Imam Makky, hanya menjawab:
"Semua ibadah tergantung kecintaan kita,,bila dalam dzikir, lebih enak
badan digoyangkan,,,maka hal semacam itu bagian dari Syiddah kita,,sesungguhnya
saat kita dzikir,,darah kita wajib menyaksikannya....Denagn cara digoyang,
niscaya semua peredaran akan lancar dan menambah semaangat dzikir kita
dighadapan Allah SWT"
Argumen-argumen Imam Makky, yang
sarat memakai hukum dan diwujudkan dengan sains,,,membuat Ulama Fikih dan Para
Habaib, tidak bisa berkata apa-apa....namun,,,,pada hari selanjutnya,,,,70
Ulama Fikih dan para Habaib,,,,,mendatangi Imam Makky,,mereka tetap tidak suka
dengan cara Dzikir Jahr (bersuara). Sebelum saya lanjutkan ke titik
permasalahan antara Imam Makky dan 70 Ulama,,,,saya akan menerangkan dulu apa
itu dzikir Jahr....Dzikir Jahr, kerap dilakukan oleh sebagaian Jama'ah, sebagai
sifat semangat dalam mendengdangkan keagungan asma' Allah....Dalam Thorekot,
dsiebutkan,,,dzikir semacam ini untuk menghilangkan sifat khoyali kita
(angan-angan) menuju hati ihlas. Adapun miturut pandangan
Tasawwuf,,Menyaksikannya seluruh anggouta badan, dan menutup hijab akal menuju
kesempurnaan hamba kepada Allah (lepas)...Dan secara pandangan para
Arifin...Dzikir Jahr, secara jama'ah diharuskan, sebab menjadikan tempat itu
rohmat dan perasaan kita semua terbawa di dalamnya..atau yang mudah disebut
sebagai Taqorrub Ilalloh......Di Libanon, Yaman, Mesir maupun Negara Timur
Tengah lainnya,,,cara semacam ini kerap digunakan oleh beberapa Ulama Sufi,
hinggaa mereka terlena atas cintanya kepada Allah....
Secara ilmu Tauhid,,,,,Tidak bisanya
kita sampai dihadapan Allah,,,,karena diamnya badan dan keluarnya
angan-angan...Dan dzikir yang terbaik bagi kalangan Ma'rifat, adalah dengan
diamnya badan dan lembutnya suara,,sedangkan ahli Syareat, yang belum mampu
sampai ke tingkat diam,,,diharuskan menggoyangkan badannya hingga seluruh aliran
darah berjalan menyaksikan dzikir kita,,cara semacam ini akan menimbulkan sifat
cinta kita kepada Allah, dan hilangnya akal (angan-angan kita) menuju hati yang
lebih khusu'
Kembali ke cerita
awal..........Dengan sifat sabar, Imam Al Makky, menerima pendapat 70 Ulama
yang memprotesnya,,maka beliau berkata kepada para santri, bahwa sekarang kamu
dianjurkan dzikir bil khauf (tidak bersuara).......Malam itu dengan disaksikan
70 Ulama pemprotes,,,Imam Al makky dan santrinya mulai melaksanakan dzikir
seperti biasannya...Namun sebelum satu jam, satu persatu, para Santri jatuh
tersungkur sehingga malam itu 70 santri wafat dalam keadaan dzikir
Khoauf......Setalah menyaksikan seperti ini,,,Imam Makky, berkata kepada 70
Ulama, yang memprotes caranya: "Lihatlah wahai Ulama bodoh,,,Sesungguhnya
Allah, lebih paham kepada hamba Solehnya,,,Bila cara diam miturut pandanganmu
itu lebih baik,,,lihatlah santriku 70 yang mati,,,mereka tidak mampu lepas
dihadapan Allah, karena kekangan badannya yang diharuskan diam,,kini engkau
harus tanggung jawab dihadapan Allah nanti".....Maka Imam Al Makky, dan
para santrinya,,mulai menguburkan jasad-jasad santri yang barusan
meninggal,,setelah itu Imam Al Makkyi' beserta para santri,,,memulai dzikir
seperti awal kembali,,Namun diluaran,,,,Allah, menutup seluruh Keluarga besar
Imam Al Makky dan para santrinya....tanpa mereka semua tahu,,,Allah mengazab 70
Ulama dan para habaib,,,,mati mengenaskan tertimbun longsor hingga masuk jurang
tanpa satupun wajahnya tidak bisa dikenali,,,,,,Disitu Allah,,,menunjukkan
keagungannya, dengan menuliskan secara jelas di jidat setiap Ulama yang mati
tadi, dengan huruf arab "KAFIRUN" Subahanalloh,,,,diilhami dari Kitab
Tasawwuf.........TAMAT....
Dalam hal Wirid,,Riya' tidaknya
seseorang itu tergantung hati kita si pewirid...Adapun Fitnah, karena
mengganggu dan lainnya,,mereka hatinya bukan Islam, tapi Kafir,,kenapa saya
katakan demikian "Sebaiknya-baiknya orang jahat dan orang Dzolim, mereka
masih punya rasa malu bila mendengarkan ayat suci atau solawat dibacakan orang
lain,,hatinya akan tergugah....Dan sejelek-jeleknya manusia hingga Yaumul
Qiamah,,,mereka menghalangi agama, maupun aktifitas agama, maka golongan ini
disebut ahli KAFIR" (fi Kitab Faedurrahman)
Dalam Hadist Qudsi dijelaskan:
"Sebaik-baiknya manusia (tanpa pandang bulu) mereka menghormati orang lain
dan tidak mencacinya..dan sebaik-baiknya Ummat dihadapan Allah,,,mereka yang
masih memegang ADAB/tatkrama/Sopan santun" Dari ke 70 Ulama Tadi, 1-
mereka dzolim kepada Ahlulloh. 2- Mereka langsung menghujat bukan menteladani
apa yang dikerjakan oleh santri Masyikh Al Maliky. 3- Mereka berani sekali
mengubah pola manusia dalam mendekatkan diri kepada Allah, hingga mengakibatkan
kematian. 4- Mereka menghukumi Ilmu yang tidak paham, dengan dasar akal semata (kulit)
sehingga Allah Godhob/murka kepadanya.
,ketika seseorang sedang belajar
mendalami ilmu tauhid,apakah dia tdk usah/tdk perlu mempelajari ilmu hikmah yg
seperti ilmu trawangan,dsb..>>> Segala ilmu punya fak bidangnya masing
masing "Kullun Ya'mal Syakilatih" Bila kita mampu untuk belajar ilmu
lainnya,,,,ya bebas saja,,karena semua itu terlahir dari keagungan Allah,
tergantung kita sendiri dalam menyikapi maupun menjalankannya dikemudian hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar