Ulasan sufi............Tarik ulur para Waliyulloh

Diceritakan dari ahlul baet Ki Soleh, Cibogo Benda Kerep;
Biografi Ki Soleh;
-Waliyulloh yang mengepalai 40 Wali lainnya.
-Guru dari Syeikh Nawawi Al Bantani (yang kini makbarohnya berada di Ma'la Mekkah)
-Karomahnya bisa mendatangkan kanjeng Rosululloh untuk hadir disetiap acaranya.
-Santrinya kebanyakan dari orang yang sudah mati.
-Guru dari 7 lapisan alam.....

Diceritakan pada 200 tahun lyang alu,,,Ki Soleh, yang sangat mastur akan kewaliannya (Wali yang di tutupi atas sifatnya) seperti biasanya beliau mencangkul sawahnya di setiap pagi hari...Waktu itu datanglah santrinya yang bernama Muslih, membawakan serantang makanan siap saji..
Disaat waktu istirahat, keduanya berbincang-bincang tentang masalah cocok tanam dan ilmu bathin....Disitulah penantian Muslih, kian terang,,sebab ia sudah lama ingin meminta kepada sang guru terutama dalam hal derajat duniawi,,,maka hari itu juga Muslih, memohon agar sang guru mendoakannya menjadi ahli ghoni (orang yang sukses dan kaya)
Namun sepertinya waktu itu kurang tepat buat Muslih, untuk berbincang masalah duniawi sehingga Ki Soleh berkata keras; "Sekali lagi jangan menanyakan duniawi,,,,cari saja ilmu yang bermanfaat" Merasa pertanyaannya tidak di hiraukan, maka Muslih pergi meninggalkan sang guru dan esoknya ia pamit untuk mencari guru lain........
Satu bulan sudah Muslih pergi dari rumah Ki Soleh,,,,dan para santri kedapatan kabar bahwa Muslih, kini diangkat menjadi pendamping pengusaha pertamina.
Dua tahun sudah Muslih meninggalkan daerah Benda Kerep,,,,maka hari itu ia sengaja meluangkan waktunya untuk berkunjung kembali ke kediaman Ki Soleh...Namun na'as,,,ditengah jalan mobilnya tergelincir ke jurang hingga Muslih meninggal seketika...
Bertepatan dengan meninggalnya Muslih...Malaikat Roqib dan Atid, datang menanyakan kepada Ki Soleh; "Wahai Soleh! Apakah Muslih masih bagian dari muridmu atau bukan?" Maka dengan tegas ki Soleh menjawabnya; "Tariklah benang dari tempat kematiannya antara rumah gurunya yang baru dengan rumahku ini...Jika jarak kematiannya lebih pendek menuju kemari,,maka dia masih menjadi tanggung jawabku,,tapi bila lebih dekat dengan rumah gurunya yang baru,,maka Muslih, menjadi tanggung jawabnya"
Lalu Malaikat Roqib Atid, mengukurnya dan hasilnya lebih pendek dari tempat gurunya yang baru,,,,,Maka Malaikat Munkar Nakir, langsung mengazabnya dengan siksaan yang sangat pedih...Sebab guru barunya lebih mengutamakan sifat duniawi daripada makna Ukhrowinya.......
INTSARI: Waspadalah dengan makna hidup,,sesungguhnya Mursyid Kamil Mukammil,,akan menjatuhkan wewenangnya bila kita sudah terlalu jauh dari hatinya...Waspadalah!! Jangan sampai sifat jauh semacam ini menempel pada bathin kita hingga mati dalam keaadaan Su'ul Khotimah (mati yang mengerikan)

ADAKAH SUMBER CERITA DI ATAS ? ATAU HANYA KHAYALAN PENULISNYA ?