Di zaman sekarang, hampir 99% dari pecinta benda bertuah, kurang memahami makna penghormatan terhadap bangsa khodamiyyah/goib. Mereka salah persepsi dalam makna "PERAWATAN" dalam benak mereka, bahwa meminyaki pusaka atau mustika sangat di wajibkan. Juga dalam masalah asma' kunci, mereka menganggap "Bila asma' kunci tidak dibaca, maka akan berkurang kekuatannya?". Sebenarnya cara semacam itu salah dan sangat berat bagi pemilik Pusaka, mustika maupun produk instan. Yang benar cara perawatannya adalah sebagai berikut;
- Bagi mereka yang punya pusaka atau mustika....Cukup anda mengolesi pusaka atau mustika tadi satu kali dalam seumur hidup. Atau bisa juga 1 tahun sekali atau kapan saja tanpa hitungan waktu. Yang terpenting seringlah mentawassuli nama dari Khodam pusaka atau mustika tadi. Sebab kekuatan terletak pada kedekatan kita sebagai manusia, dan cara terbaik adalah sering bertawassul kepadanya.
-Bagi pemilik produk instan,,,anda tidak usah bertanya manfaatnya, karena setiap produk instan, pasti sudah tertera manfaat di dalamnya, yang harus anda lakukan adalah? Seringlah bertawassul kepada penanggung jawab bangsa gaib atau si pembuat ma'al khodam produk tadi, karena dengan bertawassul ini bagian dari meningkatkan power kekuatannya.
Mengenal kekuatan benda bertuah?
Secara hukum Hikmah, "Tidak ada yang pudar suatu kekuatan apapun, kecuali anda tidak meyakininya atau inkar dengan ucapan yang kurang puas/menyakiti benda bertuah tersebut dengan kata-kata kotor dan lainnya" Dipakai atau tidaknya suatu benda bertuah,,pasti ada manfaatnya karena Allah, sebab tiada yang mubazir di dunia ini kecuali bagi mereka yang hatinya inkar.
Lemahnya suatu kekuatan benda bertuah atau produk instan?
Sesungguhnya lemahnya suatu kekuatan yang terlahir dari asma Ilahiyyah, terjadi bukan karena sifat khodam, kurang pas dengan badan kita, atau lainnya, tapi karena beberapa faktor yang menyelimuti badan kita sendiri sehingga power atau tuah dari kekuatan tadi terlingkup didalamnya tanpa bisa keluar menunjukkan sifat aslinya. Diantara yang mengganjal kekuatan suatu piranti bertuah:
-Banyak melakukan dosa besar
-Kurang beribadah
-Suka menyakiti orang tua dengan ucapan kasar kita
-Banyak angan-angan (harapan)
-Kurangnya berdzikir atau malas, pengennya hasilnya saja
-Kurang dekatnya kita dengan bangsa gaib (kurang bersedekah)
-Lemahnya keyakinan kita pada sifat benda bertuah.
-Egois atau munafik.
-DLL........
ADAKAH SUMBER CERITA DI ATAS ? ATAU
HANYA KHAYALAN PENULISNYA ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar