produk paranormal Idris Nawawi TjA Jam'ul Ijazah

produk paranormal Idris Nawawi TjA Jam'ul Ijazah

Keterangan

Blog ini berisi kumpulan tulisan, ajaran,snapshot dan iklan paranormal Idris Nawawi TjA, pimpinan Pondok Pesantren Hafidz Qur'an Jam'ul Ijazah di Plered, Cirebon, Jawa Barat yang saat ini sedang ramai dihujat di facebook. Sumber isi blog ini diambil dari: 1. Grup tertutup kumpulan artikel Idris Nawawi Jam'ij. 2. Grup kumpulan artikel Sutristian (copi paste). 3. Berbagai Situs dan blog. 4. Status dan komentar di facebook. Blog ini juga berisi bantahan atas pernyataan dan tulisan Idris Nawawi TjA. Harap dicermati, tulisan Idris Nawawi TjA yang menyangkut kutipan hadits Rasulullah saw dan hadist qudsi umumnya tidak disertai perawi yang jelas. Inilah yang mengindikasikan adanya penyimpangan dan kesesatan dalam tulisan-tulisan tersebut.MUI Cirebon Jawa Barat sudah mengeluarkan fatwa SESAT atas ajaran Idris Nawawi

Jumat, 30 Mei 2014

Sufistik....Imam Ibrohim Al Makky



Beliau seorang sufistik lemah lembut, jarang bicara, dan lebih mementingkan santrinya daripada tugasnya di luaran....Kisah Imam Al Makky, kerap menjadi cemohan kalayak Ulama Fikih dan para habaib sekitarnya...Pasalnya....Al Makky, jarang bergaul dengan mereka dan lebih memilih zuhud bersama para santrinya.....Pada suatu hari,,beberapa Ulama Fikih dan para habaib, mendatangi rumahnya...Para Ulama, kurang setuju dengan gaya atau cara dzikir para santrinya, yang menggoyang- goyangkan badannya seperti orang sedang menari...Para Ulama ini berpendapat,,,,Rosululloh SAW, tidak pernah mengajarakan cara demikian".......
Imam Makky, hanya menjawab: "Semua ibadah tergantung kecintaan kita,,bila dalam dzikir, lebih enak badan digoyangkan,,,maka hal semacam itu bagian dari Syiddah kita,,sesungguhnya saat kita dzikir,,darah kita wajib menyaksikannya....Denagn cara digoyang, niscaya semua peredaran akan lancar dan menambah semaangat dzikir kita dighadapan Allah SWT"
Argumen-argumen Imam Makky, yang sarat memakai hukum dan diwujudkan dengan sains,,,membuat Ulama Fikih dan Para Habaib, tidak bisa berkata apa-apa....namun,,,,pada hari selanjutnya,,,,70 Ulama Fikih dan para Habaib,,,,,mendatangi Imam Makky,,mereka tetap tidak suka dengan cara Dzikir Jahr (bersuara). Sebelum saya lanjutkan ke titik permasalahan antara Imam Makky dan 70 Ulama,,,,saya akan menerangkan dulu apa itu dzikir Jahr....Dzikir Jahr, kerap dilakukan oleh sebagaian Jama'ah, sebagai sifat semangat dalam mendengdangkan keagungan asma' Allah....Dalam Thorekot, dsiebutkan,,,dzikir semacam ini untuk menghilangkan sifat khoyali kita (angan-angan) menuju hati ihlas. Adapun miturut pandangan Tasawwuf,,Menyaksikannya seluruh anggouta badan, dan menutup hijab akal menuju kesempurnaan hamba kepada Allah (lepas)...Dan secara pandangan para Arifin...Dzikir Jahr, secara jama'ah diharuskan, sebab menjadikan tempat itu rohmat dan perasaan kita semua terbawa di dalamnya..atau yang mudah disebut sebagai Taqorrub Ilalloh......Di Libanon, Yaman, Mesir maupun Negara Timur Tengah lainnya,,,cara semacam ini kerap digunakan oleh beberapa Ulama Sufi, hinggaa mereka terlena atas cintanya kepada Allah....
Secara ilmu Tauhid,,,,,Tidak bisanya kita sampai dihadapan Allah,,,,karena diamnya badan dan keluarnya angan-angan...Dan dzikir yang terbaik bagi kalangan Ma'rifat, adalah dengan diamnya badan dan lembutnya suara,,sedangkan ahli Syareat, yang belum mampu sampai ke tingkat diam,,,diharuskan menggoyangkan badannya hingga seluruh aliran darah berjalan menyaksikan dzikir kita,,cara semacam ini akan menimbulkan sifat cinta kita kepada Allah, dan hilangnya akal (angan-angan kita) menuju hati yang lebih khusu'
Kembali ke cerita awal..........Dengan sifat sabar, Imam Al Makky, menerima pendapat 70 Ulama yang memprotesnya,,maka beliau berkata kepada para santri, bahwa sekarang kamu dianjurkan dzikir bil khauf (tidak bersuara).......Malam itu dengan disaksikan 70 Ulama pemprotes,,,Imam Al makky dan santrinya mulai melaksanakan dzikir seperti biasannya...Namun sebelum satu jam, satu persatu, para Santri jatuh tersungkur sehingga malam itu 70 santri wafat dalam keadaan dzikir Khoauf......Setalah menyaksikan seperti ini,,,Imam Makky, berkata kepada 70 Ulama, yang memprotes caranya: "Lihatlah wahai Ulama bodoh,,,Sesungguhnya Allah, lebih paham kepada hamba Solehnya,,,Bila cara diam miturut pandanganmu itu lebih baik,,,lihatlah santriku 70 yang mati,,,mereka tidak mampu lepas dihadapan Allah, karena kekangan badannya yang diharuskan diam,,kini engkau harus tanggung jawab dihadapan Allah nanti".....Maka Imam Al Makky, dan para santrinya,,mulai menguburkan jasad-jasad santri yang barusan meninggal,,setelah itu Imam Al Makkyi' beserta para santri,,,memulai dzikir seperti awal kembali,,Namun diluaran,,,,Allah, menutup seluruh Keluarga besar Imam Al Makky dan para santrinya....tanpa mereka semua tahu,,,Allah mengazab 70 Ulama dan para habaib,,,,mati mengenaskan tertimbun longsor hingga masuk jurang tanpa satupun wajahnya tidak bisa dikenali,,,,,,Disitu Allah,,,menunjukkan keagungannya, dengan menuliskan secara jelas di jidat setiap Ulama yang mati tadi, dengan huruf arab "KAFIRUN" Subahanalloh,,,,diilhami dari Kitab Tasawwuf.........TAMAT....

Dalam hal Wirid,,Riya' tidaknya seseorang itu tergantung hati kita si pewirid...Adapun Fitnah, karena mengganggu dan lainnya,,mereka hatinya bukan Islam, tapi Kafir,,kenapa saya katakan demikian "Sebaiknya-baiknya orang jahat dan orang Dzolim, mereka masih punya rasa malu bila mendengarkan ayat suci atau solawat dibacakan orang lain,,hatinya akan tergugah....Dan sejelek-jeleknya manusia hingga Yaumul Qiamah,,,mereka menghalangi agama, maupun aktifitas agama, maka golongan ini disebut ahli KAFIR" (fi Kitab Faedurrahman)
Dalam Hadist Qudsi dijelaskan: "Sebaik-baiknya manusia (tanpa pandang bulu) mereka menghormati orang lain dan tidak mencacinya..dan sebaik-baiknya Ummat dihadapan Allah,,,mereka yang masih memegang ADAB/tatkrama/Sopan santun" Dari ke 70 Ulama Tadi, 1- mereka dzolim kepada Ahlulloh. 2- Mereka langsung menghujat bukan menteladani apa yang dikerjakan oleh santri Masyikh Al Maliky. 3- Mereka berani sekali mengubah pola manusia dalam mendekatkan diri kepada Allah, hingga mengakibatkan kematian. 4- Mereka menghukumi Ilmu yang tidak paham, dengan dasar akal semata (kulit) sehingga Allah Godhob/murka kepadanya.
,ketika seseorang sedang belajar mendalami ilmu tauhid,apakah dia tdk usah/tdk perlu mempelajari ilmu hikmah yg seperti ilmu trawangan,dsb..>>> Segala ilmu punya fak bidangnya masing masing "Kullun Ya'mal Syakilatih" Bila kita mampu untuk belajar ilmu lainnya,,,,ya bebas saja,,karena semua itu terlahir dari keagungan Allah, tergantung kita sendiri dalam menyikapi maupun menjalankannya dikemudian hari.

ADAKAH SUMBER CERITA DI ATAS ? ATAU HANYA KHAYALAN PENULISNYA ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar