Pulau Jawa dan Mistik yang menaunginya

Di Indonesia,,,,Tanah Jawa, identik dengan dunia mistik,,,apa yang menjadi penyebab dari semua ini....Sedangkan selain Jawa, mereka tidak bisa membahasnya..Inilah jawaban yang saya peroleh dari...................*******Secara makna kitab; "Dimana perkumpulan Wali, bersatu padu, maka segala ketundukkan bangsa gaib menjadi penjagannya" Adapun mistik yang hadir menduduki Pulau Jawa,,,terlahir sebelum masa Wali Songo, tapi sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit Brawijaya-1...

bahkan secara prasejarah....Bumi Jawa, sudah lebih dulu, diduduki oleh bangsa Siluman dan Para keturunan Sanghyang, sampai ke zaman Kerajaan...Sedangkan datangnya Para Wali Songo,,,di era Brawijaya-5....Dari sini sifat Kejawen dan mistik, sudah mendarah daging dihati masyarakat Jawa, sehingga dengan keluasaan pemahaman bangsa Waliyulloh,,,mereka mengikuti Adatul Wilayahnya bangsa kebiasaan masyarakat. Disini,,ada satu kisah legendaris,,,,yang di mulai dari Sunan Ampel Denta (Wali tertua)...Pada masa itu,,masyarakat Jawa, masih terhitung sedikit...Konon atas Ijin Allah SWT,,,,,,Sunan Ampel...,memanggil salah satu muridnya yang bernama Supo Mandrangini...Beliau berujar: "Supo,,,saya punya satu pecut (cemeti) dari pemberian Rosululloh SAW,,,bikinlah satu senjata sebagai lambang Islam dikemudian hari..." Lalu dengan khidmatnya,,,Supo membawa cemeti terssebut kerumahnya......Dari sinilah asal usul bangsa Wali, mengikuti koidah ADATUL WILAYAH.....Beberapa bulan kemudian,,Ki Supo, menghadap kepada Kanjeng Sunan Ampel, untuk menyerahkan pusaka yang dibikinnya...Namun setelah melihat bentuknya.....Sunan Ampel sangat kecewa,,,ternyata yang dibikinnya beda dengan apa yang diharapkannya....Sunan Ampel, menginginkan bentuk Pedang,,,sedangkan Supo Mandrangini, membuatnya dengan bentuk keris luk 9..."Sungguh tidak dapat dipungkiri, semua atas ijin Allah,,,,,Kini Jawa, akan mempunyai dua pandangan Islam dan Kejawen" Nah keris tadi dinamakan Sengkelat....Nanti dalam sejarah,,,keris ini paling dicari oleh semua raja Jawa,,,dan terakhir dipegang oleh Raja Blambangan..

mngapa para siluman dan para sanghyang lbh memilih pulau Jawa...timbang pulau lain y di Indonesia..??atw knp bkn eropa atw Amerika??>>>> Secara Hukum adat....Siapapun orangnya,,,apalagi bangsa Gaib khususnya....Bila disuatu daerah, banyak para Kyai, Ulama, Orang sakti, Pemimpin Raja di raja,,,maka semua tanpa terkecuali, akan berbondong datang.,...Nah inilah yang menjadi pemicu dari segala bangsa gaib, datang ke Jawa...karena pada masa Itu,,,hampir seluruh dunia,,,,,tidak punya Tokoh Sakti, yang dibuktikan keberadaannya.,...kecuali di Jawa..

bgaimana dg hadist nabi,yg menyebutkan larangan dtng kpd dukun,.>>>> Bila ada Hadist semacam itu,,maka kita tidak berhak datang ke Ulama,,,,,Karena Sifat Silaturrahim, disunnahkan oleh Beliau,,,kecuali bagi mereka yang jelas-jelas istijrod (mencari perlindungan Dukun) dizaman sekarang sudah tidak ada di zaman sekarang ini, karena sudah ada Undang-undang, masyarakat dilindungi pemerintah...

mnurut sejarah yg trcatat, kerajaan trtua di Indonesia adalah kerajaan Kutai(Hindu) yg ditandai dgn ditemukan y prasasti yg dibuat skitar abad ke-7 M, nah sdgkan pd wkt itu Walisongo di Jawa blm ada n Islam pun blm masuk di indonesia...klo Tokoh/org sakti sdh psti ada pd wkt itu, yg mw sy tanyakan apakah para Siluman n Kturunan sanghyang yg mgkn sempat singgah disana(Kalimantan) lalu dgn kehadiran Para Wali, mk mrka jg brbondong2 pindah ke Pulau Jawa sbg wujud pnghormatan mereka trhdp para wali...??>>>> Dalam kitab Tasawwuf dijelaskan: "Sesungguhnya semua Mahkluk akan tunduk, dihadapan Para Nabi maupun Para Waliyulloh, dan mereka bagian dari suruhannya kelak"

Syeikh Subakir adalah salah satu Tokoh Waliyulloh,,,beliau masih satu keluarga dengan Syeikh Dzatul Kahfi dan Pangeran Panjunan serta Pangeran Kejaksan....Beliau pernah berujar pada salah satu santrinya sewaktu Syiar di Pulau Jawa: Suatu saat nanti,,,semua Wali dunia,,akan datang ke pulau Jawa,,maka zaman itu disebut era Kemuliaan manusia" Lalu beliau menancapkan tongkatnya ke tanah, sambil berkata: "Tongkat ini menjadi saksiku, bahwa keturunanku kelak, akan datang ke Pulau Jawa..." kenyataan dari ucapan beliau menjadi nyata, dengan hadirnya Syeikh Dzatul Kahfi dan lainnya,,,

 

  ADAKAH SUMBER CERITA DI ATAS ? ATAU HANYA KHAYALAN PENULISNYA ?