Banyak dari kita yang paham Wali Songo hanya kulitnya saja, mereka tidak memahami gelar dan martabat sesungguhnya, padahal Allah, telah menempatkan derajatnya masing-masing, Seperti contoh. Pada jati diri Wali Songo, Kanjeng Sunan Kali Jaga, sosok yang paling sakti. Keumuman orang akan berfikir semacam ini, padahal Kanjeng Sunan Kali Jaga, hanya sebatas Rijalaulloh. Disinilah yang akan saya bedarkan malam ini biar sedulur semuanya paham Hakikat kehidupan orang-orang Ma'rifat di zaman dulu.
Dalam derajat ke Walian, Allah telah memberikan beberapa jenjang derajat dari tertinggi sampai terendah. Diantaranya Quthbul Muthlak, Athmaniyyah, Autad (arba'atul amadu) Nuqoba, Nujaba' Abdal, Budala, Nasrulloh, Rijalulloh, dan lainnya.
Nah pada masa Wali Songo, ada dua bagian sifat Wali, yang terlahir dari Habaib dan ahwal (orang umum) diantara yang terlahir dari zuriyat Rosululloh. Sunan Ampel, Giri, Bonang, Udung, Muria, Fattah, Kudus, Sulthan Hasanuddin Banten, dan lain sebagainya. Adapun yang terlahir dari silsilah Ahwal (umum) seperti Mbah Kuwu Cakra Buana, Sunan Kali Jaga, Sunan Godoh Kiansantang, Kibuyut Kalitengah dan lain-lainnya. Lalu bagaimana perbedaannya para Wali yang dari keturunan Habaib dengan yang terlahir dari Ahwal? Dalam kitab dijelaskan? Bahwa kebanyakan orang Alim Alamah, terlahir dari zuriyat Rosululloh SAW, dan sangat sedikit sekali baginya terlahir dari sifat Ahwal. Secara pemahaman umum....Allah telah menjadikan mereka tidak sama dalam derajat di dunia, namun Allah, menciptakan kesamaan pada semuanya sewaktu berada di akherat kelak. Disini yang akan saya ceritakan tentang perbedaan derajat sesama Waliyulloh di dunia. Secara analisa kitab Tasawwuf...."Sungguh jauh perbedaan antar Wali yang terlahir dari Zuriyat Nabi dan Ahwal,,,Mereka yang dari keturunan Nabi akan dimulyakan sampai derajat Qutub, dan yang terlahir dari keturunan Ahwal, akan dimulyakan dalam derajat duniawi (tampak) Maka semua ini menjadi perbedaan yang mencolok bagi segenap perjalanan mereka para Waliyulloh". Jadi pada Hakikatnya..Tidak ada Waliyulloh yang sampai mencapai Qutub, berasal dari keturunan Ahwal...Tapi Allah,,akan menggantinya dengan kelebihan ilmu dhohir (kesaktian) Sebab rata-rata keturnan ahwal, berasal dari para Sanghyang.
Setiap
Qutub, satu masa satu kali (bisa satu jam, bisa satu malam) maka akan pindah ke
Wali lain...dan setiap derajat Wali, pasti mempunyai Qutub
ADAKAH SUMBER CERITA DI ATAS ? ATAU
HANYA KHAYALAN PENULISNYA ?
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/pimpinan-ponpes-idris-nawawi-jamij.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/lelang-penipuan-jimat-idris-nawawi.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/perjalanan-antara-jamij-dan-santri.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/batsul-matsail-tanya-jawab-seputar.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/batsul-matsail-tanya-jawab-seputar.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/jubah-kebesaran-berthorekot-adalah.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/makna-ketasliman-dalam-berthorekot.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/hadzaz-zamanus-sukut-walumul-buyut.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/addunya-mar-atun-walmar-atud-dunia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar