Pada tahun 1389M,,,,Mbah Kuwu Cakra Buana, yang punya nama asli Prabu Wisesa Walangsungsang bin Prabu Siliwangi, telah mengahatamkan Thorekotnya digunung Ciremai bersama Mursyidnya Syeikh Dzatul Kahfi....Lalu atas anjuran sang guru, Mbah Kuwu, disuruh pindah ke daerah Lemah Wungkuk, dan mendirikan tempat tinggal tetap. Pada waktu itu Lemah Wungkuk dipegang oleh Mbah Kuwu Ahmad, tokoh masyarakat yang belum menganut ajaran Islam..... Tahun berganti musim, Mbah Kuwu Cakra Buana, dengan kecerdasannya mulai membangkitkan jati dirinya sebagai nelayan pesisir,,,beliau kerja siang malam demi membangun tempat peribadatan dan sekaligus menaamkan syiar kepada masyarakat sekitar.....Disini Mbah Kuwu mulai dilirik oleh masyarakat sewaktu menjadi pencetus makanan CAIREBON (Air rebon) ......(Insya Allah,,,maulud nanti istriku kusuruh bikin cai rebon ini biar anda sekalian paham akan sejarah CAI aslinya)........ SINGKAT CERITA....
Cai rebon hasil olah Mbah Kuwu Cakra Buana, laris manis terjual, bahkan para Raja Jawa, seperti Prabu Tepak, Arya Tubajil dan Prabu Siliwangi, sendiri, terkesima dan ke edanan dengan rasa Cai Rebon yang dibikin oleh Mbah Kuwu Cakra Buana... BAGAIMANAKAH CARANYA MBAH KUWU BERDAGANG?? Cara Mbah Kuwu berdagang,,,beliau mengeluarkan modal 4 tail ringgit (di umpamakan sekarang 100rb) lNah saat dagangan sudah jadi,,,beliau mengambil 2 sampai 3% dari dagangan tadi buat dibagikan terlebih dahulu..(Misalnya 100 bungkus,,,diambil 2 sampai 3 bungkus , buat disodakohkan dulu) Lalu pada saat jualan habis,,,beliau mengambil uang modal 100rb...dan sisa untung dibagi menjadi 3 tahapan, 30% buat ditabung, guna ingin membikin masjid kala itu. 30% buat Fakir miskin yang membutuhkan. 40% buat makan dan kesenangan pribadi (entah buat beli baju untuk sholatt dan lainnya)' Nah dengan cara semacam ini Mbah Kuwu akhirnya bisa membangun Masjid Agung Lama, Kerathon Istana, dan 9 rumah mewah....Monggo ditiru.................hehehehheheh TAMAT
ADAKAH SUMBER CERITA DI ATAS ? ATAU
HANYA KHAYALAN PENULISNYA ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar