produk paranormal Idris Nawawi TjA Jam'ul Ijazah

produk paranormal Idris Nawawi TjA Jam'ul Ijazah

Keterangan

Blog ini berisi kumpulan tulisan, ajaran,snapshot dan iklan paranormal Idris Nawawi TjA, pimpinan Pondok Pesantren Hafidz Qur'an Jam'ul Ijazah di Plered, Cirebon, Jawa Barat yang saat ini sedang ramai dihujat di facebook. Sumber isi blog ini diambil dari: 1. Grup tertutup kumpulan artikel Idris Nawawi Jam'ij. 2. Grup kumpulan artikel Sutristian (copi paste). 3. Berbagai Situs dan blog. 4. Status dan komentar di facebook. Blog ini juga berisi bantahan atas pernyataan dan tulisan Idris Nawawi TjA. Harap dicermati, tulisan Idris Nawawi TjA yang menyangkut kutipan hadits Rasulullah saw dan hadist qudsi umumnya tidak disertai perawi yang jelas. Inilah yang mengindikasikan adanya penyimpangan dan kesesatan dalam tulisan-tulisan tersebut.MUI Cirebon Jawa Barat sudah mengeluarkan fatwa SESAT atas ajaran Idris Nawawi

Kamis, 29 Mei 2014

MENGENAL MASUK DAN RAIBNYA BANGSA GAIB PADA PUSAKA/MUSTIKA



Dalam buku maupun sasmita aji seratan Jawi, jarang sekali mereka menuliskan tentang SELONGSONG dan KEPADATAN makna khodam pada sebilah pusaka maupun mustika.
Sedangkan secara makna luas,,,,Para penyair dan ahli tirakat serta pakar serat Jawi, seharusnya memahami bagaimana prosesi TUAH, dan hilangnya KEKUATAN yang terdapat pada sebilah pusaka maupun mustika (wujud ada isi kosong) Mengapa kesan ini ditutup- tutupi dengan satu dalil "Semua hanya koleksi semata" Lalu bagaimana para Sulthan Mulukul Ardhi, yang jelas jelas membantu kita dalam kasbi dan wasilah derajat lainnya? Di topik inilah saya akan menuliskan secara detail prosesi perwujudan kekuatan dan hilangnya sifat Khodam.

Dari zaman masa jahiliyyah hingga sampai era sekarang,,sifat khodam masih membias seantero bumi sebagai mahkluk Mulukul Ardhi lewat keturunan bangsa Sanghyang. Adapun Zamn sanghyang disini dimulai setelah kurunya Nabi Nuh AS.....Mengenal makna Khodam,,bermula dari sifat bathin yang kuat lewat makna yakin dan menjadikan satu perwujudan nyata di muka bumi ini. Seperti Brahmana, yang mempunyai 8 wajah yang bisa melihat sedalaman langit dan dalamnya dalam bumi, juga Dewa Wishnu, yang mampu merubah wujudnya dalam satu waktu hingga menjadi 1 juta bentuk tubuh. Disini para Dewa, menciptakan satu keyakinan lewat tirakat panjang dan menjadikan mereka mengikuti arahan angin, bumi, api, dan api....Maksud dari sifat 4 ini secara pandangan kita disebut sedulur papat (Ma'rifat) ke 5 pancer (pribadi yang sudah mempunyai maqomat tertinggi)..

Pada masa itu Allah SWT, tidak menurunkan Nabi, hingga selama 1400 tahun lamanya (fi kitab Silsilatul Islam wal Adlun. karangan Habib Idris Muhammad 1444M) baru setelah Allah SWT, menurunkan Nabi Hud AS,,,para Purwacarita, lebih banyak masuk ke alam kelanggengan. Disini,,,mereka terpecah menjadi 2 bagian. 1- Ngahyang. 2- Khidmat dan membantu para nabi. Maksud dari membantu disini,,ada dalam kitab Iqodzul Himam, yang menjelaskan: "Sesungguhnya Allah, menciptakan hamba mulia di bumi, tiada lain sebagai wasilah jalan yang lurus,,adapaun Allah menciptakan derajat sebawahnya (semua mahkluk selain manusia) semata mata menjadi hamba pengikutnya"..

Nah,,, bila kita sudah memahami perjalanan Kaum Adli (sanghyang) maka kita pelajari secara kitab, tentang perbedaan wujud mereka, antara manusia dan bangsa adli....Secara hukum yang berlaku,,Allah sudah berfirman melalui Hadist Qudsi: "Sesungguhnya zaman terbaik, termulia, terbijaksana, terlahir dari Syafaatul Ummat, Nabiyulloh Muhammad SAW. Tiada cela dalam masanya, dan Aku (Allah) ciptakan dengan kesempurnaan"......Lalu bagaimana rupa wajah dimasa Purwacarita???? Mereka sebagian besar berwajah seperti manusia, namun tidak sedikit dari mereka yang berwajah mirip binatang,,sesungghnya pada zaman itu Allah, membuka segala amalnya tanpa hijab maupun penutup. Bila mereka amalnya penuh kebajikan,,maka Allah, ciptakan wajahnya penuh Nirwana (cahaya) dan bila mereka beramal kurang bijak,,maka Allah, ciptakan wajah-wajah seperti binatang dan bagian dari pengikut para Nirwana (Dewa)...

Dalam hal derajat,,pada zaman tersebut sampai ke zaman Rosululloh, tidak ada perbedaannya,,siapa yang tertinggi, maka mereka mampu menguasai semesta alam,,,juga pada zaman nabi hingga sekarang,,siapa yang memegang gelar tertinggi, maka merekalah sebagai QUTUB penjaga alam jagat Raya....Dan bila derajat itu sudah terpegang,,niscaya semua mahkluk tunduk dan patuh atas perintahnya. Disini,,,Para Purwacarita telah menjadi bagian dari Mulukul Ardhi hingga sekarang,,seperti, Ibu ratu Kidul, Dewi lanjar, Nyai Blorong, pangeran Antaboga, Syanghyang Dursasana, Dewi Pohaci dan lainnya,, dan yang dimaksud Mulukul Ardhi adalah, penjaga keamanan Bumi....Tak pelak kita wajib meyakini,,dengan adanya mereka,,bumi tetap terjaga..lalu bagaiman mungkin mereka yang dulunya seperti bangsa manusia bisa berada didalam atau ditengah pusaka dan mustika. Pemahaman semacam ini pernah terjadi di zaman Wali Songo, yaitu sewaktu Prabu Soka atau syeikh Magelung Sakti, datang ke Kota Cirebon, ingin memtuskan rambutnya....pada waktu itu Mbah Kuwu, sangat paham akan kehadirannya,,maka beliau mencegat sanga Prabu Soka, tepat di waktu menjelang Ashar...Setelah perkenalannya,,,Mbah Kuwu,,,mengajak sang Prabu, untuk sholat berjama'ah,,,,namun sang Prabu, merasa heran dengan tingkah laku Mbah Kuwu,,,pasalnya,,,Mbah Kuwu mengajak beliau berjamah di dalam potongan bambu..........Dengan sifat lemah lembut,,Mbah Kuwu' kala itu masuk duluan ke dalam potongan bambu yang selanjutnya di ikuti oleh Prabu Soka,,,apa yang terjadi,,,,ternayata di dalam bambu yang dianggapnya sangat kecil,,,mampu menampung orang hingga ribuan jama'h banyaknya.

Dari sini pula kita sudah bisa memahami arti perbedaan antara Jismun (badan) dengan Ruhun (ruh)...Bila Allah, sudah berkehendak, niscaya tiada satupun kemuskhilan bagi para hamba yang sudah berpegang pada makna Tauhid.........Dengan pemaham ini,,,,Fainsya Allah,,para sedulur semua dan pembaca artikelku, sudah bisa meraba secara naluri dan akal....Nah,,kita lanjut ke inti pokok........"Masuk dan raibnya bangsa Ghaib pada pusaka dan mustika"..

Pusaka dan mustika terlahir dari dua arah bersebrangan namun satu tujuan, mempunyai KAROMAH atau kekuatan dan kesaktian. Adapun yang dinamakan mustika hampir 90% tercipta dari sifat alam (batu) Namun beda dengan pusaka,,,kalau pusaka tercipta oleh dua jalur 1- sifat alam. 2- Bikinan para Empu. Mengapa mustika dan pusaka, mempunyai kekuatan???? ini yang wajib kita ketahui......mustika atau pusaka,,,keduanya ssaling mempunyai kekuatan,,bukan karena adanya mahkluk tak kasat mata yang mendiami, tapi karena NUR yang pernah mereka tanamkan sehingga mustika atau pusaka ini mempunyai kelebihan KAROMAH..

Disini,,,,Nur yang terdapat dalam mustika dan pusaka,,terlahir dari kekuatan dzikir, tirakat, asma' derajat, maqomat, wilyah, dan lainnya, dan bagian dari sifat Robitho (penghubung) antara manusia dengan bangsa tak kasat mata. Dari sini mustika dan pusaka, disukai oleh bangsa tak kasat mata yang pada akhirnya mereka akan bersemayam untuk menjaga kekuatan yang ada. Dalam tradisi maqomat,,,,tidak semua bangsa tak kasat mata,,busa menduduki mustika atau pusaka kamalat,,,,,disini mereka paham derajat sehingga pusaka rendah, pasti khodamnya rendah pula..Adapun pusaka tertinggi khodamnya pasti dari maqom tertinggi pula. makanya jangan heran bila kita punya mustika atau pusaka Wilayah,,semua bangsa Jin, lelembuat, ahmar, abyad, aswad, togog, perkayang dan lainnya akan tunduk ke kita,,,semua itu bukan karena pribadi tapi menghormati keagungan pusaka yang kita miliki. Lalu bagaiman dengan bentuk mustika atau pusaka yang koon katanya isi khodamnya berpindah atau menjadi kosong????? Disini saya akan menjabarkan secara detail..

Sebelu kita lanjutkan kronologi keluar asuknya sifat khodam,,saya akan ulas dulu masalah pembuatan keris yang terbagi menjadi dua bagian. alami dan empu. Yang dimaksud PUSAKA ALAMI,,adalah, penjelmaan mahkluk sakti (gaib) yang berubah wujud menjadi seonggok pusaka, seperti pada zaman Wali Songo, Keris Naga Kikik, penjelmaan dari Naga Bumi (pemegang Sunan Gunung Jati) Tombak Jaran Guyang Blambangan, penjelmaan dari Kuda Sonhaji (pemegang Raja Muda Blambangan akhir) Keris Pohaci, penjelmaan dari Naga Reksa alam Kahyang (pemegang Prabu Siliwangi) Tombak Karara Reksa, penjelmaan dari Kelelawar hitam pada masa Sanghyang( pemegang Ibu ratu Kidul) Tombak Puja Saji, penjelmaan dari Ifrit (pemegang Ibu Ratu Kidul) Pusaka Mataram banyu emas, penjelmaan dari air hujan (pemegang Raja Mataram) DLL. Adapun pusaka yang terlahir dari Empu,,terbagi menjadi dua bagian,,,,sistem dibuat dengan pande dan hasil tirakat. Sistem pijetan dengan hasil tirakat..

Dari banyaknya mustika dan pusaka yang ada di Indonesia, khususnya tanah Jawa,,,semua yang sudah lahir atau wujud,,,70% khodam atau kekuatannya sudah bukan yang asli tapi serapan bangsa tak kasat mata lainnya yang masuk setelah mustika atau pusaka itu ditinggal pergi oleh khodam awal (pertama) Semua ini akibat dari hilangnya Nur yang menjadi ujung tombak kekuatan sebuah mustika atau pusaka. Apa yang mengakibatkan isi atau khodam atau kekuatan bisa hilang dari perwujudan awal?? disini saya jelaskan secara detail,,bahwa hilangnya khodam yang terdapat dalam mustika atau pusaka dikarekan 3 faktor....1- Dapat menarik paksa (penarikan) 2- jauhnya kita dalam melestarikan istiqomah (tidak memberi minyak sehingga mereka pergi) 3- Sifat kesombongan kita yang melahirkan pertentangan antara kekuatan bathin kita dengan pegangan pusaka atau mustika yang kita miliki sendiri. Cara semacam ini khusus mustika atau pusaka kelas menegah,,atau disebut dengan istilah KHOS...Adapapun mustika atau pusaka yang berkelas Wahby, Maqomat, dan Wilayah,,semua isi yang terdapat didalamnya tidak bakal hilang kecuali 7 pengusulan bangsa Waliyulloh, yang menyatakan "Wajib dihilangkan"..

Maksud dari pengusulan 7 Waliyulloh disini,,,,seperti contoh...Siapapun yang punya mustika atau pusaka Maqomat dan lainnya,,,,dan orang itu sifatnya membelakangi dari maqomat yang diembannya sekarang,,seperti, inkar,,melawan, ida'/ngerusak, menyakiti orang-orang yang memberikannya baik lewat mahar maupun dikasih secara langsung,,,hingga orang yang memberi pusaka itu merasa terganggu oleh sifat dan tingkah lakunya,,,biasanya,,,bangsa Wali semacam ini akan meminta petunjuk kepada Wali lainnya,,,yang menjadikan Wali - Wali, sebelumnya kurang suka hingga pencabutan makna Nur yang terdapat dalam mustika atau pusaka akan hilang dan pindah ke mustika atau pusaka yang lain. Kejadian semacam ini disebut Ida'un bi ijzni wattamkin ila Athob. (Akibat terlalu menyakiti, merusak, yang menjadikan para Waliyulloh terdahulu tidak suka) dan menjadikan mustika atau pusaka tadi hanya tinggal selongsong semata. Jadi intinya,,,apabila sifat NUR yang terdapat pada mustika atau pusaka telah raib,,niscaya khodampun akan raib pula. Dan cara semacam ini hanya diketahui oleh bansga Waliyulloh atau orang-orang yang sudah menduduki maqom Wilayah, Seba bila kita mengaku mampu mendeteksi kekuatan khodam atau isi dari mustika, pusaka, azmat dan lainnya,,,mereka tergolong orang BODOHNYA BODOH. Sebab segala sir asror (bangsa Ruh) tidak bisa terditeksi kecuali hanya Waliyulloh, yang mampu menembusnya. Disini seringkali kita dibodohi de=oleh segelintir orang-orang BODOH,,yang mengau bisa menditeksi pusaka,,cara semacam itu dalam kitab Hikam disebut sebagai Jahlul ala Jahl (Bodohnya orang yang paling Bodoh) sebab Hikam mengatakan: "Allah telah menciptakan segala sifat mahkluk dan alam, tiada lain kutempatkan sebagai alamnya masing masing, dan mereka terbaisa dengan kebiasaannya,,,,tiada yangb bisa berbagi rasa dengan mereka kecuali hanya orang pilihan-Ku" (maqom Solihin Kamil waddorat Wilayah) TAMAT!!!!

 

Apa sebenarnya arti DEWA dalam purwacarita yang dalam kitab hindu dituhankan,>>>> maksud DEWA,, disini,, kalau zaman sekarang, disebut Wali Qutub (penguasa semesta alam) lewat kekauasaan hamba atas ijin Allah,,atau yang mudah disebut maqom Wilayah..

pusaka keris atau mustika yang wujud fisiknya besar dan sulit dibawa, apakah khodamnya akan mendampingi si pemegang terus menerus, atau tetap dalam keris dan meluncur sewaktu dibutuhkan??<>>> Apapun mustikannya,,,sebenarnya mereka akan bantu kita diamanapun juga tanpa kita harus bawa..

apakh pusaka dan mustika atau rajahan yg dibawa ketika ke wc itu harus dilepas dulu.??>>> Kalau rajahannya jelas jelas terlihat asma' Al Qur'an,,,wajib dilepas,,tapi kkalau terbungkus tanpa terlihat,,itu boleh,,adapaun mustika atau pusaka,,tidak ada pengaruh alias bebas..

 

 

  ADAKAH SUMBER CERITA DI ATAS ? ATAU HANYA KHAYALAN PENULISNYA ?

 

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar