produk paranormal Idris Nawawi TjA Jam'ul Ijazah

produk paranormal Idris Nawawi TjA Jam'ul Ijazah

Keterangan

Blog ini berisi kumpulan tulisan, ajaran,snapshot dan iklan paranormal Idris Nawawi TjA, pimpinan Pondok Pesantren Hafidz Qur'an Jam'ul Ijazah di Plered, Cirebon, Jawa Barat yang saat ini sedang ramai dihujat di facebook. Sumber isi blog ini diambil dari: 1. Grup tertutup kumpulan artikel Idris Nawawi Jam'ij. 2. Grup kumpulan artikel Sutristian (copi paste). 3. Berbagai Situs dan blog. 4. Status dan komentar di facebook. Blog ini juga berisi bantahan atas pernyataan dan tulisan Idris Nawawi TjA. Harap dicermati, tulisan Idris Nawawi TjA yang menyangkut kutipan hadits Rasulullah saw dan hadist qudsi umumnya tidak disertai perawi yang jelas. Inilah yang mengindikasikan adanya penyimpangan dan kesesatan dalam tulisan-tulisan tersebut.MUI Cirebon Jawa Barat sudah mengeluarkan fatwa SESAT atas ajaran Idris Nawawi

Kamis, 29 Mei 2014

Faktor Kegagalan mengenal dunia gaib


Man kaana yuriidu hartsal aakhiroti nazid lahuu fii hartsih. Waman kaana yuriidu hartsaddunya nu'tihii minhaa wamaa lahuu fil aakhiroti minnasiib (Asy-syura ayat 20) "barang siapa yang menghendaki keuntungan akherat, akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan duniawi, kami berikan bagianya keuntungan duniawi semata dan tidak ada baginya keuntungan akherat"..........Dalil inilah yang akan saya kupas malam ini sebagai satu kiat,,agar kita tidak saling menyalahkan siapapun, tapi berintropeksi diri atas kelemahan diri kita sendiri. Semoga dengan pemahaman ini hati kita semua terbuka. Khususnya dalam mengenal "Kegagalan seputar dunia Supranatural"

Secara makna luas: Allah, sudah membagi 2 wasilah ilmu yang harus kita pahami, yaitu, Syareat (lahir) dan Hakekat (bathin) kedua ilmu ini mempunyai perbedaan fungsi...Syareat tercipta sebagai dasar basic, dan Hakekat tercipta sebagai Keluhuran (lepas) Dalam mengenal dunia gaib,,,banyak dari sedulur kita yang peahamannya sangat minim. Keumuman mereka hanya main tebas dalam menjalankan segala aspek pergaiban. Baik dalam menjalankan dikir, gagalnya dalam penggunaan produk maupun dalam merasakan sensasi bathin. Semua seolah tiada manfaat sehingga pada akhirnya menyalahkan orang lain....Disini saya akan ulaskan beberapa kegagalan dari sifat dasar sampai batas-batas penutup hijab bagi siapapun tanpa terkecuali. Sebab bila kita tidak memahami Hakekat ini,,sampai kapanpun kita akan selalu dibodohi oleh akal atau hayalan kita sendiri...Pembodohan semacam ini harus dihilangkan dari diri kita sebagai pecinta dunia Supranaturalis...

Sebelum saya ulas lebih dalam, ada baiknya kita pahami dulu surat Al-Qur'an diatas: Maksud surat ini bagian dari Dalil bagi mereka yang menyalahkan amalan, produk bathin, maupun tidak menerimanya hati sewaktu merasa dirinya gagal. Pertama yang wajib kita benahi adalah MEMAHAMI.....Maksud memahami disini,,,,"Siapapun akan gagal menuju dimensi pergaiban apalagi sampai ketemu dengan mereka...Sebab yang akan kita hadapi, adalah bangsa BATHIN bukan bangsa LAHIR...Nah yang banyak salah kaprah disini....Mereka lebih dulu mengedepankan akal,,,bahwa amalan ini bagian dari ilmu pembuka antara manusia dan mahkluk alam astral...Bila akal kita sudah seperti itu,,maka timbul KHOYALI sewaktu dzikir (angan-angan)..disini wirid kita akan selalu dihantui oleh angan-angan kita sendiri....Sedangkan akal kita, pemahaman kita, dzikir kita, semua disebut sifat dohir (lahir) maka tidak bakal nyambung dengan mereka yang kita tuju....Alasannya: "Bila kita dzikir lepas tanpa beban, tanpa hayalan, tanpa harapan, maka Allah, akan menggantikan dzikir kita dengan dua manfaat, ahli dunia dan ahli akherat...tapi apabila sebelum dzikir, hayalan kita sudah tertuju dengan pernak pernik keinginan, seperti, dzikir bertujuan untuk bertemu gaib, minta kekyaan, minta rejeki, dan lain sebagainya..(tidak lepas karena Allah) Maka Allah,,,akan membalas sebatas sifaat lahir, tapi tidak sampai ke batas sifat bathin....

 

banyak yang gagal mengamalkan keilmuan karena sebab pengijazah ilmu tersebut belum mendapat ijin dari guru/mursyidnya. apakah ini juga merupakan salah satu faktor? karna dibeberapa grup maupun blog hanya copypaste atau seorang paranormal hanya berbekal buku panduan/diktat?>>>> Secara Tasawwuf,,,wajib mengamalkan suatu amalan dari sanad Muttasil (ada sanad keilmuannya hingga sampai Rosululloh SAW, atau sampai bangsa Waliyulloh Kamil) Bila amalan yang kita baca hanya copy paste, atau di ijazahkan bukan dari alim Ulama/ahlul bathin sdikun/bener...sampai kapanpun kita tidak bakal menemukan manfaatnya..Makanya hanya solawat dan do'a saja yang bisa bebas kita jalankan tanpa sebelumnya minta ijazah,,,Tapi kalau sifatnya keilmuan,,,wajib paham dengan sanad-sanadnya..

Dalam berdzikir,,sewaktu berjamaah wajib Jahr (keras) tapi sewaktu sendiri bagusnya Lathofah (lembut) adapun orang Syareat jikalau sedang dzikir,,masih memakai basic fisik sehingga akan terjadi kaki pegel, kesemutan dan lainnya...Disini boleh dirubah..Tapi bagi ahli bathin,,boro-boro memikirkan kaki capek,,,pikirannya hanya bisa menikmati ketakwaan yang sedang dijalankannya...Nah bila sudah lepas seperti ini,,niscaya bangsa Waliyulloh, atau makhluk lainnya yang akan datang berkunjung ke kita. sebab sudah tidak ada batasan dalam makna bathin sesungguhnya...

Dalam kelepasan senyawa,,akan timbul satu Robitho (penghubung) antara manusia dengan mahkluk alam lain...Adapun masalah gaib yang datang,,tergantung dari segi maqom kita sendiri,,,seperti maqom kita masih taraf syareat,,,ya yang datang sebangsa Jin atau Lelembut..Jika maqom kita sudah termasuk tingkatan Iman, ya yang datang bangsa Waliyulloh.

kepada siapapun kita belajar itu hukumnya wajib (Tholabul Ilmi Faridho) Adapun mengenai sanad,,,bener tidaknya hanya mereka yang tahu,,,kalau dia benar,,ya pasti manfaat.Tapi kalau dibikin-bikin,,ya pastinya dia akan rusak sendiri...Adapun masalah jelek tidaknya guru,,,itu haknya GURU,,karena MURID haram hukumnya,,bila sampai Istijrod kepaada gurunya sendiri (menjelekkan sang Guru) dan bila ada satu murid saja sampai menjelekkan sifat guru,,Maka bangsa Malakut (malaikat) akan menutup hijab bathin kita selama 40 tahun lamanya) fi Maqola Imam Ibnul Aroby...

kalau batinya sudah dihijab bangsa malakut selama 40 tahun,baiknya gimana??>>> Jaminlah ibumu sampai akhir hayatnya,,,jangan dia bekerja atau terbebani oleh duniawi,,niscaya hijab itu akan hilang dengan sendirinya..

apakah dimensi wktu kita dg alam ghoib brbeda...misalkan kta tinggal d alam ghoib 1 hari apakah d alam kita jg 1 hari...>>>> Bisa beda bisa tidak,,karena dalam Hadist disebutkan: Allah SWT, bisa saja mengulur waktu jadi panjang dan memperpendek waktu jadi cepat...

Apa dibenarkan jika ada seseorang dgn tingkatan tertentu tubuhnya dapat dimasuki oleh raja/ratu bangsa lelembuat atau bahkan Waliyulloh dengan berkata, suara dan sikap disesuaikan dengan ghoib yang menguasai tubuhnya?>>>>> Siapapun orangnya,,,,itu BOHONG TOTAL,,,,bila tubuhnya sampai dirasuki ruh bangsa Wali dan lainnya...Seperti ada satu Hikayat.....Pada zaman Syeikh Abd, Qodir Al Jaelani.....Disebuah desa tinggallah Dukun yang biasa menangani pasien dengan cara emasukkan Roh,,,,cara semacam ini membuat dia sangat terkenal...pada suatu hari,,sewaktu Syeikh Abd, Qodir, sedang lewat didepan rumah si Dukun,,,salah satu pasien yang sedang menunggu giliran,,mengenalnya.....dia dengan suara keras memanggil sang Syeikh,,,,,lalu Syeikh Abd, Qodir, datang menjumpainya,,,,,ternayata setelah melihat ke dalam,,,,sang Dukun, lagi kesurupan....lalu Syeikh Abd, Qodir, bertanya..."Dia kenapa" maka dijawab,,,dia lagi kemasukkan karuhun.............Dan selaang beberapa menit kemudian,,,,,,,Syeikh Abd, Qodir, masuk ke dalam, dan menanyakan tentang kronologi pemasukkan ruh: "Wahai sang Dukun,,benarkah anda bisa memasukkan Ruh orang lain ketubuh anda" sang Dukun menjawabnya...."Mau siapa yang saya masukkan"..."Aku" kata syeikh Abd,. Qodir Al jaelani........"Sang Dukun heran: "Kamu kan masih hidup,,bagaimana saya bisa memasukkan Ruhmu" lalu Syeikh menjawab: "Bila kamu sudah mampu memasukkan Roh yang sudah mati,,maka apa sulitnya kamu memasukkan Ruh yang masih hidup" merasa ditantang,,,diapun langsung merapalkan amalan dan menarik sukma Syeikh Abd, Qodir Al Jaelani,,,,kurang lebih 1 menit kemudian,,,,,sang dukun langsung meninggal dunia.............Lalu Syeikh berkata kepada hadirin: "Bila badan kita bisa dimasuki Nur Kewalian,,niscaya badan ini kan mati secara mendadak karena tidak kuatnya menahan Nur tersebut,....maka apapun yang bersifat memasukkan Ruh, itu hanya akal akalan semata".........disarikan dalam kitab Min Jami'i karomatil Auliya'

knpa stiap di saat dzikir seringkali telinga kiri atau kanan sprti ada air/cairan yg kluar,dan di saat bnr2 mnkmati dzikir dgn bnr2 pasrah dan lepas,seringkali telinga ini sering mndngr bisikan2/suara orng,tp ga trlalu jelas,apakah krna faktor dr dzikir trsbt/krna yg lainnya yah..?>>>> ingkatan awal dari Supranaturalis,,,yaitu,,,sering mendengar,,obrlan, bisikan, ucapan manusia, bahkan dari jarak berapaun juga bisa terdengar,,,,ini awal masuknya bathin kita menuju sidkun/bener adanya...Kalau sudah seperti ini teruskan istikomah kita dalam berdzikir karena Allah,,maka tak lama lagi mereka yang datang ke kita dengan sendirinya.

 

Kegagalan dasar dalam mengenal dunia gaib, terjadi bukan karena amalan, produk, dzikir, atau pekerjaan lainnya. Tapi kegagalan terjadi karena sifat kita sendiri. Sebab Allah Berfirman: :Segala sesuatu yang terjadi, semua atas Ijin-Ku" Inilah Kronologi kegagalan dari sifat kita:

1- Nafsu amarah.....Nafsu ini terlahir sewaktu kita butuh saja. Seperti contoh....Saya ingin mengamalkan ayat ini karena tujuan ingin bertemu gaib, mislanya???? nah Nafsu syahwat ini akan membawa kita semangat cukup sampai ke 4 malam saja kita berdzikir,,,kesitunya malas kembali..Intinya nafsu amarah suka menjelma sebagai sifat niat ingin semangat, tapi sewaktu mau menjalankan makna ibadah,,,,sifat malas akan menutup langkah kita...Bila masih seperti ini,,maka sifat orang tadi dibagi 2 tahapan. 1- males karena dirinya sendiri dan merasa sifat kemalasan itu akibat dirinya,,,,Golongan ini masih bisa dirubah sifatnya menuju yang lebih baik lagi. 2- Males karena akal,,,,seperti,,,mendahulukan ucapan bohong daripada kebenaran.....Contoh,,,,,banyak mulut tapi kurang dzikir,,golongan ini sukanya menghujat orang lain dan sulit untuk disembuhkan (orang berpenyakit) fi kitabi Bahrun Bimaujin...

2- Mendahukan akal daripada ihlas....Golongan ini disebut Munafik dan tidak bakal terjadi sampai kepuncak bathin. Penyakit semacam ini selalu hinggap di otak kita untuk selalu pengennya instan..dan apabila sedikit saja kurang dirasakan,,maka golongan ini langsung menebas habis orang yang pernah membantunya.....Cara cara semacam ini akan melahirkan sifat sombong, benar minutrut akalnya sendiri, banyak menyalahkan orang lain,,,dan golongan ini rata-rata pemalas...

 

3- Kurang bisa menjamin orang tua kandung: Golongan ini hati serta pikirannya sangat pendek dan tidak bisa menembus alam lain apalagi sampai bertemu dengan ahli gaib.....Sebab do'a atau senangnya orang tua kepada kita, bagian pembuka hijab tercepat menuju sifat bathin....Apalagi kita sebagai anak, yang kurang nurut kepada orang tua, atau bangkang, atau suka menyakiti hatinya, atau membebaskan orang tua kandung kita sendiri untuk beraktifitas mencari sesuap nasi...Secara hadisr disebutkan: Bagi mereka yang jauh dari kasih sayang orang tua, niscaya hati dan pikirannya tertutup"

Tidak mempunyai guru pembimbing/Mursyid: Golongan ini disebut jahlun (bodoh) Amalnya dari orang yang tak jelas,,,hukumnya hanya dari membaca buku dan katanya.......prinsipnya hanya sekedar akal yang dipakai,,hatinya selalu tidak menerima apa yang dianggapnya tidak sejalan...Golongan ini hanya mampu sebatas mimpi,,,,namun tidak sampai mampu mewujudkan amalan atau sammpai bisa beretmu dengan bangsa tak kasat mata,..

4- faktor Keturunan: Golongan ini disebut Asghor (kecil) atau yang biasa dinamakan Badan lemah,,,,,,,mereka sifatnya penuh ambisi, namun selalu gagal dalam menjalankan tirakat (jarang sampai selesai sampai waktu yang ditentukan) faktornya cuma satu: selalu beralasan gak kuat makan, gak kuat elek, dan lain sebagainya....Golongan semacam ini hanya bisa mengandalkan Khoyali semata (BoHOnG)\

Dari 4 faktor yang sudah kusebutkan tadi,,,bagian dari sifat-sifat penutup hijab .....Dan semua golongan 4 ini disebut penutup dasar.....atau masih bisa dirubah sifat dan kejelekkan wataknya.....Sedangkan Penutup hijab lainnya,,,,akan menjadikan watak kita sulit untuk bisa berubah...Ini yang akan saya bedarkan saat ini...Semoga kita jangan sampai bagian dari sifat semacam ini, Naudzu Billahi Min Dzalik!!!!!!!!!

1- Watak ujub yang sudah mendarah daging..Golongan ini disebut sebagai kaum Dzolim....Pekerjaannya senang menghujat dan membuka aib orang lain. Hatinya selalu tidak menerima. Ucapannya selalu pengen di terima..Namun pemahaman orang lain selalu ditentangnya.....Tidak berpegang pada hukum agama melainkan hanya nafsu emosional semata. Kurang bisa khidmat kepada suami, atau kurang bisa setia kepada Istri....Tingkah laaku dan ucapannya sangat bertentangan. Hidupnya tidak tenang...Badannya selalu digrogoti untuk selalu menjelekkan orang lain...Orang semacam ini akan bangga bila yang dijelekkannya jatuh....Watak UJUB (SOMBONG) yang sudah mendarah daging , butuh waktu selama 30 tahun lamanya untuk bisa merubah kembali seperti semula. Golongan semacam ini sampai matinya tidak bakal menemukan sifat gaib, hanya akalan semata...Do'anya tidak mustajabah, dan memakai piranti apapun hasilnya tidak maksimal.....Obat atau penyembuh penyakit semacam ini dengan cara membiasakan baca Istigfar 10,000,- disetiap malam hingga sampai hayat kita.

2- Watak Riya' yang sudah mendarah daging..Golongan ini disebut sebagai kaum Syayathien (pengikut Iblis) Sifat kesehariannya selalu ingin ngobrol, debat, membuka aib orang lain, dan wataknya selalu benar miturut akalnya sendiri....Dalam hatinya selalu ingin dipuja atau dapat sanjungan dari orang lain....Hatinya busuk, pikirannya suka menipu, ahklaknya rusak, adabnya ingin selalu terdepan atau menjadi orang yang gila pujian. Golongan ini tidak bisa sampai menembus alam ke Walian, atau sampai mendapat pusaka/mustika dari bangsa Wali, walau sekedar memaharkan punya orang lain. Sebab Allah, akan menutup setiap jalan kebajikannya dan membuka setiap jalan kejelekkannya hingga sampai menemui ajalnya....Naudzu Billahi mindzalik...

3- Watak Ghibah yang sudah mendarah daging. (Ghibah= Menggunjingkan aib orang lain) Glongan ini disebut sebagai tangan kanan Iblis......Sifat kesehariannya selalu digunakan untuk ngomongin aib orang lain....Hatinya sangat keras, jauh dari agama, malas dalam beribadah, jarang menyanjung atau memberi sedikit hartanya untuk orang tuanya sendiri apalagi sampai ke masyarakat fakir...Inginnya selalu diberi oleh orang lain....(tidak mau kerja) Darahnya selalu panasan bila tetangganya sukses atau bisa membeli barang berharga...Tatapan akalnya,,,tidak mau orang lain Jaya,,,,Golongan semacam ini sampai akhiir hayatnya tidak bakal kebuka hijabnya di segala arah, alam lain apalagi, sampai doanya di ijabah. naudzu Billah min dzalik..

 

 

 

Puasa mutih atau puasa lainnya, semua tergantung kita dalam hal niat...Adapun dalil maupun Hukum secara pandangan Islam....1- Pandangan Syareat.. Bagus untuk melatih badan. 2- Pandangan Thorekot.. Sangat baik meninggalkan kenikmatan untuk tujuan Tarkun/meninggalkan dan menggantinya dengan sifat kehati hatian. 3- Pandangan ahli Hakekat,,Malah diharuskan bila ingin cepet terbuka kasafy mata kita (pembuka bathin) alasanya...Tirakat bagian dari ijabahnya do'a//

Dalam setiap menjalankan makna ibadah,,,siapapun tanpa pandang bulu, tidak ada kata usia maupun mangsa(zaman) kalau bathin kita MALAS,,,,ya sampai kapan tetap malas. Semua ini akibat kemalasan yang sudah menjadi watak kita...Biasanya watak-watak semacam ini, karena kurang bimbingan GURU, banyak NGOMONG, suka PAHAM miturut akalnya sendiri tanpa melihat HUKUM agama, dan kurangnya kita berkasih sayang dan menjamin ibu kandung kita sendiri.

Dalam kitab Fikih Sah-sah saja memakai susuk atau sejenisnya....Namun pengisian ini, tergantung dari niat awal kita akan pasang....Apabila niatnya untuk kebajikan maka sampai akhir hayat kita tidak mempunyai dampak negative. Tapi bila susuk itu diniatkan untuk Maksiat, niscaya, hidupnya akan selalu sial, dan tatkala menjelang ajal,,,Allah SWT, akan menyiksanya terlebih dahulu dengan kesengasaran yang teramat sangat. Intinya....Apapun hidup di dunia,,,,niatkan dengan sebaik mungkin dalam kemaslahatan maupun kebajikan,.

Bila memang setiap manusia mampu lisannya berucap kalam Ilahiyyah dan hatinya berucap kalam Solawatiyyah, secara bersamaan, niscaya orang itu WALIYULLOH...namun cara semcam ini BOHONG bagi kita maqom AWAM, paling hanya bathin yang berucap tapi mulut diam, atau sebaliknya mulut yang berucap, hati yang hanya mengingatkan....Adapun dari salah ssatunya saja di istikomahkan, segalanya akan terasa nikmat hingga mengeluarkan magma kekuatan dalam tubuh, seperti hawa dingin, plong, nikmat dan lain sebagainya.

Dalam mengenal suara Dzikir,,kitab Afdholus solawat, sudah menjelaskan secara detail...Bila kita sistem berjama'ah, paling baik Jahr (dikeraskan) tapi bila ssendiriaan paling baik Lathofah (di lembutkan) Adapun kita ingin tujuan lain,,semisal mengeraskan suara biar menghilangkan sifat khoyali, angan-angan, dan lainnya,,,itu sah dan bagus selagi tidak menggangu sekitar kita.....Intinya Allah SWT, melihat semua hamba dari sifat lembutnya...

 

 

Dalam pemegang Keris Kamalat atau Wilayah,,,,mereka bagian dari Ilmu Ladzuni. Sebab setiap kadatangan derajat atau maqomat, pasti tanda bukti dari derajat tersebut dengan diberikannya mustika atau pusaka,,,,,,Jadi siapapun orangnya, pintar maupun bidoh, ahli bathin maupun ahli umum,,,siapa saja yang memegang pusaka Wahid, niscaya mereka dihormati oleh seluruh bangsa Gaib dan lainnya.

 

  ADAKAH SUMBER CERITA DI ATAS ? ATAU HANYA KHAYALAN PENULISNYA ?

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar