Dalam batsul matsail ini melibatkan ahli istigfar dan
keluarga. Menjaelaskan tentang 3 hal secara terpisah.
-Derajat
-Amal Ibadah
-Bighoiri hisab....
Disini saya akan ulas dengan nama (P) orang yang
bertanya, dan (J) jawaban dari Masyaikh.....
(P)...Bagaimana ciri mengenal amal ibadah kita yang
diterima Allah?
(J)..."mereka yang mau melakukan tugas berat
karena Allah......"
(P)...Seperti apa yang dimaksud tugas berat tersebut?
(J)..."Membuktikan wujud amalnya atas apa yang
telah diberikan Allah kepada kita"
(P)...Seperti apakah wujud dari amal yang dimaksud?
(J)..."Seperti orang kaya yang mengihlaskan
hartanya untuk membangun tempat ibadah buat umum. Seperti orang fakir yang
menerima kesabaran dan berbangga hati karena ketiadaannya karena Allah,,seperti
orang Musilim yang waktunya untuk beribadah dan lain sebagainya" (Batsul
matsail jalur Ibadah)
(P)...Bagaimana membuktikan bahwa Allah menjamin
manusia sampai bighoiri hisab (mati langsung masuk surgga?)
(J)..."Hanya bagi manunsia yang membuktikan
pula dihadapan Allah, segala amal kebajikannya"
(P)...Apakah mudah mencappai derajat Bighoiri
hisab?
(J)..."Mudah sekali bagi ahli derajat tapi
sulit sekali bagi orang awam"
(P)...Seperti apakah contohnya yang disebut mudah
dan yang disebut berat?
(J)..."Saya contohkan keduanya.....Sekarang
banyak orang kaya atau setengah kaya,,,sebenarnya mereka mampu membangun masjid
atau tempat ibadah lainnya,,,namun mereka berat membuktikannya dan mereka
lebihn memilih membeiarkan hartanya habis ditelan waktu lewat kebutuhan hidup.
Sedangkan bila mereka mau membangun tempat ibadah karena Allah,,maka amalnya
tidak bisa hilang sampai yaumul Qiamah, Barang siapa yang amalanya tetap
terlestari, maka mereka bagian dari sifat Bighoiri hisab? mudah bukan?"
(batsul matsail jalur Bighoiri hisab)
(P)...Bagaimana asal muasal bisa mencapai suatu
derajat dihadapan Allah?
(J)..."Wajib mencari ilmu terhadapa orang yang
sangat paham akan ilmu Allah"(ahlulloh)
(P)...Zaman sekarang sulit mencari guru semacam itu
(J)..."Memang sulit mencari guru (mursyid)
terkadang sang guru sudah cocok dengan pilihannya,,,namun terkadang sang murid
malah menjauhinya,,atau sebaliknya..Makanya kunci utama adalah bertwakkal dan terus
zuhud dihadapan Allah tanpa mengenal waktu"
(P)...Berapa tahuunkah bisa mencapai derajat agung
dihadapan Allah?
(J)..."Ada yang satu menit ada juga yang baru
diterima sampai 70 tahun lamanya"..........TAMAT.
apakah orang Ɣğ bukan ahli ibadah tapi dia membangun tempat ibadah seperti masjid atau paling kecil musholla apakah amal ♌γª tidak hilang,terus sampai dia meninggal??apakah sudah jaminan masuk surga??>>> Bila ada orang semacam itu, maka sebelum mati,,Allah akan membangun hatinya untuk bertaubat dan masuk dalam golongan yang taat,,,sesungguhnya Allah, akan melipat gandakan amalnya seiring kebajikannya yang sudah diwujudkan secara nyata…
apkh kita (seluruh manusia) sudh tercatat atau tertuls d lauh almahfudz, menjd org baik atau tdk baik.... Dan apkh tulsn lauh almahfudz it adlh TAKDIR yg tdk bsa d rubh..>>> Sesunggunya Lauh mahfudz milik Allah,,dan mereka sudah ditetapkan sejak zaman Azalli. namun seiring kebaikan kita, maka Allah akan merubahnya terhitung amal kita sendiri. Sebab awalnya orang terlahir, tidak membawa dosa,,,namun kenapa dewasa penuh akan maksiat? Apakah Allah tidak memaafkannya padahal di lauh mahfud jelas jelas kita tercipta orang yang kurang beruntung? Maka Allah menjawab; "Tergantung kebajikanmu di dunia?
Al Mursyid kal ibritil Ahmar "Mencari Mursyid seperti mencari binatang amuba yang angat kecil sekali" Saking sulitnya mencari Mursyid,,,Allah mencobannya terlebih dahulu,,,seperti menjamin sang Mursyid atau hidmat berpuluh tahun lamanya. Sebab terkadang kita suka, namun Mursyid tidak mengindahkannya. tapi sebaliknya terkadang sang Guru suka, namuan yang disukainya tidak memahami adab sebagai murid (tidak nyambung)
,sebagai orang awam manakah yg sebaiknya qt prioritaskan dahulu apakah duniawi/derajat???>>> Sambil berjalan semuanya kita pegang, karena bila kita memilah, takutnya yang satu tertinggal jauh,. padahal saat itu Allah sudah menempatkan kita ke maqom yang sedang kita hadapi.
Apakah benar ketika semangat akan dunia dikejar, maka beriringan juga hawa nafsu semakin besar? dan dalam kondisi spt itu, akan sulitkah ketika derajat duniawi terpegang, orang tersebut menjadi ahli dermawan?>>> Ada satu dalil yang bisa buat pegangan hidup "Bila dunia kita kejar demi kekayaan semata, niscaya dunia akan menjauh seiring nafsu syahwat kita menutupinya. Tapi bila dunia kita kejar dengan sudah di istikomahkan sifat sodakoh kita, niscaya dunia tadi yang akan datang ke kita, bukan kita yang mengejarnya".
ADAKAH SUMBER CERITA DI ATAS ? ATAU HANYA KHAYALAN PENULISNYA ?
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/pimpinan-ponpes-idris-nawawi-jamij.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/lelang-penipuan-jimat-idris-nawawi.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/perjalanan-antara-jamij-dan-santri.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/batsul-matsail-tanya-jawab-seputar.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/batsul-matsail-tanya-jawab-seputar.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/jubah-kebesaran-berthorekot-adalah.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/makna-ketasliman-dalam-berthorekot.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/hadzaz-zamanus-sukut-walumul-buyut.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/addunya-mar-atun-walmar-atud-dunia.html