(Pertanyaan bebas)
-(P)...."Bagaimana cara memisahkan secara dhaukiyyah, antara ilmu dan dunia agar bisa melestarikan keduanya secara benar?"
-(J)...."Tidak ada keterkaitan antara dunia dan ilmu, sebab dunia bimakna kasbi (lahir) dan ilmu bimakna bathin. Disini kita harus memisahkan hingga menemukan keduanya dalam satu ikatan amal Ubudiyyah.
-(P)...."Apakah kita pantas menanyakan maqomat atau derajat kita sendiri, seperti halnya Masyaikh yang sudah kedapatan derajat mulia" -(J)...."Sangat tidak pantas bagi murid/santri menanyakan derajatnya sendiri. Sebab setinggi-tingginya murid, mereka belum mampu menimba setetes saja ilmu sang ahli Wilayah"
-(P)...."Bagaimana caranya do'a duniawi kita dikabul/ijabah Allah? Sebab keumumannya? Bila kita naik ke sifat Tauhid, maka sifat dunia akan melemah?" -(J)...."Sebenarnya cara semacam itu salah penempatan, tidak ada kaitannya ilmu dengan dunia. Bila ingin duniawi di ijabah, maka pahami duniawi sewaktu Zadab/Jalaliyyah. Nah dimana letaknya zadabiyyah bagi ahli dunia? Diwaktu orang lain senang atas uluran tangan kita, maka waktu itulah Allah mengabulkan do'a anda"
-(P)...."Bagaimana hukumnya seseorang yang melestarikan amaliyyah, namun karena keadaan ekonomi, mereka akhirnya mengutamakan ekonomi terlebih dahulu siang dan malam" -(J)...."Cara semacam ini disebut goflah (menghancurkan) sebab bila kita paham makna Ubudiyyah, niscaya duniawi akan ketarik. Namun bila kita lampiaskan waktu waktu lainnya dengan ekonomi, maka Allah, malah menutupnya hingga orang tadi menjadi fakir"
-(P)...."Dalam suatu Hadist dijelaskan bahwa Allah, sudah kalam.....Siapapun tidak membawa manfaat dan Madhorot, maksudnya bagaimana?" -(J)...."Secara Tauhid dijelaskan,,,,Bahwa Manfaat dan madhorotnya manusia, tergantung amal perbuatannya sendiri. Bila kita tempatkan Ruh dan badan kita dengan memperbanyak goflah,,niscaya badan ini akan ditempatkan pada posisi Nukson. Juga sebaliknya saat badan kita ditempatkan dalam posisi ziadah, niscaya badan ini menjadi ahli derajat. Lalu yang disebut tidak manfaat dan madhorot, agar mereka bisa berfikir atas kalam-Nya Allah, yang berbunyi; "Jin dan manusia Kita ciptakan buat beribadah"
ADAKAH SUMBER CERITA DI ATAS ? ATAU
HANYA KHAYALAN PENULISNYA ?
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/pimpinan-ponpes-idris-nawawi-jamij.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/lelang-penipuan-jimat-idris-nawawi.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/perjalanan-antara-jamij-dan-santri.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/batsul-matsail-tanya-jawab-seputar.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/batsul-matsail-tanya-jawab-seputar.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/jubah-kebesaran-berthorekot-adalah.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/makna-ketasliman-dalam-berthorekot.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/hadzaz-zamanus-sukut-walumul-buyut.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/addunya-mar-atun-walmar-atud-dunia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar