Salah persepsi dalam melihat kenyataan derajat

Banyak orang salah kaprah dalam mengartikan makna sifat dan tingkah laku bangsa Waliyulloh. Dalam benaknya,,,mereka beranggapan bahwa Waliyulloh identik dengan badan kurus, berjenggot, berjubah, tidak makan nasi maupun jauh dari keramaian. Pemahaman semacam ini hanya tercipta lewat imajinasi akal dan bukan melihatnya dari segi hukum.....Bila anda paham tentang derajat Waliyulloh,,,mungkin engkau tidak berani Beragumen tentang mereka, sebab pemahaman luas untuk mengkaji bangsa Waliyulloh harus tepat betul secara hukum Tauhid dan Tasawwuf.

Waliyulloh bumi yang diciptakan dari Allah, mempunyai perjalanan hidup masing-masing...Ada Waliyulloh, yang bentuk badannya kurus kering, penuh tirakat, dan jauh dari keramaian...Wali semacam ini disebut Wali tingkatan bawah, sebab hati dan pikirannya masih mempunyai batasan terhadap bentuk lain. Alasan Wali yang mempunyai kedudukan semacam ini, mereka lebih senang menyendiri dari pada banyak berhubungan dengan makhluk lain yang berbeda pendapat atau beda jalur...Keumuman Wali semacam ini baru menjallani maqom Ihsan (Maqom kehatia-hatian)…

Adapun Wali yang mempunyai kedudukan tinggi,,badan mereka pasti berisi, sebab golongan Waliyulloh semacam ini tidak mempunyai batasan atau kekangan dalam hatinya, mereka makan dari makanan lahir dan bathin sehingga apapun yang masuk dalam badannya,,,akan menjadikan ksetabilan secara sempurna. Keumuman maqom semacam ini sudah mencapai perjalanan Ihsan dan Syahadatul Kubro..(Lepasnya akal, dan senagnya hati dalam menjalani segala keh9idupan yang Allah berikan kepadanya) Monggo mau nanya apa................TAMAT'

 

  ADAKAH SUMBER CERITA DI ATAS ? ATAU HANYA KHAYALAN PENULISNYA ?