Hadist Qudsi: Allah berkata: "Apabila Allah sudah memulyakan hamba-Nya, walaupun banyak orang yang hasud dan menghujat, orang tersebut tidak akan pernah jatuh dan selalu mulia. Sesungguhnya mereka-merekalah yang bakal jatuh dan berujung pada kenistaan diri".
Secara makna kitab dijelaskan: "Barang siapa yang didalamnya membela agama-agama Allah, memperjuangkan ahli Ilmu/Al Qur'an dan fuqoro wal masakien, niscaya Allah akan mencobannya dengan cobaan yang datangnya dari makhluk, dan Allah tetap memulykannya sebagaimana ia hamba pilihan yang di dalamnya penuh kesolehan lagi penyabar".
Secara pandangan ahlu Solah: "Lihatlah orang-orang yang sabar dan
tawakkal, sewaktu dihujat kalayak luas, bila mereka ahli Mudil (sesat)
niscaya akan ditinggalkan teman, kerabat, keluarga, sanak saudara dan
dijauhkan rejekinya seperti pengemis yang berharap sesuap nasi. Tapi
bila mereka yang di hujat Ahlillah, lihatlah perekonomiannya,,apakah
mereka semakin terpuruk atau semakin jaya" Sebab Allah maha adil bagi
hamba-hambanya, seperti kutipan Imam Tabaroni...
Mudah sekali menjadi HAKIM dalam suatu permasalahan manusia...Lihat saja perekonomiannya,....apakah semakin terpuruk sewaktu di hujat atau malah bertambah rejekinya. Sesungguhnya disetiap amal yang terlahir dari sifat hamba/manusia, Allah akan mengimbangkannya dengan derajat, rejeki, teman, keluarga dan kepercayaan yang kuat. Dan bila anda ingin menjadi HAKIM yang adil dalam menangani peramsalahan manusia, cukup anda pegang 3 perkara nyata. Sebab Allah memberikan kemudahan dalam setiap masalah yang ada.
1- Bandingkan antara kehidupan dua orang tadi (sang penghujat dan yang dihujat) lebih mapan mana kehidupannya dalam beramal soleh (wujud nyata yang ada) Bila banyak amal yang bisa di wujudkan untuk segala manfaat ummat, maka itulah yang benar. Sebab secara dalil dijelaskan: "Sesungguhnya ciri dari orang yang Miskin Ilmu dan pemahaman agama, mereka lebih mencintai Ghibah (menjelekkan orang lain) daripada memikirkan amalnya sendiri.
2- Lebih kaya mana antara yang dihujat dengan yang menghujat. Sesungguhnya kemapanan hidup bagian dari orang-orang yang tidak pernah memikirkan masalah orang lain, kecuali mereka para ADAWAH (penghujat) yang kehidupannya penuh pengangguran dan sulit mencari rejeki hingga tertanam sifat HASUD.
3- Lebih banyak bicara mana, natara yang dihujat dan yang menghujat. Sesungguhnya orang yang banyak biacara apalagi bersifat ikut serta dalam masalah orang lain, mereka bagian dari ahlul Kuffar (terlihat orang Islam tapi jiwanya bukan Muslim) seperti Hadist Rosululloh: "Sesungguhnya ciri dari orang munafik,,,,,Mereka mengaku Iman tapi syareatnya seperti tingkah laku setan. Tidak mau disalahkan inginnya menyalahkan orang lain, Tidak mau dijatuhkan pengennya menjatuhkan derajat orang lain. Sesunguhnya golongan semacam ini bagian ahlu Fakir secara Murodul Syar'i wal Bathin/ Orang-orang bodoh dan sangat bodoh yang pernah ada di muka bumi".
Mudah sekali menjadi HAKIM dalam suatu permasalahan manusia...Lihat saja perekonomiannya,....apakah semakin terpuruk sewaktu di hujat atau malah bertambah rejekinya. Sesungguhnya disetiap amal yang terlahir dari sifat hamba/manusia, Allah akan mengimbangkannya dengan derajat, rejeki, teman, keluarga dan kepercayaan yang kuat. Dan bila anda ingin menjadi HAKIM yang adil dalam menangani peramsalahan manusia, cukup anda pegang 3 perkara nyata. Sebab Allah memberikan kemudahan dalam setiap masalah yang ada.
1- Bandingkan antara kehidupan dua orang tadi (sang penghujat dan yang dihujat) lebih mapan mana kehidupannya dalam beramal soleh (wujud nyata yang ada) Bila banyak amal yang bisa di wujudkan untuk segala manfaat ummat, maka itulah yang benar. Sebab secara dalil dijelaskan: "Sesungguhnya ciri dari orang yang Miskin Ilmu dan pemahaman agama, mereka lebih mencintai Ghibah (menjelekkan orang lain) daripada memikirkan amalnya sendiri.
2- Lebih kaya mana antara yang dihujat dengan yang menghujat. Sesungguhnya kemapanan hidup bagian dari orang-orang yang tidak pernah memikirkan masalah orang lain, kecuali mereka para ADAWAH (penghujat) yang kehidupannya penuh pengangguran dan sulit mencari rejeki hingga tertanam sifat HASUD.
3- Lebih banyak bicara mana, natara yang dihujat dan yang menghujat. Sesungguhnya orang yang banyak biacara apalagi bersifat ikut serta dalam masalah orang lain, mereka bagian dari ahlul Kuffar (terlihat orang Islam tapi jiwanya bukan Muslim) seperti Hadist Rosululloh: "Sesungguhnya ciri dari orang munafik,,,,,Mereka mengaku Iman tapi syareatnya seperti tingkah laku setan. Tidak mau disalahkan inginnya menyalahkan orang lain, Tidak mau dijatuhkan pengennya menjatuhkan derajat orang lain. Sesunguhnya golongan semacam ini bagian ahlu Fakir secara Murodul Syar'i wal Bathin/ Orang-orang bodoh dan sangat bodoh yang pernah ada di muka bumi".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar