Secara keseluruhan , hampir para pecinta ilmu perjalanan Kepada ALLAH SWT, hanya tahu nama tapi tidak tahu isi,,,,mereka paham nama dan amalannya tentang THOREKOT,,,tapi sama sekali mereka tidak paham apa itu THOREKOT.....anggapannya NAQSABANDI, QODIRIYYAH, AKBARIYYAH, itulah thorekot yang di cari selama ini....Bila memang pandangannya seperti itu maka salah besar bagi pecinta ilmu ALLAH
Lalu apa sesungguhnya makna Thorekot
itu?????? THOREKOT ADALAH TURUQUN BIH INDAHA ZAWALUL BATHIN ILALLOH (perjalanan
yang setiap detiknya hanya mengingat akan Allah) dan dengan ketajaman serta
pendalaman yang mendarah daging sampai menjadikan NUR WASIFATAN, WA, ASMAN, WA
FI'LAN, WADZATAN ANTASHADAHU ILALLOH (Menjadikan setiap ucapan, tingkah laku
serta semuanya berdesir menyaksikan kedekatan Allah SWT) Lalu bagaimana dengan
lainnya seperti yang masyhur di Indonesia,,,,,THOREKOT ASSYADILIYYAH,
NAQSABANDI QODRIYYAH dan lain sebagainya,,,,,,itu semua hanya nama dari salah
satu pencetus Thorekot di dunia,, seperti Naqsabandi Qodriyyah, itu terlahir
dari thorekotnya Syaikh Abdul Qodir Al Jaelani...tapi hakikinya thorekot bukan
seperti itu,,mengikutinya kita kepada perjalanan Masyaikh terhitung dari ilmu
syareat, thorekot, Hakikat dan Dhaukiyyah, yang diambil dari perjalanan Sunni
atau Falasufi.’
Di Indonesia,,hampir Habaib memakai
Thorekot Sunni Syar'i,,,kenapa???? jarang dari mereka yang berpegang pada Sunni
Bathin,,,,sebab menurut Habaib,,,,sunni bathin/sufi sangatlah panjang
perjalanannya....Nah supaya jelas.......saya tuangkan makna Thorekot yang ada
di dunia, baik di negara manapun khususnya Indonesia...THOREKOT DI
BAGI-2........1- THOREKOT FALASUFI atau ysng disebut dengan nama
Zadabiyun,,,,,,,Thorekot ini lebih memntingkan bathin dari pada syareatnya
sehingga segala tingkah llakunya tidak sampai bisa terkontrol (hanya cinta
kepada Allah semata) Yang dipegang ilmunya adalah Dzat, As'ma, sifat dan
af'al.........2- THOREKOT SUNNI,,,,Thorekot ini dibagi menjadi 2 bagian....
SUNNI FISYAR'I dan SUNNI FISSUFI.... Sunni syareat diambil dari Islam, Iman dan
Ihsan,,,,(kurang sempurna) adapun Thorekot Sunni Fi sufi,,,diambil dari
perjalanan Islam, Iman, Ihsan, Syahadatul Kubro dan Siddikiyah (sempurna) maqom
inilah yang menjadi Waliyulloh di kemudian hari....atau yang di sebut sebagai
Thorekot AKBARIYYAH..
Adapun perjalanan Thorekot hingga sampai
menuju Ma'rifat,,,,itu terlahir dari 2 perjalanan Salikun dan
Zadabiyyun,,,,,nah dari perjalanan inilah mereka paham betul apa yang namanya
Thorekot....dan akan ditempatkan dirinya ke salah satu dari 2 perjalanan ASBAB
atau TAJRID, tergantung Allah, menempatkannya.....Kalau sudah paham tentang
Asbab dan Tajrid,,maka kita paham pula tentang MAQOMATUL ADZOM/ tingkatan
perjalanan. NAh bila sudah mencapai ini,,,maka lahirlah yang di sebut FUTUHUL
ILMI WANNUR (terbukannya ilmu dan Nurnya Allah) Inilah awal diterimannya makna
THOREKOT menuju sifat ke Ma'rifatan,,,,,semoga jelas dan paham
adanya......!!!!!!!!!!!!!!!
Man Robbuk...itulah kata awal Malaikat
Munkar Nakir,,,mempertanyakannya di alam kubur...apakah kita semua bisa
menjawabnya?????/ TIDAK bakal Bisa Menjawab pertanyaan tersebut. Mengapa????
karena badan kita selama ini berbohong di hadapan Allah SWT.....Aku bersaksi Tiada
Tuhan selain Allah,,,dan Aku bersaksi saya hidup atas Ijin-Nya..Bagaimana bisa
hari esok kita bersaksi,,,sedangkan dalam hati, pikiran, badan dan anggota
lainnya sewaktu hidup bertolak belakang.????yang dipikirkan hanya materi,
duniawi, dan tahta belaka????
Sudah jelas Al Qur'an bersabda: Jin dan
manusia, diciptakan untuk beribadah (tunduk dihadapan Allah) maksud dari surat
ini, apapun yang ada dalam diri manusia wajib mengikuti takaran Ibadah dan
kasbinya. -Ibadah- Menunjukkan sifat hamba dengan cara musyahadah (selalu
mendekatkan diri kepada Allah, dimanapun kita ditempatkan) -2- Kasbi/usaha kita
didunia, wajib mengikuti pelaturan-Nya. dengan cara dimanfaatkan melebihi
takaran yang ada (khhususiyyah) dari kedua ini harus seimbang serasa bi ihlasinniyyah....
Bila sudah semacam ini,,apakah mampu
mulut kita mengatakan ketundukkan dan atas dasar apa kita tunduk,,,,,,mulut
akan berkata "Aku tidak mampu mengatakannya karena aku adalah
pendosa" Tangan berkata: "aku tak mampu menjelaskannya karena tanganku
lebih banyak digunakan buat duniawi" Hati berkata: "aku tak mampu
berucap, karena hatiku lebih banyak diarahkan kepada hak duniawi dari pada
menyanjung Asma Ilahiyyah" lalu apa yang menjadi takaran sebagai sifat
penyelamat jasad kita?????Sahabat Umar RA, berkata: Yang bisa menyelamatkan
semuanya adalah ijin wattamkin MURSYID lahir yang masih hidup, sesungguhnya
derajat orang hidup bisa bertambah dan derajat orang mati hanya sebatas amal di
dunia, maka tiada lain penyelamat Hakikat tertinggi adalah ridho dari seorang
Mursyid. Lalu bagaimana bisa Mursyid meridhoinya???? hanya mereka yang dekat
dan paham akan perjalan Mursyidnya sewaktu di dunia. Bagi mereka yang hanya
ikutan belaka,,tiada suatu bendera pun kan teraih kecuali azab api neraka yang
sangat pedih......"
Mengapa banyak kejadian di setiap diri
manusia? dan mengapa banyak kegagalan yang tertunda di sela hidupnya? padahal
Allah SWT, pernah bekata lewat maqolahnya Rosululloh SAW: "Tiada
menyusahkannya Allah kepada hambanya kecuali hamba itu sendiri yang
menyusahkannya" juga seperti maqolahnya Abu Bakr Siddik RA: "Tiada
berat dan beban bagiku dalam segala permasalahan duniawi kecuali kita sendiri
yang mengulurnya"
Sahabat Bilal pernah bertanya kepada
Rosululloh: "Bagaimana bisa kaum Muslim memenangkan perang, padahal secara
alat, kita tidak mampu memilikinya" lalu Rosululloh SAW, menjawab:
"Wahai Bilal,,,jangan hatimu kau tutup tutupi oleh nafsumu sendiri,
sesungguhnya Allah tidak memberatkan hambanya dalam setiap pekerjaannya, apakah
kamu masih punya uang?"" masih ya Rosululloh, cuma tinggal 3
dirham" terangnya. "Belilah pisau atau satu pedang, niscaya kamu bisa
menggunakannya" dengan kejadian ini maka semua sahabat mengumpulkan uang
mereka dan mendapatkan apa yang selama ini mereka inginkan.
Juga sewaktu Sahabat Salman Al Farisi,
sebelum dapat pengakuan dari Rosululloh SAW, beliau dulunya seorang saudagar
kaya. Pada suatu hari beliau ingin bertemu dan mau mensodahkan seluruh hartanya
kepada Jeng Rosululloh. Namun sesampainnya dihadapan beliau,,,,,harta dan semua
perhiasan Salman Al Farisi, di tolaknya: "Wahai Salman,,,,saat ini kaumku
belum membutuhkannya,,maka pulanglah dan buanglah tempat hartamu" yang
dimaksud tempat harta disini adalah, rasa bangga, ujub dan ingin mendapatkan
penghormatan darinya di hadapan para sahabatnya, lalu Salman Al Farisi, pulang
dengan rasa kecewa....Beliau mulai bertafakkur,,apa yang menjadi salahnya
sehingga Rosululloh, yang kala itu jelas jelas lagi membutuhkan harta buat
kaumnya sampai menolak hartanya sendiri............Maka beliau memutuskan untuk
mengubah hidupnya menjadi seorang dermawan,,,setiap hari hartanya beliau
gunakan untuk fakir miskin....dan setiap waktu hatinya hanya tercurah buat
Allah SWT,,,bisnis beliau tinggalkan dan mulai dengan extra zuhud penuh kasih
sayang. Suatu ketika,,,disaat beliau sedang membagikan sebagian hartanya,
Rosululloh SAW, datang dan langsung menemaninnya membagikan harta Salman Al
Farisi, sambil berkata riang: "Wadahmu sudah cukup dan Allah tidak
memiskan hartamu sampai 7 turunan".....
Bila ingin berhasil,,satu yang
menghasilkannya yaitu wasilah bersedekah. Bila ingin sukses dan selalu
mendapatkan untung Milliaran, satu kunci menerima kesabaran dan lepasnya hati
untuk tidak memikirkan hasilnya semata...Cobaan paling berat bagi kita adalah
tidak mampunya akal kita untuk diam sejenak. Wal hasil,,,,,,terkadang akal kita
jalan sendiri dengan beragam keinginan tanpa bisa diatur. Disinilah PROBLEM
SESUNGGUHNYA....
Diamnya akal kita dalam menghadapi kenikmatan,,,jaminan
sukses
Berhayalnya akal kita sewaktu belum
berhasilnya keberhasilan, niscaya akan gagal...dua masalah inilah yang harus
kita nerima perhatikan...kuncinya......Biasakan menerinma kegagalan dengan
sabar dan biasakan menerima keberhasilan dengan langsung bersedekah terus
menerus,,,,maka dalam derajat ini Allah akan memudahkannya selalu (fimaqola
Imam Sya'roni)
Setiap manusia punya peranannya
sendiri,,,,dan tiada satupun dari mereka yang menyadari,,,ternayata peranan itu
sangat penting sebagai suatu ikatan antara Hak hamba dan Haknya
Robbi........Sudahkah kita mewujudkannya??????????? Birohmatihi Ihwana
Ada satu kisah di zaman sekarang
(diriwayatkan oleh Masyikhul Adzom Syareatul Khotam Fi Hadza Zaman)....ada
salah satu orang meninggal dunia, tepatnya pagi jum'at......lalu usai sholat
mereka berbondong melayat si mayit......setengah jam dari
penguburan....Masyaikh lewat dari masjid dan mencium aroma yang sangat
wangi,,,maka dengan ijin Allah,,beliau mencari sumber wangi tersebut dan
ternyata dari makam baru yang baru usai peguburan.....Lalu dengan meneliti
secara seksama Masyaikh,,,,jongkok di kuburan tersebut dan dilihatnya sang
mayit sedang bersuka cita...Lalu Masyaikh bertanya: "Apa gerangan amalmu
sehingga secepat ini kamu masuk jannah" maka dijawab oleh ahlil kubri:
"Sewaktu Malaikat Munkar dan nakir menanyakanku, aku jawab,,,,sesungguhnya
hidupku sudah kubuktikan dengan wujud keagungan Allah,,,yaitu membangun masjid
dengan uangku sendiri,,maka Malaikat tadi langsung mengawalku sampai pintu
Jannatun Na'im" Subahanalloh!!!!!!!
Innamaa Yuaffas soobiruuna ajrohum
bighoiri hisaabin. " sesungguhnya hanya orang-orang yang sabar yang di
cukupkan pahala tanpa batas " (KETERANGAN) Yang dimaksud sabar disini
mempunyai dua makna saling terkait. SABAR menerima cobaan dan SABAR untuk
selalu memberi dan berbagi rasa dengan sesamannya. Sebab SABAR secara
HAKIKI,,,,,melestarikan kebiasaan baik dan menghilangkan keresahan menggerutu
akan keadaan yang kurang setabil.
Hadist Rosululloh:
Manusia tidak bisa dikatakan bersyukur kepada Allah, apabila mereka tidak bisa bersyukur kepada manusia lain sebagai wasilahnya. Sesungguhnya semua nikmat itu dari Allah, melalui wasilah manusia. ....(KETERANGAN)....
Manusia tidak bisa dikatakan bersyukur kepada Allah, apabila mereka tidak bisa bersyukur kepada manusia lain sebagai wasilahnya. Sesungguhnya semua nikmat itu dari Allah, melalui wasilah manusia. ....(KETERANGAN)....
kita harus meyakini segala sesuatu yang
terjadi atas kehendak Allah SWT. Namun kita juga harus paham
bahwa,,,,terjadinya sesuatu tak lain berkat wasilah manusia. Maka tiada terjadi
suatu keberhasilan kecuali lewat wasilah sesama teman, keluarga maupun lainnya.
Dan barang siapa yang membawa wasilah keberhasilan,,,maka hormatilah orang
tersebut seumur hidupmu. Sesungguhnya sebodoh bodohnya orang yang membawa
wasilah keberhasilan, mereka alim alimnya kita semua.
Perjalanan Keilmuan Wahby: Dalam
struktural,,keilmuan Wahby/langsung ijin dari Alloh SWT,,adalah ilmu puncak
dari semua ilmu yang ada di bumi. Ilmu ini tidak bisa di buat oleh siapapun
kecuali bangsa Quthub atau Wali Adzom lainnya. Kisah ilmu Wahby, terlahir dari
suatu perjalanann panjang para Ahlulloh Wa ahli Rosul, yang mana dalam hidupnya
mempunyai beragam kemasyakotan hakkul adami.
Dalam mengenal spesifikasi ilmu
Wahby,,,,,,suatu keilmuan yang tiada tanding akrena tercipta bi ijni wattamkin
dari Allah SWT, yang di mohon oleh hamba solehnya dalam meringankan beban
duniawi yang begitu berkepanjangan. Kisah wali Allah semacam ini kerap terjadi
di dunia. Dimana banyak orang kaya, Milyader, maupun para Trilyader, yang
semuanya tidak ada satupun membantu menyelesaikan masalah yang sedang di hadapi
oleh Wali A'thob. Dengan perjalanan semacam ini, Wali tersebut bukan sekedar
meminta kepada Allah SWT,,,untuk menyelesaiakannya dengan hanya menengadahkan
tangan atau sekedar meminta. namun semua akibat perjalanan panjangnya yang
lebih dari 10 tahun tanpa adanya orang luar yang mengerti keadaan sesungguhnya;
Seperti riwayat Syeikh Abdul Qodir Al
jaelani, sebelum bertemu dengan Al Alamah Quthbul Atmabiyyah kala itu,,,Syeikh
Abdul Qodir Al Jaelani pernah berujar: "wahai manusia bumi,,,perjalananku
mencari ilmu Allah, sudah 17 tahun lamanya, semua hartaku, semua nyawaku dan
semua kekuatanku,,,,segalannya tercurahkan demi guruku tercinta. Kini Sang guru
telah tiada dan hanya aku seorang yang menanggung beban hutang atas sifat
hidmatku dulu. Dalam perjalananku yang memakan lebih dari 25 tahun lamanya.
Apakah ada diantara muridku, atau orang lain yang mau mengerti tentang diri
dhoif ini? Tidak ada!!!!!! Semua bungkam seribu bahasa dengan keadaannya
masing-masing sehingga hari itu juga kuturunkan pangkatku menjadi seorang
pedagang keliling.
Apakah selama 5 tahun semua hakkul adami
(hutang piutangku) terlunaskan atas kasbiku sebagai seorang pedagang?????
Tidak!!!!Semua yang ku geluti selama 5 tahun,,,belum menunai hasil yang
maksimal hingga suatu hari aku berkelana dari negara Arab keberbagai negara
lainnya seperti, Yaman, Tunisia, Bagdad, Mesir, maroko, Yugoslavia, Inggris,
dan terakhir kembali lagi ke Bagdad,,,,,,apakah selama pengembaraanku menunai
hasil maksimal sebagai penda'i sekaligus pedagang untuk bisa membayar hutang
piutangku??? Tidak!!!!selama itu pula hidupku masih pas pasan. maka setelah
sekian lama hidupku penuh penderitaan duniawi,,,aku mohon kepada
Allah,,,datangkan satu wasilah penolong yang bisa membedarkan semua masalah
yang selama menjadikan hidupku tiada tenang?????
Inilah salah satu do'a Syeikh Abdul
Qodir Al Jaelani, dalam Kitabnya "Tafsir Al jaelani" Wahai Dzat
segalanya, tiada ruginya engkau memberikan sedikit rejeki kepada hambamu yang
sedang mengharap, tenangkan hatiku dengan tuntasnya hakkul adami yang selama
ini kami tanggung. Sesungguhnya engkau maha pengasih lagi maha penyayang"
lalu Allah, Membalas lewat Malaikat Jibril AS, yang langsung menjumpai Syeikh:
"Wahai hamba dhoif,,,selagi engkau masih punya tenaga,,,,buktikan satu wujud
sebagai wasilah kasbimu,,,,gunakan akal sehatmu untuk membuat satu bukti bahwa
kamu hidup kerana Allah. Jangan mengeluh di sela Allah lagi mencintaimu.
Bikinlah wasilah duniawi sehingga derajatmu tidak sampai rusak karena rusaknya
hati".
Dengan pelajaran semacam ini,,,insya
Allah,,apabila bulan Maulud, belum ada yang menghasilkan,,,,masyaikh akan
membikin satu keilmuan akhir yaitu keilmuan Wahby. Ilmu ini tercipta dari
puncak permohonan seorang Waliyulloh Kamalat yang dalam hidupnya hanya punya
Allah dan Allah..maka beruntunglah kita semua yang mendapatkan hidayah
keilmuannya. Salam dari Al fakir H. Idris Nawawi bin yahya.
Banyak orang bertanya "Apa yang
dinamakan ilmu Ladzuni??" Dalam kitab sufi karangan Imam Ibnu Athoillah.
Ilmu Ladzuni tercipta bagi mereka yang kedapatan Fadhol dari Allah, lewat
wasilah Nur Nabiyulloh Hidir Baliya bin Malkan. Ilmu ladzuni bagian dari Dzat
Allah, yang menempel pada sifat hamba sehingga dengan pandangan ilmu yang
dimilikinya,,,apapun yang dilihatnya bisa langsung dipraktekkan secara
Tahkikiyyah (nyata dan mampu melaksanakannya)
Dalam pandangan ahlul sufi,,,ilmu
ladzunii bagian dari ilmu terendah para Ahlulloh wa-ahlu Rosul. Sebab puncaknya
ilmu ladzuni hanya menduduki maqom Ihsan (tingkat ke empat) dan belum bisa
dikatakan sebagai maqom Waliyulloh. Sebab siapapun yang masih berpegang pada
ilmu ladzuni,,,mereka masih diberikan sifati syahwat, amarah dan masih memilah
baik dan jeleknya suatu masalah. Adapun para Waliyulloh, mereka tidak pernah
melihat masalah datangnya dari mahkluk. Yang mereka pandang, apapun yang ada
dan bisa dirasakannya, baik nikmat maupun cobaan,, semua karena keagungan Allah
SWT. Cara pandangan semacam ini disebut maqom Kamalat. Biasanya mereka yang
kamil terlahir dari wasilah Nur Kanjeng nabi Muhammad SAW. Jadi,,,apapun bentuk
ilmu agung yang dimiliki oleh seseorang,,,semua tergantung dari pelajaran
Mursyidnya dan bukan dari kekuasaan badan nafsu kita.
apakah suatu anugerah yg d sebut Kasyaf
hnya para Wali yg kedapatan hal tersebut? Apakah seseorang yg memiliki ilmu
ladzuni (maqom ihsan) juga akan bisa kedapatan suatu hal yg d namakan
'Kasyaf'...?
untuk kaasaf mata,,,,,,,,orang syareat,
ahli maksiat maupun ahli ibadah,,,,semua bisa bila kita benar benar ahli
tirakat..karena kasaf mata bagian dari ilmu gaib/bathin,,,,dan masih disebut
maqom awal yaitu Islam fiol bathin/ Islam yang masuk maqom bathin
Masa yang paling sulit adalah menemukan.
Dan masa yang paling rumit adalah penantian. Menemukan dan penantian adalah satu
Ijma' yang terkadang merubah rasa hati berganti dengan helaian
nafasssssss!!!!!!!!!!!!!!!! BUKTIKAN.......
Hidup paling nikmat adalah mampu
bersandar apa kata diri. Dan hidup paling bahagia adalah mereka yang punya
harta buat bersedekah...Tiada hidup seindah menyenangkan hati manusia
lain..apalagi kalau mereka sudah hingar bingar penuh
kegirangan..Subhanallohhhhh indahnya.....
Dalam mewujudkan makna apapun, Rosullloh
SAW, selalu bergerak seorang diri. Namun sewaktu keberhasilan beliau raih,,,,maka
dikumpulkannya semua sahabat yang ada di sekitar untuk merasakan bersama.
Mengapa Rosululloh SAW,,,,selalu mewujudkan suatu keberhasilan hanya dengan
para sahabat tertentu, sepeti Abu Bakr, Umar, Ustman dan Ali RA???? Bukan
dengan sahabat lainnya??? semua ini tiada lain,,,,derajat tercipta bagi mereka
orang pilihan dan bukan bagi mereka yang masih diliputi sifat nafsu.
Derajat dan suatu keberhasian akan kita
raih bila kita tahu betul caranya. Sebab derajat terjadi akibat sifat dan
keladzunian maqom kita senidiri dan bukan dari hayalan atau liputan yang
menutup hizab hati. Sesungguhnya Allah SWT,,akan memberikan yang sesuai dengan
kedudukan kita kecuali mereka yang memilih teman hidupnya dengan para ahli
derajat, maka siapapun akan tertarik masuk kedalamnya. Bila kita hanya berteman
terhadap mereka yang sedang dirundung masalah, maka kita akan kena masalahnya
dan bila kita berteman dengan orang kaya, maka Fima aqomahumulloh kita
kesifatan ahli kaya. Semua ini bagian dari hukum dan aturan sifat Qudrotiyyah
Linnasi alannaas.
Bila kita harus mencari, carilah wasilah
kemanapun kaki beranjak, namun bila kita gagal, ikutilah mereka ahli derajat.
Sesungguhnya Allah, sangat mencintai hambanya yang penuh dengan kedisiplan
hidup dan bukan mereka yang hanya mengharap tanpa kerja. Wama romaita idz
romaita wala kinnalloha roma. Waliyubliyal mu'miniina minhu balaa'an hasanaa.
Yakinkan satu hal,,,,bahwa kita hidup
akan menjadi orang yang sukses. Imankan satu hal,,,,bahwa kita hidup tercipta
sebagai hamba yang soleh. Sesungguhnya yakin bagian daripada Iman dan Iman
terwujud hanya bagi mereka yang mempunyai keyakinan penuh.
Desiran darah yang menempel pada aliran
nyawa, akan terus kita rasakan disela pengharapan kian memuncak.
Cobaan,,,kesengsaraan, hinaan dan perjuanagn,,,wajib kita nikmati sebagai
pembuktian dihadapan Allah,,,bahwa kita hidup penuh perjalanan. Ingat!!!!!!!
setelah kita berhasil nanti dan menjadi orang yang sukses,,,tindihan dan beban
di masa lalu,,,akan sirna tanpa bekas,,,,itulah amal antara sifat neraka dan
surga. Pedih di awal namun nikmat selamanya.
Khasanah (kebajikan) terbagi menjadi 3
bagian: 1- Berbuat baik dan melestarikannya. 2- Mendahulukan teman dalam segala
keagungan hukum. 3- Menyembunyikan kealfaan, ucapan dan rasa yang kurang baik
serta tidak terpengaruh oleh keadaan dan orang lain.
jembatan bukanlah buntu, tapi jembatan
adalah benda yang bisa menjembatani hal yang tertutup menjadi terbuka mata
hatnya
Sesungguhnya derajat manusia terahir
dari kedisiplinan sifat dan tigkah laku. Yakinlah bahwa keberhasilan itu pasti
ada. carilah teman main yang sudah jelas membawa mahkota tahta. Sesungguhnya
setiap amal perbuatan bermula dari keihasan dan bersihnya Jiwa
kita..........Amiiinnnnnnnn MINHAESU LAYAHTASIB
Menyongsong keberhasilan pada titik
"Manjadda Wajadda" Tiada yang pasti suatu keberhasilan kecuali dengan
kesabaran dan tekad yang membius hati. Lepaskan segala penat dan keinginan
semu,,,tunaikan dulu manjadda wajad dan tunjukkan hasrat dan keyakinan kita
pada Huallohu Robbi. Pasti sempurna........
Kejadian derajat terlahir dari semangat
dan niat kita. Wujudkan yang pasti. Hilangkan khoyali. NIatkan pada satu
tujuan. Innamal a'malu binniat, wainnama likullimri-im maa nawaaaaaa.........
Bila kita tidak mampu menyimpan hasrat
duniawi,,,maka butakanlah mata hati hingga hayalan dan harapan musnah sudah.
Sebab pengganggu keberhasilan adalah hayalan sesaat atas kejadian keberhasianl
yang belum terjadi.
Kepastian hati adalah prinsip yang harus
di wujudkan. Tiada wujud suatu keberhasilan,,,,kecuali dengan perjalanan
pasti.....Bila kita sudah melalui arus dan gelombang panjang...niscaya
keberhasilan yang dulu kita idamkan,,bagaikan semu yang tiada berharga..semua
berjalan seperti biasanya. Itulah wujud rijki Minhaesu layahtasib (rejeki yaang
tiada terduga)
Kesucian hati bagian paling berperan
dalam diri manusia......Keihlasan tanpa didasari oleh keinginan,,,,, menjadikan
keberhasilan kian mudah kita dapatkan...Namun terkadang keberhasilan sulit kita
capai akibat rusaknya hati ,,,,,,,,,,,keinginan,,,hayalan,,,harapan,,,dan
khoyali atas keberhasilan itu yang menjadikan kita hancurrrrr sebelum menunai
benih madu...
Kehancuran dan emosional setiap diri
manusia,,,akibat tercabiknya sebutir rasa yang bersarang dalam hati.....namun
tentunya semua adalah ilmu yang perlu kita kaji,,,,,untuk menunai keberhasilan
yang kita harapkan kelak....Jangan putus asa.....biarkan segalanya mengalir
seperti air hujan.........datang sendiri tanpa kita paham maknanya.......hilang
dan usai sendiri tanpa adanya beban bagi kita seoang awam......
Bila kita ingin berhasil,,,,,,gerakkan
seluruh tubuh tanpa mengenal waktu.....Jangan campurkan hati dan rasa untuk
mendulang hasil,,,,sesungguhnya hasil tidaknya sesuatu,,,,bukan kita yang
menjadikan maujud tapi ijin Allah-lah yang memutuskannya........Fima
aqomahumulloh....
Tiada mustahil bagi mereka yang telah
memegang derajat,,,,,,,,,dalam dirinya mengucur rejeki yang berlimpah ruwah.....Milliaran
setiap hari,,,,,begitu mudahnya seperti membalikkan telapak tangan.
"Kullun ya'mal Syakilatih/ semua sudah mempunyai fak bidangnya masing
masing" ikuti dan temani mereka para ahlul derajat,,,sehingga anda yang
sulit rejeki menjadikannya mudah......Salam Ukuwwah.....
Bila kita bukan ahli derajat,,,niscaya
apapun yang terpegang ditangan kita,,,,akan terasa sulit untuk dijadikan
rejeki....Namun dimata ahlul derajat,,,,barang yang seolah tiada manfaat bagi
kita,,,menjadikannya Milliaran rupiah....Inilah konsep hidup yang harus dicari
solusinya......
mengenal dan memperluas ilmu tidaklah
sulit, namun menjaga hati dan rusaknya pikiran itu yang yang teramat sulit.
kunci utama,,,,,,,jangan memanfaatkan orang lain karena sesuap nasi atau alasan
keluarga. Tapi benar benar bekerja keras demi kemaslahatan pribadi dan sanak
saudara. Kejarlah selagi mampu, berilah selagi bisa dan jauhilah segala yang
bersifat di kasih secara cuma cuma.
Sesungguhnya amalan kerejekian sekedar
sebagai wasilah penjembbatani antara kita dengan kemustajabahan yang diterima
oleh Allah SWT. Kenyataannya,,,bila kita pengen banyak rejeki,,,,,
bersedekahlah secara istikomah, sebab dimanapaun juga,baik, dari segi Al Qur'an
maupun kitab fikih dan tasawwuf,,,pelancar rejeki adalah menyisihkan rejeki
kita buat mereka yang membutuhkan"
Tingkat bersedekah dibagi menjadi
beberapa bagian: 1- Sodakoh bagi maqom awal (Islam) caranya dengan memperingan
orang lain dengan cara membeli barangnya. cara semacam ini di bagi pula menjadi
2 tingkatan: -Dengan nilai biasa (disebut sodakoh umum) - Dengan nilai tinggi
disebut Sodakoh Khusus.
2- Sodakoh golongan maqom Iman. Caranya
dengan memberikan secara langsung tanpa adanya suatu embel embel, seperti
membeli, membantu, atau ingin mendapatkan sesuatu di dalam bersedekahnya.
Sodakoh semacam ini di bagi menjadi 2 tingkatan: - Sodakoh untuk tujuan ibadah,
seperti membantu acara maulud nabi, membantu keperluan Masyaikh dan lainnya. -
Sodakoh tanpa ada tujuan kecuali senang ingin memberi. nah sodakoh Islam dan
Iman ini di sebut sebagai sodakoh orang Umum.
3- Golongan maqom Solah. Sodakohnya
golongan ini hanya bisa tertuju kepada satu orang, yaitu Mursyidnya sendiri.
Sebab bagi golongan Solah,,,,segala sesuatunya hanya tercurah kepaada gurunya
dengan satu alasan: "Apapun yang bisa menaikkan derajatnya adalah lewat
wasilah gurunya" cara semacam ini tiada tujuan, harapan dan keinginan,
kecuali satu kata. Memulyakan Mursyidnya sehingga mereka ketempelan sifat dan
Dzatnya Rosululloh SAW, lewat maqom Mursyidnya.
4- Golongan Ihsan. Sodakohnya golongan
ini di sebut kewajiban murid kepada gurunya. Biasanya murid akan menjamin
gurunya di setiap hari atau minggunya dengan kapasitas lebih. dalam dirinya
hanya terbesit bahwa hidupnya hanya mengabdi dan Tholabul Ilmi kepada Masyaikh
seorang. Golongan ini sudah tidak membutuhkan keinginan dan wasilah, kecuali
keberkahan doa Masyaikhnya atau yang mudah di sebut sebagai sifat Ala Hak
Nabihim.
Bagi siapapun yang mampu menuju maqom
Ihsan sampai ke atasnya, secara istikomah, merekalah ciri ahlul jannah.
ADAKAH SUMBER CERITA DI ATAS ? ATAU HANYA KHAYALAN PENULISNYA ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar