmu terlahir dari tenagaku sejak usia 4 tahun, pertama yang kupelajari adalah strategi ke Negaraan, lalu kimia, dan ke dokteran, namun semuanya tiada manfaat buatku, yang pada akhirnya aku belajar mendalami ilmu agama. Disini aku belajar mengerahkan tenaga, harta dan pikiran selama 42 tahun, namun hatiku masih menjerit sedih,,karena merasa belum bisa memberikan apa-apa pada guruku, yang selama ini mengajarkan segalanya tentang keagungan ilmu Allah. Beliau keburu wafat. Dalam kitab lainnya di jelaskan: "Dalam belajarnya Syeikh Abd Qodir Al jailani,,menurut Imam Abu Islam Assakandarie,,,beliau kerap menjamin gurunya dengan kerja kerasnya sendiri selamaa 38 tahun dengan hitungan perminggunya 5 keping emas,,namun baginya semua itu belum bisa menebus pengabdiannya pada sosok Mursyid yang membawanya ke jalan yang benar" Subhanalloohhhhhhh!!!!!!!

Di bulan Sya'ban,,,bulan pergantian buku, bulan 700 magfiroh, bulan penambah derajat dan bulan pengangkatan semua Waliyulloh kamil,,,,,hatiku resah dan gundah gulana,,,,,,,aku tak kuasa untuk memberikan yang terbaik bagi Mursyidku yang selama ini telah memberikan sejuta ilmu pengetahuan. Karena ke alpaan dan kemalasanku,,,,,,,,pantas bila selama ini aku belum dikatakan muridnya..........Robbana Dzolamnaa anfusana waillam tagfir lanaa watarhamnaa lanakunanna minal khoosiriin....... 
ADAKAH SUMBER CERITA DI ATAS ? ATAU HANYA KHAYALAN PENULISNYA ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar