========================================
MUSTIKA BIDADARI TUJUH
Pada hari Rabo kemarin 6 Mei 2014, saya sengaja bersilaturrahmi di kediaman Masyaikh dan beliau banyak cerita, diantaranya tentang beberapa mustika Khususul Khusus yang didapatnya dari alam bangsa Mulukiyyah. Sebagai seorang ahlul Khasyaf (sudah terbiasa dengan pertemuan dengan bangsa Ahlul Kasyaf) Masyaikh menceritakan sebagai berikut.
Pada malam senin 4 Mei 2014, beliau tertidur dan seolah dibawa ke alam yang belum pernah beliau kunjungi, disitu Masyaikh dihadapkan oleh pemandangan yang tidak seharusnya di lihat, yaitu, sebuah sungai jernih yang di dalamnya terdapat 7 Bidadari sedang mandi penuh sendau gurau. Melihat pemandangan ini Masyaikh langsung pergi, namun salah satu dari mereka melihatnya dan langsung mengejar.
Dengan nada tegas salah satu Bidadari tadi berkata: "Karena engkau sudah melihat kami, maka nikahlah dari salah satu Bidadari yang kamu lihat!" Melihat keketusan sang Bidadari, Masyaikh langsung berujar sopan "Atas nama Allah, saya tidak mengenal anda, dan atas ijin Allah, saya datang kemari bukan karena bertujuan maksiat melainkan hanya sekedar datang tanpa arah. Dan atas nama Allah, saya ingin pamit pulang".
Maka dengan ucapan Masyaikh tadi sang Bidadari langsung menyadari dan beliaupun berkata "Wahai manusia bumi, sebagai tanda cindra mata kami, akan kuberikan cinta tulus kami kepada anda yang sudah melihat kami bertujuh mandi disungai tadi" lalu beliau mengambil dari kemaluannya (maaf) dan langsung memberikannya kepada Masyaikh sambil berkata: "Mustika ini bagian dari kisah kasih bangsa Peri, siapapun yang memilikinya mereka bagian dari pemimpin ummat. Sebab dimana mustika ini dipegangnya, niscaya siapapun akan tunduk atas ijin Sanghyang Widji (Allah) hanya saja kamu atau yang memiliki mustika ini harus terlebih dahulu berpuasa 3 hari lamanya dengan amalan dari bangsa kami".
Setelah amalannya Masyaikh terima, beliaupun terjaga dari mimpinya...Namun setelah beliau duduk, ternyata mustika pemberian dari 7 Bidadari sudah tergeletak ditempat sajadahnya.
Dari kisah ini Masyaikh berpesan padaku "Kalau bisa mustika ini buat calon President, karena sangat membantu sekali khususnya dalam mencari massa banyak dan menjaga fitnah serta mempermudah dalam hubungan kemasyarakatan luas, tapi kalau tidak bisa sampai ke calon President, cukup buat mereka yang benar-benar berkepribadian ahlu Sodakoh. Sebab mustika ini sifatnya sangat mustajabah bagi siapapun yang mencintai sedekah".
Dari sini Masyaikh memberikan asma' Kuncinya yaitu:
-Puasa 3 hari (puasa biasa)
-Terakhir puasa, tepatnya menjelang magrib (azan berkumandang) kita wajib keluar dihadapan rumah dan menatap hilangnya matahari sambil mulut kita dibuka. Syarat ini bagian penyatuan ilmu agung bangsa Peri/asihan. Setelah itu dilanjutkan dengan mati geni hingga subuh (baru buka)
Disarikan langsung oleh Masyaikh.
Hai
Driss.. sosok penyesat umat yang mengaku wali bernasab palsu Idris
Suherman Nawawi al Ngibuli wal Mesumi yang ber-boss-kan Husen Nawawi
alias Haji Wawi alias Ang Wawi alias Ahlil Istidraj al Dustai.. Ini
lelanganmu kupromosikan ya.. biar tenarrr... hehee..
Lelang jimat palsu di grup rahasia Jam'ul Ijazah......AWAS TERTIPU
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/pimpinan-ponpes-idris-nawawi-jamij.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/lelang-penipuan-jimat-idris-nawawi.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/perjalanan-antara-jamij-dan-santri.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/batsul-matsail-tanya-jawab-seputar.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/batsul-matsail-tanya-jawab-seputar.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/jubah-kebesaran-berthorekot-adalah.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/makna-ketasliman-dalam-berthorekot.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/hadzaz-zamanus-sukut-walumul-buyut.html
http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/06/addunya-mar-atun-walmar-atud-dunia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar